Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 6 MEASURE PHASE (2)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 6 MEASURE PHASE (2)"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 6 MEASURE PHASE (2)
OLEH: EMELIA SARI

2 7 Tools Check Sheet Histogram Diagram Pareto Diagram Sebab Akibat
Stratifikasi Diagram Tebar (Scatter Diagram) Grafik dan Peta Kendali (Graph and Control Chart)

3 Lembaran Periksa (Check Sheet )
Alat ini berupa lembar pencatatan data secara mudah dan sederhana sehingga menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tersebut. Umumnya lembaran periksa ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga pencatat cukup memberikan tanda pada kolom yang telah tersedia dan atau memberikan keterangan seperlunya.

4 Contoh 1: Lembar Periksa
Type Number of Occurrences Total Cracks III 3 Discoloring IIII 4 Scars II 2

5 Contoh 2: Checklist No. JENIS STASIUN PEMBOROSAN Over produksi -
1 gergaji manual 2 gergaji mesin 3 mesin bubut 4 mesin drill 5 mesin amplas 6 perakitan Over produksi - Waktu menunggu Ada Transportasi Pemrosesan Tingkat persediaan barang Gerakan yang tidak perlu

6 Contoh 3: Checklist Produk Bagian Kasar Dimensi (ukuran)
Retak (tidak utuh) Roda Atap Boiler Toy train 1 Box As roda Chasis Cerobong

7 Histogram Histogram merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menggambarkan bentuk distribusi sekumpulan data yang biasanya berupa karakteristik mutu. Histogram dapat dibuat dengan cara terlebih dahulu membentuk tabel frekwensi yang diikuti dengan perhitungan statistik kemudian memplot data ke dalam histogram. Hasil plot data akan memudahkan dalam menganalisis kecendrungan data.

8 Contoh Histogram

9 Diagram Pareto (Paretto Diagram )
Diagram ini merupakan diagram yang menunjukkan masalah menurut urutan banyaknya kejadian. Masalah dengan frekuensi paling tinggi ditunjukkan pada grafik batang pertama dan ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah dengan frekuensi kejadian terendah ditunjukkan oleh grafik batang terakhir serta ditempatkan pada sisi paling kanan. Diagram ini berfungsi untuk menentukan prioritas penyelesaian masalah. Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah

10 Langkah-langkah Pembuatan Diagram Pareto
Menentukan masalah yang akan diteliti dan identifikasi penyebab masalah. Membuat ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi kejadian dari masalah yang diteliti dengan menggunakan lembar periksa. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadian serta menghitung frekuensi kumulatif, persentase total kejadian, dan persentase dari total kejadian kumulatif.

11 Menggambarkan grafik dengan ketentuan garis vertikal sebelah kiri dibuat skala dari nol sampai total keseluruhan permasalahan sedangkan garis vertikan sebelah kanan dibuat skala dar 0% sampai 100%, dan garis horizontal dibagi sesuai dengan banyaknya item masalah. Buat histogram pada diagram pareto. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai kumulatif disebelah kanan atas dari interval setiap item masalah. Lakukan tindak perbaikan atas penyebab utama permasalahan.

12 Contoh 1: Diagram Pareto

13 Contoh 2: Diagram Pareto

14 Diagram Sebab Akibat (Cause – Effect Diagram )
Diagram ini merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mencari semua unsur penyebab yang diduga dapat menimbulkan masalah tersebut. Diagram sini biasa juga disebut Diagram Tulang Ikan. Bagian kanan pada diagram biasanya menggambarkan akibat atau permasalahan, sedangkan cabang–cabang tulang ikannya menggambarkan penyebab–penyebabnya. Pada umumnya bagian akibat pada diagram ini berkaitan dengan masalah kualitas. Sedangkan unsur–unsur penyebab biasanya terdiri dari faktor-faktor 5M+E atau Man, Material, Machine, Money, Methode + Environment.

15 Bentuk Umum Diagram Sebab Akibat

16

17 Stratifikasi Suatu usaha mengelompokkan kumpulan data (data kerusakan, fenomena, sebab-sebab,dsb) ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai karakteristik sama Dasar pengelompokan strativikasi sangat tergantung pada tujuan pengelompokan, sehingga dasar pengelompokan dapat berbeda–beda tergantung pada permasalahan.

18 Tujuan Stratifikasi Mencari faktor–faktor penyebab utama secara mudah.
Membantu pembuatan Diagram Tebar. Mempermudah pengambilan kesimpulan di dalam penggunaan peta kontrol. Mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi.

