Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Lima (5) Faktor Persaingan Porter
2
Lima (5) Faktor Persaingan Porter
3
Persaingan Intra Industri
Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu preusan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut. Dalam arti, perusahaan-perusahaan tersebut saling tergantung satu sama lain (mutually dependent). Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti: Adanya beberapa pesaing yang seimbang Pertumbuhan industri yang lambat Kurangnya diferensiasi atau switching cost Pertambahan kapasitas yang tinggi Pesaing yang berbeda-beda Hambatan pengunduran diri yang tinggi
4
Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang ada. Hal ini disebabkan karena pendatang baru seringkali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali juga memiliki sumber daya yang sangat besar. Kemungkinan suatu perusahaan akan memasuki suatu industri adalah fungsi dari dua faktor, yaitu hambatan memasuki industri dan reaksi dari perusahaan yang sudah ada. Terdapat beberapa hambatan untuk memasuki industri (entry barriers), antara lain: skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralihan pemasok (switching cost), akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
5
Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Jika perusahaan tidak dapat menutupi kenaikan biaya melalui struktur harganya, maka kemampulabaan perusahaan tersebut dapat menurun karena tindakan pemasok tadi. Pemasok memiliki tawar-menawar jika: Didominasi oleh sedikit preusan Produknya adalah unik Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir
6
Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Para pembeli biasanya akan membeli barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya. Untuk mengurangi biaya mereka, biasanya pembeli meminta kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta yang lebih penting harga yang lebih murah. Kekuatan tawar- menawar pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut: Pembeli membeli dalam jumlah besar Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi Pembeli memperoleh laba yang rendah Produk industri adalah tidak terlalu penting untuk produk atau jasa pembeli Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri.
7
Ancaman Produk Pengganti
Ancaman dari produk substitusi akan kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya perbandingan harga (switching cost) dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
8
Studi Kasus: Lima (5) Faktor Persaingan Porter:The Sultan Hotel
9
The Sultan Hotel The Sultan Hotel yang berlokasi di jalan Gatot Subroto dibangun pada tahun 1976 sebagai The Jakarta Hilton International Hotel. The Sultan Hotel merupakan kompleks yang terdiri dari tiga bangunan dan memilki taman terluas di Jakarta dengan lokasi strategis, yakni di segitiga emas Jakarta. The Sultan Hotel memperkenalkan konsep keramah tamahan dan kemegahan budaya Jawa pada layanan hotel internasional bintang lima. Hotel ini memiliki jumlah total 1084 kamar, sembilan ruang banquet, dan satu ballroom, fasilitas olahraga dan rekreasi, termasuk 13 lapangan tenis dan empat lapangan squash, restoran, bar, dan lounges, serta beragam fasilitas hotel bintang lima lainnya.
10
Intraindustries Rivalry (Pesaing)
Pesaing bagi The Sultan hotel adalah hotel mulia, Kemang Icon hotel dan hotel Grand Melia hotel. Hal ini dikarenakan hotel mulia, hotel Kemang icon dan hotel Grand Melia seperti halnya dengan The Sultan hotel, adalah hotel berbintang lima dan juga merupakan hotel yang terletak di Jakarta Selatan. Jakarta Selatan dapat dikatakan sebagai daerah di Jakarta yang perkembangannya paling cepat diantara kotamadya Jakarta lainnya. Daerah kungingan misalnya, yang dikenal sebagai daerah Golden Triangle dari bisnis di Jakarta. Serta Kemang dengan berbagai hiburan malam yang ditawarkan. Hotel Mulia, seperti halnya dengan The Sultan hotel, letaknya berdekatan dengan tempat hiburan ataupun Jakarta Convention Center. Sedangkan Hotel Kemang Icon terletak di kemang yang merupakan pusat hiburan malam di Jakarta dan dapat menarik perhatian para turis-turis dari mancanegara. Sedangkan Hotel Grand Melia terletak di kuningan, yang merupakan jantung bisnis di Jakarta. Meskipun begitu The Sultan hotel memiliki keunggulan dalam hal fasilitas yang lebih lengkap, serta memiliki tarif harga yang lebih murah dari para pesaingnya.
11
Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru juga datang dari developer hotel yang sudah memiliki nama dan reputasi di mancanegara yaitu hotel Ritz Carlton, satu lagi merupakan Raffless Hotel yang diperkirakan akan selesai pada tahun Datangnya pendatang baru itu diperkirakan akan mempengaruhi persaingan pada The Sultan Hotel karena hotel-hotel tersebut sudah memiliki nama di luar negeri, dan memungkinkannya memberi dampak berkurangnya turis-turis asing yang datang ke The Sultan Hotel. Meskipun begitu, masuknya pendatang baru diperkirakan akan memperoleh berbagai halangan, seperti halnya harga tanah yang naik, keadaan krisis global yang mempengaruhi harga yang menyebabkan butuhnya modal yang lebih besar dalam membangun hotel tersebut. The Sultan Hotel sebagai hotel yang sudah lama berdiri memiliki berbagai unggulan dalam hal persaingan dari pendatang baru yang akan datang, hotel ini berada di tempat yang sangat strategis dengan tanah yang sangat luas dan sudah memiliki infrastruktur yang kuat. Maksud dari infrastruktur yang kuat adalah hotel ini telah memiliki berbagai pengalaman mengenai manajemen, strategi dan sudah berkerja sama dengan beberapa perusahaan. Hotel ini juga sudah mempunyai banyak pengalaman serta mempunyai sumber daya manusia yang berpengalaman.
