Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KONTRASEPSI Lasiah Susanti,dr,MPH
2
klasifikasi Morfologis
Solid: kondom, IUD,IUS, Implant, Diafragma, Cap, Pil, dll Semisolid: jelly, cream, foam (spermisid) Liquid: injeksi Cara kerja Natural/alami : natural family planning Hormonal : Pil, IUS, Implant, vaginal rings, injeksi,dll Non hormonal: IUD, diafragma,caps, kondom, dll Operatif/permanen: tubektomi, vasektomi
3
Faktor pemilihan metode kontrasepsi
Faktor pasangan Umur Gaya hidup Frek hubungan seks Jumlah keluarga yg di inginkan Riwayat kontrasepsi
4
Faktor pemilihan metode kontrasepsi
2. Faktor kesehatan Status kesehatan Riwayat menstruasi Riwayat keluarga Pemeriksaan fisik Pemeriksaan panggul
5
Faktor pemilihan metode kontrasepsi
3. Faktor kontrasepsi Efektivitas Efek samping Kontra indikasi Kerugian Komplikasi Biaya
6
NATURAL FAMILY PLANNING
1. Hindari hubungan seks saat masa subur a. Metode kalender Rhythm method (Knaus-Ogino Method) Tentukan 3-6 siklus terakhir siklus terpendek – 18 hari = hari pertama fertil siklus terpanjang – 11 hari = hari terakhir fertil
7
Case study Ny. X datang ke dokter utk konsultasi agar segera memiliki keturunan, ia menanyakan mengenai masa suburnya. 4 bulan terakhir ia mengaku mengalami menstruasi pada tanggal 5 September, tanggal 5 Oktober, tanggal 2 November dan tanggal 2 Desember. Masa subur Ny.X?
8
NATURAL FAMILY PLANNING
Standard method (Cycle beads) Hari 1 – 7 siklus menstruasi = infertil Hari 8 – 19 siklus menstruasi = fertil > Hari 20 siklus menstruasi = infertil
9
NATURAL FAMILY PLANNING
b. Suhu basal Ukur suhu tubuh setiap hari Peningkatan suhu > 0,2 derajat selama 3 -6 hari c. Cervix fluid Lengket, putih, kental = fertil Jernih, encer = sangat fertil
10
NATURAL FAMILY PLANNING
2. Lactational amenorrhea Amenorrhea 56 hari / 8 minggu ASI ekslusif Bayi < 6 bulan
11
NATURAL FAMILY PLANNING
Pro Contra Efektivitas 75 – 95% Dapat di gunakan tanpa perlu pertimbangan status kesehatan Sulit di gunakan pada wanita dengan siklus irreguler, menderita servisitis/PID, gangguan pengeluaran ASI
12
KONTRASEPSI HORMONAL Tunggal (progesteron) : implant, injeksi, pil, vaginal ring, IUS Kombinasi (estrogen+progesteron) : injeksi, pil Cara kerja: Stop ovulasi Mengentalkan lendir cervix Menipiskan endometrium Estrogen tidak boleh di berikan pada ibu menyusui
13
Efek samping kontrasepsi hormonal
Mempengaruhi ASI ↑ risiko kanker payudara dan cervix ↑ risiko blood clotting Nyeri payudara ↓ libido Acne Siklus menstruasi irreguler Amenorrhea Gangguan mood Nyeri kepala Mual Osteoporosis Weight gain
14
Interaksi obat dan kontrasepsi hormonal
↓ efektifitas bila di gunakan bersamaan: Antivirus Rifampicin Rifabutin Anti epileptik
15
Pil kontrasepsi pro contra Tidak diperlukan pemeriksaan panggul
Tidak mempengaruhi ASI Tidak mengganggu hubungan seksual Kembalinya fertilitas segera Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama Tidak mencegah STD/IMS Risiko kehamilan ektopik
16
Pil kontrasepsi Tunggal Progestin/levonergestrel
Dapat juga di gunakan sbg mini pills/kontrasepsi emergensi Kombinasi Monophasic: Levonergestrel + ethinilestradiol Biphasic: Norethisterone+ ethinilestradiol
17
