Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
FASILITAS PELAYANAN INTENSIF (ICU)
Rudy Kristianto
2
Perancangan ICU Konsep dasar perancangan Sirkulasi dan kegiatan
Peralatan standar ruangan ICU Ruang/fasilitas penunjang Pengendalian Infeksi Nosokomial Fasilitas Mekanikal & Elektrikal
3
Konsep dasar perancangan
Peracangan lebih mengutamakan aspek fungsi yang diperlukan oleh pasien, aspek “art” kurang menjadi perhatian. Sumber dan informasi dasar perancangan: Dokter kepala ICU, Nurse ahli, tenaga penunjang administrasi, teknisi. Jenis informasi yang diperlukan: Jumlah bed yang diinginkan, Jenis tindakan pelayanan yang diberikan Jenis peralatan yang dibutuhkan, Program ruang
4
Jumlah bed Dasar pertimbangan:
Prediksi jumlah pasien masuk dan keluar. Pola penerimaan pasien Jumlah kamar operasi Pola penyakit di masyarakat
5
Sirkulasi dan kegiatan
Pertimbangan penempatan ruang ICU: Kemudahan akses dari dan ke ruang ICU, terhadap ruang Operasi, Laboratorium, Radiologi dan Ruang Emergency, Farmasi Berada pada koridor bebas menuju / dari Lift Pasien, Jalur pengunjung harus terkontrol, Jalur barang kotor/bersih
6
Sirkulasi dan kegiatan
Area pasien: Mudah diamati sepanjang waktu baik secara langsung atau tdk langsung melalui monitor video dari Nurse Station. Jika model ICU modular, antara satu pasien dengan lainnya disekat dengan partisi kaca yang tembus pandang yang memungkinkan dapat diamati dari Nurse Station. System alarm, sering digunakan sebagai alat pemantau bahkan dapat disambungkan dengan sistem telepon / nurse call system namun tetap memperhatikan tingkat kebisingan yang terkendali (45 dB(A) siang hari, 40dB(A) sore hari dan 20 dB(A) malam hari). Catatan: Tingkat kebisingan umum sebuah RS, dB(A)
7
Sirkulasi dan kegiatan ……..
Central Station: Luasan area harus cukup untuk ruang gerak kegiatan fungsi staf, Bila ICU jenis modular, maka harus ada system monitoring yang mampu mengamati seluruh pasien, Tersedia jam dinding, Computer dan printer yang bekerja otomatis memonitor kondisi pasien, Folder catatan medis (Med.Rec) baik oleh dokterdan perawat,
8
X-ray viewing area: Diperlukan bagi ICU, ditempatkan pada ruang/area tersendiri, bila diperlukan kotak baca gambar tsb. Dapat digunakan untuk melihat film x-ray serial, Alat ini memerlukan cahaya sangat terang untuk menembus film x-ray, namun perlu diperhatikan jangan sampai mengganggu pasien. Work areas and storage kebutuhannya: Lemari untuk menyimpan alat-alat emergency tetapi setiap saat diperlukan harus mudah diambil, Kabinet untuk obat2an serta barang farmasi lainnya, dilengkapi kunci. Wastafel dengan air panas/dingin yang bersirkulasi, Jika ruangannya terpisah harus menggunakan dinding kaca agar dengan mudah untuk melihat ke area pasien,
9
Reception area: Prinsipnya adalah setiap orang yang masuk harus terjamin tidak mengganggu kegiatan ICU, antara lain dengan cara: Harus ada petugas yang mengontrol pengunjung. Idealnya adalah semua orang yang masuk ruang ICU harus melalui area ini. Ruang ini harus ada sarana telepon / atau jenis intercom lain yang berhubungan dengan ruang dalam ICU. Special Procedure Room: Jika ruang fasilitas ini diperlukan, maka persyaratannya: Pasein harus mudah dipindahkan dari ICU ke ruang ini, Ukuran ruang harus mampu menampung seluruh peralatan yang diperlukan hamipr persis sama yang ada di ICU, termasuk transfer bed, kadang juga dilengkapi X- ray equipment,
10
Clean and dirty utility Rooms:
Ruang ini harus terpisah tetapi tetap mudah dijangkau, Tekanan Udara pada dirty utility harus dibuang penuh (tidak resirkulasi), lantai harus dilapis dengan bahan yang mudah dibersihkan. Clinical sink dengan kran air panas dan dingin yang dapat di mix. Container dengan tutup untuk soiled linen dan waste material. Special container, untuk jarum serta benda tajam lainnya.
