Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSIKOLOGI BELAJAR atau TEORI BELAJAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSIKOLOGI BELAJAR atau TEORI BELAJAR"— Transcript presentasi:

1 PSIKOLOGI BELAJAR atau TEORI BELAJAR

2 Psikologi Belajar atau Teori Belajar
Teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental) siswa. Di dalamnya terdiri atas 2 hal, yaitu: Uraian tentang apa yang terjadi dan diharapkan terjadi pada intelektual anak, Uraian tentang kegiatan intelektual anak mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia tertentu.

3 Psikologi Mengajar atau Teori Mengajar
Petunjuk bagaimana semestinya mengajar siswa pada usia tertentu, bila ia sudah siap belajar. Jadi pada teori mengajar terdapat prosedur dan tujuan mengajar Dengan menguasai psikologi pembelajaran, guru bisa mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dan bagaimana proses berpikirnya, dan mengetahui pula bagaimana menciptakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan tujuan pengajaran.

4 Aliran Psikologi Tingkah Laku
Teori Thorndike Teori Skinner Teori Ausubel Teori Gagne Teori Pavlov Teori Baruda Aliran Latihan Mental

5 Aliran Psikologi Kognitif
Teori Piaget Teori Bruner Teori Gestalt Teori Brownell Teori Dienes Teorema Van Hiele

6 1. Teori Thorndike Edward L. Thorndike ( ) mengemukakan beberapa hukum belajar: Law of Effect Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa trhdp suatu stimulus segera diikuti dg rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan bs timbul sbg akibat anak mndptkn pujian atau ganjaran lainnya. Stimulus ini trmsk reinforcement. Teori belajar stimulus-respon: koneksionisme (pada hakekatnya belajar mrpkn proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon.

7 Terdapat bbrp dalil atau hukum:
Hukum kesiapan (law of readiness): Bgmn kesiapan seorang anak dalam melakukan suatu kegiatan. Anak akan lebih berhasil belajarnya, jika ia telah siap melakukan kegiatan belajar. Hukum latihan (law of exercise): stimulus -respon akan memiliki hubungan satu sama lain secara kuat, jk proses pengulangan sering terjadi, makin banyak kegiatan dilakukan mk hubungan yg terjadi akan bersifat otomatis Hukum akibat (law of effect): kepuasan yg terlahir dari adanya ganjaran dr guru, dan anak cenderung utk berusaha melakukan atau meningkatkan apa yg telah dicapainya itu. Jk trdpt asosiasi yg kuat antara pertanyaan dan jawaban , mk bahan yg disajikan akan tertanam lbh lama dlm ingatan anak.

8 Kualitas dan kuantitas hasil belajar siswa tergantung dari kualitas dan kuantitas stimulus-respon dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Metode pemberian tugas, metode latihan (drill dan practice) akan lebih cocok utk penguatan dan hafalan.

9 Teori Skinner Burhus Frederic Skinner: ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yg amat penting dalam proses belajar. Ganjaran: respon yg sifatnya menggembirakan dan merupakan tingkah laku yg sifatnya subyektif. Penguatan: sesuatu yg mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respon dan lebih mengarah kpd hal-hal yg sifatnya dapat diamati dan diukur.

10 Teori Ausubel Belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai. Belajar menemukan berbeda dg belajar menerima Belajar menghafal berbeda dg belajar bermakna Menentang pendapat bhw metode menemukan plg baik krn bermakna, dan metode ceramah mrpkn belajar menerima, ia berpendapat bahwa metode peneluan dan ceramah bs menjadi belajar menerima atau bermakna, trgntg situasinya Metode ekspositori adalah metode megajar yg plg baik dan bermakna.

11 Teori Gagne Dlm belajar matematika, ada 2 objek yg dapat diperoleh: objek langsung dan tak langsung Objek langsung: fakta (objek matematika yg tinggal menerimanya, sprt lambang, bilangan, sudut, dan notasi- notasi matematika lainnya), keterampilan (kemampuan memberikan jwbn dg tepat dan cepat), konsep (ide abstrak yg memungkinkan kita dpt mengelompokkan objek ke dalam contoh dan bukan contoh), dan aturan (objek yg paling abstrak yg berupa sifat atau teorema) Objek tak langsung: kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif thd matematika, dan tahu bgmn semestinya belajar.

12 Menurut Gagne, ada 8 tipe belajar (terurut mnrt taraf kesukarannya): belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, membedakan, pembentukan konsep, pembentukan aturan, dan pemecahan masalah. Dalam pemecahan masalah, ada 5 langkah: Menyajikan masalah dalam bentuk yg jelas Menyatakan masalah dlm bentuk yg operasional Menyusun hipotesis alternatif dan prosedur kerja yg diperkirakan baik Mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya Menegcek kembali hasil yg sdh diperoleh

13 Teori Pavlov Teori belajar klasik. Ia melakukan percobaan thd seekor anjing. Anjing itu dikurung, dalam kandang dlm waktu tertentu dan diberi makan. Selanjutnya setiap akan diberi makan, Pavlov membunyikan bel. Ia memperhatikan bahwa setiap dibunyikan bel pd jangka waktu tertentu anjing itu mengeluarkan air liurnya, meskipun tdk diberi makanan. Agar siswa belajar dg baik, maka hrs dibiasakan.

