Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDimas Mustofa Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Putri Mayawati Tata Niaga Bahan ajar Untuk satu semester 12x pertemuan SMK kelas x Jurusan Kewirausahaah
2
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
Pertemuan Pertama Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
3
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang akan kita lakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan bisnis yang baik akan membantu dalam melihat lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan anda tawarkan kepada mereka. Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan diskusi atau tanya jawab.Seringkali orang dalam memulai bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide mereka menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang anda inginkan, serta bagaimana bisnis itu harus berkembang sejalan dengan waktu.
4
Beberapa hal yang dapat kita pikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu: 1. Jenis usaha apa yang akan kita rintis; 2. Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis; 3. Bagaimana bisnis kita akan menghasilkan uang; 4. Siapa yang akan menjadi pelanggan kita; 5. Bagaimana cara kita mendapatkan pelanggan. jenis-jenis usaha kecil : 1. Bisnis pulsa. Bisnis modal kecil hanya dengan modal 100 hingga 200 ribu, anda bisa memulai menjual pulsa melalui HP ada. 2. menjual Informasi melalui blog. Cukup menceritakan informasi mengenai apa yag pernah anda lakukan dengan keahlian yang anda miliki, atau menceritakan informasi yang anda punya. Pengelolaan usaha berdasarkan aspek organisasi dan produksi Organisasi adalah sebuah yunit usaha yg di miliki oleh perseorangan/ kelompok orang yg berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum. Tolak ukur yg menentukan bahwa suatu usaha di kategorikan sebagai usaha kecil adalah ketentuan dalam uu no 9 thn 1995 tentang usaha kecil.
5
Didalam uu tersebut, usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yg berskala kecil dengan kriteria :
1. Kekayaan bersih paling banyak Rp tidak termasuk tanah dan bangunan 2. Memiliki hasil penjualan maksimum Rp. 1 milyar 3. Milik WNI 4. Berdiri sendiri bukan anak perusahaan / dimiliki, dikuasai berafiliasi baik langsung atau tidak dengan usaha menengah atau usaha besar. 5. Berbentuk usaha perseorangan Organisasi usaha sederhana yg berupa usaha kecil memiliki peranan penting dalam perekonomian indonesia, usaha kecil jg menjadi fasilitas untuk melancarkan arus barang dari produsen pada konsumen. Oleh karena itu pemerintah merasa perlu untuk meningkatkan peranan usaha kecil : 1. Pembentukan dan peningkatan produk nasional 2. Perluasan kesempatan bekerja 3. Peningkatan eksport 4. Produk barang dan jasa daerah 5. Pemerataan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
6
Tujuan dan sasaran usaha
Membahas masalah tujuan dan sasaran usaha tidak bisa dipisahkan dari membahas visi dan misi usaha karena keduanya adalah satu rangkaian yg saling berhubungan. Visi adalah gambaran utuh tentang apa yg kita inginkan. Visi perusahaan adalah pandangan jauh kedepan kemana perusahaan akan di bawa yg menunjukan kondisi ideal tentang masa depan yg realitas, dapat di percaya, meyakinkan serta memiliki daya tarik. Misi adalah langkah – langkah kita untuk mencapai visi. Misi perusahaan adalah tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran beberapa hal yg harus di miliki antaralain : 1. SDM 2. Sumber daya keuangan 3. Kemampuan menghasilkan laba 4. Kedudukan pasar 5. Sasaran kerja 6. Pengembangan usaha 7. Tanggung jawab rasional.
