Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAgi Syahroni Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Nama. : Eko Budiono NPM. : 20403245 Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
Nama : Eko Budiono NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Prof. Dr. Syahbuddin, MSc., PhD
2
KEAUSAN KAMPAS REM ASLI DAN IMITASI SEPEDA MOTOR HONDA TIGER, YAMAHA SCORPIO, SUZUKI THUNDER, DAN KAWASAKI NINJA
3
ABSTRAKSI Untuk mengetahui kampas rem mana yang kualitasnya baik, pada penulisan ini dijelaskan mengenai keausan kampas rem asli dan kampas rem imitasi melalui tiga proses pengujian, yaitu : pengujian struktur mikro Metalografi, uji kekerasan Rockwell, dan uji keausan Tribologi. Pada pengujian struktur mikro, komposisi bahan kampas rem didominasi oleh resin phenolic. Dengan penambahan unsur serat berupa tembaga (Cu), kuningan, dan karbon (C). Pengujian kekerasan Rockwell dilakukan sebanyak 5 kali di titik yang berbeda pada permukaan kampas rem. Untuk rata-rata nilai kekerasan dicari yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak, untuk nilai kekerasan kampas rem adalah 67 sampai 97 HRF. Pengujian Tribologi dilakukan dengan memberikan pembebanan/tekanan fluida 13 Psi atau 0,89 bar dan 18 Psi atau 1,24 bar, dengan waktu pengujian 20 detik , 30 detik, dan 40 detik. Pada kampas rem asli, Honda Tiger memiliki faktor keausan yang paling besar. Sedangkan yang paling kecil faktor keausannya adalah kampas rem Yamaha Scorpio. Pada kampas rem imitasi, Honda Tiger memiliki faktor keausan yang paling besar. Sedangkan yang paling kecil faktor keausannya adalah kampas rem Kawasaki Ninja.
4
BAB I PENDAHULUAN Kampas rem menjalankan fungsinya sebagi media pengereman. Dapat bekerja dengan maksimal apabila mempunyai daya pengereman yang baik serta efisien. Efisiensi dari rem sangat dipengaruhi oleh besarnya koefisien gesek kampas rem. Kualitas kampas rem dipengaruhi oleh kekerasan dan bahan kampas rem. Kampas rem yang terlalu keras menyebabkan umur drum atau cakram menjadi pendek, apabila terlalu lunak maka umur kampas rem akan lebih pendek. Kemampuan bahan material kampas rem setiap kendaraan memiliki titik kritis masing-masing. Titik kritis bahan material kampas rem, ditunjukan dengan mengerasnya permukaan kampas rem dan menjadi licin. Keadaan seperti itu yang mengakibatkan kendaraan mengalami pengereman kurang maksimal.
5
Permasalahan Pada setiap kampas rem, dianalisa nilai kekerasannya, struktur mikro, keausan akibat dari gesekan kampas rem terhadap cakram, serta gejala-gejala yang timbul akibat dari pengereman secara berulang-ulang.
6
Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penulisan ini :
Hanya terbatas pada pengujian bahan material kampas rem (break pad) yang digunakan pada sepeda motor Honda tiger, Kawasaki Ninja, Suzuki Thunder, dan Yamaha Scorpio dengan membedakan dua jenis bahan (part) asli dan imitasi.
7
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini meliputi :
Untuk mengetahui nilai kekerasan material setiap kampas rem. Untuk mengetahui Struktur mikro setiap kampas rem. Untuk mengetahui nilai Keausan material setiap kampas rem.
8
BAB II LANDASAN TEORI 1. Sistem Pengereman Automotif.
Pada umumnya fungsi utama rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus pusar, fasa yang dibalik, arus searah yang dibalik atau penukaran kutub. Rem gesekan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Rem Blok Rem Drum Rem cakram , dan Rem pita
9
2. Komposisi Bahan Friksi
komponennya terdiri dari bahan pengikat, struktur bahan, bahan pengisi, serat, dan bahan aditif lainnya. Bahan pengikat berupa resin phenolik. Resin sintetik yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu termoset dan termoplastik. Bila dipanaskan prilaku kedua resin ini akan berbeda. Termoset tidak melunak sedangkan termoplastik melunak tetapi akan mengeras kembali setelah di dinginkan.Resin tersebut berfungsi untuk mengikat berbagai zat penyusun di dalam bahan friksi. Secara umum resin adalah bahan yang akan diperkuat dengan serat. Resin bersifat cair dengan fiskositas yang rendah, yang akan mengeras setelah terjadinya proses polymerisasi.
