Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
norma sosial & negosiasi
2
fairness/distributive justice
social norms fairness/distributive justice equality: everyone benefits or contributes equally equity: benefits should be proportional to contribution needs: benefits should be proportional to needs
3
equality rules equal outcomes: all parties benefit equally in the final agreement equal concessions: concession matching, splitting the difference aspiration balance: matching/balancing reductions in the other party‘s level of aspiration outside precedent: comparing outcomes with those achieved at other similar negotiations
4
norma sosial mencegah munculnya konflik
norma menekan konflik norma sosial mencegah munculnya konflik norma sosial mengatur bagaimana konflik dijalankan norma sosial menyediakan solusi terhadap masalah yang muncul
5
norma mendorong konflik
norma sosial mendorong untuk mempertahankan posisi norma sosial yang digunakan berbeda atau diterjemahkan secara berbeda norma sosial berkaitan dengan masalah emosi dan persepsi akan ‘keadilan’
6
norm enforcement voluntary: in our interest, other‘s standards, legitimate, trust in-group friendliness and solidarity: encourages concern about the welfare & opinion of group members, enhances compliance, counteract temptation to defect social pressure: labelling, exclusion sanction system: member, leader, group direct administration: taking decision making (on compliance) out of individuals
7
hubungan a/perunding
8
kekuasaan: stick & carrot
kekuasaan relatif: kekuasaan yang dipunya satu pihak atas pihak lain kekuasaan absolut: kekuasaan yang dipunya masing-masing pihak atas pihak lain
9
kekuasaan dl negosiasi
membentuk persepsi atas kekuatan diri membentuk sikap terhadap lawan membentuk strategi bernegosiasi dan strategi pendukung lainnya
10
kepercayaan: kerjasama
trait / sifat dasar manusia pengalaman kerja sama di masa lalu pengorbanan yang sudah dilakukan preseden kerja sama yang dilakukan lawan dengan pihak lain karakter dasar lawan ketergantungan lawan indikasi keinginan bekerjasama keanggotaan kelompok yang sama identitas bersama kemungkinan hukuman pihak ketiga
11
Kepercayaan dl negosiasi
mendorong pertukaran informasi, terutama mengenai nilai dan prioritas mempermudah tercapainya kesepakatan mendorong kerjasama dalam skenario-skenario games
12
can/should we trust trust?
reversibility – membuka kemungkinan untuk membatalkan / keluar dari komitmen / kesepakatan fractionation – memperkecil peluang kerugian jika pihak lain ingkar
13
hub positif & negatif working relationship
norma pemecahan masalah – semua pihak mengupayakan tercapainya kepentingan semua pihak, bukan hanya kepentingan diri sendiri norma mutual responsiveness – mengalah pada kondisi tertentu norma kejujuran – memberikan informasi yang benar
14
hub positif & negatif tetap rasional, meskipun lawan emosional
mencoba memahami lawan, meskipun lawan tidak memahami kita berkonsultasi dengan lawan, meskipun lawan tidak mau mendengar kita tetap jujur, meskipun lawan tidak dapat dipercaya menghindari taktik koersif, meskipun lawan menggunakannya terbuka terhadap persuasi lawan dan mencoba mempersuasi lawan peduli terhadap lawan serta bersedia belajar dari lawan, meskipun lawan menolak pertimbangan kita ‘serang’ masalahnya, bukan orangnya membuka ruang-ruang komunikasi dengan lawan menerapkan ketrampilan mendengar aktif mengekspresikan kepedulian terhadap pencapaian lawan secara terbuka menunjukkan komitmen terhadap strategi pemecahan masalah mengkaji ulang kepentingan kita, terutama yang sulit diterima oleh lawan – siapa tahu kepentingan itu sebenarnya tidak esensial untuk kita memberi imbalan jika lawan memberi konsesi do little favors – memberi lawan hadiah, mentraktir lawan makan bersama, menghadiri acara keluarga lawan mencari ikatan atau kesamaan dengan lawan melakukan inisiatif sepihak memperluas kontak dan komunikasi menegosiasikan bentuk hubungan baru
15
proses kelompok
16
proses kelompok perwakilan tim perunding
17
jumlah konstituen besar perlu pengetahuan khas perlu ketrampilan khas
wakil berunding jumlah konstituen besar perlu pengetahuan khas perlu ketrampilan khas punya pengaruh khusus ada hambatan emosional taktik
18
wakil berunding vis a vis konstituen
one-way influence model mutual influence model: adam’s paradox, role conflict, lead negotiator = quasi mediator network model
19
rantai negosiasi: network model
stakeholder? link? arena? arena: information transmission, persuasion, problem solving mana arena paling a lot? mana arena paling lunak? mana arena paling problem solving? mhs 1 mhs 2 mhs 3 div. internal ketua komahi X Y WD II fakultas dosen 1 ketua jurusan dosen 2 dosen 3
20
proses kelompok dl negosiasi
sikap/perilaku individu vs kelompok group boundaries proses intra-/antar- kelompok
21
sikap/perilaku individu vs kelompok
hubungan antarkelompok lebih kompetitif dibandingkan hubungan antarindividu kelompok perunding lebih mudah mencapai problemsolving dibandingkan individu perunding
22
group boundaries rasa percaya, pemberian konsesi, dan konsiliasi lebih kental pada perundingan antarsesama anggota tim perunding dibandingkan antara tim perunding
23
proses intra-/antar-kelompok
proses intrakelompok selaras dengan proses antarkelompok (resiprocal)
24
negotiators of the week
Ici Romy Diwya Ami
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.