Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN
TERATOLOGI Hari Soepriandono Lab. Biologi Reproduksi FMIPA UNAIR どの-2006年5月24日
2
Perkembangan Normal Sistem Digestivus
3
Perkembangan Normal Sistem Digestivus (rotasi daerah midgut)
4
Perkembangan Normal Sistem Digestivus (pembagian cloaca)
5
KELAINAN KONGENITAL SISTEM DIGESTIVUS
Kelainan pada sistem pencernaan dimulai pada oesophagus sampai dengan rectum; karena berupa saluran, kelainan akan berupa penyempitan, penutupan saluran atau tidak berkembang sama sekali. Kelainan oesophagus : Atresia oesophagealis, lapisan epitel yang tebal yang semula menutup lumen oesophagus tidak mengalami degenerasi. Stenosis oesophagealis, karena lumen oesophagus pada tempat tertentu menyempit dibanding normal disebabkan degenerasi jaringan epithel tidak sempurna.
6
Kelainan gaster : Atresia gaster, penutupan lumen gaster yang dapat terjadi di daerah corpus. Stenosis pylori, terlalu tebalnya lapisan otot sirkuler di pylorus. Transpositio gaster, posisi gaster terbalik, merupakan bayangan cermin dari posisi normal. Biasanya diikuti perubahan posisi organ lain dalam cavum abdominis atau bahkan organ dalam cavum thorachis (Situs inversus visceralis partialis atau totalis). Kelainan intestinum : Diverticulum intestinale ilei, penonjolan dinding ileum, merupakan sisa bagian pangkal ductus omphalo-entericus/ductus vitellinus yang menghubungkan yolksac dengan usus halus/ileum. Disebabkan karena kegagalan obliterasi dan degenerasi ductus omphalo-entericus secara keseluruhan.
7
Fistula umbilicalis, tetap terbukanya saluran bekas ductus omphalo-
entericus, sehingga terdapat hubungan terbuka antara lumen ileum dengan dunia luar di daerah umbilicalis. Stenosis dan atresia usus halus, terdapat penyempitan atau penutupan lumen usus halus (yang sering terjadi di daerah duodenum). Duplicatio intestinum, terjadi duplikasi saluran saluran usus lengkap dengan dinding yang terpisah, selanjutnya bertemu dan bergabung menjadi satu satu saluran lagi. Divertikulum pada usus dapat diikuti sakulasi. Volvulasi, rotasi usus pada poros yang dibentuk oleh mesenterium usus yang secara normal terjadi, dalam hal ini terjadi terus menerus. Non rotatio usus (Non rotatio intestinalis), gangguan proses rotasi usus yang normal sehingga terhenti, sehingga ileum-jejenum di sebelah kanan dan colon di sebelah kiri.
8
Situs inversus, letak organ visceral yang terbalik dan merupakan bayangan cermin dari keadaan normal; situs inversus visceralis partialis atau situs inversus viscerali totalis. Hernia umbilicalis, visceral terutama intestinum tenue menonjol dari cavum abdominis dan terbungkus serosa; kegagalan atau kurang sempurnanya pembentukan dinding ventral abdomen di daerah umbilicus. Anus imperforatus, lubang anus yang seharusnya telah terbuka saat bayi dilahirkan tetapi tetap tertutup membran.
9
Stenosis dan Atresia Intestinale
10
Duplicatio intestinum
11
Kelainan rotasi di daerah midgut
12
Kelainan di daerah umbilicalis
13
Kelainan hepar dan empedu, berupa pembentukan lobus (lobasi) yang kurang atau melebihi normal (menyerupai mammalia rendah). Kelainan Duplikasi kandung empedu atau duplikasi saluran kandung empedu, penyempitan atau hilangnya lumen, serta agenesis kandung empedu (seperti kuda dan gajah). Kelainan pancreas, terjadinya pancreas accessorius yaitu tambahan jaringan pancreas pada dinding usus, gaster, lien atau omentum; selain itu terjadinya kegagalan penggabungan pancreas ventral dan dorsal.
14
Kelainan di daerah anorectal
どの-2006年5月17日
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.