Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFaisal Prasetyo Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ADE ANDRIANI, 2502405012 Tari Aplang di Sanggar Seruling Mas Banjarnegara: Tinjauan Gaya Tari
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ADE ANDRIANI - NIM : 2502405012 - PRODI : Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Pendidikan Seni Tari) - JURUSAN : Seni Drama, Tari, dan Musik - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : anry_girl pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Drs. R. Indriyanto, M.Hum - PEMBIMBING 2 : Muh. Hasan Bisri, S.Sn, M.Sn - TGL UJIAN : 2009-08-20
3
Judul Tari Aplang di Sanggar Seruling Mas Banjarnegara: Tinjauan Gaya Tari
4
Abstrak Tari Aplang merupakan kesenian khas dari Banjarnegara. Tarian ini ditarikan oleh remaja putra-putri,sebagai sarana untuk menyebarkan agama Islam yang berasal dari daerah Banjarnegara. Tari Aplang memiliki keunikan dalam gerak-gerak tarian yang diambil dari gerak silat, dalam penyajian tari Aplang terdapat atraksi gapyak yang dimainkan oleh penari sehingga menimbulkan suara yang harmonis. Gerak- gerak silat yang menjadi ciri khas dari tari Aplang membuat tarian ini terliaht lincah dan atraktif. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana gaya tari Aplang dari segi aspek dasar tari dan Bagaimana gaya tari Aplang dari segi aspek pendukung tari. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan gaya tari Aplang dari segi aspek dasar tari dan ingin mendeskripsikan gaya tari Aplang dari segi aspek pendukung tari.. Manfaat penelitian ini adalah : (1) menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai gaya tari Aplang, (2) sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, (3) sebagai informasi bagi seniman pencipta seni tari.. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, karena pada dasarnya penelitian kualitatif menghasilkan data yang sifatnya deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Tiga tahapan teknik penelitian yaitu penentuan obyek penelitian yaitu lokasi dan sarana penelitian, teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dibagi menjadi tiga tahap yaitu mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan,bahwa gaya dalam tari Aplang terdiri dari gerak- gerak silat, instrument yang digunakan kendhang dan bedug. Tata rias dan busana penari putra dan putri menggunakan lengan panjang, celana dan kain yang di wiru, untuk putri menggunakan sanggul sedangkan putra memakai topi. Rias tari Aplang adalah rias korektif. Disimpulkan bahwa gerak tari yang terdapat pada tari Aplang sangat dominan dengan gerak pencak silat (tangkis, tusuk dan pukul) dengan tenaga yang cukup besar dengan kesan lebar, kuat dan cepat. Iringan yang selalu mengikuti tempo cepat memberikan kesan lincah dan ramai. Rias busana dibagi 3 yaitu tata rias busana, tata rias wajah dan tata rias rambut. Saran penulis (1) untuk para seniman diharapkan tetap melestarikan dan mepertahankan gerak silat, iringan tari Aplang sebagai ciri khas yang ada pada tari Aplang, (2) Bagi Dinas Pariwisata disarankan untuk mengadakan lomba-lomaba atau festival tari Aplang agar keberadaan tari Aplang tetap eksis.
5
Kata Kunci
6
Referensi Agustini, Kurnia. 2009. Komposisi Dan Nilai Estetis Tari Bambangan Cakil Gaya Didik Bambang Wahyudi ISI Surakarta. Skripsi Jurusan Sendratasik. FBS,UNNES (unpublication) Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Pnelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan dan Humaniora. Bandung: C.V Pustaka Setia. Hadi, Sumandiyo. 1983. Pengantar Kreatifitas Tari. Yogyakarta: ASTI --------------------. 1996. Apek-Aspek Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Manthili. Hemphrey, Doris. 1983. Seni Menata Tari. Terjemahan Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta Hidajat, Robby. 2006. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan 2. Banjar Seni Gantar Gumelar: Malang. Indriyanto. 2003. Paparan Mata Kuliah Musik Tari. Diktat Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Tidak Diterbitkan. Jazuli. M. 1994. Telaah Teoritas Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang Press. ----------- 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: IKIP Semarang Press ------------ 2001. Paradigma Seni Pertunjukkan. Yayasan Lentera Budaya: Yogyakarta Lameri. 1986. Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari. Terjemahan Soedarsono. Yogyakarta: Laligo. Lestari, Wahyu. 1993. Teknologi Rias Panggung. Hand Out : IKIP Semarang Press. Nurmalasari, Rina. 2005. Tari Jaipongan Gaya Asep Sapaat “Sari Panggugah” Bandung. Skripsi Jurusan Sendratasik. FBS (unpublication) Malarsih. 2007. Peranan Komintas Mangkunagaran dalam Mempertahankan Tari Gaya Mangkunagaran. Harmonia vol VII No 1/ Januari-April 2007. UNNES Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi. Jakarta: Dirjend Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud........................ 1986. “Komposisi Tari”, dalam Edi Sedyawati (Ed).Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat KesenianProyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan Kebudayaan, p. 20. -------------------- 2002. KRITIK TARI Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukkan Indonesia. -------------------- 2004. Tradisi dan Inovasi. Beberapa Masalah di Indonesia. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Prihatini, Sri. 2007. Joged Tradisi Gaya Kasunanan Surakarta. Surakarta: ISI Press Solo Rokhyatmo, Amir. 1986. Bagaimana Menyajikan Pementasan Tari Yang Baik dalam Edi Sedyawati (Ed) Pengetahuan Elemen Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan Kebudayaan,p.147 Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Jakarta: Sinar Harapan. Suharto, Ben. 1987. Pengamatan Tari Gambyong Melalui Pendekatan Berlapis Ganda. Medan: Kertas Kerja Dalam Temu Wicara Etnomusikologi III.......................1985. Komposisi Tari Sebuah Penunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta: Ikalasi Soedarsono. 1977. Kamus Istilah dan Karawitan Jawa. Jakarta: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah --------------- 1978. Penuntun Belajar Notasi Laban. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesenian Ditjen. Kebudayaan, Departemen P dan K. Tim Penyusun Balai Pustaka. Kamus Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanisius
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.