Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Handoko Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Surat-Surat Berharga Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM
2
Definisi Merupakan bentuk penyertaan sementara atau investasi jangka pendek dalam rangka memanfaatkan dana yang menganggur (idle fund) Investasi sementara menghasilkan pendapatan POLITEKNIK NSC
3
Sifat Surat-surat Berharga
Mempunyai pasar / dapat diperjualbelikan Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain Memanfaatkan dana surplus Surat Berharga akan dijual kembali jika dana dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan POLITEKNIK NSC
4
Klasifikasi Surat-surat Berharga
Efek yg dibeli dan dimiliki sd jatuh tempo Aktiva Lancar/Tidak Lancar Held to maturity Efek yg dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat Aktiva Lancar Trading Efek yang selain kedua diatas Availbale for Sale POLITEKNIK NSC
5
Surat-Surat Berharga Obligasi Saham POLITEKNIK NSC
6
Transaksi Surat-Surat Berharga
Transaksi Pembelian SB: (D) Surat-surat Berharga XX (K) Kas XX (dicatat sebesar harga perolehan) Harga Perolehan = harga beli + semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh surat berharga (komisi, fee, bi.transaksi) POLITEKNIK NSC
7
Transaksi Surat-Surat Berharga
Transaksi Penerimaan Pendapatan (D) Kas XX (K) Pendapatan Dividen XX (jika investasi dalam bentuk saham) Atau, (D) Kas XX (K) Pendapatan Bunga XX (jika investasi dalam bentuk obligasi) POLITEKNIK NSC
8
Transaksi Surat-Surat Berharga
Transaksi Penjualan SB: Jika H.Po > H.Jual Rugi (D) Kas XX (D) Rugi Penjualan SB XX (K) Surat-surat Berharga XX Jika H.Po < H.Jual Laba (K) Laba Penjualan SB XX POLITEKNIK NSC
9
Saham Contoh investasi sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2014 PT. B membeli 1000 lembar saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200,- per lembar. Saham tsb mempunyai nilai nominal Rp 1.000,- per lembar. Untuk transaksi itu, perush dibebani biaya komisi broker sebesar Rp ,- POLITEKNIK NSC
10
Saham Perhitungan : H.Beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp 1.200.000,-
Bi.Komisi = Rp ,- Harga Perolehan = Rp ,- Jurnal (D) SB-Saham PT.A Rp ,- (K) Kas Rp ,- POLITEKNIK NSC
11
Saham Tgl. 10 April 2014, PT. B menerima dividen tunai sebesar Rp 150,- per lembar Perhitungan : Dividen = 1000 lbr x Rp 150,- = Rp ,- Jurnal : (D) Kas Rp ,- (K) Pendapatan Dividen Rp ,- POLITEKNIK NSC
12
Saham Tgl. 5 Juni 2014, PT. B menjual semua sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan dengan hal itu, perusahaan dikenakan biaya komisi broker 1% Perhitungan : HJ= 130% x 1000 lb x Rp 1.000, = Rp Biaya komisi = 1% x Rp ,- = Rp Hasil Penjualan Saham = Rp Harga Perolehan = Rp Laba Penjualan Saham = Rp Jurnal : (D) Kas Rp (K) SB – Saham PT. A Rp (K) Laba Penjualan Rp POLITEKNIK NSC
13
Obligasi Perlu diperhatikan : Apakah tgl transaksi bertepatan dengan tgl bunga obligasi atau tidak Umumnya bunga obligasi dilakukan dua kali dalam setahun Umumnya bunga obligasi dilakukan 2 kali dalam setahun. Bunga obligasi dihitung berdasarkan % bunga x Nilai Nominal Obligasi. POLITEKNIK NSC
14
Obligasi Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga obligasi) Tgl 2 Apr 2014 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp ,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt) POLITEKNIK NSC
15
(K) Pendapatan Bunga Rp 450.000 (= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Obligasi Jurnal 2 Apr 2014 : (D) SB-Obligasi PT. X Rp (K) Kas Rp Jurnal 1 Okt 2014 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga) (D) Kas Rp (K) Pendapatan Bunga Rp (= 9% x Rp x 1000 lb x 6/12) POLITEKNIK NSC
16
Obligasi HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
Tgl 3 Okt 2014 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102% Perhitungan : HJ = 102% x Rp x 1000 lb = Rp H.Po = = Rp Laba Penjualan = Rp Jurnal : (D) Kas Rp (K) SB-Obligasi PT.X Rp (K) Laba Penjualan Rp POLITEKNIK NSC
17
Obligasi Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka ada bunga berjalan. Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga sebelum transaksi. Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar. Pencatatan bunga berjalan : 1. Pendekatan Neraca Piut.Bunga 2. Pendekatan L/R Pendptn.Bunga POLITEKNIK NSC
18
Obligasi Contoh : Obligasi PT. X pada contoh sebelumnya dibeli pada
tgl 1 Juli 2014 Perhitungan : H.Beli = 1000 lbr x Rp = Rp Bunga berjalan = 9% x Rp 10 juta x 3/12 = Rp Jumlah Dibayar = Rp Jurnal pada saat pembelian (1 Juli 14) : Pendekatan Neraca : (D) SB-Obligasi PT. X Rp (D) Piutang Bunga Rp (K) Kas Rp POLITEKNIK NSC
19
Obligasi Pendekatan L/R : (D) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(D) Pendapatan Bunga Rp (K) Kas Rp Jurnal pada saat penerimaan bunga ( 1 Okt 14 ) : Pendekatan Neraca : (D) Kas Rp (K) Piutang Bunga Rp (K) Pendapatan Bunga Rp (K) Pendapatan Bunga Rp POLITEKNIK NSC
20
Obligasi Penjualan Obligasi Tidak Bertepatan Dengan Tanggal Bunga
Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang diterima. Contoh : Obligasi PT. X dijual pada tanggal 2 Nop dengan harga Rp 9.500,- per lembar Bunga berjalan: 1 Okt – 2 Nop 9% x Rp 10 juta x 1/12 Rp POLITEKNIK NSC
21
Obligasi Perhitungan : H. Jual = Rp 9.500 x 1000 lb = Rp 9.500.000
Bunga Berjalan = Rp Jumlah Diterima = Rp Bandingkan H.Jual dengan H. Po : H. Jual = Rp H. Po = Rp Rugi Penjualan = Rp Jurnal : (D) Kas Rp (D) Rugi Penjualan Rp (K) SB-Obligasi PT. X Rp (K) Pendapatan Bunga Rp POLITEKNIK NSC
22
Penilaian Surat Berharga
PSAK 13 Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya dan nilai pasar (Cost or Market Whichever is Lower - COMWIL) Biaya (cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, Average, LIFO. Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif. POLITEKNIK NSC
23
Pengungkapan di Neraca
Contoh : Seandainya saham dan obligasi tsb tidak dijual sampai dengan 31 Desember 2014, maka menurut metode harga perolehan nilai surat-surat berharga tersebut yang ditampilkan di Neraca sbb : Kas Surat-surat Berharga Saham PT. A Rp Obligasi PT. X Rp Rp POLITEKNIK NSC
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.