7
Pertemuan kedua Peluang Usaha
8
setiap wirausahawan mempunyai peluang untuk maju
setiap wirausahawan mempunyai peluang untuk maju.peluang usaha perlu digali dan dimanfaatkan dengan baik. Sifat positif wirausahawan untuk menggali peluang usaha antara lain : a. percaya dan uakin bahwa usaha atau bisnisnya bisa dilaksanakan b. menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha c. harus bertanya pada diri sendiri d. harus mendengarkan saran orang lain e. Mempunyai etos kerja yang tinggi f. Pandai berkomunikasi Cara memanfaatkan peluang bisnis berdasarkan Dr. D. J. Schwartz Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan Jangan hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan Setiap hari bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik “ Bertanya dan dengarkanlah Perluas pikiran anda
9
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memiliki bidang usaha :
Ada 4 unsur yang harus dimiliki seorang wirausawan agar mencapai sukse berdasarkan Paul Charlap a. Kerja keras b. Kerja cerdas c. Kegairahan d. Pelayanan Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memiliki bidang usaha : Pengaruh lingkungan sekitar Banyak sedikitnya pemintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang kita pilih Kecocokan antara kebutuhan mayarakat dengan jenis usaha tertentu Banyak sedikitnya pesaing Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
10
Beberapa resiko usaha yang mungkin terjadi, antara lain sebagai berikut:
Perubahan permintaan Perubahan konjungtur Persaingan Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, bencana alam, dan sebagainya
11
Mengidentifikasi Sikap Perilaku Kewirausahaan
Pertemuan ketiga Mengidentifikasi Sikap Dan Perilaku Kewirausahaan
12
Wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu,
13
Ruang lingkup kewirausahaan
Bidang usaha agraris Bidang usaha pembeli jasa Bidang usaha Pertambangan dan energi Bidang usaha perdagangan Bidang usaha industri Bidang usaha koperasi
14
Sikap dan Perilaku Kewirausahaan
Percaya Diri. Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Berorientasikan tugas dan hasil. Wataknya : Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. Pengambil Resiko. Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan. Kepemimpinan. Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Keorisinilan. Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Berorientasi ke masa depan. Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan Jujur dan tekun. Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
15
Faktor kegagalan Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit). Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai. Kurangnyam pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan. Tidak adanya produk yang baru Keuntungan yang tidak mencukupi.
16
Faktor keberhasilan Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
17
Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya. baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
18
Perilaku Kerja Prestatif
Pertemuan Keempat Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja Prestatif
19
Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif. Prestatif artinya seorang wirausaha selalu berambisi ingin maju (ambition drive). Di sini seorang wirausaha memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Seorang wirausaha yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya. Dengan berbuat dan bekerja prestatif terhadap bisnisnya, wirausaha tersebut akan berhasil di dalam kegiatan usahanya. Berbuat dan bekerja secara prestatif merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.
20
Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap-sikap berikut :
Kerja ikhlas. Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh dan menghasilkan sesuatu yang baik serta dilandasi dengan hati yang tulus Kerja mawas diri. Terhadap emosional kerja, mawas diri terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Kerja cerdas. Perilaku kerja cerdas ialah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang, dan dapat mencari solusi persoalan yang ada dengan tepat dan benar sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan Kerja keras. Arti kerja keras adalah bahwa dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin di capai. Kerja tuntas. Yang dimaksud dengan kerja tuntas yaitu bahwa di dalam bekerja kita mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.
21
4 sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
Self awareness adalah sikap mawas diri dan memiliki Couscience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup. Independent Will adalah pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mengambil manfaat hasil. Creative imagination adalah berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta memiliki dengan yang tepat.
22
Pentingnya menanamkan bekerja prestatif melalui latihan adalah:
1) Menghargai cita-cita dan masa depan; 2) Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif; 3) Mengurangi pengawasan dalam bekerja; 4) Terus menerus menambah ilmu pengetahuan; 5) Mengembangkan rasa kesetiakawanan; 6) Mengembangkan sikap yang positif; 7) Mengembangkan kemampuan berprakarsa; 8) Mengembangkan daya kreativitas; 9) Efektif dan efisien dalam bekerja.
23
Merumuskan Solusi Masalah
Pertemuan Kelima Merumuskan Solusi Masalah
24
Masalah adalah suatu problem yang dihadapi seseorang dan merupakan inti dari proses untuk diatasi.
