Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Neraca Nasional Indonesia (SNNI)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Neraca Nasional Indonesia (SNNI)"— Transcript presentasi:

1 Sistem Neraca Nasional Indonesia (SNNI)
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Semester Genap 2012/2013

2

3 Kompensasi atas faktor produksi
“Tanah” Merupakan sumber daya alam yang paling dasar “Sewa tanah” harga atas peng-gunaan tanah penghargaan yang diterima oleh pemilik atas keterlibatannya dalam proses produksi “Tenaga kerja” Merupakan faktor produksi terpenting “Upah dan gaji” - penerimaan pekerja atas kontribusinya dalam berbagai proses produksi “Kapital” faktor produksi yang dibuat manusia dari sumber daya alam “Bunga” - Termasuk penerimaan atas faktor kepemilikan kapital (deviden, royalti & properti lainnya) “Keahlian/ Kewira-usahaan” Manajemen “Keuntungan” penerimaan “keuntungan” wira usaha atas layanan serta resiko usahanya, bahkan kemungkinan kehilangan bisnisnya (rugi) 3

4

5

6 Proses Pencatatan dalam SNN
SISTEM PENCATATAN TRANSAKSI Cakupan Acrual & cash/ tunai Pencatatan ganda & quadraple Penilaian & penyesuaian SISTEM NERACA NASIONAL Neraca ber- jalan Neraca aku- mulasi Neraca akhir tahun TINDAKAN EKONOMI Motif ekonomi Resiko ekonomi Motif non ekonomi/sosial Resiko non ekonomi/sosial NON EKONOMI PELAKU EKONOMI Moneter & non moneter (barter) Pasar & non pasar Dengan & tanpa pihak lain TRANSAKSI EKONOMI ARUS EKONOMI KLASIFIKASI Perilaku Jenis institusi Unit Institusi Perubahan : Harga volume TINDAKAN MANUSIA ARUS LAINNYA Gempa bumi Banjir PENGARUH NON MANUSIA Lainnya : peristiwa politik

7 PRINSIP PENCATATAN SNNI …“5A”
Actors : Pelaku ekonomi Activities : Perilaku/aktivitas ekonomi Actions : Arus/flows atau posisi/stocks Accounts : Sistem pencatatan dgn format neraca : Keterkaitan Articulated

8 Klasifikasi unit ekonomi
Dua cara untuk mengklasifikasikan aktor ekonomi: Unit Institusi  Sektor Establishmen  Industri Nasional Neraca-neraca yang dikumpulkan dari unit institusi residen dikelompokkan ke dalam sektor dan sub-sektor Tingkat propinsi dan kabupaten

9 Unit Institusi adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang mempunyai kemampuan sendiri, memiliki aset atau kekayaan, mempunyai kewajiban, terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi, serta mampu melakukan transaksi dengan unit-unit ekonomi lainnya

10 Unit Institusi Unit dasar untuk kompilasi
Mampu untuk memiliki aset dan memenuhi kewajiban Pusat pengambilan keputusan Unit institusi dikelompokkan menjadi sektor

11 Tipe Dasar Unit Institusi
Rumah tangga Entitas Legal atau entitas sosial - Korporasi - Unit Pemerintah - Institusi Nir-laba (non-profit) => Pengelompokan yang didasarkan pada fungsi utamanya

12 Sektor-sektor Institusi
Pengelompokkan terhadap unit institusi secara bersama-sama didasarkan atas aspek fungsi, perilaku, obyektivitas, dan sumber utama keuangannya, yang terdiri: Korporasi (Finansial & Non-finansial) Unit Pemerintah Lembaga Non-profit Pelayan RT/LNPRT Rumah tangga

13 Korporasi Entitas legal yang menentukan tujuan kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pasar, yang nantinya akan menjadi sumber keuntungan atau perolehan finansial (gain) bagi pemiliknya. Merupakan usaha kolektif yang dimiliki oleh para pemegang saham yang mempunyai otoritas atau hak mengatur manajemen secara keseluruhan

14 Korporasi (Lanjutan) Dibentuk secara legal (Terdaftar) sesuai dengan hukum negara bersangkutan Terlibat dalam produksi barang-barang pasar Kepemilikan berkaitan dengan pemilik saham secara kolektif Mempunyai satu set neraca secara lengkap Memiliki aset sendiri yang berbeda dengan aset pemilik Termasuk kuasi korporat dan koperasi