11
Equipment storage: Mampu menampung alat, spt: Equipment Trolley, Ventilator, Defibrilator cadangan Infuse pump, syringe pump, Batteray charging Nourishment area: Ruang untuk mempersiapkan makanan pasien, berisikan: Space untuk mempersiapkan makanan, Alat untuk pembuat as batu, Sink dengan air panas+dingin, Counter top stove / microwave oven, Refrigirator (refrigirator ini dilarang untuk menyimpan bahan psecimen laboratorium), Handwashing facility (wastafel).
12
Staff Lounge: Ruang yang berdekatan untuk memungkinkan paetugas jaga secara bergantian istirahat agak relax, Tersedia lemari (locker), Shower and toilets, Kursi yang nyaman untuk duduk istirahat, Lemari penyimpan makanan dan meja makan, Refrigirator, Counter top stove/ microwave oven, System komunikasi langsung ke dalam ruan ICU, Monitoring Emergency cardiac arrest yang dapat didengar.
13
Conference room: Diperlukan untuk konferensi bagi dokter/perawat, ruang pendidikan staf dan multidiciplinary patient conference, dilengkapi: Telepon / komunikasi langsung ke dalam ruang ICU Monitoring Emergency cardiac arrest yang dapat didengar. Tempat penyimpan barang-barang “medical and nursing reference materials and resources”, Video cassette recorder atau computer untuk melakukan self-paced learning equipment
14
Visitors lounge/waiting room:
Ruang tunggu / istirahat bagi pengunjung yang ditempatkan berdekatan dengan ICU: Pengunjung telah dikontrol dari reception area Tempat duduk yang nyaman dengan jumlah tempat duduk 2 kali jumlah pasien, Public telephone Drinking fountain, Display informasi edukatif, Area/ruang untuk konsultasi.
15
Koridor: Untuk lalu lintas transportasi pasien sebaiknya terpisah dengan jalur pengunjung, agar terjamin privacy pasien serta tidak ada gangguan saat memindahkan pasien dengan cepat. Jalur untuk supply dan untuk service terpisah, untuk keperluan pengangkutan soled and waste material, gangguan suara/kebisingan harus diminimalkan tetapi tetap mudah pelaksanaannya.
16
Peralatan standar ruangan ICU
Bed pasien yang fleksibel naik/turun (seluruh atau bagian kepala/kaki) Alat bantu pernapasan ventilator, DC Shock Trolly obat, X-ray film viewer Lemari Obat, Counter desk penempatan folder MR, Monitor jantung, blood pressure, respiration, temparatur, HR (bed side mlonitor / central monitor), gas medis (O2, Suction air, compress air, NO). Alarm automatic (terhubung dengan monitor) Alat Pemanggilan perawat (Nurse call system). Jam dinding yang mudah dilihat, Lampu periksa (examination lamp) Infuse pump, syringe pump.
17
Monitoring Emergency cardiac arrest, terhubung otomatis dari seluruh pasien ICU dengan:
sistem telecommunication, nurse call system, ICU conference room, Staff lounge room On-call room lainnya Sistem rekaman otomatis kondisi pasien. Storage equipment, tersedia untuk keperluan-keperluan: Barang milik pasien kunci, Patient care supplies, Linen & toiletries, Lemari+rak, dengan kunci untuk syringe dan barang farmasi dan barang berharga lainnya
18
Ruang/fasilitas penunjang
Sistem pengudaraan dengan tekanan positif/negatif terhadap ruang umum. Bahan lantai, plafond, dinding menyerap suara bising, tidak porous, Penempatan pintu mudah akses, menekan pantulan suara, Pemilihan warna lembut, Penyekatan area isolasi, Seluruh bed dapat diamati langsung atau tidak langsung melalui video monitor, Fasilitas cuci tangan (wastafel dengan air dingin dan panas yang selalu mengalir (aliran sirkulasi kontinyu). Tersedia dengan luasan cukup untuk: Penempatan bed dengan area ruang gerak di sebelah bed. Area Central Nurse Station, dengan counter desk untuk komputer, folder MR,
19
Pengendalian Infeksi Nosokomial
Bahan bangunan tidak menyerap cairan kimia, Dihindari adanya celah yang dapat menyimpan debu, Tekanan udara positip / sirkulasi udara langsung dibuang jika penyakit menular setelah melalui treatment atau saringan. Pengunjung melalui pintu terkontrol dan tersedia jas/gaun serta alas kaki khusus. Wastafel dengan air tersirkulasi,
20
Fasilitas penunjang Ruang penyimpan alat medik (ventilator, dll.)
