Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
ME4234 KEBIJAKAN IKLIM
2
Perubahan dan Variabilitas Iklim
Dampak Respon Adaptasi Mitigasi Perubahan dan Variabilitas Iklim Tujuan Mitigasi: - Mengurangi sumber penyebab Perubahan Iklim Mengurangi produksi CO2 Meningkatkan penyerapan CO2 Tujuan adaptasi: Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Sumber : Santoso, 2006
3
Apa yang dimaksud dengan adaptasi?
4
Adaptasi perubahan iklim
Adaptasi adalah berbagai tindakan penyesuaian diri terhadap kondisi perubahan iklim yang terjadi. Menyesuaikan kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang rentan sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan. Hingga saat ini, kegiatan adaptasi difokuskan pada area-area yang dianggap rentan terhadap perubahan iklim yaitu daerah pantai, sumber daya air, pertanian, kesehatan manusia dan infrastruktur. 4
5
Dasar Pemikiran tentang Adaptasi
Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan, mengingat rentannya Indonesia terhadap dampak perubahan iklim dan rendahnya kapasitas dalam beradaptasi. Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera disusun dan diadopsi dalam strategi pembangunan nasional. Rancangan tersebut memerlukan pengarus-utamaan (mainstreaming) dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan yang bersifat lintas sektoral (antar departemen). Arah dan kegiatan adaptasi memerlukan konsistensi dari seluruh jenjang lembaga pemerintah yang terkait. Sumber : TroFCCA, 2006
6
Perubahan dan Variabilitas Iklim
Dampak Respon Adaptasi Mitigasi Perubahan dan Variabilitas Iklim Tujuan adaptasi: Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Tipe data iklim yang diperlukan untuk kajian dampak: Perubahan iklim rata-rata jangka panjang (exposure’s mean change) Potensi intensitas dan frekuensi iklim ekstrim (variability of exposures) Sumber : Santoso, 2006
7
Alur mainstreaming adaptasi ke dalam agenda pembangunan nasional jangka panjang
Isu Internasional Perubahan Iklim dan UNFCCC SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RI Strategi Pembangunan RI Arah MAINSTREAMING Arah pembangunan National Communication Keterangan: = Unit organisasi = Konsep/ide = Garis hirarki organisasi = Masukan/ mandat = Luaran/ konsep usulan Peran Depkeu dan Badan Legislatif ?
8
Peran Adaptasi dalam Mengurangi Kerusakan Akibat Perubahan Iklim
Adaptasi akan mengurangi dampak negatif perubahan iklim namun tetap akan ada sisa kerusakan yang terjadi, bahkan terkadang sangat besar Untuk memudahkan, hubungan antara peningkatan suhu dan perbedaan biaya akibat perubahan iklim/adaptasi dibuat linear. Pada kenyataannya, biaya akibat perubahan iklim akan meningkat seiring kenaikan suhu, sementara keuntungan ‘net’ adaptasi akan turun dibandingkan dengan biaya akibat perubahan iklim. Peran Adaptasi dalam Mengurangi Kerusakan Akibat Perubahan Iklim Biaya Akibat perubahan Iklim tanpa adaptasi Keuntungan ‘net’ adaptasi Biaya total akibat perubahan iklim setelah adaptasi Biaya adaptasi + sisa kerusakan akibat perubahan iklim Sisa Kerusakan akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi Biaya akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi kerusakan yang dapat dihindari Keuntungan ‘net’ adaptasi kerusakan yang dapat dihindari, dengan biaya adaptasi yang kecil Sumber : HM Treasury, 2006
9
Pelaku Adaptasi
10
Pelaku Adaptasi Masyarakat Pemerintah :
Mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan kajian kerentanan dan adaptasi; Menyusun strategi dan kebijakan nasional untuk kegiatan adaptasi perubahan iklim. Masyarakat Mengurangi konsumsi air bersih; Membiasakan diri dengan makanan pokok lain (selain beras); Merelokasi industri yang berlokasi di tepi pantai ke tempat yang lebih tinggi
11
Kegiatan adaptasi apa yang dapat dilakukan?