15 Pemerintah Adalah unit institusi yg sepenuhnya bertanggung jawab terhadap proses politik yang berlangsung, serta perannya dalam penyusunan regulasi ekonomi. Secara khusus bertujuan untuk menghasilkan jasa (non-market) untuk tujuan dikonsumsi baik secara individu maupun kolektif, serta pendistribusian pendapatan utk kemakmuran masyarakat

16 Pemerintah (Lanjutan)
Peran pemerintah (dibentuk dari unit-unit pemerintahan) Mengorganisir/mendanai produksi barang/jasa non-pasar Jasa individual & kolektif untuk rumah tangga dan komunitas Terlibat dalam distribusi/redistribusi pendapatan dan kekayaan melalui Perpajakan dan transfer lain

17 Institusi Non-Profit/Nir-Laba
Merupakan entitas legal maupun sosial yang didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bukan merupakan sumber bagi pendapatan, keuntungan atau perolehan finansialnya Khususnya ditujukan bagi unit-unit kegiatan yang dibangun, dikontrol serta dibiayai oleh mereka sendiri

18 Institusi Non-Profit/Nir-Laba (Lanj.)
Lembaga Non-profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) Entitas legal yang fungsi utamanya memberikan jasa non-pasar kepada rumah tangga Sumber dana utama adalah dari sumbangan rumah tangga dan institusi lain Bagian dari Lembaga Non-Profit (LNP), LNP lain yang melayani pemerintah dan korporasi

19 Rumah Tangga Merupakan unit institusi yg secara phisik baik individu ataupun kelompok memiliki kesamaan dalam tatanan dan tujuan ekonomi. Termasuk pula disini usaha (produksi) yang dilakukan oleh rumah tangga Secara prinsip fungsi rumah tangga disini adalah penyedia faktor produksi tenaga kerja, pelaku konsumsi akhir, penghasil produk barang dan jasa

20 Rumah Tangga (Lanjutan)
Cakupan Rumah Tangga Terdiri dari orang atau kumpulan orang yang masak satu dapur (pengaturan makan yang sama) Termasuk usaha tdk berbadan hukum Pemasok tenaga kerja; utamanya konsumen akhir Termasuk aktivitas operasional rumah tangga Termasuk sektor informal

21 Residen Unit institusi yang berada dalam batas teritori ekonomi suatu negara, yg mempunyai keinginan dan selalu memelihara kegiatan ekonominya di wilayah tersebut. Ditandai oleh 2 aspek utama yaitu tempat domisili (dwelling) serta tempat dan periode kegiatan produksinya

22 Residen (Lanjutan) Unit institusi diklasifikasikan sebagai Residen, jika hanya mempunyai pusat kepentingan ekonomi di negara tersebut yang ditandai dengan Lokasi tempat produksi berada di dalam negara Bermaksud untuk melakukan aktivitasnya secara berkelanjutan dengan jangka waktu yang tidak terbatas atau terbatas (paling sedikit 1 tahun) Untuk individu, adalah lokasi rumahnya dan bukan tempat dia bekerja

23 Residen (Lanjutan) Untuk usaha tidak berbadan hukum, residen sama dengan pemilik usaha Untuk korporasi dan lembaga non-profit, tempat mereka mendaftarkan usaha (secara konsitusi legal) Pemilik tanah dan bangunan pada suatu negara, selalu berada di negara tersebut Kedutaan, konsulat dan keberadaan establismen militer di luar negeri, dianggap sebagai residen Lembaga internasional (PBB, dsj) adalah bukan residen (non-residen)

24 Institusi Residen (Pemegang Aset dan Transaktor)
Korporasi and kuasi korporasi Non-finansial Finansial Pemerintahan Umum Rumah tangga dan usaha rumah tangga tidak berbadan hukum Lembaga swasta non-profit yang melayani rumah tangga Luar Negeri

25 Enterprise Unit-unit institusi yang terlibat dalam kegiatan proses produksi, seperti: Korporasi Institusi non-profit Usaha bukan-korporasi Secara simultan berarti Terlibat dalam kegiatan produksi yang berbeda-beda Menghasilkan berbagai macam/jenis produk barang dan jasa

