Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sebuah Rancangan Tesis Benny S. Butarbutar

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sebuah Rancangan Tesis Benny S. Butarbutar"— Transcript presentasi:

1 Sebuah Rancangan Tesis Benny S. Butarbutar
DOMINASI MEDIA MASSA NASIONAL PADA PILKADA (KAJIAN EKONOMI POLITIK DALAM PEMBERITAAN PILKADA DEPOK PADA MEDIA LOKAL DAN NASIONAL) Sebuah Rancangan Tesis Benny S. Butarbutar

2 PENDAHULUAN Mei 1998 media di Indonesia mulai merasakan kebebasannya:
Kontrol atas media massa berkurang, perizinan menjadi lebih mudah dan tanpa prosedur yang berbelit-belit, baik bagi individu maupun perusahaan. Hanya media eletronik dan media asing yang kontrol perizinannya ditangani pemerintah

3 AKIBATNYA “booming” bagi bisnis media cetak termasuk di tingkat lokal, sejalan dengan bergulirnya kebebasan pers dan kebijakan otonomi daerah

4 KEMUDIAN Maraknya kehadiran media massa dan reformasi ternyata saling mempengaruhi momentum PILKADA, contohnya Pilkada Depok Ada apa dengan Pilkada Depok perlu diteliti

5 Alasan Pemilihan Topik
Pertama, Pilkada merupakan instrumen dari sebuah sistem politik dari demokrasi, sehingga mau tidak mau Pilkada menjadi ukuran bagi demokratis atau tidaknya suatu negara. Pelaksanaan Pilkada dilakukan melalui mekanisme kampanye yang merupakan bagian dari komunikasi politik. Kedua, letak kota Depok yang menjadi peripheral (pinggiran pendukung) Jakarta, ibukota negara, sehingga memberikan kemungkinan pengaruh yang signifikan, disamping mudah terjangkau dengan cepat oleh liputan media massa nasional. Ketiga, kehidupan masyarakat semakin modern mendorong kebutuhan informasi semakin besar/beragam, akibatnya publik membutuhkan informasi/berita yang dapat dipercaya. Ledakan informasi yang membanjiri masyarakat kini mencapai waktu 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu.

6 Alasan Pemilihan Topik
Keempat, ketika sebuah masyarakat dengan ide ekonomi/komoditi menguasai kesadaran dan pikiran masyarakatnya maka akan terlihat dominannya paradigma ekonomi (kapitalis) dalam aspek kehidupan lainnya, begitu juga yang terjadi dalam kehidupan pers yang kian mengindustri. Kelima, dalam pandangan ekonomi politik, berita atau informasi tentu saja dipandang sebagai suatu komoditas yang dapat diperjualbelikan dalam pasar informasi. Sebagai produsen informasi/berita, institusi pers (media massa) dipengaruhi mekanisme “suply dan demand”. Sebagai suatu produk, dia juga harus dapat dipercaya demi menjaga kepercayaan terhadap pasar informasi itu sendiri. Dengan kata lain tercipta journalism’s market for trust. Keenam, adanya tuntutan publik akan jurnalisme yang berkualitas (public demand for quality journalism).

7 KONSEP-KONSEP YANG MELATARBELAKANGI
Konsep pilar keempat demokrasi Lord Macaulay Konsep hegemoni Antonio Gramsci mediasi berupa ruang publik (public sphere) Jurgen Habermas hubungan politik antara media massa dengan pembacanya Mc Quaill

8 RUMUSAN MASALAH Bagaimana pertarungan kepentingan ekonomi-politik informasi yang terjadi dalam Pilkada Depok dalam pemberitaan media lokal dan nasional? Bagaimana pihak-pihak yang berkepentingan seperti para kandidat dan tim sukses mereka memperebutkan akses ke media massa? Bagaimana media massa tersebut melihat Pilkada Depok sebagai sebuah komoditas atau lahan bisnis?

9 TUJUAN memahami dan mengetahui bagaimana media massa nasional bertarung dalam menciptakan ruang publik yang sesuai dengan kebijakan redaksional media bersangkutan khususnya yang berkaitan dengan politik ekonomi media mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dengan Pilkada Depok dalam memenangkan pertarungan wacana yang favourable bagi mereka.