Injeksi Tunggal : progestin ( tiap 3 bulan)
Kombinasi : levonergestrel + ethinilestradiol ( tiap bulan) Pro Bekerja lebih lama di banding pil Tidak perlu mengingat setiap hari Contra Kesuburan kembali lebih lama di banding pil
18
Implan Progestin Melindungi hingga 5 th Pro Aman utk ibu menyusui
Kesuburan segera kembali Contra Efek samping >> di banding kontrasepsi hormonal lain
19
Vaginal ring Estrogen + progesteron Di pasang 21 hr, lepas 7 hr Pro
Dapat digunakan pada usia hingga 50 th Mudah penggunaannya Contra Tidak bisa di gunakan pada pasien dengan gangguan otot vagina
20
Intra Uterine System (IUS)
21
Intra Uterine System (IUS)
Pro Proteksi hingga 5 tahun Tidak perlu mengingat saat minum pil atau injeksi Contra Perlu pemeriksaan panggul Proses pemasangan sering menimbulkan ketidak nyamanan Risiko infeksi, cervicitis, PID, perforasi Tidak nyaman saat berhubungan seksual
22
Patch Progestin+estrogen 21 hr dengan patch, 7 hr tanpa patch
Patch di ganti tiap minggu Pro Tidak invasif Contra Harus ingat mengganti tiap minggu
23
KONTRASEPSI NON HORMONAL
Cara kerja: Mencegah pertemuan sperma dgn ovum i.e: kondom pria dan wanita, caps, diafragma, IUD Menyebabkan penumpukan cairan di uterus dan tuba Fallopi i.e: IUD
24
KONTRASEPSI NON HORMONAL
Pro Kondom pria dan wanita dapat mencegah STD/IMS Tidak ada pengaruh sistemik Contra Alat berbahan latex risiko alergi dan bereaksi dengan minyak alat selain kondom tidak dapat mencegah STD/IMS Risiko infeksi pada alat yang di masukkan hingga ostium cervix, i.e: caps, diafragma, IUD, kondom wanita Risiko laserasi/perforasi pada penggunaan IUD
25
Kondom Kondom pria efektivitas 98% Kondom wanita efektivitas 95%
Contra Mengganggu hub seksual Harus segera di lepas setelah ejakulasi
27
Diafragma dan caps Efektivitas 92-96%
Terbuat dari silikon (caps), latex (diafragma) Dipasang sebelum berhubungan seksual Harus di gunakan dengan spermisid Boleh di lepas minimal 6 jam setelah berhubungan seksual
28
Diafragma dan caps Contra
Tidak boleh di gunakan pada kelainan morfologi uterus Tidak boleh di gunakan pada wanita dengan otot vagina lemah multipara Tidak boleh untuk wanita dengan banyak partner seksual Jika berat badan bertambah > 3kg atau setelah melahirkan, abortus ganti ukuran caps/diafragma
29
Intra Uterine Device Efektivitas 99% Mengandung tembaga
Proteksi hingga 10 th Contra ↑ risiko kehamilan ektopik Mengganggu saat hubungan seksual Siklus menstruasi irreguler 3-6 bulan pertama Menometrorrhagia
30
OPERATIF/PERMANEN Efektivitas 99,85%
( terjadi kehamilan pada 1 dari 1000 wanita) Vas deferens / tuba fallopi di ikat, jahit atau di potong Vasektomi bedah minor, rawat jalan Tubektomi bedah umum, rawat inap
31
Vasektomi Pro Lebih efektif di banding tubektomi Contra:
Infeksi paska operasi Long term testicle pain Granuloma sperma Haematoma
32
Vasektomi
33
Tubektomi Proteksi seumur hidup
Kauterisasi: bipolar coagulation, monopolar coagulation Pemotongan: fimbriektomi Klip: tubal clip, tubal ring, essure Cut, tied and burned : Pomeroy Tubal Ligation Contra Risiko kehamilan ektopik Post tubal sterilization syndrome
34
Pomeroy Tubal Ligation
35
Thank you for your attention
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.