Teknik pemecahan masalah yaitu: Menemukan permasalahannya, menyampaikan masalah secara singkat dan jelas akan semakin baik. Mencari berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan. Pertimbangkan setiap cara penyelesaian pragmatis dan dampaknya. Curhat kepada seseorang atau konsultasikan
25
Faktor penyebab masalah dalam wirausaha
Tidak kompeten dalam manajerial Kurang memiliki pengalaman dalam berbagai segi Kurang dapat mengendalikan keuangan. Adanya kegagalan dalam perencanaan Lokasi kurang memadai. Kurangnya pengawasan peralatan. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
26
Kunci sukses wirausaha
Pengetahuan khusus Percaya diri Ulet Motivasi yang tepat Kreatifitas dan inovasi Kepemimpinan Menghilangkan ego Kemampuan untuk berbelok etika
27
Mengembangkan semangat
Pertemuan keenam Mengembangkan semangat kewirausahaan
28
Prinsip-prinsip kewirausahaan
Ada tujuan dan mimpi (arah yang jelas) sebagai Visi dan misi Ada unsur semangat dan gairah sebagai sumber emosi Ada unsur manajerial dalam melaksanakan suatu usaha Ada unsur kreativitas dan inovasi Ada unsur pola pikir yang lebih jauh kedepan
29
Mengembangkan semangat wirausaha
Untuk mengembangkan semangat wirausaha perlu memiliki sikap berani dalam menghadapi kegagalan dan perlu memiliki kreatifitas. 5 faktor penting dalam menjalankan usaha adalah:
30
Faktor-faktor penyebab munculnya semangat wirausaha
Keinginan meniru figur seseorang yang sukses. Rasa suka terhadap tantangan. Keinginan untuk tetap bertahan hidup. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang dijalan. Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan. Adanya cita-cita untuk menjadi pengusaha.
31
Membangun Komitmen Bagi Dirinya dan Bagi Orang lain
Pertemuan ketujuh Membangun Komitmen Bagi Dirinya dan Bagi Orang lain
32
Menurut Porter Komitmen adalah kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal yaitu : 1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. 2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi. 3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi (Mowday.1982:27).
33
Pentingnya Komitmen bagi Wirausaha
Memiliki kesabaran dan ketabahan di dalam berusaha. Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun juga. Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan. Selalu berkerja berjuang dan berkorban
34
Jenis-jenis komitmen dalam berwirausaha
1. Komitmen terhadap diri sendiri Komitmen pada diri sendiri atara lain : a. Komitmen untuk mewujudkan cita – cita b. Komitmen untuk keluar dari kemiskinan c. Komitmen untuk hidup lebih baik d. Komitmen untuk maju,hidup makmur, dan kaya 2. Komitmen pada keluarga (family commitment) 3. Komitmen pada visi bisnis (bussiness commitment) 4. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust bulding commitment) 5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customers) 6. Komitmen terhadap lingkungan (environment commitment) 7. Komitmen terhadap aspek sosial ( social commitment) contoh nyasebagai berikut : a. Ikut menjaga kebersihan b. Ikut mendukung program masyarakat 8. Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment) 9. Komitmen terhadap sang Maha Pencipta (commitment for god)
35
Mengambil Resiko Usaha
Pertemuan kedelapan Mengambil Resiko Usaha
36
Pengertian dari resiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
37
Jenis-jenis resiko usaha
1. Market Risk / Resiko Pasar 2. Resiko Kredit 3. Resiko Operasional 4. Resiko Likuiditas 5. Resiko Legal / Hukum 6. Resiko Strategi 7. Resiko Compliance / Kepatuhan 8. Resiko Reputasi
38
Faktor penyabab resiko wirausaha
Kegagalan melakukan riset pasar Miskin manajemen waktu Kurang serius mengolah bisnis Tidak mengikuti filosofi Tidak sering mempromosikan bisnis Terlalu menghabiskan banyak modal Tidak membelanjakan uang dengan bijaksana Tidak memiliki rencana daruran untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit
