Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRaffi Ajalah Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
DWI ARI USTOYO, 5150402019 APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA ELEMEN PELAT DAN PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : DWI ARI USTOYO - NIM : 5150402019 - PRODI : Teknik Sipil - JURUSAN : Teknik Sipil - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : ariustoyo pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Toriq arif ghuzdewan, S.T.,MSCE - PEMBIMBING 2 : Drs. Tugino, M.T. - TGL UJIAN : 2007-05-23
3
Judul APLIKASI VALUE ENGINEERING PADA ELEMEN PELAT DAN PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
4
Abstrak Value Engineering adalah suatu cara pendekatan yang kreatif dan terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisienkan biaya-biaya yang tidak perlu. Value engineering digunakan untuk mencari suatu alternatifalternatif atau ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/ lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan. Penerapan value engineering dilakukan pada pekerjaan plat dan fondasi. Analisis value engineering dilakukan pada proyek pembangunan gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Semarang. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana memunculkan alternatif-alternatif sebagai pengganti pekerjaan existing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya cost saving yang terjadi setelah dilakukan penerapan value engineering. Penelitian dimulai dengan melakukan survey mencari data untuk kemudian dianalisis value engineering. Data-data primer didapat dengan melakukan survey mencari data-data proyek. Data-data sekunder didapat dengan melakukan survey mencari buku-buku literature, referensi yang berkaitan dengan value engineering dan brosur daftar harga bahan yang diperlukan. Dalam melakukan proses value engineering dibagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap informasi, kreatif, analisis, pengembangan dan rekomendasi. Untuk memilih pekerjaan alternatif terbaik, sebelumnya harus dilakukan perhitungan dari segi desain struktur dan rencana anggaran biaya, baru dilakukan perhitungan value engineeringnya. Hasil penelitian didapat bahwa penerapan value engineering pada pekerjaan pekerjaan plat dengan menaikkan mutu beton keuntungan yang diperoleh, diantaranya adalah dimensi plat menjadi lebih kecil dan terdapat cost saving sebesar Rp 17.454.680, sedangkan dengan menggunakan plat precast keuntungan yang didapat antara lain, waktu pelaksanaan menjadi cepat, mutu terjamin, terdapat pengurangan tenaga kerja dan menghasilkan cost saving sebesar Rp 13.199.407. Pada pekerjaan fondasi dengan menggunakan tiang pancang diameter 35 cm keuntungan yang didapat antara lain, pengurangan jumlah fondasi, waktu pelaksanaan menjadi cepat dan menghasilkan cost saving sebesar Rp 11.907.650, sedangkan dengan menggunakan fondasi sumuran keuntungan yang didapat adalah pengurangan jumlah fondasi, tetapi tidak terdapat cost saving, karena biaya rencana lebih besar dari existing.
5
Kata Kunci
6
Referensi Apriyatno,H. 2004. Diktat Perkuliahan Struktur Beton II. Semarang : Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Barrie, D. dan Poulson, B. 1984. Manajemen Konstruksi Profesional. Alih Bahasa Sudinarto. 1990. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga. Dell’Isola, A. 1974. Value Engineering in the Construction Industry. New York: Construction Publishing Corp., Inc. Departemen Pekerjaan Umum. 1991. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung “SK SNI T-15-1991-03”. Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Dinas Permukiman dan Tata Ruang Propinsi Jawa Tengah. November 2005. Daftar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara Bahan Bangunan/ Upah dan Analisa Pekerjaan., Semarang : Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi (BPIK). _______________, Februari 2007. Harga Satuan Pekerjaan Bahan dan Upah Pekerjaan Konstruksi, Semarang : Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi (BPIK). Dipohusodo, I. 1999. Struktur Beton Betulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03 Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta : Gramedia. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. Bandung : Yayasan LPMB. Donomartono, 1999. Apilkasi Value Engineering Guna Mengoptimalkan Biaya pada Tahap Perencanaan Kontruksi Gedung dengan Struktur Balok Beton Pratekan. Tugas Akhir JTS. Surabaya : Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Hardiyatmo,H.C. 1996. Teknik Fondasi I. Jakarta : Gramedia. _____________. 2001. Teknik Fondasi II. Jakarta : Gramedia. Hutabarat, J. 1995. Diktat Rekayasa Nilai ( Value Engineering ). Malang : Institut Teknologi Nasional. Ibrahim, B. 1994. Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta : Bumi Aksara. Isworo, B. Sutikno. Tugino. Suryanto. 1999. Value Engineering Changes Proposal Pembangunan Gedung Laboratorium FP MIPA IKIP Surabaya. Tugas Akhir. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Muyasaroh, S. dan Joko, P. 2006 Rekayasa Fondasi II. Tugas Besar Kuliah. Semarang : Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Suryolelono, K.B. 1994.Teknik Fondasi Bagian II. Yogyakarta : NAFIRI. Triwiyono, A. 2005. Bahan Ajar Struktur Beton Pracetak. Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada. Vis, W. C. dan Kusuma, Gideon. 1993. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta : Erlangga. Wigroho, Y. S. 2001. Analisis dan Perancangan Struktur Frame Menggunakan SAP 2000 versi 7.42. Yogyakarta : ANDI.
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.