Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MODULASI DELTA ADAPTIF
SIGIT KUSMARYANTO, IR. M.ENG JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2013
2
DIAGRAM BLOK MODULATOR DELTA LINIER
Gambar di samping menunjukkan diagram blok sebuah modulator delta linier. Tidak seperti pada teknik differential PCM, pada DM linier tidak terdapat amplifier diferensial dan quantizer sebagai pembanding m(t) dengan m’(t) melainkan sebuah komparator. Cara kerja komparator : Jika m(t)>m’(t) maka keluaran komparator adalah V(H) Jika m(t)<m’(t) maka keluaran komparator adalah V(L)
3
RESPONS SEBUAH DELTA MODULATOR UNTUK SEBUAH SINYAL BASEBAND m(t)
LIHAT HALAMAN BERIKUT...
4
CARA KERJA MODULATOR DELTA ( l a n j u t a n)
CARA KERJA MODULATOR DELTA DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT : Untuk waktu t1 kita temukan bahwa m(t)>m’(t) sehingga s0(t)= V(H). Ketika clock aktif, counter mulai menghitung dan segera sinyal m’(t) melompat setinggi step size S.. Untuk waktu t2, masih m(t)>m’(t) sehingga s0(t) tetap pada V(H) dan masih ada lompatan maju lainnya oleh m’(t). Pada waktu t3, m(t)<m’(t) sehingga s0(t) menjadi s0(t)=V(L), counter menghitung mundur, dan terus ada lompatan turun oleh m’(t) sejumlah S, dan begitu seterusnya.
5
SEBUAH ILUSTRASI RESPONS START UP (AWAL) DALAM MODULASI DELTA DAN ‘PENGEJARAN’ OLEH SINYAL m’(t) TERHADAP m(t) Kita perhatikan bahwa pada respons awal, selisih m’(t) terhadap m(t) sangat besar. Dalam prakteknya keadaan ini menimbulkan bising yang cukup besar pada penerima. Namun selang beberapa lama, sinyal m’(t) mampu mengejar m(t). Walaupun m(t) telah konstan (tidak bolak-balik), namun m’(t) tetap berbolak-balik ke atas dan ke bawah sepanjang m(t) Catatan : m(t) : sinyal baseband input yang akan ditransmisikan. m’(t) : sinyal estimasi yang dihasilkan oleh D/A converter.
6
SLOPE OVERLOAD DALAM MODULASI DELTA LINIER
SLOPE OVERLOAD (KELEBIHAN BEBAN) adalah suatu bising yang terjadi pada modulator delta linier. Terjadinya SLOPE OVERLOAD : Sinyal baseband m(t) mempunyai simpangan yang sangat curam,melebihi S/Ts dari sinyal m’(t), sehingga selisih m(t) terhadap m’(t) sangat besar karena m’(t) tidak bisa mengejar m(t). Hal ini menimbulkan bising yang sangat besar pada receiver. MODULATOR DELTA LINIER, disebut demikian karena pada situasi ini sinyal estimasi m’(t) membentuk kemiringan linier sebelum mencapai (mengejar) sinyal m(t).
7
DIAGRAM BLOK MODULATOR DELTA ADAPTIF
LATAR BELAKANG : Untuk mengatasi bising kelebihan beban yang terjadi pada modulator delta linier maka dirancanglah sebuah modulator delta yang bisa mengejar sinyal m(t) secara lebih cepat. Jadi step size S dibuat tidak konstan untuk mengejar m(t) lebih cepat. DIGITAL PROSESOR : berfungsi untuk membentuk step size yang adaptif. Algoritma dibentuknya S yang adaptif: e(k) =+1, jika m(t)>m’(t), segera sebelum tepi ke-k. e(k) = -1, jika m(t)<m’(t), segera sebelum tepi ke-k. Maka pada waktu sampling k , S menjadi S(k)=|S(k-1)|e(k) + S0e(k-1) Sinyal estimasi m’(t) mengejar m(t) lebih cepat daripada yang dilakukan dalam DM linier sebelumnya.
8
BENTUK GELOMBANG YANG MEMBANDINGKAN RESPONS DARI MODULASI DELTA ADAPTIF DAN MODULASI DELTA LINIER
CATATAN : m(t) : sinyal baseband (input) m’(t): sinyal estimasi dalam modulasi delta adaptif m’’(t) : sinyal estimasi dalam modulasi delta linier Dari gambar di samping terlihat bahwa m’(t) mencapai m(t) lebih cepat daripada m’’(t). Sifat-sifat DM adaptif : + mencapai m(t) lebih cepat sehingga bising slope overload bisa diperkecil - bising kuantisasi lebih besar karena frekuensi m’(t) hanya setengah frekuensi clock.
9
DAFTAR PUSTAKA Schwartz , Mischa. Transmisi informasi, Modulasi, dan Bising, terjemahan Sri Jatno Wirjosoedijo, Erlangga, Jakarta , 1986. Roody, Denis & Coolen, Komunikasi Elektronika , terjemahan Ir. Kamal Idris , Erlangga, Jakarta , 1986. Shanmugan, K Sam, Digital And Analog Communications Systems, John Wiley & Sons Inc. , New York, 1979. Sigit Kusmaryanto, DIKTAT KULIAH: Sistem Transmisi Telekomunikasi, Teknik Elektro, 2004
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.