12
Daerah pantai Pertanian Kesehatan manusia
13
DAERAH PANTAI KEGIATAN ADAPTASI :
Dampak Perubahan Iklim: Peningkatan muka air laut KEGIATAN ADAPTASI : Pembangunan tanggul-tanggul di daerah pantai Perlindungan terhadap pelabuhan, bangunan atau infrastruktur lainnya yang rentan terhadap kenaikan air laut Konservasi air a.l . melalui kampanye publik untuk mencegah kontaminasi oleh air laut Penerapan teknologi untuk memperoleh air bersih dari air yang telah tercemar Perubahan pola penangkapan ikan oleh nelayan
14
PERTANIAN KEGIATAN ADAPTASI : Konservasi air dan tanah
Dampak Perubahan Iklim: Erosi pada daerah dataran tinggi Gangguan pada sistem pertanian KEGIATAN ADAPTASI : Konservasi air dan tanah Aforestasi melalui agroforestry dengan tanaman pengikat nitrogen Penyesuaian waktu tanam yang dilakukan oleh petani Penanaman jenis tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim
15
KESEHATAN MANUSIA Dampak Perubahan Iklim: KEGIATAN ADAPTASI :
Peningkatan kasus-kasus akibat Malaria Demam berdarah Diare KEGIATAN ADAPTASI : Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap lokasi-lokasi perkembangbiakan nyamuk Peningkatan akses terhadap air bersih Peningkatan imunisasi dan kampanye ASI Peningkatan kebersihan diri dan sanitasi perorangan Peningkatan system drainase dan pengelolaan banjir
16
Contoh Kegiatan Adaptasi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air
Masyarakat Perusahaan/Swasta Pemda Pemerintah Pusat
17
Masyarakat Perusahaan/Swasta Pemda Pemerintah Pusat
Mengubah kebiasaan dengan menggunakan air secara hemat. Perusahaan/Swasta Menciptakan proyek/kegiatan yang membantu Pemda dalam mengatasi kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau di daerah-daerah yang kekurangan air bersih. Pemda Mengatasi kekurangan air bersih. Pemerintah Pusat Membuat regulasi penyediaan air bersih dan mengawasi pelaksanaannya.
18
Beberapa istilah adaptasi yang relevan
Adaptasi yang direncanakan: hasil dari keputusan kebijakan yang bertujuan untuk mengembalikan ke, menjaga, atau mencapai kondisi yang diinginkan. Adaptasi Publik: diinisiasi dan diimplementasikan oleh pemerintah pada berbagai tingkat (biasanya lahir karena kebutuhan bersama). Adaptasi reaktif : Adaptasi yang dilakukan setelah dampak perubahan iklim sudah terobservasi. Adaptasi Swasta: diinisiasi dan diimplementasikan oleh individu, rumah tangga atau perusahaan swasta (biasanya dilakukan atas dasar kepentingan pribadi si pelaksana).
19
Kegiatan berskala nasional apa saja yang dapat dilakukan?
20
Pemetaan pola dan proyeksi perubahan iklim.
Reforestasi dan Aforestasi pada lahan-lahan kritis daerah resapan. Pengelolaan pengairan dan saluran irigasi. Penyesuaian pola tanam, bibit pilihan Penanaman bakau (manggrove) seawall. Rehabilitasi karang eksosistem ikan Penyesuaian perencanaan infrastruktur. Pemahaman perubahan cuaca ekstrim dan perubahan iklim untuk masyarakat umum.
21
Pemetaan Pola dan Proyeksi Perubahan Iklim
Peta Rawan longsor Peta Rawan banjir Sumber : BMG, 2008 Sumber : Walhi, 2007
22
Reforestasi/Aforestasi lahan kritis
23
Pengelolaan Pengairan & Saluran Irigasi
24
Penanaman Bakau (Manggrove) Seawall
25
Rehabilitasi Terumbu Karang Ekosistem ikan
Pemutihan terumbu karang Rehabilitasi terumbu karang
26
Penyesuaian Pola Tanam dan Penggunaan Bibit Pilihan
27
Penyesuaian perencanaan infrastruktur
Teknologi ramah lingkungan (zero waste technology) Green building Pengolahan sampah Penggunaan energi ramah lingkungan Perluasan ruang terbuka hijau (RTH) dll
28
Pemahaman Perubahan Cuaca Ekstrim dan Perubahan Iklim untuk Masyarakat Umum
29
Contoh Kegiatan Adaptasi di Beberapa Negara
30
Contoh Kegiatan Adaptasi di Berbagai Negara
Program pengelolaan resiko iklim di pulau-pulau Pasifik : Tonga: membangun perumahan tahan badai Samoa: membangun jalan dan jembatan tahan badai Niue : Sistem peringatan dini untuk badai Adaptasi pada sektor tenaga air (akibat lelehan gletser dan es) di Nepal : Pengeringan danau berbahaya Pengendalian banjir di daerah hilir Sistem peringatan gelombang panas di Shanghai Sumber : HM Treasury, 2006
31
Mitigasi Perubahan Iklim
32
Apa yang dimaksud dengan Mitigasi ?
