Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWahyu Pramudya Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
RELASI Relasi antara Ayah dan anak, Ibu dengan anak, dll
Dalam aritmatika: Relasi “Lebih besar” atau “Lebih kecil” digunakan untuk membandingkan dua buah bilangan yang berbeda Binary Relation/Relation = relasi antara 2 objek
2
RELASI DALAM HIMPUNAN Relasi dari himpunan A ke himpunan B, artinya
Memetakan setiap anggota pada himpunan A (x ∈ A) dengan anggota pada himpunan B (y ∈ B) Relasi antara himpunan A dan himpunan B juga merupakan himpunan, yaitu himpunan yang berisi pasangan berurutan yang mengikuti aturan tertentu, contoh (x,y) ∈ R Relasi biner R antara himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari cartesian product A × B atau R ⊆ (A × B)
3
NOTASI DALAM RELASI Relasi antara dua buah objek dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan (x,y) ∈ R contoh: relasi F adalah relasi ayah dengan anaknya, maka: F = {(x,y)|x adalah ayah dari y} xRy dapat dibaca: x memiliki hubungan R dengan y
4
CONTOH Humpunan A : himpunan nama orang A={Via, Andre, Ita}
Himpunan B : himpunan nama makanan B={es krim, coklat, permen} Relasi makanan kesukaan (R) dari himpunan A dan B adalah:
5
R CONTOH RELASI B A A : Domain B : Kodomain
R : Relasi dengan nama “ Makanan Kesukaan “ Relasi R dalam A artinya domain dan kodomainnya adalah A
6
CARA MENYATAKAN RELASI
Diagaram panah Himpunan pasangan berurutan Diagram Cartesius Tabel Matriks Graph Berarah
7
CARA MENYATAKAN RELASI
Diagram Panah R B A permen coklat Es krim R={(x,y)|x menyukai y; x ∈ A dan y ∈ B}
8
CARA MENYATAKAN RELASI
Himpunan pasangan berurutan R={(Via,permen) , (Via,coklat) , (Andre,coklat) , (Andre,es krim) , (Ita,es krim)} Diagram Kartesius
9
CARA MENYATAKAN RELASI
Tabel Nama Makanan Via Permen Coklat Andre Es Krim Ita
10
CARA MENYATAKAN RELASI
Matriks Baris = domain Kolom = kodomain Permen Coklat Es krim permen coklat Es krim Via 1 Andre Ita
11
CARA MENYATAKAN RELASI
Graph berarah hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu himpunan (bukan antara dua himpuanan). Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex) Tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc). Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex) Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut loop
12
CARA MENYATAKAN RELASI
Contoh graph berarah Misalkan R = {(a, b), (b, c), (b, d), (c, c) (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
13
LATIHAN 1 Z = {1,2,3,4}; R = {(x,y)|x > y ; x ∈ Z dan y ∈ Z}
Nyatakan relasi tersbut dalam bentuk Himpunan pasangan berurutan Matrix Graf
14
SIFAT- SIFAT RELASI Refleksif (reflexive) Transitif (transitive)
SIMETRIK (SYMMETRIC) ASIMETRIK (ASYMMETRIC) ANTI SIMETRIK (ANTISYMMETRIC) EQUVALENT
15
REFLEKSIF Sebuah relasi dikatakan refleksif jika sedikitnya: Minimal
x ∈ A, xRx Minimal
16
TRANSITIF Sebuah relasi dikatakan bersifat transitif jika:
xRy , yRz => xRz ; (x,y, z) ∈ A Contoh: R = {(a,d),(d,e),(a,e)}
17
SIMETRIK Sebuah relasi dikatakan bersifat simetris jika:
xRy, berlaku pula yRx untuk (x dan y) ∈ A Cotoh: A={a,b,c,d} R={(a,a),(b,b),(c,c),(d,d),(a,b),(b,a),(c,d),(d,c)}
18
ASIMETRIK Relasi asimetrik adalah kebalikan dari relasi simetrik
Artinya (a,b) ∈ R, (b,a) ∉ R Contohnya R = {(a,b), (a,c), (c,d)}
19
ANTI SIMETRIK Relasi R dikatakan antisimetrik jika, untuk setiap x dan y di dalam A; jika xRy dan yRx maka x=y
20
EQUIVALEN Sebuah relasi R dikatakan equivalen jika memenuhi syarat:
Refelksif Simeteris Transitif
21
PARTIALLY ORDER SET (POSET)
Sebuah relasi R dikatakan terurut sebagian (POSET) jika memenuhi syarat: Refleksif Antisimetri Transitif
22
LATIHAN 2 A={1,2,3,4} Sebutkan sifat untuk relasi < pada himpunan A ! Apakah relasi berikut asimetris, transitif? R = {(1,2),(3,4),(2,3)} Apakah R = {(a,a),(a,b),(a,c),(b,b),(b,a),(c,c)} refleksif? R merupakan relasi pada himpunan Z, yang dinyatakan oleh aRb jika dan hanya jika a=b atau a=–b Periksa, apakah relasi tersebut merupakan relasi ekivalen !
