Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER
Compressor Accumulator Desuperheater Condenser Cooling Water Lihat gambar di atas, Propan keluar kompresor pada + 150oF dikondensasi secara total pada kondenser. Kondenser propana di PT. Badak/ Arun Horisontal shell & tube HE. Air pendingin ada di tube, propana di shell. Pada kondisi steady-state : - Dalam Akumulator Cair & uap dalam kesetimbangan fasa. - Cairan dlm kondenser & akumulator berada dlm kesetimbangan hidrolik. - Tekanan dischage kompresor ditentukan oleh tekanan di akhir kondenser.
2
CHARACTERISTIC OF PROPANE CONDENSER
Jika discharge kompresor naik tapi laju C3 konstan P di akumulator naik harusnya T di akumulator naik. Tapi karena tidak ada tambahan Q masuk di akumulator P di akumulator akan kembali ke P semula, dan sebaliknya. P discharge kompresor dapat diubah dengan mengatur kecepatan kompresor, tapi selama laju propananya konstan P tersebut tidak dapat di ubah dg mengubah kecepatan kompresor.
3
Kinerja kondenser & akumulator
Efek laju propana thd tekanan kondensasi sudah pernah diuji, total beban kondensasi untuk kondenser tunggal sangat besar shg tdk praktis pemakaiannya. Pada P.T. Arun, 4 kondenser dan desuperheater dipasang secara paralel, seperti ditunjukkan pada Gb 8. Untuk sistem seperti itu maka pertanyaan yg timbul adalah: Dengan laju alir air yg sangat besar dlm sistem ini maka akan sulit utk memperoleh kesetimbangan yg akurat dari laju alir air utk setiap kondenser. Bagaimanakah efeknya thd tekanan kondensasi ? Apakah tekanan discharge kompresor berubah secara signifikan jika beberapa kondenser tdk menerima air laut/pendingin dengan laju yang sama ?
4
Kinerja kondenser & akumulator
Air laut memiliki kapasitas utk mendeposisikan benda-benda padat dan zat-zat organik yg tertinggal dlm HE. Apa efek dari fouling tube terhadap tekanan kondensasi ? Apa efek dari perubahan laju air laut terhadap tekanan kondensasi? Apa efek dari perubahan temperatur air laut terhadap tekanan kondensasi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb, dilakukan simulasi komputer yang hasilnya seperti pada Tabel 3 sampai 8 (Reading for LNG Processing I). Dalam tabel-tabel tsb, desuperheater dan kondenser telah dikombinasi dan diasumsikan bahwa pressure drop dalam exchanger-exchanger ini kecil sekali (diabaikan). Juga diasumsikan bahwa temperatur gas keluar dari kompresor adalah 145F.
5
Kinerja kondenser & akumulator
Tabel 3 & 4 menunjukkan efek dari ketidakseimbangan laju air yg dpt diabaikan dalam praktek kilang tdk penting utk memperoleh keseimbangan laju air yg akurat melalui kondenser. Tabel 5 menunjukkan efek dari tube fouling. Jika tekanan kondensasi mulai naik, deposit benda-benda padat atau organik dpt terjadi. Namun ini bukan satu-satunya penyebab peningkatan tekanan discharge kompresor. Tabel 6 menunjukkan efek dari perubahan laju alir air terhadap tekanan kondensasi untuk laju produksi yang konstan. Jika kuantitas air yang tersedia untuk kondenser menurun, tekanan discharge kompresor dan tekanan kondensasi akan naik.
6
Kinerja kondenser & akumulator
Jika pressure drop antara laut & discharge air laut meningkat maka laju alir air akan menurun, dan mengakibatkan kenaikan tekanan kondensasi. Jika kapasitas pompa lebih kecil dari pd yg dispesifikasi, maka tekanan kondensasi yg diamati akan lebih tinggi dari pada yg dijelaskan dlm spesifikasinya. Tabel 7 menunjukkan efek peningkatan temperatur air thd tekanan kondensasi. Tekanan discharge kompresor akan naik bila temperatur naik. Jika air hangat dari kondenser dibiarkan disirkulasi kembali ke dlm bagian suction dari pompa cooling water, daya kompresor akan meningkat. Tabel 8 menunjukkan efek laju propana thd tekanan kondensasi. Semakin besar laju propana tekanan kondensasi makin besar, krn beban kondensasi makin besar
7
Kinerja kondenser & akumulator
2 kondenser yg identik menerima propana dg laju yg sama, tetapi laju air keduanya berbeda. Heat duty pada kedua kondenser adalah sama, dan berlaku pers. di sisi air: Q = W1 Cp (Tout – Tin) = W2 Cp (Tout – Tin) Atau : T2 = (W1/W2) T1 = peningkatan temperatur air dalam kondenser 2. Jika W2 < W1, maka T2 > T1 suhu kondensasi harus naik sesuai dengan penurunan laju air. Temperatur Kondensasi, TC2 Temperatur Kondensasi, TC1 Tin Tout2 Tout1 Q/QT = fraksi panas yg ditransfer
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.