Mitigasi : berbagai tindakan aktif untuk mencegah/ memperlambat terjadinya perubahan iklim/ pemanasan global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan global (melalui upaya penurunan emisi GRK, peningkatan penyerapan GRK, dll.) 32
33
Pelaku Mitigasi Pelaku Kegiatan Pemerintah
Ratifikasi konvensi Perubahan iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto; Pengembangan program-program terkait dengan mitigasi perubahan iklim Masyarakat Mengurangi konsumsi listrik misalnya melalui penggunaan lampu heamat energi; Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan; Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi; Meningkatkan penggunaan transportasi massal; Bersepeda atau berjalan kaki untuk jarak dekat; Menanam pohon di sekitar tempat tinggal. Industri Pemanfaatan energi secara efisien; Pemanfaatan bahan baker dan bahan baku yang ramah lingkungan
34
Upaya Penurunan Emisi CO2
INDUSTRI ENERGI TERBARUKAN Bauran energi dan penghematan energi PEMBANGKIT LISTRIK Carbon capture & storage TRANSPORTASI RUMAH TANGGA & KOMERSIAL
35
Emisi global per sektornya
Disebut juga LULUCF (landuse, landuse change, forestry atau penggunaan lahan, perubahan peruntukkan lahan, kehutanan) Sumber: Stern’s Slide
36
Perbandingan Emisi GRK 2000
37
Situasi Energi Global 37
38
Kebutuhan Energi Primer Dunia
Laju Pertumbuhan Rata-rata per tahun
39
Pembagian Bahan Bakar Fosil di Dunia
40
Bahan Bakar Fosil Emisi: Bahan Sekunder: CO2 SO2 NOX Partikel Kecil CO
Metana Senyawa Organik Lain Bahan Sekunder: Sulfat Nitrat Asam Ozon Troposfe Senyawa Organik
41
Source: IEA (2002). World Energy Outlook. Energy & Poverty
42
Rasio Elektrifikasi Rasio Elektrikasi Nasional tahun 2004 : 53,38%
Jawa : 57,38% Luar Jawa : 47,01% Diolah dari: Statistik DJLPE, 2003
43
Data: Marc Imhoff (NASA GSFC), Christopher Elvidge (NOAA NGDC)
Image: Craig Mayhew and Robert Simmon (NASA GSFC)
44
Situasi Energi Indonesia
44
45
Pertumbuhan Energi Primer cukup tinggi
2004 M.Bumi: 53% G.Bumi : 19% B.Bara : 21% T.Air : 4% P.Bumi : 3% 1970 M.Bumi: 88% G.Bumi : 6% B.Bara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : 0% Pertumbuhan rata-rata energi primer : = ± 8,5 %/tahun = ± 5,5%/tahun Sumber: DJLPE, 2005
46
Konsumsi energi final relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata 9% per tahun
Th 1970, Sektor Rumah Tangga mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1984, Sektor Industri mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1996, Sektor Transportasi menjadi konsumen energi terbesar Sejak th 2001, Sektor Industri kembali menjadi konsumen energi terbesar
47
Konsumsi energi per kapita relatif rendah, sedangkan intensitas energi cukup tinggi
(toe per juta US$, harga 1995) Japan : 92,3 Indonesia : 470 Konsumsi energi perkapita (toe per kapita) Japan : 4,14 Indonesia : 0,467
48
Pemakaian energi masih boros ditunjukkan dengan tingginya elastisitas pemakaian energi
1.84 1.69 1.36 1.16 1.05 0.73 0.47 0.26 0.17 0.10 (0.03) (0.12) (0.0) - 0.50 1.00 1.50 2.00 INDONESIA MALAYSIA TAIWAN THAILAND ITALY SINGAPORE FRANCE UNITED STATES CANADA JAPAN UNITED KINGDOM GERMANY Catatan: Diolah dari data BP Statistical Review of World Energy 2004 dan IMF World Monetary Outlook 2004
49
Perkembangan emisi CO2 pada Skenario Dasar
50
Persentase emisi CO2 per sektor
2000 2010
51
Solusi 51
52
Efisiensi energi Mencegah kerusakan hutan 3. Energi Terbarukan 4. Carbon Capture Storage (CCS) 5. Gas (transisi)
53
Mitigasi Perubahan Iklim
di Indonesia 1. Proyek pengurangan emisi (penggunaan energi rendah emisi); 2. Proyek penyerapan karbon (kehutanan:aforestasi dan reforestasi).