39
Klasifikasi resiko usaha
Speculative Risks (Risiko Spekulatif) Risiko spekulatif adalah risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi (breakeven). Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk).Contoh:Risiko dalam dunia perdagangan (kemungkinan untung atau rugi). Pure Risks (Risiko murni) Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada orang yang akan menarik keuntungan dari risiko ini. Contoh: Kebakaran. Fundamental Risk- (Risiko fundamental) Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang). dimana kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan menimpa banyak orang. Contoh : Gempa bumi - perang - Inflasi - dll
40
Particular Risks (Risiko khusus)
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh peri,stiwaperistiwa individual dan akibatnya terbatas. Contoh: Pencurian Perubahan Klasifikasi Risiko Perubahan klasifikasi risiko dapat terjadi apabila penyebab terjadinya risiko dan akibat dari risiko berubah atau dapat pula disebabkan adanya cara pandang seseorang terhadap risiko tersebut. Contoh: Dulu pengangguran dianggap sebagai kemalasan atau kurangnya ketrampilan seseorang sehingga diklasifikasikan sebagai Particular Risks. Tetapi kini orang cenderung memandang pengangguran sebagai gejala yang umum, yang diakibatkan kegagalan pemakaian sistem ekonomi, oleh karena itu pengangguran dipandang sebagai Fundamental Risks.
41
Pertemuan Kesembilan Membuat Keputusan
42
Pengertian Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan.
43
Jenis-jenis keputusan
Menurut bidangnya, dalam usaha atau bisnis ada beberapa tipe keputusan sebagai berikut. a. Keputusan produksi Keputusan produksi berhubungan dengan : 1) Luasnya perusahaan 2) Susunan (lay out) perusahaan 3) Lokasi perusahaan 4) Metode-metode produksi 5) Pembayaran gaji atau upah 6) Riset pemasaran dan teknik 7) Praktek pembelian dan penjualan 8) Inspeksi supervisi 9) Jumlah inventaris
44
b. Keputusan penjualan Keputusan penjualan berhubungan dengan : 1) Lokasi kantor-kantor penjualan 2) Riset pemasaran 3) Saluran-saluran pemasaran 4) Jenis dan luasnya reklame 5) Metode bidang penjualan 6) Pengepakan produk 7) Penggunaan merk dagang 8) Penetapan harga produk 9) Promosi dan distribusi c. Keputusan permodalan Keputusan permodalan berhubungan dengan : 1) Struktur modal 2) Usaha modal baru 3) Syarat-syarat kredit 4) Rencana permodalan kembali 5) Likuidasi 6) Pembayaran deviden 7) Jumlah tenaga kerja dan jam kerja 8) Penetapan biaya ekspolitasi. 9) Prosedur kantor. 10)Peleburan usaha atau bisnis
45
Menetapkan sasaran dan tujuan dari mengukur hasil Identifikasi masalah
Proses pengmbilan keputusan Menetapkan sasaran dan tujuan dari mengukur hasil Identifikasi masalah Mengembangkan alternatif Evaluasi alternatif Memilih alternatif Implementasi keputusan Kontrol dan evaluasi
46
Menunjukkan sikap pantang menyerah
Pertemuan kesepuluh Menunjukkan sikap pantang menyerah Dan ulet
47
• Selalu penuh dengan inisiatif • Selalu berkeinginan untuk maju
Jiwa kepemimpinan jiwa kepemimpinan seorang wirausahawan_Kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan: • Selalu penuh dengan inisiatif • Selalu berkeinginan untuk maju • Mampu beradaptasi dengan lingkungan baik degan bawahan maupun dengan rekan kerjanya • Selalu tekun bekerja, tidak mengenal lelah, tidak mudah putus asa atau pantang menyerah dalam menghadapi tantangan • Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. Selalu memerlukan umoan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan • Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi • Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan • Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty).
