Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArip Juanda Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR INFORMAL MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST HARY AWALUDDIN (30405342) Jurusan Teknik Industri Pembimbing Ir. Farry Firman Hidayat, MSIE http://www.gunadarma.ac.id/
2
PENDAHULUAN KESIMPULAN METODOLOGI PENELITIAN HARY AWALUDDIN (30405342) Jurusan Teknik Industri Pembimbing Ir. Farry Firman Hidayat, MSIE ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR INFORMAL MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST PEMBAHASAN & ANALISIS
3
Latar Belakang Pekerjaan pada sektor informal umumnya tidak memperhatikan aspek-aspek ergonomi. Salah satunya yaitu usaha atau jasa tempat parkir motor di Stasiun Pondok Cina. Para pekerjanya setiap hari harus merapikan susunan motor yang parkir demi memaksimalkan kapasitas tempat parkir. Cara kerja seperti itu akan mengakibatkan pekerja sering mengeluhkan kelelahan otot bahkan cedera. Analisis ergonomi terhadap beban kerja operator dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah Metode QEC (Quick Exposure Checklist). Metode ini menilai gangguan risiko yang terjadi pada bagian belakang punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher. PENDAHULUAN
4
Perumusan Masalah Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah bagaimanakah postur dan beban kerja para penjaga tempat parkir motor di Stasiun Pondok Cina. Selain itu, bagian tubuh manakah yang beresiko mengalami cidera dan keluhan apa saja yang dirasakan oleh pekerja tersebut. Tujuan Penelitian 1.Mengetahui gambaran umum dari postur dan beban kerja yang dialami oleh para penjaga tempat parkir motor di Stasiun Pondok Cina. 2.Mengidentifikasi keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pekerja tersebut setelah melakukan pekerjaannya. 3.Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi resiko cidera dan mengevaluasi bagian- bagian tubuh yang beresiko cidera. 4.Memberikan usulan perbaikan kerja berdasarkan identifikasi faktor resiko dan evaluasi bagian-bagian tubuh yang beresiko cidera. HOME
5
METODOLOGI PENELITIAN HOME
6
Posisi punggung: A2 yaitu memutar atau membungkuk > 20° dan 20 Kg). Durasi: I2 yaitu 2-4 jam. Kekuatan maksimum: J3 yaitu lebih dari 4 Kg. Ketelitian: K2 yaitu tinggi. Kesulitan: L2 yaitu kadang-kadang. Stres: M2 yaitu sedikit tegang. CONTOH PERHITUNGAN METODE QEC (PEKERJA 1) PEMBAHASAN DAN ANALISIS
7
Dari data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan sebagai berikut: PEMBAHASAN DAN ANALISIS
8
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Setelah melakukan perhitungan dari punggung, lengan/bahu, pergelangan tangan, leher, kesulitan, dan stres, didapatkan tingkat paparan untuk masing-masig bagian. Tingkat paparannya adalah sebagai berikut:
9
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Keluhan subjektif para pekerja dapat dilihat pada tabel persentase kuesioner body map di bawah ini:
10
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Hasil yang diperoleh dari perhitungan menggunakan metode QEC menunjukkan bahwa semua sampel yang diteliti yaitu sebanyak 6 orang pekerja terdapat pada level 4. Level 4 pada metode QEC adalah perlunya dilakukan tindakan sekarang juga. Hasil penilaian beban kerja dengan metode QEC menunjukkan bahwa leher, punggung, lengan/bahu, dan pergelangan tangan bernilai tinggi sampai sangat tinggi. Hal tersebut relevan atau sejalan dengan keluhan subjektif para pekerja yang didapat dari kuesioner NBM, dengan keluhan yang dirasakan agak sakit dan sakit pada bagian punggung, pinggang, lengan bawah, pergelangan tangan, dan betis. HOME
11
KESIMPULAN 1.Penyimpangan postur kerja terjadi pada punggung yang membungkuk 20° sampai 60°, posisi pergelangan tangan yang menyimpang, dan sedikit penyimpangan pada leher. Beban kerja yang diterima yaitu termasuk level 4 dengan total nilai paparan 124-176. 2.Bagian tubuh yang dirasakan agak sakit dan sakit oleh lebih dari 50% pekerja adalah punggung, pinggang, lengan bawah, pergelangan tangan, dan betis. 3.Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko cidera meliputi berat beban, durasi, postur, dan frekuensi pergerakan. bagian-bagian yang beresiko cidera, yaitu punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan, dan leher dengan tingkat resiko tinggi sampai sangat tinggi. 4.Perbaikan cara kerja yang diusulkan yaitu pengurangan durasi kerja dengan menambah jumlah operator menjadi dua kali lebih banyak, perbaikan postur atau posisi kerja dengan tidak membungkuk lebih dari 20°, posisi pergelangan tangan tidak menyimpang atau sejajar, dan mengurangi frekuensi pengangkatan atau gerak repetisi. HOME
12
TERIMA KASIH..
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.