10 KERANGKA TEORITIS Politik Ekonomi Media:
analisis empiris struktur kepemilikan, kontrol media dan kekuatan pasar institusi media harus dinilai sebagai bagian sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem politik Mosco melihat empat feature ekonomi politik media: ekonomi politik media merupakan studi tentang perubahan sosial dan transformasi sejarah ekonomi politik juga bermaksud untuk “menguji” relasi-relasi sosial yang mempengaruhi aspek ekonomi, politik, sosial atau kultural ekonomi politk berhubungan dengan nilai moral secara filosofis, artinya megacu pada nilai-nilai sosial (wants about wants) dan konsepsi mengenai praktek sosial ekonomi poltik memiliki karakteristik praxis, yakni suatu ide yang mengacu kepada akitivitas manusia dan secara khusus mengacu pada aktivitas kreatif dan bebas dimana orang menghasilkan dan mengubah dunia dan diri mereka

11 Golding & Murdock: ekonomi politik juga concern dengan keseimbangan antara perusahaan kapitalis dan intervensi publik. Mosco: tiga entri konsep dalam ekonomi politik media Komodifikasi, yaitu proses pengembalian barang/jasa yang bernilai dalam pemakaiannya dan mengubahnya dengan komoditi yang bernilai pada apa yang dapat dihasilkan pasar. Spatialization, yaitu proses untuk mengatasi perbedaan ruang dan waktu dalam kehidupan sosial Structurations, menyatukan gagasan dan agensi, proses dan praksis sosial ke dalam analisis struktural

12 Kerangka Teoritis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Isi Media Pamela Shoemaker & Stephen D. Reese ( 1996: ) membuat model ‘Hierarchy of influence’ yang menjelaskan ada hiraki pengaruh terhadap teks berita yang dihasilkan oleh wartawan. Ideologi, Public Sphere (Gramsci) dan Hegemoni (Jurgen Habermas )

13 Kerangka Teoritis Representasi dan Isi Media
konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia: dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb Representasi Kelompok dalam Pemberitaan Media (1) Apakah seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana harusnya (2) Bagaimana representasi tersebut ditampilkan Bahasa: Representasi dan Misreprensentasi Netralitas Media Massa dalam Representasi

14 Kerangka Konsep Lainnya
Reformasi dan Komunikasi Politik reformasi dan komunikasi politik harus dilihat sebagai sebuah proses yang masih terus berjalan dan belum selesai Media dan Kekuasaan Politik Kuatnya kepentingan ekonomi dan kekuasaan politik menjadikan media tidak dapat netral, jujur dan adil, objektif dan terbuka. Akibatnya informasi yang disajikan oleh media menimbulkan persoalan objektivitas pengetahuan yang serius. Kepentingan-kepentingan ekonomi dan kekuasaan politik akan menentukan apakah informasi yang disampaikan oleh sebuah media mengandung kebenaran atau justru kebenaran palsu. Apakah media menyampaikan objektivitas atau subjektivitas, bersifat netral atau berpihak, merepresentasikan fakta atau memelintir fakta, menggambarkan realitas atau justru mensimulasi realitas

15 Pilkada Depok dalam Perspektif Demokrasi
Pilkada merupakan bagian terpenting dari pengembangan demokrasi di Indonesia disamping pemilu legislatif dan pemilu presiden. Peranan media massa dalam proses pelaksanaan Pilkada yang demokratis tidak kalah pentingnya ketimbang peran KUPD atau lembaga lainnya yang terlibat langsung dalam tahapan pemilu seperti Partai Politik Media: sebagai wacth dog atau sebagai jukebox?

16 METODOLOGI PENELITIAN
Paradigma Penelitian: kritis Teknik Analisis : teknik analisis wacana Critical Discourse Analysis (CDA) Norman Fairclough: level mikro (level teks) level messo, (discourse practice), digunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Level makro (sociocultural practice), digunakan observasi dan studi literatur.

17 Kerangka Analisis Tingkatan Metode Teks ( mikro)
Framing oleh Gamson dan Mondiglani. Metode ini digunakan untuk menganalisis teks berita soal Pilkada Depok Discourse practice (mezo) Wawancara mendalam dengan pemilik serta wartawan Media Indonesia, Monitor Depok, dan SCTV serta kandidat pilkada Depok Sociocultural practice (makro) observasi dan studi literatur terhadap konteks sosial, ekonomi, dan politik terkini dan yang relevan terhadap peristiwa Pilkada Depok.

18 Unit Analisis pemberitaan Pilkada Depok di media nasional Media Indonesia dan media lokal Monitor Depok. Pemilihan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana representasi media nasional dan media lokal. Adakah perbedaan antara keduanya dalam melakukan representasi terhadap satu kasus yang sama. Dalam tahapan discourse practice, yang menjadi key informan adalah pihak-pihak yang terlibat dalam produksi teks. narasumber dari pihak media dan kandidat pilkada Depok. Pada level sociocultural, digunakan observasi dan studi literatur terhadap konteks sosial, ekonomi, dan politik terkini dan yang relevan terhadap peristiwa Pilkada Depok.

19 Validitas Penelitian penelitian yang dilakukan: kualitatif
Penelitian bersifat ideographic yang pada akhirnya hanya bertujuan untuk mengungkapkan “sebuah kebenaran” yang membatasi keberlakuan atau kesimpulannya pada konteks, kerangka waktu, dan tempat sosial ekonomi yang spesifik.

20 Terima Kasih


Download ppt "Sebuah Rancangan Tesis Benny S. Butarbutar"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google