Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52,

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52,"— Transcript presentasi:

1 Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52, 643-648
PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAU PADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY EFFECT OF GREEN TEA SUPPLEMENTATION ON INSULIN SENSITIVITY IN SPRAGUE-DAWLEY RATS Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52, Fiona Megarani ( )

2 Teh Keluarga Camelia dengan nama latin Camelia Sinensis
Tumbuh di daerah beriklim tropis dengan ketinggian m dpl dengan suhu antara C Telah lama dikenal sebagai bahan obat-obatan tradisional

3 Jenis-Jenis Teh Teh hijau (green tea) Teh oolang (oolang tea)
Berdasarkan proses fermentasinya, terdapat empat jenis teh, yaitu: Teh hijau (green tea) Teh oolang (oolang tea) Teh hitam (black tea) Teh pu-erh (pu-erh tea)

4 Kandungan Teh Hijau dan Manfaatnya
Polifenol Antioksidan, menurunkan kolesterol, menurunkan glukosa darah, dll. Kafein Menghilangkan kantuk. Polisakarida Sumber energi

5 Polifenol Kandungan polifenol di dalam teh kering dapat mencapai 30% (kandungan terbesar di dalam teh). Senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan alami. Dapat mencegar tumor, kanker, dan penyakit kardiovaskular.

6 Senyawa Turunan Polifenol Di Dalam Teh Hijau
Senyawa ini memiliki aktivitas seperti insulin Bermanfaat dalam pengobatan penyakit diabetes mellitus

7 Membawa 10%-50% dari kandungan catechin pada daun teh
Memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi

8 Insulin Berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen.

9 Tujuan Penelitian Menguji pengaruh teh hijau pada keberadaan glukosa dan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. Menentukan komponen aktif dalam teh hijau

10 Cara Kerja (In Vivo) Tikus SD dibagi menjadi dua kelompok:
Kelompok kontrol (K) diberi makan makanan standar dan air minum aquades deionisasi Kelompok teh hijau ( H) diberi makan makanan yang sama, tetapi diberi air minum yang mengandung teh hijau. Pada minggu ke-4, 6, dan 12 dilakukan OGTT Pada minggu ke-12, tikus dimatikan, lalu adipositnya diisolasi Ditentukan kandungan glukosa dan insulin dari adiposit tikus

11 Cara Kerja (In Vitro) Polifenol teh hijau dicampur dengan lemak adiposit tikus pada 37C selama 30 menit. Ditentukan kandungan glukosa yang terdapat di dalam adiposit dengan alat glucose analyzer.

12 Pengamatan Selama 12 minggu
Kelompok Kontrol Kelompok Teh Hijau Berat tubuh (g/h) Makanan (g/h) Minuman (g/h) Jumlah urin (mL/h) 30,2 + 6,3 39,2 + 10,8 27,3 + 8,9 34,6 + 3,6 37,5 + 9,5 25,2 + 4,6

13 Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (4 Minggu)

14 Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (12 Minggu)

15 Kadar glukosa puasa, insulin, asam lemak bebas, dan trigliserida setelah 12 minggu
Kelompok Kontrol Teh Hijau Berat lemak epididimal (g) Berat relatif lemak epididimal (g/100 g BW) Glukosa darah puasa (mg/dL) Insulin darah puasa (U/dL) Asam lemak bebas puasa (M) Trigliserida puasa (mg/dL) 4,6 + 1,3 0,90 + 0,24 13,4 + 3,3 69,8 + 14,9 3,7 + 11 0,73 + 0,22 * 9,6 + 3,6* * 33,7 + 12,0*

16 Penangkapan Glukosa Pada Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian

17 Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Tikus Setelah 12 Minggu Penelitian

18 Kinetika Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian
Kelompok Reseptor insulin afinitas tinggi afinitas rendah Kd (pmol/L) Bmax (fmol/105 sel) Kontrol Teh hijau 2,54 + 0,20 3,56 + 0,35* 9,83 + 3,47 13,41 + 4,71 Kd : afinitas B : sisi pengikatan

19 Pengaruh Polifenol Teh Hijau Pada Penangkapan Glukosa Oleh Adiposit Tikus

20 Kesimpulan Teh hijau dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. Dari penelitian secara in vitro, diketahui bahwa polifenol merupakan komponen aktif yang terkandung di dalam teh hijau.

