Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Derivatif dan Manajemen Risiko
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
2
Alasan Mengelola Risiko
Kapasitas utang; Menjaga anggaran modal yang optimal dari waktu ke waktu; Kesulitan keuangan; Keunggulan komparatif dalam lindung nilai; Biaya pinjaman; Dampak perpajakan; Sistem kompensasi. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
3
Latar Belakang Derivatif
Lindung nilai alami (natural hedges) didefinisikan sebagai situasi-situasi di mana risiko agregat akan dapat dikurangi oleh transaksi derivatif antara kedua belah pihak (yang disebut counterparties), yang terjadi untuk banyak komoditas, kurs mata uang asing, tingkat suku bunga sekuritas dengan waktu jatuh tempo yang berbeda, dan bahkan saham biasa di mana manajer portofolionya ingin “melindungi nilai taruah mereka.” Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
4
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Opsi Opsi (options) adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli (atau menjual) aktiva pada harga dan jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
5
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Jenis dan Pasar Opsi Harga jadi/Pelaksanaan (strike/exercise price) adalah harga yang harus dibayarkan untuk lembar saham biasa ketika suatu opsi dilaksanakan. Opsi beli (call option) adalah suatu opsi untuk membeli atau “call” lembar saham pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Opsi jual (put option) adalah suatu opsi untuk menjual lembar saham pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
6
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Opsi Beli
Semakin tinggi harga pasar saham jika dibandingkan dengan harga jadi, maka akan semakin tinggi harga opsi belinya. Semakin tinggi harga jadi, semakin rendah harga opsi belinya. Semakin lama jangka waktu opsi, semakin tinggi harga opsinya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
7
Nilai Pelaksanaan vs Harga Opsi
Kita mendefinisikan nilai pelaksanaan (exercise value) opsi beli sebagai berikut: Nilai pelaksanaan = Harga pasar saham saat ini – Harga jadi Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
8
Nilai Pelaksanaan vs Harga Opsi
Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
9
Nilai Pelaksanaan vs Harga Opsi
Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
10
Nilai Pelaksanaan versus Harga Opsi
Sebagai tambahan dari harga saham dan harga pelaksanaan, harga opsi akan bergantung pada tiga faktor lain: Waktu jatuh tempo opsi; Variabilitas harga saham; Tingkat bebas risiko. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
11
Nilai Pelaksanaan versus Harga Opsi
Semakin lama opsi beli harus berjalan, semakin besar nilainya dan semakin besar preminya. Opsi dari saham yang sangat tidak stabil akan lebih tinggi nilainya daripada opsi saham yang sangat stabil. Dampak tingkat bebas risiko pada opsi beli tidaklah sama jelasnya. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
12
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Seluruh model penetapan harga opsi didasarkan pada konsep lindung nilai tanpa risiko (riskless hedge). Di sini seorang investor akan membeli saham dan sekaligus menjual opsi beli saham tersebut. Jika suatu investasi tidak berisiko, maka investasi tersebut harus, secara ekuilibrium, memberikan tingkat imbal hasil tanpa risiko. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
13
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Mengingat harga saham, potensi ketidakstabilannya, harga pelaksanaan opsi, usia opsi, dan tingkat bebas risiko, hanya ada satu harga bagi opsi jika harus memenuhi kondisi ekuilibrium, yaitu bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham dan opsi beli akan memperoleh tingkat bebas risiko. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
14
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Kita akan menilai suatu contoh opsi di bawah ini, dan kemudian kita menggunakan model Black-Sholes untuk memberikan penilaian atas opsi menurut kondisi yang realistis. Asumsi-asumsi contoh Harga jual saham Western Celular = $40 per lembar Harga pelaksanaan opsi beli = $35 Opsi akan kadaluarsa pada akhir tahun pertama, di mana saham Western akan dijual pada harga $30 atau $50 Tingkat bebas risiko 8% Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
15
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Hitunglah rentang nilai pada saat waktu kadaluarsa Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
16
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Samakan rentang pembayaran antara saham dan opsi Kita perlu menyamakan kedua rentang nilai $20 dan $15 tersebut dengan membeli 0,75 saham dan menjual satu opsi (atau 75 lembar saham dan 100 opsi). Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
17
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Buatlah investasi dengan lindung nilai tanpa risiko Kita sekarang dapat membuat portofolio investasi tanpa risiko dengan membeli 0,75 bagian saham Western dan menjual satu opsi beli. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
18
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Menetapkan harga opsi beli Nilai portofolio akan menjadi $22,50 pada akhir tahun, tanpa melihat apa yang akan terjadi pada harga saham. Nilai $22,50 adalah nilai tanpa risiko. Tingkat bebas risiko adalah 8%, sehingga nilai sekarang dari nilai akhir tahun tanpa risiko sebesar $22,50 adalah: PV = $22,50/1,08 = $20,83 Karena saham Western saat ini diperdagangkan pada harga $40, dan karena portofolio tersebut mengandung 0,75 bagian, maka biaya saham dari portofolio adalah 0,75 ($40) = $30,00 Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
19
Pengenalan Model-Model Penetapan Harga Opsi
Jika seseorang membayarkan $30 untuk membeli saham, dan jika nilai sekarang portofolio adalah $20,83, opsi akan harus dijual sebesar minimal $9,17: Harga opsi = Biaya saham – PV portofolio = $30 - $20,83 = $9,17 Para investor (atau arbiter) akan melakukan pembelian dan penjualan di dalam pasar sampai opsi dihargai pada tingkat yang ekuilibrium. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
