Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehImas Fikri Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ABDUL KHOLIQ, 5401406033 PENGARUH PENGGUNAAN ROSELLA DAN PENAMBAHAN GULA PASIR DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C MINUMAN JELLY ROSELLA
2
Identitas Mahasiswa - NAMA : ABDUL KHOLIQ - NIM : 5401406033 - PRODI : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Boga) - JURUSAN : PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : demek_fansclub pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Ir. Siti Fathonah, M.Kes. - PEMBIMBING 2 : Dra. Wahyuningsih, M.Pd. - TGL UJIAN : 2011-09-22
3
Judul PENGARUH PENGGUNAAN ROSELLA DAN PENAMBAHAN GULA PASIR DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C MINUMAN JELLY ROSELLA
4
Abstrak Minuman jelly atau jelly drink merupakan produk yang dibuat dengan bahan utama hidrokoloid, yang jika dicampur dengan air akan menghasilkan struktur mudah hancur jika disedot. Produk ini mempunyai karakteristik berupa cairan kental tetapi masih ada bentuk gel sehingga tidak mudah mengendap dan mudah disedot. Syarat minuman jelly adalah mempunyai kandungan pektin, rosella Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,21%. Kandungan vitamin C bunga rosella kering sangat tinggi yaitu 211,2 mg/100g, selain itu bunga rosella juga bisa dikonsumsi sebagai obat sehingga rosella layak dijadikan minuman jelly yang menyehatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh penggunaan rosella dan penambahan gula pasir terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (2) Pengaruh penggunaan rosella pada penambahan gula pasir 10% terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (3) Pengaruh penggunaan rosella pada penambahan gula pasir 12% terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (4) Pengaruh penambahan gula pasir pada penggunaan rosella 35g terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (5) Pengaruh penambahan gula pasir pada penggunaan rosella 40g terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (6) Kandungan vitamin C minuman jelly rosella hasil eksperimen, (7) Tingkat kesukaan masyarakat terhadap minuman jelly rosella hasil eksperimen. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah rosella merah varietas sabdariffa dan gula pasir. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan ciri-ciri tertentu atau sifat-sifat dari populasi yang telah diketahui yang disebut dengan purposive sampling. Desain eksperimen yang digunakan adalah desain faktorial 2 x 2, yaitu variabel A ( penggunaan rosella 35g dan 40g ) dan variabel B ( penambahan gula pasir 10% dan 12% ). Metode dan alat pengumpulan data (1) penilaian subyektif dengan uji inderawi oleh panelis agak terlatih dan uji kesukaan oleh panelis tidak terlatih, (2) Penilaian obyektif dengan uji laboratorium yaitu uji kandungan vitamin C dengan metode Titrasi Iodium yang dilaksanakan di laboratorium kimia Universitas Negeri Semarang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktorial untuk menguji hipotesis 1 dan uji Tukey untuk menguji hipotesis 2 sampai 5 serta analisis rerata untuk menguji tingkat kesukaan minuman jelly rosella hasil eksperimen. Hasil penelitian meliputi (1) Tidak ada pengaruh penggunaan rosella dan penambahan gula pasir terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (2) Ada pengaruh penggunaan rosella pada penambahan gula pasir 10% terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam kecuali pada aspek rasa manis, (3) Ada pengaruh penggunaan rosella pada penambahan gula pasir 12% terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam kecuali pada aspek rasa manis, (4) Ada pengaruh penambahan gula pasir pada penggunaan rosella 35g terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis, (5) Ada pengaruh penambahan gula pasir pada penggunaan rosella 40g terhadap kualitas minuman jelly rosella dilihat dari tekstur, rasa asam dan rasa manis. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan vitamin C pada (6) Kandungan vitamin C minuman jelly rosella hasil eksperimen berkisar antara 42,24 - 63,36 mg/100g. Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada minuman jelly rosella dengan penggunaan rosella 40g dan penambahn gula pasir 10% yaitu sebesar 63,36 mg/100g, sedangkan kandungan vitamin C terendah terdapat pada minuman jelly rosella dengan penggunaan rosella 35g dan penambahn gula pasir 10% yaitu sebesar 42,24 mg/100g, (7) Sampel yang paling disukai masyarakat yaitu sampel minuman jelly rosella dengan pengunaan rosella 35g dan penambahan gula pasir 10% dengan total rerata 3,9 dengan kriteria disukai. Berdasarkan hasil uji rerata inderawi minuman jelly rosella hasil eksperimen yang terbaik dan paling disukai masyarakat adalah minuman jelly rosella pada sampel A1B1 yang menggunakan 35g rosella dan penambahan gula pasir 10%. Sampel A1B1 merupakan sampel dengan tekstur yang paling sesuai dengan kriteria minuman jelly yaitu tekstur yang hancur, namun rasanya cukup asam dan cukup manis. Saran dari peneliti yaitu jika untuk produksi skala besar lebih baik menggunakan sampel A1B2 yaitu sampel minuman jelly dengan penggunaan rosella 35g dan penambahan gula pasir 12%. Kandungan vitamin C dalam produk minuman jelly juga berkurang banyak sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan cara pemanasan yang tidak terlalu lama dan dengan suhu yang lebih rendah pada proses pemansan sari bunga rosella agar dapat menghasilkan produk minuman jelly rosella yang mempunyai mempunyai kandungan vitamin C yang tinggi.
5
Kata Kunci Minuman Jelly, Rosella, Vitamin C
6
Referensi Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Astawan, M. 2009. Panduan Karbohidrat Terlengkap. Jakarta : Dian Rakyat. Azwar, S. 1995. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Diterjemahkan oleh Hari Poernomo dan Adiono. Jakarta : AI Press. Djumanta, W. dan Sudrajat, R. 2008. Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika. Jakarta : Setia Purna Inves. Gaman, P. M. dan Sherrington. 1992. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikro Biologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Gaspersz, V. 1991. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Bandung : Tarsito. Hadi, S. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi. Haryati, R.T. 2009. Pengaruh Pengaturan pH dan Penambahan Gula Terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar Vitamin A Minuman Jelly Wortel (Daucus Carota). Skripsi Universitas Negeri Semarang. Hasibuan, D. 2010. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Zat Penstabil Terhadap Mutu Selai Rosella. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Hudaya, Saripah dan Setiasih Derajat. 1980. Dasar–Dasar Pengawetan I. Jakarta : Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Julianti, R. 2010. Ekstrak Sari Buah dan Jelly Drink. Laporan Praktikum Politeknik Negeri Jember. Kartika, B. dkk. 1998. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta. Margono, T. 2000. Selai dan Jelly. Jakarta : IKAPI. Maryani, H dan Kristiana, L. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosella. Jakarta : Agro Media Pustaka. 76 Sari, R. 2009. Pengaruh Konsentrasi Pektin dan Perbandingan Campuran Sari Buah Markisa dengan Nanas Terhadap Mutu Serbuk Minuman Penyegar. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Satuhu, S. 1994. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta : Penebar Swadaya. Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. ebookpangan.com2006 [ diakses pada 20 Septemberr 2010 ] http://ptp2007.wordpress.com/2009/11/22/jelly-drink [ diakses pada 13 desember 2010 ]
7
Terima Kasih http://unnes.ac.id
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.