Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarid Mentari Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
DEDDY HARTANTO SETIAWAN, 2414990013 PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : DEDDY HARTANTO SETIAWAN - NIM : 2414990013 - PRODI : Pendidikan Seni Rupa - JURUSAN : Seni Rupa - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : - PEMBIMBING 1 : Drs. Syafii, M.Pd. - PEMBIMBING 2 : Drs. Petrus Ismiyanto, M.Pd - TGL UJIAN : 2007-03-27
3
Judul PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN
4
Abstrak Menurut kurikulum 2004 pendidikan seni rupa diberikan untuk menumbuhkan kepekaaan rasa keindahan (estetika) dan artistik sehingga membentuk sikap kreatif, apresiatif dan kritis. Pendidikan seni rupa yang masuk dalam mata pelajaran Kertangkes memiliki aspek kognitif, psikomotorik dan apresiatif. Namun, sebagian besar pelaksanaan pembelajarannya lebih banyak praktik dan mengabaikan apresiasi. Padahal, diharapkan harus melibatkan ketiga aspek tersebut secara integral. Akibatnya siswa tidak memiliki peningkatan kepekaan atau sensitivitas yang diharapkan. Kondisi seperti ini jelas bukan merupakan pertanda positif karena akan menghambat proses pembelajaran yang benar dan tidak tercapainya tujuan akhir. Masalah pembelajaran apresiasi tentunya merupakan persoalan yang perlu mendapatkan amatan secara khusus untuk tercapainya kompetensi menilai keunikan gagasan karya seni rupa. Secara spesifik rumusan yang diketengahkan adalah bagaimana proses, hasil dan faktor pembelajaran apresiasi dalam pendidikan seni rupa di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Kecamatan Wirosari. Dengan adanya kondisi tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) proses pembelajaran apresiasi dalam pendidikan seni rupa (2) hasil pembelajaran apresiasi dalam pendidikan seni rupa dan (3) faktor penentu proses pembelajaran apresiasi di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Kecamatan Wirosari Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi data. Lokasi penelitian di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Wirosari. Sasarannya adalah proses pembelajaran apresiasi pendidikan seni rupa di kelas IV,V, dan VI. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran apresiasi di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Kecamatan Wirosari jarang dilakukan dan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hasil pembelajaran apresiasi di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Kecamatan Wirosari belum bisa meningkatkan kompetensi siswa dalam hal menilai berbagai gagasan tentang objek, tema, dan simbol dalam karya seni. Penyebabnya adalah persepsi guru bahwa pendidikan seni rupa hanya praktik dan kurangtahuan guru mengenai pembelajaran apresiasi yang benar. Atas dasar itulah maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah guru di Sekolah Dasar perlu memperhatikan pembelajaran apresiasi karena terintegrasi dengan pembelajaran kreatif dalam pendidikan seni rupa. Perlu diadakan bimbingan dari pihak Departemen Pendidikan Nasional khususnya tingkat kecamatan mengenai pembelajaran seni rupa di SD secara baik dan benar, khususnya pembelajaran apresiasi.
5
Kata Kunci
6
Referensi Arikunto, Suharsini. 1986.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Pina Aksara Arikunto, Suharsini. 1993.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Depdikbud. 1990. Pedoman Proses Belajar-Mengajar di Sekolah Dasar. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Drost, C.J.I.G.M, 1998. Sekolah: Mengajar atau Mendidik. Jakarta:Kanisius. Ibrahim dan Syaodih, Nana. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Kerjasama Depdikbud. Maleong, Lexy J.1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1988. Qualitative data Analysis. Terjemahaan Tjetjep Rohendi Rohidi. Analisis data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia. Nasution,. 1998. Asas-asas Kurikulum. Bandung:CV. Jemmass. Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta:PT Rineka Cipta. Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1998. “Fungi Seni dan Pendidikan Seni dalam Pendidikan Serta Implikasi dalam Pengembangan Kebudayaan”. Makalah Disajikan Dalam Seminar Pendidikan Tinggi Seni Rupa Dalam Realitas Lokal Dalam Konteks Global. 120-13 September 2001. ITB Bandung. Rokhman, Fathur. 2002. “Metode Penelitian Kualitatif”. Makalah Disajikan Dalam Pelatihan dan Lokakarya LKTI/LKIP 2002 Badan Eksekutif Mahasiswa FBS Unnes 2 Mei 2002. Sakri, Ajat. 1990. Pendidikan Seni Rupa SLTP untuk Guru. Jakarta: Depdikbud. Sanusi. 1974. Mari Menggambar. Bandung: CV. Masa Baru Salam, Sofyan. 2000. “Program Muatan Lokal Sebagai Upaya Revitalisasi Seni Rupa Tradisional”. Makalah Disajikan Dalam Seminar Revitalisasi Seni Rupa Tradisional.22-28 Februari 2000. UNM Makasar. Salam, Sofyan. 2001. Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar. Makasar: Universitas Negeri Makasar. Soedarso, Sp. 2006. Trilogi Seni Penciptaan, Eksistensi, Dan Kegunaan Seni.. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Soedarso, Sp. tt. Apresiasi Semi Rupa Tradisional.. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta. Sujana, Nana. 1988. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Syafii, 1989.”Evaluasi Domain Kognitif dan Afektif dalam Pendidikan Seni Rupa” Makalah disajikan dalam seminar pendidikan seni rupa tnggal 27 Maret 1989 di semarang dalam rangka dies natalis XXIV IKIP Semarang. Tabrani, Primadi. 2002. Pendidikan Seni: Apresiasinya Paling Memprihtinkan. Buletin Pusat Perbukuan Vol 7, Tahun 2002 DEPDIKNAS. Yahya, Amri.2003. “Pendidikan Seni Kita Telah Kehilangan Diksi Estetis”. Media Indonesia. Tanggal Tidak Diketahui.
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.