19 Gambar Stratifikasi

20 Diagram Tebar (Scatter Diagram )
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan antara dua faktor dengan memplot data dari kedua faktor tersebut pada suatu grafik. Dengan diagram ini dapat ditentukan korelasi antara suatu sebab dengan penyebabnya. Perhitungan korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan regresi atau dengan metoda nilai tengah.

21 Beberapa Korelasi Pada Diagram Tebar
Possitive Correlation - Possitive Correlation May be Present - Negative Correlation - Negative Correlation May be Present - No Correlation

22 Grafik dan Peta Kendali (Graph and Control Chart )
Suatu bentuk penyajian data yang terdiri dari garis-garis yang menghubungkan dua besaran tertentu Bisa berupa garis, batang, lingkaran

23 7 New Management and Planning Tools
1. Affinity diagram (AD) atau KJ Method 2. Interrelationship diagram 3 . Tree diagram / Systematic Diagram 4. Matrix Diagram 5. Prioritization Matrix 6. Process decision Program 7. Arrow Diagram / Activity Network Diagram

24 Skema Penggunaan 7 Tools & 7 MP Tools

25 1. Affinity diagram (AD) atau KJ Method
KJ method adalah diagram yang mengorganisasikan gagasan berdasarkan kesamaan, kedekatan, dan kesejajarannya. Kegunaan alat ini yaitu dapat memberikan informasi tentang bentuk sebaran dan pengelompokkan masalah yang dihadapi

26

27 2. Interrelationship Diagram
Interrelationship diagram adalah diagram yang menggambarkan interrelasi situasi yang kompleks, sehingga diperoleh sebab-akibat yang lebih jelas Pada umumnya, Setiap situasi yang terjadi pada saat yang sama dapat terkait secara logis dengan situasi lainnya. Diagram ini bermanfaat dalam tahap perencanaan untuk memperoleh perspektif yang lebih luas terhadap masalah yang dihadapi, dimana terdapat saling keterkaitan yang cukup kompleks antara hal yang satu dengan yang lain.

28 Prioritas akar permasalahan teridentifikasi secara lebih akurat dengan memperjelas hubungan diantara sebab-sebabnya. Selain itu karena sturukturnya yang tidak kaku, diagram ini akan memberi keleluasaan bagi kita untuk

29

30 3. Tree diagram / Systematic Diagram
Tree diagram / Systematic Diagram adalah diagram yang menjabarkan situasi, masalah, rencana yang kompleks menjadi lebih rinci dan sepesifik. Dalam perencanaan, tree diagram digunakan untuk menjabarkan target, goal, hasil atau rencana/gambaran besar (motherhood and apple pie) menjadi gambaran yang sangat detail (nitty gritty detail) dan kemudian dijabarkan lagi menjadi tugas-tugas yang lebih rinci

31

32 4. Matrix Diagram Matrix diagram adalah diagram yang terdiri dari baris dan kolom yang menggambarkan hubungan antar dua faktor atau lebih untuk memperoleh informasi mengenai lokasi/sumber masalah sehingga dapat menentukan ide-ide penyelesaian masalah. Berguna untuk menetukan data atau ide dari pengalaman yang bersifat kualitatif(data verbal) tergali secara cepat. Data semacam ini kadangkala lebih efektif daripada data numerik

33 Memperjelas hubungan antara elemen-elemen suatu keadaan sehingga gambaran struktur permasalahan menjadi jelas

34 5. Prioritization Matrix
Matrix Diagram yang digunakan untuk memprioritaskan pilihan tugas, masalah, produk atau jasa dari pilihan yang multi faktor dan kompleks.

35 6. Process decision Program Chart ( PDPC )
Process Decision Program mengidentifikasikan langkah-langkah antisipasi dalam pengambilan keputusan. Dengan PDPC kita dapat mengidentifikasikan langkah-langkah antisipasi dalam menanggulangi suatu kejadian sehingga kita sudah siap untuk menghadapi kejadian tersebut.

36

37 7. Arrow Diagram / Activity Network Diagram
Arrow Diagram menggambarkan rangkaian rencana kegiatan suatu proyek yang kompleks dan saling terkait dengan target waktu tertentu. Biasanya digunakan untuk tugas-tugas yang sudah dikenal durasi waktunya. Kadangkala Arrow diagram disebut juga Activity Network Diagram, Program Evaluation and Review Technique, atau Critical Path Method.

38 Kegunaan Arrow Diagram
Membuat jadwal yang komplexs & saling terkait Menetapkan rencana harian Memonitoring kemajuan proyek Mencari jalan untuk memprpendek waktu pelaksanaan Identifikasi bottleneck dalam suatu proses yang dapat mengganggu mutu kerja

39

40 Terima Kasih


Download ppt "METODOLOGI SIX SIGMA PERTEMUAN 6 MEASURE PHASE (2)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google