Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAnto Avelin Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENGEMBANGAN PELAYANAN PPTM DI PUSKESMAS
Subdit Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Disampaikan pada TOT Pengendalian Penyakit Tidak Menular Puri Yuma Denpasar, Juni 2012
2
Setelah TOT peserta : Tujuan
Mampu mengajarkan tentang Kebijakan Penyelenggaraan PPTM di puskesmas Mampu menggunakan dan mengajarkan alur PPTM yang sudah disepakati Mampu mengajarkan dan melaksanakan Manajemen pelayanan PPTM di puskemas
3
PENDAHULUAN UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1: setiap org berhak utk memperoleh pelayanan kesehatan Selama ini Penderita PTM kebanyakan datang ke Yankes sudah dalam kondisi stadium lanjut Sebagian besar pelayanan PTM masih kearah pengobatan (kuratif) yang mayoritas dilaksanakan di rumah sakit, sehingga rumah sakit sering disebut sebagai puskesmas raksasa. Sampai dengan Juni tercatat puskesmas di Indonesia Puskesmas Pelayanan PTM dapat dilaksanakan di: Pusk Perawatan Non Perawatan
4
DEFINISI PUSKESMAS Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja tertentu. Dinkes Kab/Kota akan memilih puskesmas yg akan menjadi pusk.pelayanan PTM, perawatan maupun non perawatan Puskesmas memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.
5
PENGEMBANGAN PELAYANAN PTM DI PUSKESMAS
Puskesmas sebagai pelayanan dasar dapat melaksanakan upaya promotif dan deteksi dini FR dan PTM Revitalisasi Puskesmas dengan program pengendalian penyakit tidak menular secara komprehensif (promotif-preventif, kuratif-rehabilitatif).
6
Revitalisasi puskesmas untuk pengendalian PTM
1). Meningkatkan sumberdaya tenaga kesehatan yang professional dan kompenten dalam upaya pengendalian PTM khususnya tatalaksana PTM di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, 2). Meningkatkan manajemen pelayanan pengendalian PTM secara komprehensif (terutama promotif dan preventif) dan holistik 3). Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana promotif-preventif, maupun sarana prasarana diagnostik dan pengobatan.
7
Perencanaan Perencanaan kegiatan PPTM di puskesmas yang dilaksanakan secara terintegrasi Tahapan proses perencanaan di tingkat puskesmas dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu: Tahap Persiapan, Tahap Analisa Situasi Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan (RAK) Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiataan (RPK) Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan
8
Perencanaan 1. TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap persiapan TIM PPTM perlu menyiapkan data sesuai format pedoman perencanaan tingkat puskesmas, dan dilengkapi dengan data terkait dengan pelayanan pengendalian PTM di puskesmas yang meliputi: Data dasar urutan besaran (sepuluh PTM tertinggi) Data penduduk berisiko PTM Berdasarkan pddk yg berisiko, dapat direncanakan kebutuhan SDM dalam PPTM, alat dan bahan untuk pelaksanaan skrining dan deteksi dini kesehatan yang dibutuhkan, serta obat-obatan pengendalian penyakit tidak menular, termasuk bahan pendukungnya (perlu diingat masa berlaku beberapa reagen dan obat-obatan PTM yang singkat, sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang untuk efektifitas dan efisiensinya).
9
Persiapan STANDARD YG DIBUTUHKAN PADA PUSKESMAS PELAYANAN PPTM
Sumber Daya Manusia Untuk dapat melaksanakan pelayanan PTM terintegrasi di puskesmas diperlukan SDM yang kompeten, terdiri dari 1 (satu) orang dokter umum, terlatih PTM terintegrasi, Practical approach to Lung Health (PAL), ACLS, GELS. 1 (satu) orang perawat, terlatih BTCLS, GELS, 1 (satu) orang Bidan, terlatih GELS, 1 (satu) orang sarjana kesehatan masyarakat, terlatih surveilans 1 (satu) orang ahli gizi (minimal D3) 1 (satu) orang penata kesehatan lingkungan 1 (satu) orang fungsional penyuluh kesehatan masyarakat 1 (satu) orang apoteker Serta tenaga pendukung sesuai dengan kebutuhan puskesmas
10
Persiapan SARANA DAN PRASARANA
Untuk terlaksananya upaya pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, sewajarnya diperlukan pentahapan penerapan kriteria, baik menyangkut sumber daya (tenaga, anggaran/biaya, metode/SPO, peralatan medis), obat essensial PTM. Sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada pedoman pengembangan pengendalian PTM di Puskesmas bahwa pada tahun 2014 terdapat minimal satu Kabupaten/Kota memiliki satu puskesmas pelayanan PTM yang dapat dilaksanakan di puskesmas perawatan maupun non perawatan, tergantung pada sumber daya, sarana-prasarana yang dimiliki.
