Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Evaluasi Sumberdaya Lahan
Evaluasi Kemampuan Lahan Dr.Danang Sri Hadmoko, S.Si. M.Sc
2
Klasifikasi Kemampuan lahan
Klasifikasi kemampuan lahan (Land Capability Classification) adalah penilaian lahan (komponen – komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokkanya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat – sifatnya baik potensi dan penghambat dalam penggunaanya secara lestari. Kemampuan disini dipandang sebagi kapasitas lahan itu sendiri untuk suatu macam atau tingkat penggunaan umum.
3
Asumsi dalam Evaluasi Kemampuan Lahan
EKL merupakan klasifikasi yang bersifat interpretatif atas sifat-sifat lahan yang permanen Lahan dalam satu kelas kemampuan dicerminkan oleh tingkat kekritisan faktor penghambat, akan tetapi tidak harus sama dengan faktor tersebut (adanya potensi perbaikan lahan) EKL tidak secara langsung menggambarkan produktivitas komoditi tertentu, walaupun ada masukan yang dapat menaikkan klas kemampuan Diasumsikan tingkat pengelolaan yang cukup tinggi Tidak menunjukkan keuntungan ekonomis suatu penggunaan tertentu Apabila faktor penghambat dihilangkan, KL dinilai berdasarkan penghambat yang masih ada setelah dilakukan improvement dan beaya tidak dihitung EKL bersifat dinamis, tergantung pada kondisi aktual. Kejadian ekstrem (bencana, reklamasi, dll) akan mengubah secara total hasil EKL Pengelompokan kemampuan dapat berubah apabila ada informasi baru yang diperoleh. Kondisi infrastruktur tidak berpengaruh pada kemampuan lahan
4
Klasifikasi kemampuan lahan
Kelas Kemampuan Lahan Intensitas dan Macam Penggunaan Lahan Meningkat /bahaya meningkat kesesuaian dan pilihan penggunaan berkurang Hambatan Cagar Alam Hutan Penggembalaan Pertanaman Terbatas Sedang Intensif Sangat Intensif I II III IV V VI VII VIII II w Sub-Kelas Kelas Keterangan: II kelas kemampuan lahan [kelas] Wfaktor pembatas karakteristik lahan yang paling berat [sub-kelas]
5
Struktur klasifikasi kemampuan lahan
Kelas Kemampuan Sub kelas Satuan Pengelolaan Satuan Peta Tanah Dapat Digarap Kemampuan I II IIc : iklim IIe - 1 Seri X III IIe: erosi IIe - 2 Seri Y IV IIw: kelembaban IIe - 3 Seri Z IIs : tanah IIes V Tidak dapat digarap VI VII VIII
6
Kelas I Lahan kelas I mempunyai sedikit hambatan yang membatasi penggunaanya. Lahan kelas I sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim (dan tanaman pertanian pada umumnya), tanaman rumput, hutan dan cagar alam. 1) Terletak pada topografi hampir datar 2) Ancaman erosi kecil 3) Mempunyai kedalaman efektif yang dalam 4) Umumnya berdrainase baik 5) Mudah diolah 6) Kapasitas menahan air baik 7) Subur atau responsif terhadap pemupukan 8) Tidak Terancam banjir 9) Di bawah iklim setempat yang sesuai bagi tanaman umumnya.
7
Kelas II Tanah – tanah dalam kelas II memiliki beberapa hambatan atau ancaman kerusakan yang mengurangi pilihan penggunaanya atau mengakibatkannya memerlukan tindakan konservasi sedang. Hambatan atau ancaman kerusakan pada kelas II adalah salah satu kombinasi dari pengaruh berikut : Lereng yang landai Kepekaan erosi atau ancaman erosi sedang atau telah mengalami erosi sedang. Kedalaman efektif agak dalam Struktur tanah dan daya olah agak kurang baik Salinitas ringan sampai sedang atau terdapat garam natrium yang mudah dihilangkan akan tetapi besar kemungkinan timbul kembali. Kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase, akan tetapi ada sebagai pembatas yang sedang tingkatannya, atau Keadaan iklim agak kurang sesuai bagi tanaman dan pengelolaan.
