Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Anggaran piutang Raisa Pratiwi,SE
2
Piutang Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yg bersedia melunasinya dalam waktu mendatang Ada beberapa jenis piutang, yaitu piutang surat berharga (contoh: bilyet giro belum jatuh tempo, bilyet giro kosong, cek kosong, dan cek mundur), beban di bayar dimuka (contoh: sewa dibayar dimuka, iklan bayar dimuka, dan bunga bayar dimuka), setoran jaminan (contoh: untuk keperluan garansi (jaminan) bank dan untuk keperluan menjalin hubungan bismis lainnya), piutang pajak(contoh: angsuran pajak,pajak masukan, kelebihan bayar pajak, dan lain-lain), pinjaman pekerja, piutang uang muka, piutang wesel, piutang usaha dan piutang lainnya Piutang usaha sebagai investasi yang biasanya terdapat pada harta lancar mempunyai beberapa manfaat, antara lain : dapat mem[erbesar dan memperlancar omzet barangyg dijual, mampu bersaing, memperluas pelanggan, dan meningkatkan kemampuan laba perusahaan
3
Faktor yang mempengaruhi anggaran piutang
Volume barang yg dijual secara kredit standar Kredit jangka waktu kredit pemberian potongan pembatasan kredit kebijakan penagihan piutang
4
Volume barang yg dijual secara kredit
Contoh1: sebulan dijual barang Rp dengan syarat 10% dibayar tunai dan dibayar secara kredit 90%. Dengan demikian piutang yg tertanam Rp Contoh2: sebulan dijual barang Rp dengan syarat 90% dibayar tunai dan dibayar secara kredit 10%. Dengan demikian semakin besar piutang usaha yg tertanam semakin besar resiko dalam piutang
5
Standar kredit Penentuan standar kredit menentukan besar kecilnya piutang usaha yg tertanam. Semakin longgar standar kredit yg diberikan semakin besar piutang yg tertanam dan semakin besar risiko kerugian piutang.
6
Jangka waktu kredit Contoh : pada jangka waktu yg panjang: barang yg dijual secara kredit sebesar Rp dengan syarat pembayaran 10% diangsur sebulan,20% diangsur 2 bulan, 20% diangsur 3 bulan, 20% diangsur 4 bulan, 15% diangsur 5 bulan , dan 15% diangsur 6 bulan Piutang bulan barang dijual = Rp Piutang bulan pertama 90%xRp =Rp Piutang bulan kedua 70%xRp =Rp Piutang bulan ketiga 50%xRp =Rp Piutang bulan keempat 30%xRp =Rp Piutang bulan kelima 15%xRp =Rp Piutang bulan keenam 0%xRp =Rp0 Sebaliknya dengan jangka waktu pendek , misalkan barang yg dijual secara kredit juga Rp dengan syarat pembayaran 10% diangsur 90%, diangsur 2 bulan Piutang bukan barang yg dijual Rp Piutang bulan pertama 90%xRp Rp Piutang bulan kedua 0%xRp Rp0 Dengan menjual secara tunai laba investasi menjadi lebih tinggi dibandingkan menjual secara kredit . Mennjual kredit dengan jangkla waktu panjang menurunkan laba investasi
7
Pemberian potongan Pemberian potongan yg besar akan memperkecil piutang usaha yg tertanam. Sebaliknya, pemberi potongan yg kecil memperbesar piutang yg tertanam. Contoh : Barang yg dijual Rp Pembelian tunai mendapat potongan 10% Rp Uang yg harus dibayar pembeli Rp Dengan demikian, penjualan secara tunai tidak mengakibatkan timbulnya piutang, sedangkan pembelian secara kredit (tanpa potongan) mengakibatkan piutang usaha sebesar Rp
8
Pembatasan Kredit Pembatasan kredit yg dimaksudkan disini adalah pembatasan kredit dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit maksimal yg akan diberikan maksimalkan. Semakin tinggi batasan (plafon) kredit maka semakin besar piutang usaha yg tertanam dan semakin rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang yg tertanam.
9
Kebijakan Penagihan Piutang
Kebijakan penagihan piutang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yg tertanam. Kebijakan penagihan piutang secara aktif dapat memperkecil piutang usaha yg tertanam, sebaliknya kebijakan penagihan piutang secara pasif dapat memperbesar piutang usaha yg tertanam.
