Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHanief Anton Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Penilaian Persediaan: Pendekatan Berbasis Kos
2
Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi penggolongan utama persediaan.
Membedakan antara sistem perpetual dan fisik Mengidentifikasi pengaruh kesalahan persediaan terhadap statemen keuangan. Memahami elemen-elemen yang dimasukkan ke dalam kos persediaan. Menguraikan dan membandingkan asumsi arus kos untuk menentukan persediaan. Memahami mengapa perusahaan memilih metoda persediaan tertentu. 1. On the topic, “Challenges Facing Financial Accounting,” what did the AICPA Special Committee on Financial Reporting suggest should be included in future financial statements? Non-financial Measurements (customer satisfaction indexes, backlog information, and reject rates on goods purchases). Forward-looking Information Soft Assets (a company’s know-how, market dominance, marketing setup, well-trained employees, and brand image). Timeliness (no real time financial information)
3
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Persediaan adalah: Item-item yang dimiliki untuk dijual, atau Barang yang digunakan dalam memproduksi barang untuk dijual. Businesses with Inventory: Merchandiser or Manufacturer
4
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Type of Business Merchandiser Satu rekening persediaan Membeli barang untuk dijual
5
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Type of Business Manufacturer Tiga rekening Raw materials Work in process Finished goods
6
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Flow of Costs Illustration 8-2
7
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Pengendalian Dua sistem untuk menyelenggarakan catatan persediaan: Sistem perpetual Sistem periodik
8
Sistem Perpetual Pembelian barang didebitkan ke rekening Persediaan. Biaya angkut, retur dan potongan pembelian, dan potongan tunai dicatat dalam rekening Persediaan. Jika terjadi penjualan, HPP didebit dan Persediaan dikredit. Perhitungan fisik dilakukan untuk menguji saldo rekening. Sistem ini menyelenggarakan catatan yang berkelanjutan (continuous record) tentang Persediaan dan HPP.
9
Sistem Periodik Persediaan awal $ 100,000 Pembelian bersih 800,000
Pembelian barang didebitkan ke rekening Pembelian. Persediaan akhir berdasarkan perhitungan fisik. Perhitungan HPP: Persediaan awal $ 100,000 Pembelian bersih 800,000 Barang TUD 900,000 Persediaan akhir 125,000 HPP $ 775,000
10
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Sistem Perpetual vs. Sistem Periodik
11
Contoh Berikut ini adalah saldo awal dan akhir persediaan serta ringkasan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan yang dilakukan "Gunung Sari Store" dalam tahun 2009. Persediaan 1 Januari Rp6.000,00 Pembelian (kredit) selama tahun Rp6.000,00 Penjualan (kredit) selama tahun Persediaan 31 Desember Rp6.000,00 Pertanyaan: Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pembelian dan penjualan selama tahun 2009 (termasuk penyesuaian/penutupan), jika pencatatan persediaan menggunakan: Metode perpetual. Metode fisik
12
Isu Pokok dalam Penilaian Persediaan
Membutuhkan: Fisik barang (barang di tangan, barang dalam perjalanan, barang konsinyasi, persetujuan khusus) Kos yang diperhitungkan (product vs. period costs). Asumsi arus kos (FIFO, rata-rata, Identifikasi khusus, Ritel, etc.).
13
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Perusahaan harus mencatat pembelian ketika perusahaan mendapatkan hak legal atas barang. Pertimbangan khusus: Barang dalam perjalanan Barang konsinyasi Penjualan dengan persetujuan pembelian kembali Penjualan dengan tingkat kembalian tinggi Penjualan angsuran Kesalahan persediaan
14
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Pertimbangan Khusus: Barang dalam perjalanan FOB shipping point Penjual: tidak termasuk Pembeli: termasuk FOB destination Penjual: termasuk Pembeli: tidak termasuk Barang konsinyasi Penitip: termasuk Pihak yang dititipi: tidak termasuk
15
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Pertimbangan Khusus: Penjualan dengan persetujuan pembelian kembali (Sales with buyback agreement) Penjualan dengan tingkat kembalian tinggi (Sales with high rates of return) Penjualan dengan angsuran (Sales on installment) Kesalahan persediaan (Inventory errors)
16
Pengaruh Kesalahan Persediaan
Persediaan Akhir Terlalu Rendah Illustration 8-6 Pengaruh kesalahan ini dalam laba bersih tahun ini (2008) akan diseimbangkan tahun berikutnya (2009), namun laporan laba rugi kedua tahun tersebut tetap salah saji (misstated).