20
Model Penetapan Harga Opsi Black-Sholes
Dalam menyusun model penetapan harga opsi, Fischer Black dan Myron Scholes membuat asumsi-asumsi sbb: Saham yang mendasari opsi beli tidak memberikan dividen atau pembagian-pembagian lainnya sepanjang usia opsi. Tidak ada biaya transaksi untuk pembelian atau penjualan dari baik saham maupun opsi. Tingkat bunga jangka pendek bebas risiko jumlahnya diketahui dan konstan sepanjang usia opsi. Setiap pembeli sekuritas dapat meminjam sebagian dari harga pembeliannya dengan tingkat bunga jangka pendek bebas risiko. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
21
Asumsi Model Penetapan Harga Opsi Black-Scholes
Penjualan kosong (short selling) diperbolehkan, dan penjual kosong (short seller) akan langsung menerima hasil penjualan tunai penuh pada harga hari itu untuk sekuritas yang dijual secara kosong (short sale). Opsi beli hanya dapat dilaksanakan pada tanggal kadaluarsanya. Perdagangan semua jenis sekuritas berlangsung secara kontinu dan harga saham bergerak secara acak. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
22
Model Penetapan Harga Opsi Black-Scholes
Penyusunan model Black-Scholes didasarkan pada suatu konsep lindung nilai tanpa risiko. Dengan membeli saham dan secara bersamaan menjual opsi beli dari saham tersebut, seorang investor dapat menciptakan suatu posisi investasi bebas risiko, di mana keuntungan yang diperoleh dari saham akan persis menutupi kerugian dari opsi. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
23
Model Penetapan Harga Opsi Black-Scholes
Posisi lindung nilai tanpa risiko ini harus mendapatkan tingkat pengembalian yang sama dengan tingkat bunga bebas risiko. Jika tidak, akan tercipta suatu peluang arbitrase, dan orang-orang yang mencoba untuk meraih keuntungan dari peluang ini akan mendorong harga opsi ke tingkat ekuilibrium seperti yang dinyatakan dalam model Black-Scholes. Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
24
Model Penetapan Harga Opsi Black-Scholes
Model Black-Scholes terdiri atas tiga persamaan berikut ini: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
25
Model Penetapan Harga Opsi Black-Sholes
Di mana: V = Nilai saat ini dari opsi beli P = Harga saat ini dari saham yang menjadi dasar opsi N(di) = Probabilitas terjadinya deviasi kurang dari d1 dalam suatu distribusi normal standar. N(d1) dan N(d2) mencerminkan area-area menurut suatu fungsi distribusi normal standar. X = Harga jadi atau harga pelaksanaan opsi e = 2,7183 kRF = Tingkat bunga bebas risiko t = Jangka waktu sampai opsi kadaluarsa (periode opsi) ln(P/X) = Logaritma alami P/X σ2 = Varians tingkat pengembalian atas saham Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
26
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Ilustrasi OPM Diketahui: P = $20 X = $20 t = 3 bulan atau 0,25 tahun kRF = 12% = 0,12 σ2 = 0,16 sehingga σ = √0,16 = 0,4 Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
27
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Ilustrasi OPM Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
28
Pengaruh Faktor-Faktor OPM terhadap Nilai Opsi Beli
Manajemen Keuangan Lanjutan [STIE MDP] Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
29
Kontrak Forward vs Kontrak Futures
Kontrak forward (forward contract) adalah perjanjian di mana salah satu pihak setuju untuk membeli komoditas pada suatu harga tertentu dan pada suatu tanggal tertentu di masa depan dan pihak yang lain setuju untuk melakukan penjualan tersebut (terjadi pengiriman secara fisik). Kontrak futures (futures contract) adalah kontrak terstandarisasi yang diperdagangkan di dalam bursa dan “disesuaikan dengan pasar” secara harian, di mana pengiriman secara fisik dari aktiva yang menjadi dasar hampir tidak pernah dilakukan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
30
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Swap dan Wesel Swap memiliki arti pertukaran – dua pihak yang setuju untuk bertukar sesuatu, biasanya kewajiban untuk melakukan suatu rangkaian pembayaran tertentu. Wesel terstruktur (structured notes) berarti kewajiban utang yang ditimbulkan oleh kewajiban utang lainnya. Wesel bunga mengambang terbalik (inverse floater) adalah suatu jenis wesel di mana bunga yang dibayarkan bergerak berlawanan dengan tingkat suku bunga pasar. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
31
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Manajemen Risiko Dengan semakin kompleksnya dunia bisnis, semakin sulit bagi para CEO dan direktur untuk mengetahui masalah apa yang mungkin akan mereka hadapi di kemudian hari. Manajemen risiko (risk management) melibatkan manajemen akan kejadian-kejadian yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
32
Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Jenis-Jenis Risiko Risiko murni; Risiko spekulatif; Risiko permintaan; Risiko input; Risiko keuangan; Risiko properti; Risiko karyawan; Risiko lingkungan; Risiko pertanggungjawaban; Risiko yang dapat diasuransikan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
33
Pendekatan Terhadap Manajemen Risiko
Mengidentifikasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Mengukur dampak potensial dari setiap risiko. Memutuskan bagaimana setiap risiko yang relevan sebaiknya ditangani. Memindahkan risiko tersebut ke perusahaan asuransi. Memindahkan fungsi yang menyebabkan adanya risiko ke pihak ketiga. Membeli kontrak-kontrak derivatif untuk mengurangi risiko. Mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang merugikan. Mengurangi besaran kerugian yang terkait dengan peristiwa yang merugikan. Sepenuhnya menghindari aktivitas yang dapat memperbesar risiko. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
34
Menggunakan derivatif untuk mengurangi risiko
Melakukan lindung nilai dengan futures. Kontrak futures dibagi menjadi dua kelas, futures komoditas (commodity futures) dan futures keuangan (financial futures). Eksposur harga sekuritas Futures Swap Eksposur harga komoditas. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.