54
Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau
Pulau Sumatera b. Pulau Borneo
55
Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau
Pulau Sulawesi b. Pulau Papua Total Luas Terdeporestasi adalah 376,494 km2
56
Proyeksi Reforestasi Pengurangan Karbon Masa Depan = Kehidupan ƒ maks.(NDVI di masa depan, Sosial-Ekonomi di masa depan, Pola Spasial di masa depan, dll.); Proyeksi Deret Waktu: Masa depan (NDVI, Sosial, Ekonomi, Pola spasial, etc) = ARIMA f (time) Masa Depan Sekarang Lampau
57
Carbon Uptake di Hutan Riau
1994 1998 Deret gambar berikut menunjukkan pengurangan Carbon Uptake (Tangkapan Karbon). Terlihat perbedaan nilai tangkapan karbon di tahun 1994 hingga 2002. Corak merah menunjukkan rendahnya Carbon Uptake. 2000 2002 in kg/m^2/year < >1
58
Energi rendah emisi Jenis Energi Penelitian dan Pengembangan
Percontohan Semi Komersial Panas Bumi √ Mikrohidro Surya : Fotovoltaik Surya Thermal Angin Biomassa: Directcombustion Gasifikasi Biogas Liquefaction Energi Samudra EBT lainnya
59
Potensi Energi Angin (Des-Jan-Feb)
3.1 3.6 5.0 5.8 2.6 2.1 4.3 1.7 1.4 0.8 1.1 1 MW 21 925 mB
60
Potensi Energi Angin (Mar-Apr-Mai)
0.6 0.5 0.8 1.1 1.4 1.7 2.1 2.6 1 MW 21 925 mB
61
Potensi Energi Angin (Jun-Jul-Agust)
3.1 2.6 2.1 1.7 1.4 0.8 0.5 0.6 1.1 3.6 4.3 1 MW 21 925 mB
62
Kapasitas terpasang optimum = 25 MW Kapasitas saat ini = 0,6 MW
Potensi Energi Angin (Sept-Okt-Nov) 0.8 0.6 0.5 0.3 1.4 1.1 2.1 1.7 3.1 2.6 Potensi = 73 GW Kapasitas terpasang optimum = 25 MW Kapasitas saat ini = 0,6 MW 1 MW 21 925 mB
63
Proyeksi Energi Mini/Mikro Hidro
Sumber: Susandi, 2006
64
Proyeksi Energi Angin Sumber: Susandi, 2006
65
Proyeksi Energi Surya Sumber: Susandi, 2006
66
Proyeksi Energi Biomassa
Sumber: Susandi, 2006
67
Proyeksi Energi Panas Bumi
Sumber: Susandi, 2006
68
Proyeksi Energi Panas Bumi
Sumber: Susandi, 2006
69
National Energy Mix, Year 2025
(optimization scenario) ENERGY MANAGEMENT OPTIMISATION Microhydro 0.216% Biofuel 1.335% Solar Power 0.020% Wind Power 0.028% Fuel cell 0.000% Biomassa 0.766% Nuclear 1.993% Natural Gas 30.6% Oil 26.2% Other 4.4% Geothermal 3.8% Large Hydro 2.4% Coal 32.7% Source: DESDM, 2005
70
Produksi energi Net export Indonesia Indonesia Sumber: Susandi, 2005
Exajoules Exajoules Sumber: Susandi, 2005
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.