21 Saran Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan pengaruh polifenol pada binatang

22 TERIMA KASIH

23 Teh Hijau (Green Tea) Jenis teh yang dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi. Ciri khasnya adalah warnanya yang hijau terang dan tampak segar.

24 Teh Oolang (Oolang Tea)
Teh jenis ini dikenal sebagai teh semi- fermentasi Memiliki rasa dan kualitas warna antara gabungan teh hitam dan teh hijau.

25 Teh Hitam (Black Tea) Jenis teh yang dalam pengolahannya, melalui proses fermentasi secara penuh. Merupakan jenis teh yang banyak ditemukan di pasaran.

26 Teh Pu-erh (Pu-erh Tea)
Jenis teh yang mengalami proses fermentasi berlanjut. Teh jenis ini dapat disimpan dalam waktu yang lama.

27 Penyiapan Teh Hijau Teh hijau TTES no. 12 - disaring Serbuk teh hijau
- digiling - disaring Serbuk teh hijau

28 dimasukkan dalam desikator
10 g serbuk teh hijau direndam 5 menit dalam 500 mL air pada 100C disaring Residu Filtrat dikeringkan dalam freeze-dried dimasukkan dalam desikator 0,5 g serbuk kering - dilarutkan dalam 100 mL aquades deionisasi

29 - dilarutkan dalam aquades deionisasi - disaring
Serbuk teh hijau - dilarutkan dalam aquades deionisasi - disaring Fitrat Residu - diekstraksi dengan kloroform Lapisan organik Lapisan air - diekstraksi dengan etil asetat Lapisan etil asetat dievaporasi dikeringkan dengan freeze dried Serbuk polifenol - 0,75 g serbuk dilarutkan dalam aquades deionisasi

30 Tikus SD setelah puasa semalam
OGTT - diukur kadar glukosa dan insulin Tikus SD setelah puasa semalam diambil 0,5 mL darah ditambah glukosa (2 g/mL) sampai kadarnya 2 g/kg BW 0,5 mL sampel darah diambil pada menit 30, 60, 90, dan 120 dimasukkan dalam tabung eppendorf disentrifugasi pada 3500g pada 4C selama 30 mnt Plasma darah

31 Isolasi Adiposit Lemak perut tikus Supernatan Endapan
dicencang inkubasi 1 jam pada 37C dalam buffer difiltrasi disentrifugasi pada 100 rpm selama 1 mnt Supernatan Endapan dicuci diresuspensi ditambah 2% osmium tetraoksida Suspensi adiposit

32 Penentuan Pengikatan Insulin
50 L [125I]-insulin + 50 μL insulin tidak berlabel - ditambahkan ke dalam suspensi adiposit - inkubasi 30 mnt dan diaduk 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt Lapisan sel Residu - insulin ditentukan

33 Penetuan Penangkapan Glukosa
400 L sel lemak tersuspensi + insulin - inkubasi 30 mnt pada 37C - ditambah 50 L [3H]2-deoksiglukosa (DG) - inkubasi 3mnt - ditambah 200 L 2-DG tidak berlabel 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt - ditentukan kadar glukosa

34 Penentuan Pengaruh Polifenol Secara In Vitro
400 L suspensi adiposit + 50 L 0,075% polifenol teh hijau dicampur selama 30 mnt - ditentukan kadar glukosa dengan cara seperti penentuan kadar glukosa sebelumnya


Download ppt "Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52,"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google