Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRichie Aremania Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PERANAN ILMU-ILMU SOSIAL DALAM STUDI SEJARAH LOKAL
2
PENTINGNYA PENDEKATAN ILMU SOSIAL DALAM SEJARAH LOKAL
Sejarah lokal adalah sejarah mikro,sehingga menuntut metodologi khusus, yaitu harus mempunyai kerangka yang cukup halus agar dapat melakukan analisis yang tajam. Biasanya peristiwa kecil atau lokal tidak terlalu menarik, misalnya peristiwa kecil sekitar pemberontakan petani yang terbatas di suatu desa dan hanya berlangsung beberapa hari saja. Peristiwa tersebut baru mulai bermakna apabila pelbagai fakta ditempatkan pada suatu konteks atau mengandung struktur, pola, atau kecenderungan tertentu. Yang menarik misalnya sifat kepemimpinannya, jenis idiologinya, pola mobilitasnya, dsb.
3
Adanya perkembangan baru dalam studi sejarah di Indonesia, yang bukan saja ke arah sifat kritis analitisnya tetapi juga pergeseran ke arah tema-tema baru dalam objek studinya, sangat berkaitan dengan kajian sejarah lokal, karena tema-temanya banyak menyangkut peran khusus daerah tertentu di Indonesia. Di samping itu, sejarah lokal baru memperoleh relief jika ada pendekatan struktural, misalnya ada masalah tentang struktur agraria, struktur kekuasaan, struktur sosial, dan lain sebagainya.
4
TEORI DAN METODOLOGI DALAM PENULISAN SEJARAH
Teori dan metodologi mulai diketengahkan apabila penulisan sejarah tidak semata-mata bertujuan menceritakan kejadian tetapi bermaksud menerangkan kejadian dengan mengkaji sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, konteks sosialkulturalnya. Artinya secara mendalam hendak diadakan analisis tentang faktor-faktor kausalnya, kondisional, kontekstual, serta unsur-unsur yang merupakan komponen dan eksponen dari proses sejarah yang dikaji.
5
Langkah yang sangat penting dalam membuat analisis sejarah ialah menyediakan suatu kerangka pemikiran atau kerangka referensi yang mencakup pelbagai konsep dan teori yang akan dipakai dalam membuat analisis itu. Kerangka konseptual dan teoritis sebagai alat analisis tersedia dalam ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi, politikologi, dll.
6
KEGUNAAN ILMU-ILMU SOSIAL UNTUK SEJARAH
Pengaruh ilmu-limu sosial pada sejarah dapat digolongkan ke dalam konsep (gagasan atau ide), teori (kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verivikasi), permasalaha, dan pendekatan. A. Ekonomi Konsep-konsepnya seperti ekonomi makro, ekonomi mikro, ekonomi pembangunan, pemasara, inflasi, devaluasi, upah, gaji, biaya, bunga, nilai tambah, harga dan sewa.
7
B. Sosiologi Teori-tori sosiologi, seperti stratifikasi, revolusi, kekuasaan. Konsep-konsep sosiologi, seperti mobilitas sosial, perubahan sosial, dan solidaritas. Sejarawan yang mengutarakan struktur sosial dari masa tertentu semestinya memakai konsep stratifikasi sosial, kelas sosial, elite, struktur kekuasaan dll. C. Ilmu Politik Beberapa yang senantiasa dijumpai dalam proses gejala politik ialah kepemimpinan, otoritas, idiologi, organisasi, sistem politik, demokrasi, konstitusi, bargaining, birokrasi, kharisma, korupsi dll.
8
D. Antropologi Konsep-konsep yang perlu diketahui diantaranya: simbol, sistem kepercayaan, folklore, tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi (pembudayaan), inkulturasi (menyesuaikan diri dengan budaya setempat), primitif, dan agraris. E. Demografi Konsep-konsep sederhana seperti pekembangan penduduk, sensus, proyeksi, fertilitas, mortalitas, morbiditas, umur, jenis kelamin, dan migrasi.
9
BEBERAPA CONTOH BUKU KAJIAN SEJARAH DENGAN PENDEKATAN ILMU SOSIAL
10
Sartono Kartodirdjo, Peasant’s Revolt of Banten in 1888 (1966) dan Protest Movements in Rural Java (1973) Konsep-konsep ilmu soaial yang digunakan, seprti struktur, fungsi, elite, birokrasi, mobilitas sosial, patron-klien, kelas, dan perubahan sosial. Serta ideal type Max Weber, seperti patrimonialisme dan birokrasi rasional.
11
Suhartono, Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta (1830-1920)
Ilmu-ilmu soaial sangat berguna untuk mendiskripsikan masyarakat desa tradisional dan hubungan horisontal serta vertikalnya. Tanpa penguasaan teori sosial, topik-topik tentang apanage, bekel, status sosial, perubahan sosial, mobilitas sosial, elite pedesaan, dan keresahan sosial tidak akan menjadi jelas.
12
Elly Touwen Bouwsma, Negara, Islam, dan Kepemimpinan Lokal di Madura Bagian Barat: Studi Sejarah-Antropologi Buku ini berisi penelitian lapangan antropologi di desa Beru, Sampang, Madura Barat. Seteleh mendeskripsikan mengenai desa Beru tentang letak dan setting alam, keadaan tanah, data kependudukan, mata pencaharian, tratifikasi sosial, dan kelompok sosial (kekeluargaan dan keagamaan, orang-orang tua, kyai desa, aparat desa) sampailah buku ini pada penelitian sejarah antropologi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.