11
Persiapan Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB, LP, stetoskop, EKG, Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit, glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol, amphetamine test, alcohol test Sarana penatalaksanaan kegawatdaruratan PTM: tabung oksigen, tabung N2O/CO2, monitor 4 parameter (TD, nadi, EKG, pulseoxymetri), nebulizer, trauma kit, spirometri, defibrillator, resusitasi kit. Sarana pendukung seperti kreatinin, keton urine, dan troponin test, Thiroid Check, HbA1C, CKMB(Creatine kinase Miyocardial Band), Mioglobin. Standar pemeliharaan alat dgn kalibrasi dengan teratur dan pembuangan limbah medis sesuai standar untuk Alat suntik disposible & sampah medis lainnya.
12
Persiapan Upaya pelayanan PTM terintegrasi di puskesmas sebaiknya dilaksanakan dalam satuan kerja tim dinamis, yang mendapatkan pelatihan yang terprogram, melalui Inter-Profesional Education (IPE)/ Inter-Profesional Learning (IPL) dalam bentuk workshop. Peralatan medis untuk pelayanan PTM Beberapa contoh peralatan dasar tersedia dalam jumlahnya cukup, antara lain: Sarana penyuluhan PTM (CD, kaset,sound system, monitor), media wawan muka (diskusi kelompok terarah, wawancara dan bermain peran/rolplay ,konseling)
13
Perencanaan 2. TAHAP ANALISA SITUASI Pada tahap ini dilakukan proses analisis semua data yang ada agar dapat diindikasi permasalahan terkait PTM termasuk didalamnya permasalahan yang menyangkut kesadaran (awareness) dan keterlibatan masyarakat dalam PPTM. Pada tahap ini perlu dianalisis data ketersediaan sumberdaya, khususnya dengan adanya tambahan kegiatan pelayanan PPTM
14
Penyusunan rencana Anggaran Kegiatan
HAL- HAL YG PERLU DIANALISIS ADALAH: Jenis dan jumlah tenaga Puskesmas Jumlah dan jenis obat Jenis dan jumlah alat Kegiatan pengendalian PTM disesuaikan dengan SPM Kabupaten/Kota yang telah disusun dan biaya operasional pelayanan pengendalian PTM sesuai dengan Rencana Anggaran Kinerja (RAK) Puskesmas
15
Perencanaan 3. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN KEGIATAN (RAK)
Dari hasil evaluasi data tahunan sebelumnya dan hasil analisis masalah yang ditemukan, tim perencana membuat usulan Rencana Anggaran Kegiatan pengendalian PTM termasuk rencana pengendalian FR PTM dan kasus PTM termasuk memperhatikan unsur keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. Proses penyusunan RAK diarahkan untuk dapat menjawab kepentingan berfungsinya pelayanan PPTM baik di dalam puskesmas maupun diluar gedung puskesmas Gambaran mengenai pelayanan PPTM yang telah dilaksanakan baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas:
16
Penyusunan rencana Anggaran Kegiatan
RAK dapat disusun berdasarkan atas data : Proporsi (%) penduduk berisiko Proporsi (%) penduduk berisiko yang ditargetkan akan dicakup dalam skrining dan deteksi dini faktor risiko PTM. Besarnya sasaran/ target ini perlu ditetapkan secara bersama dengan Dinas Kesehatan, RSUD Kabupaten/Kota dan Swasta. Data tenaga, alat deteksi dini dan skrining, serta bahan/obat untuk penanganan dini penduduk berisiko yang disesuaikan dengan Proporsi (%) penduduk berisiko.
17
Penyusunan rencana Anggaran Kegiatan
Dari data jumlah kunjungan rawat jalan di satu puskesmas dapat diketahui: % masy yg membutuhkan layanan rujukan medik PTM. % pasien yang dapat dilayani di puskesmas pelayanan PTM yang dihitung berdasarkan jumlah yang membutuhkan pelayanan rujukan medik. Kinerja fungsi rujukan-antara; apakah sudah berfungsi dengan baik. “ Berapa banyak masyarakat yang masih mencari pelayanan pengobatan tradisional karena mungkin disebabkan belum siapnya fasilitas kesehatan dalam pelayanan khususnya PTM.