26 Establismen dan Industri

27 Establismen Bagian dari suatu enterprise yang secara situasi terletak pada satu lokasi, serta menjalankan suatu aktivitas produktif sendiri, sebagai contoh : Usaha pertanian, usaha perikanan, pertambangan, penggalian, konstruksi Pabrik, toko, gudang Depo angkutan, bandar udara, Bank, kantor, klinik

28 Industri Kelompok beberapa establismen yg terlibat dalam kegiatan ekonomi yang sama atau sejenis

29 Manfaat dan inti analisis
“Institusi” sebagai dasar dalam penyusunan diagram rangkaian neraca secara lengkap “Establismen” sebagai dasar untuk analisis produksi, Supply and Use dan Input-Output

30 Aktivitas Produktif Untuk menghasilkan barang dan jasa secara spesifik dgn mengkombinasi berbagai sumber daya tersedia seperti peralatan, teknik industri, tenaga kerja, produk (bahan baku) Merupakan satu aktivitas tunggal yang dalam proses menghasilkan berbagai produk secara homogeen seperti buah, bahan makanan, hasil tenun, mobil

31 Tipe dari Aktivitas Produktif
Secara prinsip merupakan aktivitas yang menciptakan “nilai tambah” Aktivitas sekunder yang menghasilkan produk sekunder Suatu aktivitas pendukung yang berfungsi sebagai penunjang

32 Actions (Tindakan)

33 “Actions” (tindakan ekonomi)
Bagaimana mengukur nilai tindakan ? - Posisi/stok (stocks) - Arus Ekonomi (flows) Tipe tindakan ? - Aset (harta) - Kewajiban (tanggungan) Bagaimana cara merekamnya ?

34 Actions (tindakan) Flows Stocks (Posisi) (Arus Ekonomi) Produksi PMTB
Konsumsi Penduduk Stocks (Posisi) PMTB Aset Penduduk Hutang Tabungan

35 Arus (Flows) dan Posisi (Stocks)
Arus Ekonomi : Untuk mengkuantifikasi tindakan ekonomi pada suatu periode tertentu Stok: Untuk mengukur peristiwa akibat kegiatan/ tindakan ekonomi, pd waktu sebelum ataupun sesudah kejadian Hubungannya… Stok terbentuk karena proses akumulasi arus dari waktu-waktu sebelumnya ditambah dengan arus selama periode pencatatan tersebut

36 Arus (Flows) dan Posisi (Stocks)
Stok sumber daya diukur pada suatu titik waktu tertentu Arus Ekonomi dicatat dalam bentuk Tansaksi (perubahan kepemilikan) barang & jasa, aset & kewajiban, selama periode waktu tertentu

37 Arus Ekonomi (Flows) Mencerminkan penciptaan, transformasi, pertukaran, transfer atau hilangnya nilai ekonomi dan melibatkan perubahan pada komposisi volume atau nilai aset/kewajiban institusi tertentu Dilakukan oleh institusi dalam perekonomian dan diukur oleh sektor institusi atau perekonomian secara keseluruhan

38 Arus ekonomi barang & jasa, pendapatan, aset, kewajiban, dst.,
Stok aset & kewajiban (1 January 2005) Arus Arus ekonomi barang & jasa, pendapatan, aset, kewajiban, dst., (1 Jan Dec 2005) Flows Stok aset dan kewajiban (31 December 2005)

39 produksi, alam, finansial
STOK AWAL SUMBER DAYA Manusia Produksi Alam Finansial PRODUKSI Pendapatan Barang dan Jasa Residual Konsumsi Antara Akhir Akumulasi Ekspor DISTRIBUSI & PENGGUNAAN PERUBAHAN: manusia PERUBAHAN: produksi, alam, finansial + Perubahan lain (volume, harga) STOK AKHIR SUMBER DAYA Manusia Produksi Alam Finansial 39

40 Format Kerangka Kerja Terintegrasi – Menyajikan Stok dan Arus
Stok sumber daya (awal) Produksi Konsumsi Pembentukan Modal, Ekspor neto Perubahan lain dalam Volume/Harga Stok sumber daya (akhir)

41 Format Kerangka Kerja Terintegrasi- Arti Stok dan Arus
Stok – menunjukkan tingkat/posisi sumber daya yang terjadi pada waktu tertentu Arus – menunjukkan Produksi, Pendapatan, Distribusi dan Penggunaan Produk merupakan penjumlahan apa yang terjadi selama periode waktu tertentu