10
Serat berfungsi untuk meningkatkan koefisien gesek dan meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Contohnya gelas, karbon, keramik, tembaga, kuningan, baja, baja tahan karat, dan lain-lain. Bahan aditif ditambahkan dalam penyusun rem untuk menjamin kestabilan sifat friksi dan mengendalikan kecepatan wear pada bantalan dan disc. Grafit dan beberapa logam sulfida digunakan untuk menstabilkan koefisien gesek terutama pada suhu tinggi.
11
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Prosedur Penelitian
12
Bahan Percobaan : Untuk bahan yang akan di uji berupa kampas rem sepeda motor dari beberapa tipe sepeda motor, diantaranya adalah Honda tiger, Kawasaki Ninja, Suzuki Thunder, dan Yamaha Scorpio. Dari semua tipe motor tersebut kampas rem yang di uji adalah kampas rem asli dan kampas rem imitasi. Rem yang dipergunakan pada masing-masing sepeda motor tersebut adalah rem cakeram yang dipasang pada roda depan.
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Strukturmikro kuningan Cu Penolik Honda Tiger Asli Honda Tiger Imitasi
14
Strukturmikro kampas rem
Kuningan Cu Karbon Penolik Yamaha Sorpio Asli Yamaha Scorpio Imitasi Karbon Kuningan Cu Penolik Suzuki Thunder Asli Suzuki Thunder Imitasi
15
Strukturmikro Kampas Rem
Kuningan Penolik Cu Karbon Kawasaki Ninja Asli Kawasaki Ninja Imitasi
16
Nilai Kekerasan Antar Kampas Rem Asli
17
Nilai Kekerasan Antar Kampas Rem Imitasi
18
3. Tribologi Grafik faktor keausan kampas rem sepeda motor Honda Tiger dengan tekanan 0,89 bar Grafik faktor keausan kampas rem sepeda motor Honda Tiger dengan tekanan 1,24 bar
19
Grafik faktor keausan kampas rem sepeda motor Yamaha Scorpio dengan tekanan 0,89 bar
20
Grafik faktor keausan kampas rem sepeda motor Suzuki Thunder dengan tekanan 0,89 bar
21
Grafik faktor keausan kampas rem sepeda motor Kawasaki Ninja dengan tekanan 0,89 bar
22
BAB V KESIMPULAN 1. Strukturmikro.
Terdiri dari beberapa unsur, diantaranya bahan pengikat berupa resin phenolic dibutuhkan untuk mengikat serat, bahan pengisi dan zat penyusun lainnya pada kampas rem. Serat tembaga (Cu) dan kuningan (Cu+Zn) mempunyai sifat mekanik yang ulet, lunak dan bersifat magnetik, juga sifat redaman yang baik pada saat terjadi gesekan terhadap rotor disk. Kadar serat karbon (C) mempengaruhi kekerasan/kekuatan serta keuletan kampas rem. Makin tinggi unsur karbon kekuatan/kekerasannya makin tinggi tetapi keuletannya makin rendah. Disamping itu unsur fase ini juga mampu menahan temperatur tinggi, tetapi kekurangan dari serat karbon ini bersifat rapuh atau unsur fasenya bersifat getas. Dan bahan pengisi lainnya yang tidak terlihat, karena keterbatasan mikroskop optik.
23
2. Kekerasan Nilai kekerasan yang baik adalah diantara yang paling keras dan paling lunak, yaitu antara 67 sampai 97 HRF. Untuk kampas rem asli nilai kekerasan yang optimum adalah kampas rem sepeda motor Suzuki Thunder dengan nilai kekerasan rata-rata Sedangkan untuk nilai kekerasan kampas rem imitasi yang optimum adalah kampas rem sepeda motor Yamaha Scorpio dengan nilai kekerasan rata-rata 77.
24
3. Tribologi Pada kampas rem asli, Honda Tiger memiliki faktor keausan yang paling besar. Sedangkan yang paling kecil faktor keausannya adalah kampas rem Yamaha Scorpio. Pada kampas rem imitasi, Honda Tiger memiliki faktor keausan yang paling besar. Sedangkan yang paling kecil faktor keausannya adalah kampas rem Kawasaki Ninja.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.