18
Penyusunan rencana Anggaran Kegiatan
Kebutuhan, permintaan dan harapan masyarakat (need, demand, and expectation) tentang pelayanan di puskesmas perlu diperhatikan.Harus ada kesesuaian antara Feed back dan Input dari wakil masyarakat. Peta wilayah dapat digunakan untuk menganalisis keterjangkauan pelayanan PPTM dalam merumuskan langkah-langkah menyusun pelayanan yang memuaskan. Bila ditemukan tingginya angka penderita PTM membutuhkan rujukan dikirim ke luar wilayah, berarti sistem pembiayaan pelayanan rujukan perlu ditata agar tidak ada pihak yang dirugikan
19
Perencanaan 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun secara terpadu/ terintegrasi Perencanaan melibatkan beberapa pihak seperti lintas program dan sektor, LSM, masyarakat RPK didokumentasikan dengan rapi, sebagai bahan informasi kepada pihak-pihak terkait, baik internal maupun eksternal
20
Perencanaan 5. Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan
Penggerakan dan pelaksanaan kegiatan PPTM dapat dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu: Penempatan semua pihak yang terkait dgn pelaksanaan kegiatan puskesmas, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi Pendekatan dalam upaya penggerakan, tergantung situasi dan kondisi target sasaran,
21
Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PPTM Penting untuk memperhatikan: Kesiapan tenaga terlatih Terintegrasi dengan unit lain di dalam maupun luar gedung Unit pencatatan dan pelaporan puskesmas, untuk dokumentasi pelayanan PPTM
22
Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian Tujuan pengawasan dan pengendalian adalah tercapainya target kegiatan pada waktu yang ditetapkan, sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatannya. Pelaksanaannya terintegrasi dengan proses pengawasan dan pengendalian kegiatan puskesmas, bilamana dipandang perlu dapat ditindak-lanjuti untuk masalah-masalah tertentu yang dijumpai dalam penyelenggaraan pelayanan di fasilitas rawat inap puskesmas perawatan.
23
Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan
Penilaian. Kegiatan penilaian hasil kinerja pelayanan pengendalian PTM di puskesmas merupakan bagian dari satu rangkaian kegiatan manajemen di puskesmas, dimana pengendalian merupakan salah satunya Hasil pencapaian kegiatan pengendalian PTM akan dinilai terhadap tujuan pengendalian PTM yang telah dirumuskan dan disepakati, yaitu berfungsinya puskesmas sebagai unit pelaksana sekaligus manajer pengendalian PTM di wilayah kerja puskesmas tersebut.
24
Penilaian Tujuan kegiatan penilaian kinerja pengendalian PTM di puskesmas adalah mendapatkan gambaran tentang : Tingkat kesadaran masyarakat Tingkat pemanfaatan puskesmas sebagai pusat pelayanan pengendalian PTM di masyarakat dan pusat rujukan-antara/rujukan medik spesialistik terbatas antar puskesmas Tingkat kemampuannya menangani kasus emergensi/ komplikasi, dalam batas kewenangan yang boleh dilakukan oleh Tim Inter-profesi terlatih Mendapatkan data dan informasi untuk perencanaan tahun yang akan datang. Pemanfaatan data dan informasi yang dihasilkan
25
Pelayanan PTM Di Puskesmas
PENCEGAHAN Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat menghentikan / mengurangi FR (sebelum sakit) Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak menjadi parah. Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan kualitas hidup dan lama ketahanan hidup penderita yang telah mengalami penyakit
26
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Deteksi Dini. Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat dilakukan, fasilitas pelayanan kesehatan, Masyarakat Khusus / Kelompok Khusus, melalui posbindu Skrining /Uji Tapis Skrining /Uji Tapis bukan untuk diagnosis tetapi untuk menjaring dan menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau tidak, oleh karena itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan yang tepat pula.
27
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Tindak lanjut dini. Selain upaya deteksi dini faktor risiko, diperlukan tindak lanjut dini dan tatalaksana kasus. Penanganan respon cepat menjadi hal yang utama agar kecacatan dan kematian dini akibat PTM dapat tercegah dengan baik. Respon Cepat Kegawat daruratan adalah/respon cepat terhadap kondisi kegawatan PTM yang harus dilakukan oleh setiap petugas kesehatan di fasilitas yankes dasar.
28
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Pengobatan Pengobatan yg tepat, cepat, efektif dan rasional dilakukan pada FR dan PTM. Karena PTM merupakan penyakit kronis membutuhkan pengobatan secara terus menerus sehingga pemberian obat disesuaikan dengan tatalaksana masing2 FR dan PTM.
29
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Palliatif Sebaiknya penatalaksanaan paliatif dilaksanakan sejak awal diagnosis kanker Rehabilitasi PTM Bertujuan untuk meminimalkan komplikasi melalui pengobatan yang tepat serta meningkatkan kualitas hidup dan lama ketahanan hidup penderita
30
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan rutin, merujuk pada system pencatatan dan pelaporan PTM menggunakan softwear yang dikenal sebagai registri PTM, yang menekankan pada kualitas data yang dikumpulkan, bukan pada kuantitas saja. Data tersebut selanjutnya akan melewati proses input, verifikasi, serta validasi yang secara berjenjang sehingga akan didapatkan kualitas data yang benar-benar valid yang dapat menghilangkan data ganda. Melalui Sofware PTM.
31
Kesimpulan Pedoman Pusk PTM merupakan upaya dalam mengakomodasi berbagai perkembangan di bidang kesehatan maupun sektor lain yang berdampak pada derajat kesehatan. Dukungan, baik pemerintah, swasta, maupun LSM, organisasi profesi, akademisi, sangat dibutuhkan pada penerapan kebijakan PTM dan kondisi dan situasi daerah. Pengendalian PTM secara terintegrasi merupakan kunci keberhasilan dalam upaya PPTM di puskesmas.
32
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.