Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KORELASI WAHYU WIDODO.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KORELASI WAHYU WIDODO."— Transcript presentasi:

1 KORELASI WAHYU WIDODO

2 ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
2

3 SILABI Definisi Korelasi Karakteristik Korelasi Tipe Korelasi
Jenis Uji Korelasi Pengujian Korelasi Interpretasi Korelasi Penilaian Kekuatan Hubungan 3

4 Definisi Korelasi Derajat hubungan antara variabel-variabel
Statistik yang mengandung tingkat hubungan atau kerjasama diantara dua variabel. A Pearson correlation adalah statistik bivariat yang mengandung tingkat hubungan linear diantara dua variabel kuantitatif. Korelasi mengukur derajat hubungan antara 2 atau lebih variabel. Hubungan antara 2 Variabel (Misal X dan Y) dapat linear, non-linear, positif atau negatif.

5 Y . . . . . . . . Korelasi Linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus. X Y . Korelasi Non-linear: Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus. X Y . . . . . . . . Korelasi Positif: Jika jika arah perubahan kedua variabel sama  Jika X naik, Y juga naik. X Y . . . . . . . . Korelasi Negatif: Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama  Jika X naik, Y turun. X 5

6 Tipe korelasi Pearson Product Moment Correlation Spearman Correlation
Sangat umum (diasumsikan bahwa korelasi adalah Pearson r kecuali kalau spesifikasi sebaliknya) Hubungan Linear Hanya untuk skala Interval atau Ratio Spearman Correlation Skala Ordinal Mengandung konsistensi terlepas dari bentuk hubungan Intra-class Correlation FYI but not in book

7 Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha Hendrati
Jenis uji korelasi Jika data interval: Pearson product moment Jika data ordinal: Spearman rank (rho) atau Kendall rank (tau) Jika satu interval kontinyu dan satu dikotomus: Point-Biserial Korelasi Pelatihan Ciputra by Ignatia Martha Hendrati 7

8 KARAKTERISTIK KORELASI
Disimbolkan dengan r Nilai korelasi : -1.0  0  1.0 Arah Positif – nilai positif antara 0 and 1.0; nilai tinggi pada X adalah terkait dengan nilai tinggi pada Y dan sama untuk nilai rendah Negatif – nilai negatif antara 0 and -1.0; nilai tinggi pada X dihubungkan dengan nilai rendah pada Y dan sebaliknya. Bentuk Linear – Pearson Tanpa bentuk - Spearman

9 Lanjutan Koefisien determinasi (r2): seberapa besar nilai X dapat menjelaskan nilai Y atau seberapa besar nilai X dapat mempengaruhi nilai Y Koefisien korelasi (r): keeratan hubungan antara variabel X dengan Y

10 Karakteristik korelasi
Tingkat/kekuatan hubungan Hubungan sempurna = 1.0 or –1.0 Positive –setiap kali nilai X meningkat, maka dapat diprediksi akan semakin meningkat nilai Y (perfect covariance). Negative – setiap kali nilai X meningkat maka diprediksi nilai Y akan menurun Nilai r tinggi (mendekati 1 atau –1) mengindikasikan hubungan yang lebih erat, Nilai r rendah (mendekati 0) mengindikasikan hubungan yang lebih lemah, Hubungan yang mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang tidak linear sehingga perubahan X tidak cocok untuk memprediksi perubahan variabel Y

11 Lanjutan Dengan korelasi positif sempurna (r = 1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel Dengan korelasi negatif sempurna (r = -1.0), setiap individu mengandung nilai z yang sama persis pada kedua variabel tetapi dengan tanda yang berkebalikan. r = Σzxzy n

12 CONTOH

13

14 Pengujian Korelasi Meskipun mungkin telah diperoleh nilai koefisien korelasi dari hasil perhitungan di atas, namun keberartian nilai tersebut perlu di uji secara statistik. Hipotesis yang diuji adalah : Ho : Koefisien korelasi adalah sama dengan nol Ha : Koefisien korelasi tidak sama dengan nol, atau berarti 14

15 Pengujian koefisien ini dilakukan dengan uji-t, sehingga :
dengan derajat bebas = n – 2 Kriteria pengujiannya : Ho ditolak jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel dengan derajat bebas n-2, dan demikian pula sebaliknya. 15

16 Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat hubungan yang lemah.
Beberapa catatan tentang nilai r: Secara empiris, hampir tidak pernah ditemukan korelasi sempurna (semua titik terpencar tepat pada garis). Nilai r yang mendekati nol menunjukkan derajat hubungan yang lemah. Koefisien r merupakan estimasi sampel terhadap koefisien korelasi populasi, . Nilai r mengandung error, sehingga perlu diuji reliabilitasnya. 16

17 Karakteristik kumpulan korelasi dari scatterplot
Assosiasi –Lebih kuat hubungan antara dua variabel maka titik-titik data akan lebih mengelompok sepanjang garis bayangan Positif - dari pojok kiri bawah ke kanan atas Negatif – dari pojok kiri atas ke kanan bawah

18 Scatterplot

19 Arah – Jika terdapat hubungan antara dua variabel, maka juga akan mengarah ke hubungan – positif atau negatif. Positif – variable bergerak atau pindah atau di arah yang sama   Negatif – variable bergerak atau pindah di arah yang berlawanan  

20 Interpretasi Korelasi
Korelasi  Sebab akibat Sebab akibat adalah persoalan desain, bukan persoalan statistik Korelasi hanya mengandung tingkat hubungan Ketika menginterpretasi korelasi, pertimbangkan interpretasi lanjutan yang mungkin: X menyebabkan Y Y menyebabkan X Faktor ketiga, Z, atau kumpulan faktor komplek (ABCD) menyebabkan X dan Y

21 PENILAIAN KEKUATAN HUBUNGAN
Korelasi Negatif Positif Kecil sampai sampai 0.29 Medium sampai sampai 0.49 Besar sampai sampai 1.00

22 Pengertian Kekuatan Hubungan
Koefisien Determinasi: r2 Proporsi keragaman dalam satu variabel yang dapat diterangkan oleh variabel lainnya; Contoh:, kecantikan dengan kepandaian r = 0.3  r2 = 0.09 9% keragaman kepandaian dapat dinilai dari kecantikan 91% keragaman sisanya tidak dapat dinilai. Ini disebut koefisien nondeterminasi.

23 Penggunaan Korelasi Prediksi Validitas uji Reliabilitas uji
Validasi teori

24 ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN WASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH
24


Download ppt "KORELASI WAHYU WIDODO."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google