10
Ilustrasi Sebagai ilustrasi, data realisasi dan anggaran jualan PT Waja Sampai Kaputing selama triwulan pertama tahun 2010 adalah sebagai berikut : Realisasi Desember Rp Anggaran Januari Rp Februari Rp Maret Rp Syarat pembayaran 50% tunai, 40% kredit sebulan. 10% kredit 2 bulan, dan 1% kredit dfitaksir tidak tertagih dari piutang yg bersangkutan
11
Penyusunan Anggaran Piutang
Sebelum menyusun anggaran piutang perlu dilakukan perhitungan anggaran piutang usaha bersih dan taksiran piutang usaha tak tertagih sebagai berikut. Perhitungan anggaran piutang usaha bersih: Januari = 9%xRp %xRp = Rp Februari = 9%xRp %xRp = Rp Maret = 9%xRp %xRp = Rp Perhitungan taksiran piutang tak tertagih (penghapusan piutang): Desember =1%xRp = Rp800 Januari =1%xRp = Rp850 Februari =1%xRp = Rp900 Maret = 1%xRp = Rp950
12
Anggaran piutang usaha diperoleh dari piutang usaha bersih ditambah cadangan penghapusan piutang usaha. Cadangan penghapusan piutang usaha dihitung dari penghapusan piutang usaha periode (bulan) lalu ditambah penghapusan piutang usaha periode (bulan) ini. Cadangan penghapusan piutang usaha perhitungannya sebagai berikut: Januari = Rp800 (bulan Desember) + Rp850 = Rp1.650 Februari = Rp850 (bulan Januari) + Rp900 = Rp1.750 Maret = Rp900 (bulan Februari)+ Rp950 = Rp1.850 Anggaran piutang uaaha juda dapat dihitung sebagai berikut : Januari = 10%xRp %xRp = Rp Februari = 10%xRp %xRp = Rp Maret = 10%xRp %xRp = Rp Keterangan : 9%+1%=10% 49%+1%=50%
13
Anggaran piutang usaha dapat disusun seperti:
PT Waja Sampai Kaputing Anggaran Piutang Usaha Triwulan Pertama Tahun 2010 Keterangan Januari Februari Maret Piutang Usaha Rp50.500 Rp53.500 Rp56.500 Cadangan penghapusan Rp1.650 Rp1.750 Rp1.850 Piutang Usaha Bersih Rp48.850 Rp51.750 Rp54.650
14
Contoh soal PT Sampuraka menyusun realisasi anggaran jualan sebagai berikut : Realisasi Juli Rp 100 Agustus Rp 80 Anggaran September Rp 100 Oktober Rp 100 November Rp 180 Desember Rp 120 Syarat pembayaran 30% tunai, 50% kredit sebulan, dan 20% kredit 2 bulan. Berdasarkan data tersebut, hitunglah anggaran kas masuk dari pelanggan.
15
Jawaban Perhitungan anggaran kas masuk dari pelanggan sebagai berikut. September 30% x Rp100 (September) = Rp30 50% x Rp80 (Agustus) = Rp40 20% x Rp100 (Juli) = Rp20 Rp90 Oktober 30% x Rp100 (Oktober) = Rp30 50% x Rp100 (September) = Rp50 20% x Rp80 (Agustus) = Rp16 Rp96 November 30% x Rp180 (November) = Rp54 50% x Rp100 (Oktober) = Rp50 20% x Rp100 (September) = Rp20 Rp124 Desember 30% x Rp120 (September) = Rp36 50% x Rp180 (Agustus) = Rp90 Rp146
16
Adapun Anggaran piutang usaha dari PT Sampuraka tahun 2010 sebagai berikut. September 20% x Rp80 (Agustus) = Rp16 70% x Rp100 (September) = Rp70 Rp86 Oktober 20% x Rp100 (September) = Rp20 70% x Rp100 (oktober) = Rp70 Rp90 November 20% x Rp100 (Oktober) = Rp20 70% x Rp180 (November) = Rp126 Rp146 Desember 20% x Rp180 (November) = Rp36 70% x Rp120 (Desember) = Rp84 Rp120
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.