Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANDI USMAN, 2450404011 Seni Relief Karya Sutrisno : Kajian Proses Penciptaan, Nilai Estetis, dan Simbolis.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANDI USMAN, 2450404011 Seni Relief Karya Sutrisno : Kajian Proses Penciptaan, Nilai Estetis, dan Simbolis."— Transcript presentasi:

1 ANDI USMAN, 2450404011 Seni Relief Karya Sutrisno : Kajian Proses Penciptaan, Nilai Estetis, dan Simbolis.

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : ANDI USMAN - NIM : 2450404011 - PRODI : Seni Rupa - JURUSAN : Seni Rupa - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : - PEMBIMBING 1 : Drs. Syafii, M.Pd. - PEMBIMBING 2 : Drs. Nur Rokhmat, M.Pd. - TGL UJIAN : 2009-04-08

3 Judul Seni Relief Karya Sutrisno : Kajian Proses Penciptaan, Nilai Estetis, dan Simbolis.

4 Abstrak Kota Jepara adalah kota yang terkenal sebagai kota Ukir. Sentra kerajinan seni relief/ukir berada di Desa Senenan. Mayoritas perajin relief berada di Dukuh Krajan Senenan. Dari sekian perajin relief yang ada di Dukuh Krajan, terdapat salah satu perajin relief yang menjadi penggerak dan peduli dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya yang bernama Sutrisno. Beberapa karya Sutrisno selain memiliki keunikan juga dijadikan sebagai acuan bagi perajin relief lain di Dukuh Krajan Senenan. Hal ini melatarbelakangi penelitian ini yang menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana latar belakang Sutrisno sebagai perajin relief?; (2) Bagaimana proses penciptaan relief yang dilakukan Sutrisno?; (3) Bagaimana nilai estetis dan simbolis relief karya Sutrisno? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian di Sanggar Sun Rise Art RT. 05 RW. II Dukuh Krajan, Senenan, Tahunan, Jepara. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Kemudian analisis data dilakukan melalui reduksi data, sajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, Sutrisno berkecimpung di bidang seni relief sejak lulus dari Jurusan Kriya Kayu, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada tahun 1997. Saat ini, ia aktif dalam berbagai kegiatan di desanya, antara lain: sebagai penggagas dalam pembangunan gapura sentra kerajinan seni relief/ukir, sebagai ketua seni relief, sebagai ketua koperasi industri kerajinan (KOPINKRA). Kedua, proses penciptaan seni relief Sutrisno terdiri dari 3 tahapan: (1) Tahapan persiapan yaitu penentuan dan pemantapan ide, bahan, alat, dan teknik. Tahap persiapan bahan, ia dibantu oleh tukang kayu (karyawannya). (2) Tahap pembuatan, yaitu mendesain, mbukak’i/nggrabahi, membentuk, ngalusi, sebelum melanjutkan proses menghias, dan matut, proses mendesain hingga ngalusi diulang 2 atau 3 tahap lagi tergantung bentuk relief yang diinginkan. Tahap ini biasanya ia hanya mendesain, sementara tahap selanjutnya ia dibantu oleh karyawannya. (3) Tahap penyelesaian (finishing) menggunakan politur atau melamine. Tahap ini biasanya dikerjakan orang lain. Ketiga, nilai estetis dan simbolis seni relief karya Sutrisno. Nilai estetis relief karya Sutrisno ditampilkan melalui susunan unsur-unsur rupa, yaitu garis, raut, ruang, warna, tekstur, gelap terang. Kemudian dikomposisikan dengan prinsip-prinsip desain. Nilai simbolis relief karya Sutrisno merupakan visualisasi dari cerita rakyat, agama, realitas fisik alam sekitar dan bentuk imajinatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut. Pertama, Sutrisno memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, dan secara tidak langsung ia turut melestarikan seni relief di Desanya. Kedua, Sutrisno dalam proses penciptaan relief terdiri dari tahap persiapan, pembuatan, dan finishing. Ketiga, Nilai estetis dan Simbolis relief Sutrisno. Nilai estetis diwujudkan melalui susunan unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip desain yang baik. Nilai simbolis relief karya Sutrisno merupakan visualisasi dari cerita rakyat, agama, realitas fisik alam sekitar dan bentuk imajinatif. Saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, perlu mengembangkan pola-pola relief yang baru dan tidak hanya meniru pola relief yang sudah ada. Kedua, perlu membuka showroom atau galeri relief dekat jalan utama Jepara, sehinnga secara tidak langsung mampu menarik perhatian orang dalam maupun luar negeri yang melintas. Ketiga, perlu dihakpatenkan pula hasil karya seni relief Sutrisno, misalnya hasil karya seni relief yang bertemakan flora-fauna (“dedaunan”) dengan ciri khas bentuk daun dan bunga bercorak dekoratif.

