Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDhanz Rokhim Telah diubah "9 tahun yang lalu
2
a. Latar belakang Seorang wanita mengalami post power syndrome (Dwiputri, 2010) terjadi karena waktu mudanya memiliki kesibukan, lalu dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini: - Memiliki rasa bangga yang berlebihan terhadap jabatannya terdahulu - Menganggap kekuasaan penting untuknya - Orang-orang ini sangat senang dihormati dan dihargai. Namun, saat wanita ini pensiun akan terlihat pemurung, Gampang marah dan cenderung sensitif sehingga sering menangis. b. Pertanyaan penelitian - Gambaran wanita yang mengalami post power syndrome - Penyebab wanita mengalami post power syndrome. c. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tentang post power syndrome pada pensiunan manajer wanita dan penyebab terjadinya post power syndrome tersebut.
3
Tinjauan Pustaka Definisi Faktor-faktor penyebab post power syndrome:
Post power syndrome (Supardi, 2002) adalah suatu keadaan yang menguntungkan menjadi tidak menguntungkan seperti kehilangan pekerjaan, jabatan atau perubahan status sosial ekonomi. Pensiunan (Semak&Simons, 1990) adalah seseorang yang diberhentikan dalam suatu keterlibatan kerja sebagai ketenagakerjaan atau karir yang telah mengundurkan diri dengan sepenuhny. Sedangkan manajer wanita dalam kesimpulan (Sudarsono, 1998), adalah seorang wanita yang memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin yang mengontrol, mengorganisasikan dan mengarahkan perusahaan untuk mencapau tujuan dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor penyebab post power syndrome: Eksternal : lingkungan subjek saat pensiun Internal : - kehilangan harga diri - kehilangan fungsi eksekutif (kebanggaan pada dirinya) - kehilangan perasaan terhadap kelompok tertentu - kehilangan sumber penghasilan
4
Gejala-gejala post power syndrome (Setiabudhi, 2000), seperti:
1. Kesedihan yang tidak juga hilang, cemas, hampa. 2. Kehabisan energi, lelah berkepanjangan 3. Kehilangan kesenangan dan daya tarik kegiatan rutin 4. Gangguan tidur 5. Gangguan makan 6. Kesulitan konsentrasi 7. Perasaan bersalah 8. Cepat tersinggung, marah 9. Sering menangis Dari Hurlock (1980), Jenis-jenis Pensiun yaitu : 1. Secara sukarela dan 2. Secara terpaksa, Pensiun biasa atau umum 2. Pensiun permintaan perusahaan. Dampak masa pensiun, Widystomo (1987) : Berkurangnya sumber-sumber keuangan Berkurangnya harga diri Berkurangnya kontak sosial yang berorientasi pada pekerjaan Kehilangan tugas yang berarti Kehilangan kelompok referensi
5
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan:
Kualitatif (study kasus) Penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan gambaran yang mendalam pula mengenai suatu kasus yang mempunyai karakteristik tertentu. Subjek penelitian yang digunakan: seorang wanita pensiunan manajer (50-60thn) yang mengalami gejala- gejala post power syndrome. Teknik pengumpulan data : - wawancara (wawancara dengan pedoman umum) - Observasi (observasi non-partisipan) Alat bantu pengumpulan data: Pedoman wawancara, panduan Observasi dan alat perekam. Kredibilita Penelitian - Tringulasi sumber - Tringulasi metode - Tringulasi penyidik - Tringulasi teori
6
Terima kasih Hasil Penelitian
Dari observasi dan wawancara dan disesuaikan dengan teori, maka subjek setelah pensiun dari jabatannya sebagai manajer telah memperlihatkan gejala-gejala dari post power syndrome. Subjek terlihat cenderung lebih cemas atau mengalami stres setelah pensiun, berbeda dengan orang lain pada umumnya. Subjekpun mencoba mengenali dirinya dan mulai menghadapi pensiun dengan cara yang lebih positif. Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.