Ruang pasokan bahan bersih, Ruang bahan kotor/bekas pakai, Ruang cuci alat, Ruang kerja administrasi, dan penyimpanan arsip, Ruang kepala dokter/perawat,
21
Fasilitas Mekanikal / Elektrikal
Listrik disediakan khusus ICU terpisah dengan jaringan lainnya. Komunikasi telepon internal / special local interphone, Alarm otomatik dari monitor, Supply gas medis (O2, Compress air, suction) dengan pengatur tekanan (regulator) dan penampung slime (suction jar) Pengaman aur bocor (leakage current circuit breaker)
22
Listrik untuk ICU: via trafo isolasi, Main Circuit Breaker (MCB) khusus untuk ICU ke main panel, Dihubungkan dengan emergency power supply yang otomatis terhubung saat sumber listrik normal mengalami pemutusan. Setiap pasien dengan masing2 circuit breaker 110 Volt/30 Amp atau 220 Volt/16 Amp per bed. Out let listrik pada sisi kepala dengan ketinggian 36 inches diatas lantai, Tersedia sistem pentanahan khusus.
23
Nurse call system: Terhubung dengan sistem alarm pada bed side monitors, Untuk anak diperlukan voice monitor, dapat juga dilengkapi dengan sensor air kencing, Terhubung dengan panel sentral pada nurse station yang menunjukkan nomer bed menyala sebagai tanda sumber sinyal (audible & visible indicator), Dilengkapi switch reset dari isi bed pasien, dan switch untuk pemanggilan perawat bantuan jika diperlukan.
24
Oxygen, Compressed air, Vacum:
Supply sentral O2 dan compressed air dengan tekanan 50 – 55 psi, Tersedia minimal 2 buah outlet O2/bed, 1-buah compressed air / kadang diperlukan 2 titik. Setiap outlet harus berbeda baik sistem kunci maupun warna agar tidak tertukar. Dilengkapi indikator audible & visible low/high pressure pada tiap ruang ICU, Dilengkapi katup manual untuk service atau kejadian over pressure. Vacum sekurang-kurangnya 3-titik per bed dengan daya hisap 290 mmHg pada ujung selang. Indikator vacum kurang dari 194 mmHg audible dan visible.
25
Penerangan: Penerangan untuk seluruh ruang bagi kegiatan perawat, tulis menulis, tetapi dengan kekuatan cahaya tetap lembut guna kenyamanan pasien (luninasi total <30 foot-candles (fc). Night lighting <6,5 fc untuk penggunaan kontinyus atau 19 fc untuk penggunaan sesaat. Penggunaan reading lamp <30 fc.
26
Environment control system:
Pertukaran udara 6 kali volume ruang perjam, Jika ada toilet minimum exhoust 75 cfm langsung dibuang ke udara luar. Penggunaan AC sentral harus resirkulasi melalui filter yang memadai, dengan pengaturan suhu sesuai kenyamanan pasien. Jika ruang pasien modular, pengaturan AC harus masing-masing.