42

43 Jenis Arus Ekonomi Dengan perjanjian para pihak terkait
Antar unit institusi Didalam unit institusi yang beroperasi dengan kapasitas berbeda Arus lain – perubahan nilai aset dan kewajiban tanpa transaksi Perubahan volume Tingkat dan struktur harga

44 Jenis Transaksi (Arus Ekonomi - hasil dari perubahan volume, komposisi, nilai atau kepemilikan aset ekonomi) Barang dan Jasa: menunjukkan asal dan penggunaan Distributif (Pendapatan): arus pendapatan yang dihasilkan oleh produksi atas faktor; dan redistribusi pendapatan Instrumen Finansial: akuisi neto dari aset finansial atau pemenuhan kewajiban Akumulasi lain: perubahan kuantitas atau nilai aset & kewajiban (penemuan/pengurangan aset sub-soil, pembelian tanah, keuntungan, kerugian karena perubahan harga

45 Transaksi Moneter Transaksi dengan mitra (“lawan”)
sesuatu untuk sesuatu Transaksi tanpa mitra (“lawan”) sesuatu untuk nihil Jasa tenaga kerja kompensasi Pemberian

46 Transaksi Non-moneter
Barter Penyusutan modal tetap Pemberian upah dalam bentuk barang Transfer dalam bentuk barang

47 Accounts (Neraca)

48 Pendapatan & pengeluaran
Accounts (neraca) Transaksi Berjalan Akumulasi Balance sheet Pendapatan & pengeluaran Produksi Finansial Kapital Akhir Tahun Awal Tahun flows stocks

49 Sistem Pencatatan Format Sajian Neraca
Neraca “T” : terbagi dalam 2 lajur, kiri dan kanan. Lajur kanan merekam berbagai transaksi sumber (source) sedang lajur kiri transaksi penggunaan (uses). Tabel : rekapitulasi neraca “T” Matriks : Penyajian neraca dalam bentuk posisi sejumlah baris (m) dan sejumlah kolom (n), gunanya untuk menunjukan hubungan transaksi secara langsung

50 Neraca “Tipe T” NERACA : X

51 Format Tabel

52 Format Matriks

53 Neraca Tiga jenis neraca pokok :
Neraca transaksi berjalan (Current accounts) Neraca Akumulasi (Accumulation accounts) Neraca Akhir tahun (Balance sheets)

54 Neraca Transaksi Berjalan (Current Accounts)
Neraca Produksi Neraca Pendapatan & penggunaan Distribusi primer pendapatan Distribusi sekunder pendapatan Redistribusi pendapatan (inkind) Neraca penggunaan pendapatan

55 Neraca Produksi

56 Neraca Produksi Item utama Output (keluaran) Konsumsi (biaya) antara
Konsumsi barang modal tetap (penyusutan/depresiasi) Nilai tambah (Value added)  Bruto/Neto

57 Nilai Tambah (Bruto & Neto)
Output (minus) biaya/konsumsi antara Nilai tambah Neto (minus) konsumsi barang modal tetap

58 Neraca Pendapatan dan Penggunaan

59 Produksi & Distribusi Primer
Output : (-) input bahan baku = PDB (-) input barang modal tetap = PDN (-) input tenaga kerja = Surplus usaha & Pendapatan campuran (+) Pendapatan pemilikan, neto = Pendapatan Nasional

60 Redistribusi & Distribusi sekunder
Transfer sosial Bentuk tunai Bentuk barang Butir (item) penyeimbang: Pendapatan/penerimaan disposabel Nasional/Regional

61 Neraca Penggunaan Pendapatan
Pendapatan disposabel (-) Pengeluaran konsumsi aktual = Tabungan (bruto/neto)

62 Neraca Akumulasi

63 Neraca Akumulasi (Accumulation Accounts)
Neraca kapital Neraca finansial Perubahan lain dalam aset Neraca revaluasi

64 Neraca Akhir Tahun (Balance Sheets)
Opening balance sheet Closing balance sheet

65 Articulated (Keterkaitan)

66 Articulated (keterkaitan) Double entry Quadraple entry
(pencatatan ganda) Quadraple entry (pencatatan 4 x)

67 Pencatatan Dua Kali (Double Entry)
Prinsip pencatatan ganda, sebagaimana dalam akuntansi perusahaan Setiap transaksi dicatat dua kali Sekali sebagai Sumber (atau perubahan pada kewajiban) Sekali sebagai Penggunaan (atau perubahan pada aset) Oleh karenanya Transaksi total pada kedua sisi harus sama