12
Adanya produk pengganti
Produk pengganti seperti halnya Motel, Service Apartement dan losmen merupakan alternatif yang dapat dipilih oleh perusahaan atau pun turis, karena biasanya memiliki harga yang lebih murah dari hotel-hotel biasanya. Meskipun fasilitas serta pelayanan yang ditawarkan sangat berbeda dari hotel, namun ini dapat dijadikan alternatif karena harganya lebih murah dari hotel.
13
Kemampuan tawar - menawar Pelanggan
Tamu pada The Sultan Hotel sebagian besar adalah pebisnis asing maupun pebisnis lokal, yang kedua adalah individual tanpa instansi, yang ingin liburan ataupun yang melakukan perkawinan di hotel dan menyewa ballroom dalam melaksanakan perkawinannya ataupun orang-orang dari luar kota yang ingin menghadiri acara yang berada di Jakarta Convention Center. Pebisnis yang datang biasanya datang dari instansi-instansi menengah ke atas serta datang dari perusahaan penerbangan luar negeri, yang menginap selama mereka melakukan kegiatan bisnis ataupun menunggu jadwal terbang berikutnya. Kekuatan pembeli sangat kuat, karena Jakarta merupakan pusat dari kegiatan bisnis di Indonesia yang menyebabkan banyaknya investor yang datang, karena banyaknya hotel yang terletak di Jakarta maka para pelanggan dapat memilih hotel sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diinginkan selama menghuni di hotel tersebut.
14
Kemampuan tawar – menawar Supplier
The Sultan Hotel mempunyai suplier dalam berbagai bidang, diantaranya adalah makanan dan IT. Maka dari itu supplier dari The Sultan Hotel adalah : PT Realta Chakradama PT Indoguna PT Datacom Dengan adanya supplier dari berbagai bidang maka The Sultan Hotel tidak memiliki permasalahan karena supplier – supplier tersebut telah lama berkerja sama dengan hotel ini. Tekanan tawar – menawar yang dimiliki oleh hotel ini tidak terlalu besar dalam bidang, karena banyak supplier yang dapat menggantikannya. Namun dalam hal pengadaan barang komputer serta melakukan penambahan modul pada sistem yang telah dipakai dapat dihitung cukup besar, karena perusahaan yang membuat sistem tersebut juga menyediakan peralatan komputer yang dipakai. Beda dengan barang, sistem yang dipakai lebih mudah bagi perusahaan yang membuatnya untuk mengubahnya sesuai dengan perubahaan yang diinginkan oleh hotel. Apabila pada suatu saat hotel memutuskan untuk mengganti supplier, maka akan memakan waktu lagi bagi supplier baru dalam bidang tersebut untuk mengubahnya.
15
Lima (5) Faktor Persaingan Porter
Losmen Service Apartement Motel Wisatawan Asing Profesional Bisnis Wisatawan Domestik PT. Realta Chakradama PT. Indoguna PT Datacom Hotel Mulia Hotel Kemang Icor Grand Melia Hotel Ritz Carlton Raffless Hotel
16
Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
17
Pendahuluan Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor Politik Faktor Ekonomi Faktor Sosial Faktor Teknologi
18
Analisis PEST Faktor Politik
Faktor politik meliputi berbagai tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi bisnis perusahaan, masalah-masalah hukum serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan tempat perusahaan melakukan kegiatannya. Misalnya, kebijakan tentang pajak, peraturan tenaga kerja, peraturan daerah, peraturan perdagangan dan stabilitas politik. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi tingkat biaya perusahaan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar dan tingkat inflasi. Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Misalnya, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja serta keselamatan dan kesejahteraan sosial. Faktor Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
19
Studi Kasus: PEST /The Sultan Hotel
20
Politik Kondisi politik Indonesia yang tidak stabil saat ini dijadikan pedoman bagi hotel-hotel untuk meningkatkan keamanan. Begitu pula dengan peraturan hukum mengenai berbagai masalah yang marak terjadi di hotel-hotel. Keamanan tiap hotel harus ditingkatkan, mungkin bagi para tamu diperiksa sebelum masuk merupakan hal yang tidak perlu, tetapi sangat di butuhkan untuk meningkatkan keamanan hotel. Pihak hotel juga harus sudah mulai waspada apabila terjadi kegiatan yang mencurigakan tanpa mengurangi tingkatan pelayanan, hal ini dapat dijadikan acuan bagi hotel untuk meningkatkan keamanan namun tidak mengurangi pelayanan yang ditawarkan oleh hotel.
