Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ARSITEKTUR DALAM KONTEKS BUDAYA
MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 2 OHT 2/1
2
Hubungan Arsitektur dengan Kebudayaan
Arsitektur merupakan bagian dari budaya, sehingga secara diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut : A B A : kebudayaan, B : arsitektur OHT 2/2
3
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
memiliki fungsi yang ditentukan oleh beberapa faktor : kebutuhan, kesesuaian kegunaan, kesesuaian jaman, estetik, asosiasi dan metode. OHT 2/3
4
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Penggunaan Kebutuhan Yg tepat Metode Fungsi Sesuai jaman Estetik Asosiasi OHT 2/4
5
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Kebutuhan Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa sebagian besar menganut agama Islam. OHT 2/5
6
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Metoda Menyangkut perpaduan antara alat, proses dan bahan. Pengertian metoda meliputi teknologi dan hasil teknologinya. Teknologi berupa ilmu gaya dan ilmu bangunan ( pengetahuan mengenai bahan bangunan dan cara penggunaannya ). Sedangkan hasil teknologi berupa bahan-bahan kayu bangunan, alat-alat untuk mengolah dan menggunakan bahan-bahan tersebut. Teknologi ini digunakan untuk lebih mempermudah manusia memenuhi kebutuhannya dan mewujudkan kebutuhan tadi dari bentuk abstrak menjadi bentuk nyata yaitu benda arsitektur. OHT 2/6
7
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Asosiasi dan pemakaian yang tepat Asosiasi adalah pengetahuan seseorang untuk menafsirkan suatu benda. Suatu bentuk arsitektur dikatakan memenuhi syarat asosiasi jika bentuk tersebut dapat dimengerti oleh semua orang dengan satu pengertian. Jangan sampai terjadi misalnya ada suatu bentuk bangunan yang berfungsi sebagai rumah sakit tetapi orang ( masyarakat ) mengasosiasikannya pertama kali ( dengan meliaht bentuknya ) sebagai sebuah pabrik. Jika hal tersebut terjadi, dapat dikatakan bahwa bangunan tersebut gagal mengekspresikan fungsinya ke dalam suatu bentuk arsitektur. Tetapi hal tersebut di atas bukan berarti bahwa bentuk arsitektur dibatasi oleh suatu bentuk tertentu sehingga yang terjadi adalah bentuk yang selalu sama. Keahlian seorang arsitek dilihat dari cara mengekspresikan fungsi bangunan melalui bentuk sehingga dapat ditafsirkan oleh masyarakat dengan satu pengertian. OHT 2/7
8
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Kesejamanan Arsitektur sebagai bentuk upaya pemenuhan kebutuhan harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar dapat mewujudkan fungsinya. Manusia mewujudkan kebutuhannya ke dalam suatu bentuk arsitektur. Kebutuhan tersebut dapat berubah sesuai dengan keadaan dan waktu, yang menyebabkan juga perubahan bentuk arsitekturnya. Sebagai contoh : pada jaman dahulu faktor agama sangat kuat sekali berpengaruh pada bangunan arsitektur, candi-candi banyak dibangun di mana-mana, yang berfungsi sebagai bangunan suci atau bangunan pemakaman. Hasilnya memang sangat mengagumkan, kita pada saat sekarang ini tidak dapat begitu saja membangun candi hampa karena alasan keindahan saja. OHT 2/8
9
KARYA ARSITEKTUR MENURUT VICTOR PAPANEK
Estetik Estetik merupakan alat untuk membantu arsitek dalam menciptakan atau menggubah ruang dan bentuk. OHT 2/9
10
Ciri Budaya Arsitektur
Bila kita membicarakan ciri budaya dalam arsitektur, akan menyangkut dua segi : Apa ciri yang ingin diungkapkan Bagaimana ciri tersebut diungkapkan. OHT 2/10
11
Ciri Budaya Arsitektur
Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut. Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun akam mengenali ciri budaya masyarakat tersebut. OHT 2/11
12
Tujuan Arsitektur Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin , hujan, salju, panas. Memberi rona bagi kegiatan tertentu Menyatakan status / kekuasaan Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain. Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, kosmologis, status, kekuatan. OHT 2/12
13
Tujuan Arsitektur Menetapkan identitas pribadi dan kelompok.
Mengkiaskan siatem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa : bagian kiri mengkiaskan nilai budaya yang spiritual (halus) dengan adanya masjid, dan di sebelah kanannya mengkiaskan nilai hari-hari (kasar) dengan adanya pasar. Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci & duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita. OHT 2/13
14
Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik
Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu. Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace dan ruang dalam ( interior speace ). OHT 2/14
15
Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik
Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu. Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace dan ruang dalam ( interior speace ). OHT 2/15
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.