Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BIJI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BIJI"— Transcript presentasi:

1 PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BIJI

2 Megasporogenesis: proses pembentukan spora besar atau spora betina
atau sel telur atau ovul Proses ini diawali oleh muncul sel primordia ovul pada jaringan meristematik dinding ovari (bakal buah). Pada primordial ovul itu terdapat sel khusus yang dinamai sel arkesporial, yang kemudian akan berkembang membentuk sel megaspora

3 Tipe-tipe bentuk ovul;
(A) Atropus : atau ortotropus adalah bentuk ovul yang tegak karena mikrofil dan plasenta (funiculus) berada dalam segaris lurus, seperti pada kebanyakan Polygonaceae. (B) Anatropus: bentuk ovul yang mengangguk dengan mikrofil berdekatan dengan funikulus, yangterjadi pada Sympetalae. (C) Kampilotropus: bentuk ovul yang bengkok dengan mikrofil menghadap arah funikulus tetapi kantung embrio hamper tegak lurusFunikulus (D) Hemianatropus adalah bentuk ovul yang kantung embrionya tegak lurus dengan funikulus dan mikrofilnya juga menghadap kea rah yang tegak lusus dengan funikulus. (E) Amfitropus atau kamtotropus adalah bentuk ovul yang melengkung, kantung embrio juga melengkung hingga ujung mikrofilnya menghadap arah funikulus.

4 Serbuk Sari (POLLEN GRAIN) - Sel Hidup - Ada Inti, Protoplasma
✓Megasporogenesis ✓ Megagemetogenesis ✓ Mikrosporogenesis ✓ Mikrogametogenesis ✓ Penyerbukan dan Pembuahan ✓ Perkembangan Biji Sel Betina Megasporogenesis Megagametogenesis Sel Jantan Mikrosporogenesis Mikrogametogenesis Serbuk Sari (POLLEN GRAIN) - Sel Hidup - Ada Inti, Protoplasma - 2 Lapis Dinding Sel

5 Megagametogenesis Megagemetogenesis adal proses perkembangan sel megaspora fungsional membentuk gamet betina, yang dikenal dengan nama kantung embrio Sel megaspore fungsional menjalani pembelahan mitosis tanpa diikuti pembelahan plasma (karyokinase) tiga kali berturut-turut, sehingga menghasilkan sel besar dengan 8 inti haploid yang dinamakan sel kantung embrio muda. MEGAGAMETOGENESIS Perkembangan ovul menjadi kantung embrio masak yang siap dibuahi (Dari: Johnson, 1998)

6 PEMBELAHAN REDUKSI INTI SEL INDUK SERBUK SARI
Profase Prometafase Metafase Anafase Telofase Meiosis : Jumlah Khromosom Terbagi 2: 2n menjadi n khromosom

7 Mikrosporogenesis adalah suatu proses
pembentukan mikrospora atau pollen, yang terjadi pada kotak sari (anter Mikrogametogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan yang terjadi di dalam pollen muda.

8 Penyerbukan

9

10 Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami. Geitonogami (penyerbukan tetangga) Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu). c. Alogami (penyerbukan silang) Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

11 Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut : Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena: 1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri). ....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung 2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini). b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon) c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh. Contoh : kopi, kina dan kaca piring. d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik. Contoh : vanili

12 PEMBUAHAN Pembuahan (Fertilization) Inti Sperma + Inti Sel Telur
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur. Pembuahan Ganda (Double Fertilization) -Inti Sperma + Inti Sel Telur -Inti Sperma + Inti Polar Inti Sel Telur (Ovum) menjadi Zygot Inti Polar menjadi Endosperm Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio). Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

13 Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis) 2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas: a. Apogami: embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda. b.Partenogenesis: embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi. c. Embrio adventif: merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga. Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.

14 PEMBENTUKAN BIJI Inti Bakal Biji (Nucellus) menjadi Perisperm
Selaput Dalam Bakal Biji (Integumen Interius) menjadi Kulit Biji Dalam (Tegmen) Selaput Luar Bakal Biji (Integumen Exterius) menjadi Kulit Biji Luar (Testa) Bakal Biji (Ovulum) menjadi Biji (Semen) Daun Buah (Carpellum) menjadi Kulit Buah (Pericarpium) Bakal Buah (Ovarium) menjadi Buah (Fructus)

15 Biji, berkembang dari ovulum (bakal biji) Berisi embrio dan cadangan makanan (endosperm, perisperm) Dorman saat dewasa 2Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat dibedakan menjadi : Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung sedikit endosperm atau tidak ada sama sekali –Mis. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus(mengandung klorofil) Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endoperm atau perispem –Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya bertambah sejalan dengan perkembangan biji, misalnya pada tumbuhan Piperaceae, Nymphaeaceae

16 Perkembangan Endosperm
Pada angipospermae, endosperm merupakan penggabungan inti sperma 2 (n) dengan 2 inti kutub (2n). Pada gimnospermae, sel endosperm adalah haploid (n), karena ia berkembang dari suatu sel gametofit betina. Pada sebagian dikotil, endosperm terbentuk tetapi selama perkembangan embrio hampir seluruhnya dikonsumsi oleh embrio dan dipindahkan ke dalam daun lembaga (kotiledon). Pada monokotil, endosperm berkembang terus sampai benih masak dan menjadi cadangan makanan bagi perkecambahan benih.

17 Kulit Benih Pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae), kulit biji terdiri atas dua lapisan, yaitu a) lapisan kulit luar (testa), dan b) lapisan kulit dalam (tegmen). Pada tumbuhan biji terbuka (gimnospermae) kulit benih terdiri dari tiga lapisan, walaupun dalam perkembangannya, ovul hanya memiliki satu lapisan integumen. Contoh pada melinjo (Gnetum gnemon L) terdapat 3 lapisan kulit benih; a) lapisan luar (sarcotesta), yang tebal dan berdaging. Pada saat masih muda berwarna hijau, lalu berubah menjadi kuning, kemudian menjadi merah. b) Lapisan tengah (sclerotesta), yang keras, kuat, dan berkayu, menyerupai kulit dalam (endokarpium) pada buah batu. c) Lapisan dalam (endotesta) yang tipis seperti selaput, melekat pada inti biji.

18 Lapisan Kulit Luar (testa)
Lapisan kulit luar benih merupakan pelindung utama bagi benih. Pada lapisankulit luar benih ini, dapat ditemukan bermacam-macam aksesori benih yangkhas sesuai dengan jenis tumbuhannya, yaitu: sayap (ala) yaitu perpanjangan dari kulit luar, yang berfungsi untuk penyebaran secara alamiah. Contoh: benih spatudea (Spathodea campanulata PB.) dan benih kelor (Moringa oleifera Lamk .). bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar benih membentuk rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini berfungsi sebagai sayap juga dalam penyebaransecara alamiah untuk mudah terbawa oleh angin. Contoh: benih kapas (Gossypium sp), dan biduri (Calotropis gigantean Dryand.). Salut biji (arillus) adalah perkembangan dari tali pusat (funikulus). Contoh: benih durian (Durio zibethinus Murr.) dan benih rambutan (Nephelium lappaceum L.). Bagian yang dimakan pada buah durian dan rambutan adalah arillus. Salut biji semu (arrilodium) berkembang dari bagian lubang biji (mikrofil). Contoh: benih pala memiliki salut biji semu yang dinamai macis.


Download ppt "PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BIJI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google