8
Kelas III Tanah – tanah dalam lahan kelas III mempunyai hambatan yang berat yang mengurangi pilihan penggunaan atau memerlukan tindakan konservasi khusus dan keduanya. Lereng yang agak miring atau bergelombang Peka terhadap erosi atau telah mengalami erosi yang berat Seringkali mengalami banjir yang merusak tanaman Lapisan bawah tanah yang berpermeabilitas lambat Kedalamannya dangkal terhadap batuan, lapisan padat keras (hardpan), lapisan padas rapuh) atau lapisan liat padat (claypan) yang membatasi perakaran dan simpanan air. Terlalu basah atau masih terus jenuh air setelah didrainase Kapasitas menahan air rendah Salinitas atau kandungan natrium sedang Hambatan iklim yang agak besar.
12
Kelas IV Hambatan atau ancaman kerusaklan tanah – tanah di dalam kelas
IV disebabkan oleh salah satu kombinasi faktor – faktor berikut : Lereng yang miring atau berbukit Kepekaan erosi yang besar Pengaruh bekas erosi agak berat yang telah terjadi Tanahnya dangkal Kapasitas menahan air yang rendah Sering tergenang yang menimbulkan kerusakan berat pada tanaman. Kelebihan air bebas dan ancaman penjenuhan atau penggenangan terus terjadi setelah didrainase Tanaman semusim memerlukan ’engineering conservation’ seperti teras, etc... Keadaan iklim yang kurang menguntungkan.
13
Kelas V Tanah – tanah di dalam lahan kelas V tidak terancam erosi akan tetapi mempunyai hambatan lain yang tidak dapat dihilangkan, oleh karena itu lahan ini sesuai untuk tanaman rumput, padang penggembalaan, hutan produksi atau hutan lindung dan suaka alam. Ciri-cirinya antara lain: Tanah di daerah cekungan yang sering tergenang air Tanah berbatu Daerah rawa yang tergenang secara permanen
14
kelas VI Tanah – tanah dalam kelas VI mempunyai pembatas atau ancaman kerusakan yang tidak dapat dihilangkan, berupa salah satu atau kombinasi faktor – faktor berikut : 1) Terletak pada lereng agak curam 2) Ancaman erosi berat 3) Telah tererosi berat 4) Mengandung garam laut atau natrium 5) Berbatu – batu 6) Daerah perakaran sangat dangkal 7) Dapat digunakan untuk vegetasi permanen(hutan)
15
Kelas VII Kelas VII mempunyai beberapa hambatan atau ancaman kerusakan yang berat dan tidak dapat dihilangkan seperti : 1) Terletak pada lereng yang curam 2) Telah tererosi sangat berat berupa erosi parit 3) Daerah perakaran sangat dangkal
17
Kelas VIII Kelas VIII Lahan kelas VIII tidak sesuai untuk budidaya pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan dalam keadaan alami. Lahan kelas VIII bermanfaat sebagai hutan lindung, tempat rekreasi atau cagar alam. Pembatas atau ancaman kerusakan pada kelas VIII dapat berupa ; 1) Terletak pada lereng yang sangat curam 2) Berbatu 3) Kapasitas menahan air sangat rendah Contoh lahan kelas VIII adalah tanah mati, batu terungkap, pantai pasir dan puncak gunung.
18
Teknik Evaluasi Kemampuan Lahan
Pendekatan Fisiografis Pendekatan grid Pendekatan parametrik Metode matching Metode skoring & weighting
19
Penyajian data evaluasi kemampuan lahan
Peta Kemampuan lahan Tabel Grafik
20
Tables can frequently be used to present data in a manner more concise and easy to interpret than text Tables can be used, for example, to: Summarize the physical characteristics of land mapping units; Summarize the characteristics of land utilization types, together with their management and improvement specifications; Present the suitability classification itself, as in the map legend but in greater detail; List the physical, technological, economic and social data employed in each classification; Present the information used in comparison of the productivity and Profitability of each kind of land use.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.