Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLaila Rasya Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Radiasi Ponsel WHO mengeluarkan hasil riset bahwa radiasi ponsel dapat meningkatkan risiko kanker otak. Tetapi pengumuman itu tidak mengurangi pesatnya pasaran ponsel. Banyak yang memilih mengurangi dampak radiasi dengan menggunakan perangkat hands free. Berikut, mari kita tinjau sifat ponsel terlebih dahulu. Ponsel menggunakan gelombang radio. Gelombang radio dalam spektrum gelombang elektromagnet merupakan gelombang dengan frekuensi terkecil. Rentangan gelombang radio sangat luas dan mudah dipantulkan ionosfer sehingga sering dimanfaatkan untuk peralatan telekomunikasi. Sebuah ponsel memiliki pemancar dan penerima. Untuk itu dibutuhkan sinyal yang berakibat munculnya radiasi.Untuk mengukur besarnya radiasi sebuah ponsel digunakan Spesific Absorption Rate (SAR) yaitu angka yang menunjukkan ukuran radiasi elektromagnetik yang diserap tubuh pada saat menggunakan ponsel. Pengukuran dinyatakan dalam Watt/kilogram, semakin kecil nilainya semakin baik.S Di Amerika ada FCC (Federal Communications Commision) yang telah menentukan batas tertinggi SAR adalah 1,6 W/kg. Di Eropa menggunakan batasan SAR tertinggi 2 W/kg. Ada buku manual yang menyertakan angka SAR ponsel yang digunakan, tetapi banyak juga yang tidak menyertakan. Sebuah situs Environmental Working Group membantu melacak angka SAR beberapa tipe ponsel. Pengguna ponsel android dapat mengetahui seberapa besar radiasi yang dipancarkan dan diserap tubuh melalui beberapa aplikasi yang tersedia di android market. Aplikasi diharapkan agar pengguna ponsel dapat mengurangi paparan radiasi ponsel ke tubuh. Dari beberapa aplikasi, umumnya menunjukkan skala daya dalam satuan dBm. Satuan W dan dBm adalah sama-sama satuan untuk daya. W merupakan daya linear pada Watt, sedangkan dBm daya relatif terhadap satu miliwatt. Keduanya dapat dikonversikan melalui penghitungan log. Perhitungan SAR dalam W/kg menunjukkan semakin besar daya maka semakin besar radiasinya. Bentuk hubungan dengan frekuensi, semakin besar frekuensi maka semakin kecil panjang gelombang, akibatnya efeknya semakin besar.Perlu diingat, jarak juga diperhitungkan, dalam hal ini jarak antara sumber radiasi (ponsel) dengan materi (kepala/telinga). Semakin dekat dengan sumber radiasi akan semakin besar radiasi yang diterima. Begitu pula dengan lama bicara. Memang daya peluncur sinyal sebuah ponsel itu relatif kecil, namun ponsel seringkali dekat dengan kepala, sehingga akan terus terakumulasi. Kebiasaan dengan ponsel: Ponsel berada dekat dengan tubuh (digantungkan di leher atau pinggang, dimasukkan saku pakaian) Ponsel yang digantungkan di leher, maka posisi ponsel berdekatan dengan jantung sehingga radiasi akan mudah memapari jantung. Sedangkan bagian pinggang sering memengaruhi tingkat kesuburan. Sehingga lebih baik membawa ponsel dalam tas. Menempelkan ponsel di telinga Ketika kita akan memulai menelepon, maka ponsel akan memancarkan daya pancarnya, pada saat ini kerja ponsel meningkat, maka intensitas radiasinya meninggi. Ada baiknya kita menunda beberapa saat setelah terhubung ke nomor yang dituju. Berlama-lama Sangat disarankan penggunaan ponsel sebaiknya menggunakan hands free atau mengaktifkan speaker phone, sehingga kepala tidak terlalu berdekatan dengan sumber radiasi. Membawa ponsel ke tempat tidur Tidur adalah aktivitas pemulihan tenaga, oleh karena itu usahakan tubuh benar-benar santai tidak terganggu dengan gelombang elektromagnetik termasuk ponsel. Jauhkan ponsel dari tempat tidur kita. Memaksa bertelepon dalam kondisi sinyal lemah Geografis Indonesia sangat beragam, ada pegunungan dan ada dataran rendah. Sehingga kekuatan sinyal setiap tempat berbeda-beda. Termasuk sinyal yang didapatkan ketika berada dalam ruangan dan di luar ruangan, semakin tertutup maka kerja ponsel semakin keras untuk mendapatkan sinyal, akibatnya tingkat radiasi semakin besar. Sehingga jangan memaksakan bertelepon dalam lift. Hindari pula bertelepon di sudut ruangan karena pada kondisi itu sinyal ponsel menurun. Sumber: WHO, FCC, dan Environmental Working Group
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.