Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAbdul Adhlovena Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Penerapan Metode Fermentasi pada Ekstraksi Minyak Kelapa
Oleh: Suryana Manalu F Sukardi F Norma Arisanti F Faizah Arifa F Dwi Windiana F Randi Swandaru F Febri Isni Prajayana F Neli Muna F Siti Ajizah F Budi Setiawan F Dina Nur Fitriana F
2
Latar Belakang Cara tradisional: Kekurangan Metode ini:
Cara basah memanaskan santan hingga seluruh air menguap dan minyak tertinggal (klentik) Kekurangan Metode ini: Kualitas hasil -> rendah, energi yang dibutuhkan lebih banyak, minyak yang dihasilkan lebih cepat tengik (1-2 minggu).
3
Tujuan Memperbaiki metode ekstraksi minyak kelapa sehingga kualitasnya meningkat: peningkatan kualitas, tahan lama rendah kolesterol rendemen meningkat hemat energi , lebih ekonomis
4
Cara Basah Tradisional
Cara Basah Fermentasi
5
Valuasi dan Komersialisasi Metode Fermentasi pada Proses Ekstraksi Minyak Kelapa
Metode Valuasi - Industry Standard - Discounted Cash Flow Metode Komersialisasi - Scanning Market Attractiveness - Market Segmentation, Targetting, dan Positioning - Analisis SWOT
6
Metode Valuasi Industry Standard
Perbandingan yang dilakukan adalah perbandingan dengan industri-industri yang melakukan prosesnya dengan metode fermentasi dengan metode basah tradisional.
7
Metode Valuasi Industry Standard Studi kasus:
Perusahaan Barco Kencur. Perusahaan ini memproduksi minyak kelapa dengan menggunakan metode pressing. Minyak kelapa yang dihasilkan dijual dengan harga Rp 7.000,- per liter. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi minyak kelapa adalah 8 jam tiap siklus dengan rendemen minyak kelapa yang dihasilkan mencapai 56%. Lamanya waktu proses merupakan salah satu barier dalam komersialisasi metode ini. Jadi, metode ini cocok digunakan untuk UKM-UKM yang mempunyai skala kecil dan menengah, bukan diterapkan pada industri yang memiliki skala besar
8
Perbandingan Metode Fermentasi dengan Cara Basah Tradisional
Keunggulan Kelemahan Metode Fermentasi Daya simpan lebih lama (tahan lama) umur simpan lebih 1 bulan. Dapat diproduksi secara praktis, skala RT Hemat bahan bakar Residu galendo lebih sedikit Tingkat ketengikan rendah Aroma lebih harum Waktu produksi lebih lama Membutuhkan kondisi khusus dalam Metode cara basah tradisional Waktu proses lebih singkat Peralatan lebih sederhana Biaya lebih rendah Minyak kelapa dihasilkan warnanya lebih gelap. Aroma tidak harum, lebih cepat tengik. Mengandung kadar air dan asam lemak bebas yang tinggi sehingga umur simpannya lebih pendek (kurang dari 1 bulan).
9
Metode Valuasi Discounted Cash Flow Asumsi:
nilai tingkat resiko/ discount rate (r) sebesar 14% per tahun masa valuasi nilai guna pada metode ini (n) selama 10 tahun
10
Metode Valuasi Perhitungan Discounted Cash Flow
DCF untuk metode ini= Rp untuk 10 tahun yang akan datang
11
Metode Komersialisasi
Scanning Market Attractiviness Entry Barrier : Program pemerintah yang melakukan pembinaan pada UKM minyak kelapa dengan cara basah traditional -> aplikatif dan sederhana alatnya. Method Substitute : Metode Konvensional dalam proses produksi minyak kelapa Main Kompetitor : Usaha kecil yang memproduksi minyak kelapa dengan metode konvensional
12
Market Segmentation, Targetting, dan Positioning
Pemerintah daerah : (Akses, prasarana, dan dana) UKM (memiliki pasar, sarana dan prasarana, melakukan proses produksi, menginginkan produk dengan kualitas yang bagus dengan proses yang ekonomis) Pemilik kebun (bahan baku, sarana dan prasarana rendah, serta dana yang rendah) Pemerintah pusat ( Dana, kebijakan pusat)
13
2. Targetting Analisis SWOT
Strength Weakness Opportunity Threat Pemerintah Pusat -Ketersediaan dana -Sarana dan prasarana -Tidak memiliki proses -Kinerja tidak stabil -Sebagai pembuat kebijakan pusat -Networking yang sangat luas Birokrasi Pemerintah Daerah Minim faktor produksi (peralatan,bahan baku,dll.) -Sebagai pembuat kebijakan daerah. -Networking yang kuat ke UKM Minyak Kelapa UKM Minyak Kelapa Menjalankan proses produksi Memiliki faktor produksi Modal yg dimiliki tidak terlalu besar Kontrol supply bahan baku -Keadaan UKMditentukan oleh pasar. -Kompetitor Pemilik Kebun Kelapa -Memiliki bahan baku (SCM lebih mudah) Tidak memiliki alat yang dibutuhkan untuk proses -Akses lebih luas -Posisi tawar yang rendah Berdasarkan analisis SWOT di atas, target yang dipilih adalah UKM
14
Minyak yang Sehat, Lebih Awet dan Hemat Energi
3. Positioning Minyak kelapa yang diproduksi dengan metode fermentasi ini sebagai : Minyak yang Sehat, Lebih Awet dan Hemat Energi
15
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.