21
Ekonomi Krisis global yanng melanda dunia sangat mempengaruhi segala kegiatan bisnis di dunia ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar juga telah menurun yang mempengaruhi harga untuk menginap di hotel serta juga meningkatkan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan terhadap segala fasilitas yang ada di hotel. Untuk mengimbangi kondisi ekonomi yang seperti ini maka The Sultan Hotel membutuhkan kerjasama dengan instansi-instansi bisnis dari luar kota maupun dari luar negeri yang sering melakukan kegiatan di Jakarta untuk menginap di hotel ini ketika melakukan kegiatan bisnisnya.
22
Sosial Daya beli masyarakat indonesia di tengah-tengah krisis global yang melanda dunia ini dinilai lebih baik dari beberapa negara-negara lainnya. Dengan dekatnya lokasi hotel dengan Jakarta Convention Center diharapkan dapat menarik orang dari luar kota yang ingin menghadiri acara di Jakarta Convention Center untuk menginap di hotel The Sultan karena sangat dekatnya hotel dengan lokasi terjadinya acara. Meningkatnya tingkat pendidikan juga dapat meningkatkan jumlah tamu yang menghadiri hotel, karena dengan meningkatnya tingkat pendidikan maka semakin banyak orang yang membuka bisnis dan meningkatnya karyawan, terutama di luar kota, dan dengan Jakarta sebagai pusat bisnis di Indonesia, maka akan semakan banyak orang yang melakukan kegiatan bisnis di kota ini.
23
Teknologi Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menyebabkan meningkatnya pelayanan bagi hotel untuk para tamunya, dengan adanya kemajuan teknologi, maka akan dapat mengurangi margin of error bagi hotel. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka para calon pelanggan akan lebih mudah dalam melakukan reservasi dan pembayaran dengan menggunakan sistim pemesanan kamar serta pembayaran kamar secara online. The Sultan Hotel juga menggunakan teknologi iptek dalam bagian HRD yang memiliki ratusan karyawan dengan melakukan absensi karyawan dengan sidik jari, sehingga mengurangi adanya karyawan yang membolos.
24
Studi Kasus: Analisis Rantai Nilai (Value Chain) /The Sultan Hotel
25
Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
26
Aktivitas Utama (Primary Activities)
Aktivitas logistik ke dalam (Inbound Logistic). Meliputi proses pemesanan, penerimaan dan stock warehouse barang yang akan dijual kepada pelanggan. Aktivitas operasi (Operation) Merubah bahan baku menjadi produk akhir (misalnya: menyediakan dan memelihara mesin produksi, menyediakan perlengkapan produksi serta menguji hasil produksi). Aktivitas logistik keluar (Outbound Logistic). Mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur jadwal pemesanan dan pengangkutannya. Aktivitas pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales). Mendorong, membujuk dan membantu konsumen untuk membeli (misalnya: iklan, promosi, pemilihan distributor dan penentuan harga). Aktivitas jasa (Service). Memelihara dan mempertinggi nilai produk sesudah masa penjualan (misalnya: pemasangan, perbaikan, pelatihan dan penyesuaian produk).
27
Aktivitas Pendukung ( Support Activities )
Aktivitas pembelian (Procurement). Pembelian bahan baku dan peralatan pendukung termasuk aset perusahaan. Aktivitas pengembangan teknologi (Technology Development). Menyediakan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas. Aktivitas sumber daya manusia (Human Resource Management). Penyeleksian, promosi, penempatan, penghargaan dan pengembangan karyawan serta menjaga hubungan antar karyawan Aktivitas infrastruktur perusahaan (Firm Infrastructure). Mengelola masalah perencanaan, keuangan, manajemen umum, akuntansi, hukum dan hubungan dengan pemerintah.
28
Margin Infrastruktur Perusahaan :
Manajemen perusahaan, Lokasi yang strategis, Fasilitas yang lengkap Manajemen Sumber Daya Manusia : Perekrutan dan pelatihan Pengembangan Teknologi: Mengembangkan Sistem informasi pada hotel Pembelian: Pembelian peralatan kamar, pembelian bahan-bahan makanan dan minuman Margin Logistik dalam Penyimpanan data pelanggan Penyimpanan persediaan makanan dan minuman Operasi Pendaftaran pelanggan memeliahara kondisi hotel Pembayaran Pembersihan kamar Pemesanan room service Logistik Keluar Makanan maupun minuman. Sabun serta shampoo Sendal hotel Pemasaran Iklan pada media cetak maupun media elektronik Pelayanan Pelayanan yang bersifat ala jawa yang menggambarkan ciri khas Indonesia
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.