68 Pelaku dan Perilaku Ekonomi
Pelaku ekonomi (Unit Institusi) Korporasi (Non-Finansial & Finansial) Rumah tangga Lembaga nir-laba Pemerintah Luar negeri Perilaku ekonomi: Produksi Konsumsi Akumulasi (Investasi)

69 Pencatatan Empat Kali (Qudraple Entry
Dalam neraca nasional yang terdiri dari semua sektor institusi, prinsip pencatatan empat kali dipakai karena sebagian besar transaksi melibatkan dua sektor institusi, sehingga pencatatan dua kali (untuk satu sektor) menjadi empat kali.

70 Hubungan Antara Pelaku dan Perilaku Ekonomi
Luar negeri Pemerintah X Lembaga nirlaba Korporasi Akumulasi (Kapital) Konsumsi (akhir) Produksi Rumah tangga*)

71 Keterkaitan Antar Neraca
N P 1 2 3 4 Konsolidasi Int. Ner. Neraca Agregasi N P P N K N F Int.Ner.

72 Prinsip Akuntansi

73 Prinsip/Tatacara Pencatatan
Penilaian, (yang mana ?) - Arus (Flows) dan - Stok (Stocks) Waktu pencatatan (bilamana ?) - Akrual (accrual) dan - Tunai (cash) Pengelompokkan (mengapa ?) - Neto - Konsolidasi - Agregasi

74 Basis Akrual (catatan)
Sistem ini merekomendasikan untuk selalu menggunakan basis akrual dalam setiap pencatatan transaksi Akuntansi akrual mencatat arus pada saat nilai ekonominya terbentuk akibat dari proses transformasi, pertukaran, transfer atau punah Sistem akuntansi akrual hanya dapat diaplikasikan untuk mencatat arus “non-moneter” saja

75 Basis Akrual vs Basis Tunai
Penerimaan dicatat apabila barang sudah dijual atau jasa digunakan Pengeluaran dicatat apabila biaya untuk menghasilkan penerimaan sudah dikeluarkan Basis Tunai Penerimaan dicatat apabila sudah diterima secara tunai Pengeluaran dicatat apabila sudah terjadi pengeluaran secara tunai

76 Waktu Pencatatan Periode akuntansi diantara 2 (dua) waktu pencatatan balance sheet Banyak kegiatan mengawali aktivitasnya pada suatu periode akuntansi dan berakhir pd periode akuntansi berikutnya Dua tipe pendekatan pengukuran yang digunakan untuk mengukur perfoma tersebut adalah “basis akrual vs basis tunai”

77 Pengelompokkan (Grouping):
Neto Konsolidasi Agregasi

78 Consolidated SNA Matrix with Sub-accounts

79 PENGGUNA DAN KEGUNAAN SNN
Pemerintah Kebijakan ekonomi makro Formulasi anggaran Integrasi statistik Ekonom Akademis Pengujian teori Analisis histori ekonomi Rekomendasi kebijakan Ekonom Bisnis Ukuran tren ekonomi Analisis pasar Prakiraan ekonomi Dasar model ekonometrik Studi dampak Institusi Internasional Koordinasi kebijakan int’l Perbandingan kinerja ekonomi Rancangan bagi bantuan asing Formulasi anggaran

80 Perangkat Data SNNI ROW (External Acc) Domestik (Internal Acc)
Neraca B & J Tabel I-O Ekspor/ Impor PDB Tabel S-U Neraca Prod. SNSE Current Transfer Factor Income Neraca P P Matrik PMTB Neraca K Capital Transfer NAD Neraca F Pinjaman B/S awal akhir

81 Output Data (Nasional)
Input data - … N.Lingkungan SNNI Central framework Gender SEAFA N.Pariwisata PDB Lap. Usaha Penggunaan Pendapatan Tabel I-O Matriks S & U SAM NAD APC & MPC ICOR & ICVAR Stok Kapital Labor Productivity PDB N. Energi

82 Sekian dan terimakasih


Download ppt "Sistem Neraca Nasional Indonesia (SNNI)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google