Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRiki Riza Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
GATOT IRIYANTO, 6101907088 PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2008/2009
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : GATOT IRIYANTO - NIM : 6101907088 - PRODI : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi - JURUSAN : Jasmani Kes. & Rekreasi - FAKULTAS : Ilmu Keolahragaan - EMAIL : gatot pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : Imam Santoso, S.Pd., M.Si. - PEMBIMBING 2 : Drs. Taufiq Hidayah, M.Kes. - TGL UJIAN : 2009-08-28
3
Judul PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI DABIN IV KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2008/2009
4
Abstrak Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes di Sekolah Dasar Se- Dabin IV Kecamatan Pedurungan Kota Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar Se- Dabin IV Kecamatan Pedurungan Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner untuk memperoleh informasi persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 guru yang berasal dari delapan SD / MI Se-Dabin IV Kecamatan Pedurungan. Pengambilan data dengan teknik total sampel yaitu sebanyak 100 guru dari delapan SD / MI Se-Dabin IV Kecamatan Pedurungan. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes di SD / MI Se-Dabin IV Kecamatan Pedurungan Kota Semarang Tahun 2008/2009 mempunyai persepsi dengan kriteria tinggi sebanyak 90 %, kriteria sedang sebanyak 10 %, kriteria rendah dan kriteria rendah sekali 0 %. Guru non penjasorkes memberikan persepsi bahwa guru penjasorkes telah memiliki beberapa kompetensi yang meliputi kompetensi kepribadian dengan kriteria tinggi sebanyak 95 %, kompetensi paedagogik dengan kriteria tinggi sebanyak 85 %, kompetensi profesional dengan kriteria tinggi sebanyak 85 %, dan kompetensi sosial dengan kriteria tinggi sebanyak 85 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru non penjasorkes terhadap kinerja guru penjasorkes di SD / MI Se-Dabin IV Kecamatan Pedurungan Kota Semarang Tahun 2009 menunjukkan kriteria tinggi.. Dari hasil penelitian ini, penulis menyarankan adanya perhatian dari Dinas Pendidikan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, sekolah, guru, siswa dan orang tua serta masyarakat untuk lebih memperhatikan proses pembelajaran penjasorkes. Dan dalam rangka meningkatkan mutu penjasorkes di SD / MI Se- Dabin IV Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, disamping itu guru- guru penjasorkes harus lebih kreatif dalam proses pembelajaran penjasorkes sehingga tercapai tujuan pendidikan jasmani yaitu untuk membantu siswa untuk lebih meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan melalui sikap sportif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani.
5
Kata Kunci Kinerja Guru
6
Referensi Ambar Teguh Sulistiyani. 2003. Kinerja. (http://pengertiankinerja.google.co.id) Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Kinerja. (http://pengertiankinerja.google.co.id) Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Ateng, Abdul Kadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta Depdikbud. Barry Cushway. 2002 : 1998 Kinerja.(http://pengertiankinerja.google.co.id) Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan. 1994 : 24 – 25 Kemampuan Guru. (http://guru sebagaiprofesidanstandarkompetensinya.google.co.id) Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.. Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research Jilid I. Jakarta : Tarsito John Whitemore.1997:Kinerja.(http://pengertiankinerja.google.co.id) Maluyu SP Hasibuan. 2001. Kinerja.(http://pengertiankinerja.google.co.id) Mar’at. 1981. Persepsi. (http://pengertianpersepsi.google.co.id) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2007 Mengenai standar kualifikasi akademik dan kompetensi Guru. (http://gurusebagaiprofesidanstandarkompetensinya.google.co.id) Robert Mathis dan John H. Jockson 2001.Kinerja. (http://pengertiankinerja.google.co.id) RochmanBakti.1992.KompetensiGuru. (http://gurusebagaiprofesidanstandarkompetensinya.google.co.id) Rusli Lutan 1994: 14 asas – asas Pendidikan Jasmani.Jakarta:Depdiknas. Sukintaka. 2001. Teori Bermain Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Usman, Moh Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Veizal Rivai. 2004. Kinerja. (http://pengertiankinerja.google.co.id) Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.