Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Cliquers Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
AQSA SJUHADA sjuhada@gawab.com http://sjuhada.cjb.net
T I D U R disajikan untuk kuliah psikologi faal II fak. psikologi universitas surabaya AQSA SJUHADA
2
QUOTES ON PHYSIOLOGY “Psychology is scientific study of behavior, physiological and cognitive processes that underlay it. Without them, psychology is only a philosophy, not a science. Laxa 2004
3
Jika seseorang tdk tidur maka waktu tidur berikutnya akan lbh lama
MENGAPA KITA TIDUR ? 1. Tidur sbg respon adaptasi - semua vertebrata tidur - reptil, ikan dan amfibi juga mengalami “tidur”, tetapi beda dg vertebrata. - REM Sleep: mamalia, birds. WEBB (1975, 1982): Tidur mrp perilaku istirahat ketika tidak ada sesuatu yg dikerjakan. Pd saat cukup makan dan tdk ada bahaya tidur HORNE (1978): Tdk tidur tdk mengganggu faal tubuh. Jika seseorang tdk tidur maka waktu tidur berikutnya akan lbh lama Laxa 2004
4
2. Tidur sebagai fungsi restoratif
- Bonnet & Arand (1976): Tidur tahap 4 memegang peranan penting pada proses restoratif. Ketika dibangunkan pada tidur tahap 4 seseorang tampak bingung, krn fungsi cortex cerebral sangat minimal dan saat dibangunkan blm berfungsi scr optimal. Contoh: “lupa tidur di mana.” Minum kopi Prosentase tidur tahap 4 berkurang Keesokan harinya dilakukan test kognitif, hasilnya kurang memuaskan Laxa 2004
5
Siklus biologis – biological clock Perilaku 1/3 waktu kehidupan
TIDUR merupakan: Siklus biologis – biological clock Perilaku 1/3 waktu kehidupan TAHAP-TAHAP TIDUR Menggunakan EEG dan EMG didptkan perbedaan gelombang pd saat terjaga dan pd saat tidur. Saat terjaga gel. α dan β Saat tudur gel. theta Gelombang α dan β dihasilkan oleh otak Laxa 2004
6
Gelombang α Gelombang β Tampak saat terjaga Frekuensi medium 8-12 Hz
Tampak pada kondisi relaksasi mental Tidak tampak pada kondisi mental stress Gelombang β Tampak pd saat terjaga Frekuensi > tinggi, amplitudo rendah 13-30 Hz. Tampak pada kondisi mental aktif. Laxa 2004
7
1. Tahap terjaga - Gelombang α - Gelombang β
2. Tidur tahap 1 - Gel. Theta Frek. Lebih rendah, 5-8 Hz. - Transisi antara tidur dan terjaga - Kelopak mata membuka-menutup pelan-pelan , bola mata bergerak atas-bawah - Berlangsung 10 menit Laxa 2004
8
Laxa 2004
9
3. Tidur tahap 2 - Gelombang theta
- Tampak “sleep spindle” dan K kompleks - Berlangsung 15 menit Sleep spindle adalah Loncatan gel. pendek dg. frek Hz. Tjd dlm 2-5 mnt Diinterpretasikan sbg mekanisme penurunan sensitivitas otak terhadap input sensoris (pemutusan otak thd dunia luar) K kompleks adalah Loncatan gel yg lbh tinggi dan tajam dp sleep spindle. Tjd spontan krn rangs suara dari luar Pd tahap ini bila seseorang dibangunkan makan dia akan menjawab: “belum tidur” Laxa 2004
10
Laxa 2004
11
Gel. Delta: frek < 3.5 Hz, 25-50% Sdkt gel Theta
4. Tidur tahap 3 Gel. Delta: frek < 3.5 Hz, 25-50% Sdkt gel Theta Sleep spindle dan K kompleks tidak tampak Laxa 2004
12
- Gel Theta tidak tampak - Bila dibangunkan tampak bingung
5. Tidur tahap 4 - Sama spt tahap 4 - Gel Delta > 50% - Gel Theta tidak tampak - Bila dibangunkan tampak bingung 6. REM (Rapid Eye Movement) Sleep - Adanya aktifitas saat tidur - Gel β dan Theta - Disebut juga PARADOXYCAL SLEEP, artinya: “people’s surprise at observing an unexpected phenomenon” MIMPI Laxa 2004
13
Laxa 2004
14
- Tjd setelah 90 menit dari awal tidur atau 45 menit dari tahap 4
REM Sleep (lanjutan) - Tjd setelah 90 menit dari awal tidur atau 45 menit dari tahap 4 - Bila dibangunkan akan “waspada” - Bila bangun dapat menceritakan mimpinya secara detil. - Mrp proses fisiologis Tanda-tanda: - mata bergerak cepat - heart rate meningkat - nafas tdk teratur - aktivitas otak meningkat Laxa 2004
15
Laxa 2004
16
Pada manusia REM Sleep berfungsi Sbg memory (learning process)
Pada hewan REM Sleep berfungsi sbg “tanda bahaya” jika predator datang. Pada manusia REM Sleep berfungsi Sbg memory (learning process) Pertumbuhan otak pd anak2. Bila bangun pada kondisi DEEP SLEEP, seseorang tidak bisa menceritakan mimpinya , atau menjawab tidak bermimpi. Laxa 2004
17
GANGGUAN TIDUR 1. Insomnia - 20% populasi - Sulit tidur - Etiologi fisik dan psikis - Contoh: rebound effects konsumsi obat tidur 2. Narkolepsia (Narcolepsy) - Serangan tidur mendadak tanpa kenal waktu dan tempat. Laxa 2004
18
3. Sleep Apnea - Ketidakmampuan untuk mengatur tidur dan bernafas pd saat yg bersamaan. - Pada orang mendengkur, gangguan genetik kontol REM Sleep. sleep apnea CO2 darah meningkat O2 menurun Stimulasi chemoreceptor Bangun, dpt udara lagi Tidur lagi Laxa 2004
19
4. Katapleksi (Cataplexy)
- Serangan tidur mendadak, tandai kelumpuhan lgs menuju REM sleep - Tubuh lgs jatuh lemas, tanpa ada penahan sama sekali, terjadi sewaktu-waktu. - Dipicu tekanan emosi yang kuat: kesedihan, kemarahan yang amat sangat. Laxa 2004
20
5. REM Sleep Behavior Disorder - = REM without atonia
- Adanya aktivitas otot rangka pada saat REM Sleep. - Aktivitas cortex motoris di otak tinggi - Disebabkan karena mimpi - Gejalanya berlawanan dengan katapleksia, bila katapleksia diterapi maka akan terjadi REM without atonia. Laxa 2004
21
FATAL FAMILIAL INSOMNIA Tanda-tanda:
Tidak pernah mengalami tidur tahap 4 Berkurangnya sleep spindle dan K kompleks Tampak REM Kerusakan di thalamus Penderita kurang perhatian, kurang memori, kebingungan, gangguan kontrol sistem saraf ototnom dan sistem endokrin. Laxa 2004
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.