17
Pengaruh Kesalahan Persediaan
Pembelian dan Persediaan Terlalu Rendah Illustration 8-8 Penyajian terlalu rendah tidak mempengaruhi HPP dan laba bersih karena kedua kesalahan ini saling menyeimbangkan.
18
Kos yang Dimasukkan dalam Persediaan
Kos Produk (Product Costs) – kos yang secara langsung dihubungkan dengan produk Kos Periodik (Period Costs) – kos yang dilaporkan dalam laporan laba-rugi pada periode terjadinya biaya, misalnya biaya penjualan, listrik, dll. Diskon Pembelian (Purchase Discounts) – Gross vs. Net Method
19
Perlakuan Diskon Pembelian
Gross Method vs. Net Method
20
Specific Identification
Asumsi Arus Kos FIFO Asumsi Arus Kos yang diadopsi tidak harus sama dengan Arus Fisik Barang Average Cost Specific Identification
21
Contoh PT ABC melakukan pembelian barang sebagai berikut:
Satu item pada tanggal 2/2/09 seharga $10 Satu item pada tanggal 15/2/09 seharga $15 Satu item pada tanggal 25/2/09 seharga $20 PT ABC menjual satu item pada tanggal 28/2/09 dengan harga $90. Berapa persediaan akhir Februari 2009 dan berapa HPPnya jika perusahaan menggunakan asumsi arus kos FIFO, Average Cost, dan Specific Identification? Asumsi tarif pajak adalah 30%.
22
“First-In-First-Out (FIFO)”
Asumsi Arus Kos “First-In-First-Out (FIFO)” Saldo Persediaan = $ 45 PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 40 Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
23
“First-In-First-Out (FIFO)”
Asumsi Arus Kos “First-In-First-Out (FIFO)” Saldo persediaan = $ 35 PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 33 Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
24
Asumsi Arus Kos “Average Cost” Saldo Persediaan = $ 45
PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 40 Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
25
Asumsi Arus Kos “Average Cost” Saldo Persediaan = $ 30
PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 30 Saldo Persediaan = $ 30 Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
26
“Specific Identification”
Asumsi Arus Kos “Specific Identification” Saldo Persediaan = $ 45 PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 40 Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
27
“Specific Identification” Depends which one is sold
Asumsi Arus Kos “Specific Identification” Saldo Persediaan = $ 45 PT ABC Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Februari 2009 Penjualan $ 90 HPP Laba kotor Biaya-biaya: Administrasi Penjualan Bunga Total Biaya Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih $ 40 Depends which one is sold Pembelian 25/2/09 $20 Pembelian 15/2/09 $15 Pembelian 2/2/09 $10
28
Ringkasan Laporan Laba Rugi
Asumsi Arus Kos Ringkasan Laporan Laba Rugi Saldo Persediaan 35 30
29
Contoh – Metoda Perpetual dan Periodik
Informasi persediaan komponen 686 untuk bln Juni. Juni 1ald awal 300 $10=$ 3,000 10 Dijual 200 $24 11 Dibeli 800 $12 = 9,600 15 Dijual 500 $25 20 Dibeli 500 $13 = 6,500 27 Dijual 300 $27 Goods Available $19,100 Hitung HPP dan Persediaan Akhir dengan metoda FIFOdan rata-rata jika menggunakan sistem persesiaan Perpetual dan FISIK.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.