5 Kata Kunci Seni, relief, estetika, simbol.

6 Referensi Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bastomi, Suwaji. 1986. Seni Kriya Apresiasi dan Perkembangannya. Semarang: IKIP Semarang Press. ----------. 1988. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang: IKIP Semarang Press. ----------. 1990. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Semarang. ----------. 1992/1993. Seni Kerajinan: Suatu Alternatif Pembangunan Masyarakat Pedesaan. Semarang: Puslit-IKIP Semarang. Constable, John. 2007. www.wikipedia.org/wiki/seni_rupa. diunduh pada Januari 2008. Gie, The Liang. 1976. Garis Besar Estetika (Filsafat Keindahan). Yogyakarta: Super Sukses. Hartoko, Dick. 1984. Manusia dan Seni. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Herusatoto, Budiono. 1983. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita. Ismiyanto, PC.S. 2003. Metode Penelitian. Semarang: UNNES. Kadir, Abdul. 1979. Risalah dan Kumpulan Data Tentang Perkembangan Seni Ukir Jepara. Jepara: Pemda TK II Jepara. Kartika, Dharsono S. 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains Bandung. Moeslih dan Sudarman. 1983. Penuntun Praktek Kerajinan Ukir Kayu. Jakarta: Depdikbud. Nursantara, Yayat. 2007. Seni Budaya SMA Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Poerwodarminto, W.J.S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Purnomo, S. 2008. “Desain Poster sebagai Media Kampanye Anti Penyalahgunaan Narkoba” Laporan Proyek Studi Sarjana Pendidikan. Tidak dipublikasikan. Jurusan Seni Rupa FBS UNNES. 113 114 Rondhi, M. 2002. Tinjauan Seni Rupa. (Paparan Perkuliahan Mahasiswa). Jurusan Seni Rupa. FBS UNNES. ---------, M. 2008. “Makna Seni: Kajian dalam Konteks Seni Rupa”, dalam Jurnal Seni. II/8- Januari 2008 ISSN, FBS UNNES. Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STISI Bandung Press. Rokhmad, N. 2002. Seni Grafis. (Paparan Perkuliahan Mahasiswa). Jurusan Seni Rupa. FBS UNNES. Sahman, H. 1992. Mengenali Dunia Seni Rupa. Semarang: IKIP Semarang Press. ---------, H. 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa: Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Kritik dan Estetika. Semarang: IKIP Semarang Press. Soedarso, Sp. 1976. Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi seni. Yogyakarta: Saku Busana Sukaryono. 1994. Kajian Seni Rupa. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Sunaryo, Aryo. 2000/2001. Hand Out Mata Kuliah Keahlian I. Semarang: UNNES Jurusan Seni Rupa. Susanto, M. 2002. Diksi Rupa. Yogyakarta: Kanisius. Syawir. 2006. Pengertian Seni Secara Umum dan Sejarahnya. www.senirupa.net. diunduh pada Januari 2008. Syarif, Ibnan. 2003. Buku Ajar Tinjauan Seni Patung. Jurusan Seni Rupa tidak dipublikasikan. Taryono. 2007. www.wikipedia.org/wiki/ramayana. diunduh pada Maret 2009. Triyanto. 1986. “Seni sebagai Suatu Hasil Pengalaman Kejiwaan”. dalam Media. 22 Th. XI 1986 FPBS IKIP Semarang. Tim UNNES. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: UNNES Press. Undarto. 1990. Pendidikan Seni Rupa, Buku Sekolah Menengah. Jakarta: Pendidikan Nasional. Yudoseputro, W. 1993. Pengantar Wawasan Seni Budaya. Jakarta: Dirjen Pendidikan dan Menengah Depdikbud.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "ANDI USMAN, 2450404011 Seni Relief Karya Sutrisno : Kajian Proses Penciptaan, Nilai Estetis, dan Simbolis."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google