27
Prinsip dalam menyediakan ruang/fasilitas ICU, harus meminimalkan timbulnya stress bagi petugas dan dilengkapi pencahayaan yang cukup. Penempatan jendela harus tetap terkontrol, penutup jendela harus mudah dicuci, cahaya dari luar harus (skylight) diperlukan dan dapat diatur dengan penutup/louvers, kadang perlu reflective glass untuk mengatur cahaya. Portable / folding chair perlu untuk pengunjung disamping bed
28
Physiologic Monitoring
Electrocardiogram, Fluid Pressure, Respiratory parameters, Miscellanous physiological parameters,
29
Electrocardiogram: Satu / lebih lead ECG ditampilkan secara bersamaan dan terus menerus, Computerized rate & waveform analysis, asystole alarm, vantricular tachycardia & fibrillation, preset max/min heart rates, Memory function untuk operator recall of arrhythmias.
30
Fluid Pressure: Setiap alat sebaiknya mampu memonitor dua / lebih pressure secara bersamaan, Display max, min, mean values ditampilkan secara digital. Alarm indicator nilai kritis dari setiap parameters. Respiratory parameters: Untuk keperluan pengukuran kontinyus untuk arterial oxygen levels Oxygen monitoring: End-tidal CO2, pulse oxymeters. Miscellanous physiological parameters: Temperatur, RR, ST segment amplitude, non invasive cardiac output, mixed-venous oxygen. Saturation, continuous EEG.
31
Intensif Care Unit (ICU)
Pelayanan ICU: Diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat khusus,, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus, serta tindakan segera. Perawatan Intensif ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan. (KARS, 2007). Harus ada SOP yang mengatur tentang: Kriteria masuk dan keluar ICU (prioritas 1, 2, 3), Penggunaan/pemeliharaan peralatan. Perencanaan peralatan / peremajaan. Prosedur penyediaan alat/obat. Program Keselamatan Kerja, kebakaran, kewaspadaan bencana K3. Semua peralatan berfungsi baik sesuai dengan program kalibrasi dan pemeliharaan (siap pakai dan terpelihara terus menerus).
32
Program pemeliharaan peralatan Intensif Care Unit (ICU)
Harus mempunyai: Program pemeliharaan, Program dan prosedur perbaikan peralatan jika tidak berfungsi. Program pencegahan kontaminasi yang mengacu pada program pengendalian infeksi nosokomial. Program kalibrasi peralatan. Setiap prgram harus tersedia Kerangka Acuan Kerja (term of references/ TOR)
33
Peralatan Standar Intensif Care Unit (ICU)
Tempat tidur khusus. Tensi meter, Pulse Oxymetri, EKG, Alat pengukur vena sentral, Alat pengukur suhu, Alat pengisap (suction) sentral. Alat ventilasi manual + acc. Peralatan akses vaskuler. Ventilator. Oxygen Sentral. Lampu tindakan. Defibrilator Alat drain thorax. Emergency trolley Pompa infuse dan pompa syringe. Monitor tekanan darah BS/Sentral). Monitor tekanan arteri pulmonalis. Kapnograf. Bronchoscopy. Echocardiografi. EEG Hemodialisis.
34
Persyaratan ruangan Intensif Care Unit (ICU)
Luas: 12 ~ 20 M2 / per tempat tidur, termasuk sirkulasi di dalam ruangan. Jarak tempat tidur minimal 2 meter. Tempat tidur fleksible (mudah dirubah posisinya. Peralatan medis mudah dicapai petugas. Cukup tersedia obat-obatan. Perawat mudah mengawasi dan menolong pasien. Ruang ber AC. Dekat denga Ruang Operasi / Rcovery room. Cukup untuk peralatan dan seterilisasi. Tersedia listrik cadangan darurat. Ada sistem alarm pasien. Ada Denah ruang, petunjuk arah.
35
Program pengendalian Infeksi Nosokomial aspek fisik (ICU)
Keluar masuk menuju Ruang ICU harus dikendalikan (pintu, alas kaki, jas) Ada pemisahan antara spasi ruangan Umum/ kotor dan daerah bersih (terkendali): bisa dengan pintu / tabir udara / perbedaan tekanan udara. Pengunjung dibatasi secara ketat. Ada prosedur pencegahan Infeksi Nosokomial.
36
/products/ /cen...
37
12 Lead ECG homepages.cae.wisc.edu /~bme300/ecg_trainer_s09/
42
Reference: “Guidelines for Intensive Care Unit Design” Society of Critical Care Medicine
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.