Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN
Pertemuan 2 MASALAH, RUANG KEADAAN DAN PENCARIAN SRI HERAWATI D3 MANAJAMEN INFORMATIKA
2
Sejarah penting pengembangan AI
Masalah, ruang keadaan dan pencarian
3
Masalah Masalah, ruang keadaan dan pencarian
4
Definisi Masalah dalam Kecerdasan Buatan
Masalah dalam kecerdasan buatan adalah masalah yang dpt dikonversi ke dalam ruang keadaan (mempunyai keadaan awal dan keadaan tujuan) menggunakan sekumpulan aturan tertentu. Masalah, ruang keadaan dan pencarian
5
Masalah Seorang petani akan menyebrangkan seekor kambing, seekor serigala dan sayur mayur dengan sebuah perahu melalui sungai. Perahu hanya bisa memuat petani dan satu penumpang lain. Jika Petani menyebrangkan serigala, sayur akan dimakan kambing Jika Petani menyebrangkan sayur maka kambing akan dimakan serigala Masalah, ruang keadaan dan pencarian
6
Identifikasi ruang keadaan
Permasalahan dilambangkan dengan (x: petani, y : sayuran, z: kambing, w: serigala). Keadaan awal : Daerah asal= (P,Sy,K,Sg), dan Daerah seberang=(0,0,0,0). Keadaan Tujuan : Daerah asal= (0,0,0,0), dan Daerah seberang=(P,Sy,K,Sg). Masalah, ruang keadaan dan pencarian
7
Aturan-aturan (Rules)
Aturan ke- Aturan 1. Kambing dan petani menyeberang 2. Sayuran dan petani menyeberang 3. Serigala dan petani menyeberang 4. Kambing dan petani kembali 5. Sayuran dan petani kembali 6. Serigala dan petani kembali 7. Petani kembali Masalah, ruang keadaan dan pencarian
8
Solusi Daerah Asal Daerah Seberang Aturan yg digunakan 1 7 3 4 2
(P,Sy,K,Sg) (0,0,0,0) 1 (0,Sy,0,Sg) (P,0,K,0) 7 (P,Sy,0,Sg) (0,0,K,0) 3 (0,Sy,0,0) (P,0,K,Sg) 4 (P,Sy,K,0) (0,0,0,Sg) 2 Solusi Masalah, ruang keadaan dan pencarian
9
Pertimbangan sistem yg mampu menyelesaikan masalah
Mendefinisikan masalah dg tepat. Spesifikasi mengenai keadaan awal dan solusi yg diharapkan. Analisis permasalahan. Menggunakan teknik yg sesuai. Merepresentasikan pengetahuan utk permasalahan. Memilih teknik penyelesaian yg terbaik. Masalah, ruang keadaan dan pencarian
10
Teknik-teknik penyelesaian masalah
Searching (pencarian) Reasoning (Penalaran) Planning memecah masalah kedalam sub masalah yg lebih kecil, menyelesaikan masalah satu demi satu, dan menggabungkan solusi dari sub masalah tersebut. Learning Program komputer secara otomatis sanggup belajar dan meningkatkan kinerjanya melalui pengalaman. Masalah, ruang keadaan dan pencarian
11
Searching (Pencarian)
Kriteria untuk mengukur performance metode pencarian (Russel, Stuart dan Norvig,1995) : Completeness : Apakah metode tersebut menjamin adanya solusi jika solusinya ada? Time complexity : Berapa lama waktu yang diperlukan? Space Complexity :Berapa banyak memori yang dibutuhkan? Optimality : apakah metode tersebut menjamin menemukan solusi terbaik jika terdapat solusi yang berbeda? Masalah, ruang keadaan dan pencarian
12
Searching (Pencarian)
Blind Search /Un-informed Search (Pencarian Buta) Breadth Fist Search /BFS (pencarian melebar pertama) Depth First Search /DFS (pencarian kedalam pertama) Depth-Limited Search (DLS) Uniform Cost Search (UCS) Iterative-Deepening Search (IDS) Bi-Directional Search (BDS) Heuristic search (Pencarian terbimbing) Generate And Test Hill Climbing Simulated Annealing Best First Search Greedy Best First Search A* Masalah, ruang keadaan dan pencarian
13
1. Breadth-first Search Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node di level berikutnya. Urutan proses searching BFS ditunjukkan dalam gambar adalah: A,B,C,D,E,F,
15
Tidak akan menemui jalan buntu
Keuntungan Tidak akan menemui jalan buntu Jika ada satu solusi, maka breadth-first search akan menemukannya. Dan, jika ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan Masalah, ruang keadaan dan pencarian
16
Kerugian Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node dalam satu pohon Membutuhkan waktu yang cukup lama Masalah, ruang keadaan dan pencarian
17
2. Depth-first Search Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi terhadap path yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan goal atau dead end. Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan penelusuran balik ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut memiliki path cabang yang belum dieksplorasi.
18
Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut.
Apabila sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan kembali ke node parent dan melakukan proses searching terhadap cabang yang belum dieksplorasi dari node parent sampai menemukan penyelesaian masalah. Urutan proses searching DFS ditunjukkan dalam Gambar adalah: A, B, E, F, G, C, ...
19
DFS Masalah, ruang keadaan dan pencarian
20
Kelebihan DFS adalah: Pemakaian memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan. Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat.
21
Kelemahan DFS adalah: Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang dalam (tak terhingga), maka tidak ada jaminan untuk menemukan solusi (Tidak Complete). Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka pada DFS tidak ada jaminan untuk menemukan solusi yang paling baik (Tidak Optimal).
22
Referensi Sutojo, T., Mulyanto, E., Suhartono, V. (2011), “Kecerdasan Buatan”, Andi Yogyakarta. Suyanto (2011), Artificial Intelligence, Informatika, Bandung Masalah, ruang keadaan dan pencarian
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.