Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAgung Satya Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
AIMP 11. Model Indeks Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
2
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Pokok Bahasan Definisi return dan risiko Klasifikasi return dan risiko Hubungan return dan risiko Return dan Risiko Aktiva Tunggal Abnormal Return Return dan Risiko Portofolio Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
3
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Return dan Risiko Pendahuluan Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
4
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Return Menurut Van Horne & Wachowicz: “Return is income receive on an investment plus any change in market price, usually expressed as a percent of the beginning market price of the investment.” Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
5
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Return Return merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi. Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen, yaitu: Capital gain (loss) Yield. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
6
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Klasifikasi Return Return dapat dibedakan menjadi: Return yang diharapkan/ekspektasi (expected return), yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return aktual/realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
7
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Risiko Risiko adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Sumber-sumber risiko suatu investasi terdiri dari: Risiko suku bunga Risiko pasar Risiko inflasi Risiko bisnis Risiko finansial Risiko likuiditas Risiko nilai tukar mata uang Risiko negara (country risk). Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
8
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Klasifikasi Risiko Risiko dapat dibedakan menjadi: Risiko dalam konteks aset tunggal Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja. Risiko dalam konteks portofolio aset Risiko sistematis (risiko pasar/risiko umum): Terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar. Risiko tidak sistematis (risiko spesifik): Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
9
Hubungan Return dan Risiko
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
10
Hubungan Return dan Risiko Pada Berbagai Aset
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
11
Return dan Risiko Aset Tunggal
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
12
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Return Realisasi Return Realisasi dapat dihitung menggunakan rumus: Keterangan: Ri,t = Return realisasi i pada periode peristiwa ke t Pi,t = harga sekuritas i pada periode peristiwa ke t Pi,t-1 = harga sekuritas i pada periode peristiwa ke t-1 Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
13
Return Ekspektasi Aset Tunggal
Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu aset tunggal, kita perlu mengetahui distribusi probabilitas return aset bersangkutan, yang terdiri dari: Tingkat return yang mungkin terjadi Probabilitas terjadinya tingkat return tersebut. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
14
Return Ekspektasi Aset Tunggal
Return Ekspektasi dapat dihitung menggunakan rumus: Keterangan: E(Ri) = Return ekspektasi dari sekuritas i Pj = Probabilitas diraihnya return pada keadaan j Rij = Return aktual dari saham i pada keadaan j Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
15
Return Ekspektasi Aset Tunggal
Di samping cara perhitungan return di atas, kita juga bisa menghitung return dengan dua cara: Arithmetic mean Geometric mean Rumus untuk menghitung arithmetic mean: Rumus untuk menghitung geometric mean: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
16
Return Ekspektasi: Aset ABC
Berdasarkan tabel distribusi probabilitas di atas, maka tingkat return yang diharapkan dari aset ABC tersebut bisa dihitung sbb: E(R) = [(0,30)(0,20)] + [(0,40)(0,15)] + [(0,30)(0,10)] = 0,15 atau 15% Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
17
Arithmetic Mean: Contoh
Berdasarkan data dalam tabel di atas, arithmetic mean bisa dihitung sbb: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
18
Geometric Mean: Contoh
Berdasarkan data dalam tabel di atas, geometric mean bisa dihitung sbb: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
19
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Risiko Aset Tunggal Risiko aset tunggal bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi probabilitas return. Ada dua ukuran risiko aset tunggal, yaitu: Varians Deviasi standar Di samping ukuran penyebaran tersebut, kita juga perlu menghitung risiko relatif aset tunggal, yang bisa diukur dengan ‘koefisien variasi’. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
20
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Risiko Aset Tunggal Rumus untuk menghitung varians dan standar deviasi adalah: Keterangan: σi2 = Varians dari investasi pada sekuritas i σi = Standar deviasi dari sekuritas i E(Ri) = Return ekspektasi dari sekuritas i Pj = Probabilitas diraihnya return pada keadaan j Rij = Return aktual dari saham i pada keadaan j Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
21
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Risiko Aset Tunggal Rumus untuk menghitung koefisien korelasi adalah: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
22
Perhitungan Varians dan Standar Deviasi: Contoh
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
23
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Return dan Risiko Abnormal Return Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
24
Definisi Abnormal Return
Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
25
Menghitung Abnormal Return
Return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Keterangan: RTNi,t = Abnormal return sekuritas i pada periode peristiwa t Ri,t = Return realisasi sekuritas i pada periode peristiwa t E[Ri,t] = Return ekspektasi sekuritas i pada periode peristiwa t Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
26
Menghitung Abnormal Return
Return realisasi merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner (1985) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model, dan market-adjusted model. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
27
Return dan Risiko Portofolio
Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
28
Return Ekspektasi Portofolio
Return Ekspektasi dapat dihitung menggunakan rumus: Keterangan: E(Rp) = Return ekspektasi dari portofolio E(Ri) = Return ekspektasi dari sekuritas i Wi = Proporsi dari sekuritas i pada portofolio Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
29
Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas
Rumus yang dipakai adalah: Atau Keterangan: σp = Standar deviasi portofolio WA = Proporsi dari sekuritas A pada portofolio WB = Proporsi dari sekuritas B pada portofolio ρAB = Koefisien korelasi pada sekuritas A dan B Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
30
Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas (Contoh)
Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar 10% dan 25%; serta standar deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana investor pada kedua aset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap aset. Perhitungannya adalah sbb: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
31
Risiko Portofolio: Kasus 2 Sekuritas (Contoh)
Berikut adalah tabel risiko portofolio A dan B jika dihitung dalam berbagai skenario koefisien korelasi: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
32
Risiko Portofolio: Kasus n Sekuritas
Rumus yang dipakai adalah: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
33
Risiko Portofolio: Kasus n Sekuritas
Penulisan rumus di atas barangkali tampak sedikit rumit. Untuk itu, rumus tersebut bisa digambarkan dalam bentuk matriks berikut: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.