48
Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian: keyakinan yang kuat untuk maju kemauan yang keras untuk maju pemikiran yang konstruktif dan kreatif kesabaran dan ketabahan ketahanan fisik dan mental kejujuran dan tanggung jawab
49
Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet:
memberi semangat dalam berusaha meningkatkan daya usaha menunjang keberhasilan usaha mengeliminasi keputusasaan Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa
50
Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan:
Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya
51
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet
Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya: mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja mempunyai etos kerja yang tinggi menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja melibatkan orang lain dalm bekerja menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet: kerja keras, ulet dan disiplin mandiri dan realistis prestatif dan komitmen tinggi berfikir positif dan bertanggung jawab memperhitungkan resiko usaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan merencanakan sesuatu sebelum bertindak kreatif dan inovatif kerja efektif dan efisien
52
Pertemuan kesebelas Mengelola Konflik
53
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
54
Faktor penyebab konflik
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
55
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.
56
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
57
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
Jenis-jenis konflik Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam : Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)) Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank). Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa). Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) Konflik antar atau tidak antar agama Konflik antar politik.
58
Manfaat konflik Motivasi meningkat Identifikasi masalah meningkat
Ikatan kelompok lebih erat Penyesuaian diri pada kenyataan Pengetahuan atau keterampilan meningkat Kreatifitas meningkat Membangun upaya mencapai tujuan Mendorong pertumbuhan
59
Membangun Visi dan Misi
Pertemuan keduabelas Membangun Visi dan Misi
60
Pengertian visi dan misi
visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Visi yang
61
Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8)
62
Langkah langkah menyusun visi dan misi usaha
Buatlah SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) organisasi terlebih dahulu Yang perlu diperhatikan sebelumnya adalah ilmu tentang pembuatan SWOT sendiri. Perlu diingat bahwa S dan W bersifat internal, sedangkan O dan T bersifat eksternal. Jangan sampai apa yang sudah tertulis di Strengths (kekuatan) tertulis lagi di Opportunities (Peluang). Begitu juga dengan W (Weaknesses) dengan T (Threats). Saatnya meringkas SWOT Meringkas disini maksudnya : pilih kata kunci pada tiap poin di SWOT, setelah itu susun dan kelompokkan kata kunci-kata kunci tadi. Kata kunci pada poin S dikelompokkan dengan poin O, sedangkan kata kunci pada poin W dengan poin T.
63
Menentukan visi Setelah langkah 2 selesai, artinya kamu sudah mendapatkan 2 grup kata kunci. Grup pertama = grup + Grup kedua = grup - Nah, Visi adalah (ini definisi saya sendiri kayaknya) : Kalimat pendek yang mudah diingat dan memotivasi ketika dibaca yang isinya menguatkan si grup + dan menekan grup -. Menentukan Misi Definisi misi yang terdoktrin dalam benak saya sampai sekarang adalah “Misi itu langkah2 untuk mewujudkan visi” Sifatnya lebih khusus dari visi, biasanya misi berbentuk poin2.
64
Peran kepemimpinan Peran Kepemimpinan dalam Pembangkit Semangat Peran membangkitkan semangat kerja dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan melalui kata-kata , baik langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-kalimat yang sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau penambahan sarana kerja, penambahan staf yag berkualitas, perbaikan lingkungan kerja, dan semacamnya Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan insentif. Penghargaan adalah bentuk pujian yang tidak berbentuk uang, sementara insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau benda yang dapat kuantifikasi. Pemberian insentif hendaknya didasarkan pada aturan yang sudah disepakati bersama dan transparan. Insentif akan efektif dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan secara tepat, artinya sesuai dengan tingkat kebutuhan karyawan yang diberi insentif, dan disampaikan oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi , serta diberikan dalam suatu ‘event’ khusus.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.