Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehEka Thomas Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Nama Indonesia sebagai identitas nasional
J.R. Logan,1850 A.Bastian R.A.Kern Snouck Hurgronye Suwardi Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara,1913 Konggres Pemuda II, 28 Oktober 1928
2
Peran Manifesto 1925 Dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia
Sebagai pelopor penggunaan nama Indonesia dan pernyataan secara tegas untuk merdeka Isi : tuntutan Indonesia untuk merdeka Wilayah indonesia yang merdeka Pemberlakuan hukum adat Menentang hukum kolonial
3
Organisasi Wanita R.A. Kartini R. Dewi Sartika
Poetri Merdika (1912) (Jakarta) Madjoe Kemoeliaan (Bandung) Pawijatan Wanito (Magelang) Wanito Soesilo (Pemalang) Wanito Hadi (Jepara)
4
Organisasi Wanita Wanito Roekoen Santoso (Malang)
Boedi Wanito (Surakarta) Aisyiah /Muhammadiyah Nachdatul Fataan/NU Wanudyo Utomo/SI Wanita Katolik/PPPK
5
Surat Kabar Poetri Hindia (1909) => Bandung
Wanito Sworo (1913) => Brebes Soenting Melajoe => Bukittinggi Poetri Merdika (1914) => Batavia Penoentoen Istri (1918) => Bandung Istri Oetomo (Semarang) Soera Perempoean (Padang) Perempoean Bergerak (Medan)
6
Konggres Perempuan I 22 Desember 1928 Hasil :
Kaum perempuan Indonesia berjuang untuk kepentingan seluruh perempuan Indonesia bukan untuk kepentingan perempuan daerah tertentu Kedudukan perempuan Indonesia setara/sama dengan kaum pria.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.