23
OPERASI DALAM RELASI Operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan penjumlahan (beda setangkup) juga berlaku pada relasi Jika R1 dan R2 masing-masing merupakan relasi dari himpuna A ke himpunan B, maka R1 ∩ R2, R1 ∪ R2, R1 – R2, dan R1 ⊕ R2 juga adalah relasi dari A ke B.
24
CONTOH OPERASI RELASI Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)} Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)} Maka : R1 ∩ R2 = {(a, a)} R1 ∪ R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)} R1 − R2 = {(b, b), (c, c)} R2 − R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)} R1 ⊕ R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
25
OPERASI DALAM BENTUK MARIKS
Misalkan bahwa relasi R1 dan R2 pada himpunan A dinyatakan oleh matriks Maka:
26
KOMPOSISI RELASI Misalkan
R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B T adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S, dinotasikan dengan T ο R, adalah relasi dari A ke C yang didefinisikan oleh : T ο R = {(a, c) a ∈ A, c ∈ C, dan untuk suatu b ∈ B sehingga (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ S }
27
KOMPOSISI RELASI Misalkan, A = {a, b, c}, B = {2, 4, 6, 8} dan C = {s, t, u} Relasi dari A ke B didefinisikan oleh : R = {(a, 2), (a, 6), (b, 4), (c, 4), (c, 6), (c, 8)} Relasi dari B ke C didefisikan oleh : T = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)} Maka komposisi relasi R dan T adalah T ο R = {(a, u), (a, t), (b, s), (b, t), (c, s), (c, t), (c, u)}
28
KOMPOSISI RELASI T ο R = {(a,u), (a,t), (b,s), (b,t), (c,s), (c,t), (c,u)} R T
29
FUNGSI Fungsi adalah bentuk khusus dari relasi
Sebuah relasi dikatakan fungsi jika xRy, untuk setiap x anggota A memiliki tepat satu pasangan, y, anggota himpunan B Kita dapat menuliskan f(a) = b, jika b merupakan unsur di B yang dikaitkan oleh f untuk suatu a di A. Ini berarti bahwa jika f(a) = b dan f(a) = c maka b = c.
30
FUNGSI Jika f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, kita dapat menuliskan dalam bentuk : f : A → B artinya f memetakan himpunan A ke himpunan B. Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi.
31
DOMAIN, KODOMAIN DAN JELAJAH
f : A → B A dinamakan daerah asal (domain) dari f dan B dinamakan daerah hasil (codomain) dari f. Misalkan f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a, dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b. Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f dinamakan jelajah (range) dari f.
32
Domain : A = {a,b,c,d} Kodomain : B = {1,2,3,4,5} 1 adalah image dari a, 2 adalah image dari c b adalah pre-image dari 3 Range dari fungsi tersebut adalah J = {1,2,3,5} J B
33
PENULISAN FUNGSI Himpunan pasangan terurut.
Misalkan fungsi kuadrat pada himpunan {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10} maka fungsi itu dapat dituliskan dalam bentuk : f = {(2, 4), (3, 9)} Formula pengisian nilai (assignment) f(x) = x2 + 10, f(x) = 5x
34
JENIS-JENIS FUNGSI Fungsi INJEKTIF Fungsi SURJEKTIF FUNGSI BIJEKTIF
Fungsi invers
35
FUNGSI INJEKTIF Fungsi satu-satu
Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu jika dan hanya jika untuk sembarang a1 dan a2 dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2). a 1 b c d 4 3 2 5
36
FUNGSI SURJEKTIF Fungsi kepada
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada jika dan hanya jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A sehingga berlaku f(a) = b. Suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan range-nya (semua kodomain adalah peta dari domain). a 1 b c d 3 2
37
FUNGSI BIJEKTIF Fungsi f: A → B disebut disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah fungsi injektif sekaligus fungsi surjektif. a 1 b c d 4 3 2
38
FUNGSI INVERS Fungsi invers merupakan kebalikan dari fungsi itu sendiri f : A B di mana f(a) = b f –1: B A di mana f –1(b) = a Catatan: f dan f –1 harus bijective
39
OPERASI FUNGSI (f + g)(x) = f(x) + g(x) (f . g)(x) = f(x) . g(x)
Komposisi: (f o g)(x) = f(g(x))
40
LATIHAN 3 f(x) = x2 + 1 g(x) = x + 6 Tentukan: (f + g)(x) (f – g)(x)
(f o g)(x) Invers dari g(x)
41
Sekian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.