14 Teori Baruda Siswa belajar melalui meniru (bukan menyontek) hal- hal yg dilakukan oleh org lain, teutama guru. Guru hrs menjadi model yg profesional.

15 Aliran Latihan Mental Berkembang sampai awal abad 20
Struktur otak manusia terdiri dari gumpalan- gumpalan otot. Agar kuat maka harus dilatih dg beban, mkn banyak latihan dan beban yg berat maka otot (otak) akan mkn kuat. Jika anak ingin pandai maka ia hrs dilatih otaknya dg cara bnyk berlatih memahami dan mengerjakan soal- soal yg benar, makin sukar materi itu maka makin pandai pula anak tsb.

16 Teori Piaget Struktur kognitif sebagai skemata, yaitu kumpulan dr skema-skema. Proses trjadinya adaptasi dr skemata yg tlh terbentuk dg stimulus baru: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi: proses pengintegrasian scr langsung stimulus baru ke dlm skemata yg telah terbentuk. Akomodasi: proses pengintegrasian stimulus baru ke dalam skemata yg telah terbentuk scr tidak langsung.

17 Ada 4 tahap perkembangan kognitif secara kronologis
Tahap sensori motor, dr lahir smp sktr 2 tahun Tahap pra-operasi, dari 2 th smp 7 tahun Tahap operasi konkret, dari 7 th smp 11 tahun Tahap operasi Formal, dr 11 th dst

18 Teori Bruner Jerome Bruner: belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kpd konsep-konsep dan struktur-struktur yg terbuat dlm pokok bahasan yg diajarkan, dan hubungan-hubungan yg terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. Dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Bruner menyarankan keaktifan anak dlm proses belajar.

19 3 tahap proses belajar yg dilalui anak (Teori Bruner):
Tahap enaktif: anak secara langsung terlibat dlm memanipulasi (mengotak-atik) objek. Tahap ikonik: kegiatan yg dilakukan anak berhubungan dg mental, yg mrpk gambaran dr objek- objek yg dimanipulasinya. Anak tdk lgsg memanipulasi objek sprt yg dilakukan dlm tahap enaktif. Tahap simbolik: anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Pd thp ini anak sdh mampu menggunakan notasi tnp ketergantungan thd objek riil.

20 Dalil-dalil (teori Bruner)
Dalil penyusunan (konstruksi): jk anak ingin mempunyai kemampuan menguasai konsep, teorema, definisi, mk anak hrs dilatih utk melakukan penyusunan representasinya. Dalil notasi: dlm penyajian konsep, notasi memegang peranan penting. Dalil pengkontrasan dan keanekaragaman: diperlukan contoh yg banyak, shg anak mengetahui karakteristik konsep tsb. Dalil pengaitan (konektivitas):lm matematika antara satu konsep dg konsep lainnya tdp hubungan yg erat.

21 Teori Gestalt John Dewey: pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hrs memperhatikan hal-hal: Penyajian konsep hrs lbh mengutamakan pengertian Hrs memperhatikan kesiapan intelektual siswa Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar. dlm meyajikan pelajaran, guru jgn memberikan konsep yg hrs diterima begitu sj, tp hrs lbh mementingkan pemahaman thd proses terbentuknya konsep tsb drpd hasil akhir.

22 Teori Brownell W. Brownell: belajar matematika hrs mrpkn belajar bermakna dan bljr pengertian. Sesuai dg teori Gestalt (latihan hafal/ drill sgt penting, ditetapkan stlh tertanamnya pengertian. Kekeliruan: belajar tdk melalui latihan hafalan dan mengasah otak, tp melalui bgmn anak berbuat, berpikir, memperoleh persepsi, dll

23 Teori Dienes Zoltan P. Dienes: matematika dianggap sbg studi ttg struktur,memisah-misahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan mengkategorikan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur. Benda-benda atau objek-objek dlm bentuk permainan akan sgt berperan bila dimanipulasi dg baik dlm pengajaran matematika. Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep yg aktivitasnya tidak berstruktur dan tdk diarahkan, anak melakukan percobaan dan mengotak-atik benda- benda konkret dan abstrak dr unsur yg sdg dipelajarinya itu.

24 Penggunaan alat peraga matematika dihadapkan pd balok-balok logik yg membantu anak dlm mempelajari konsep-konsep abstrak (mengenal warna, tebal tipis benda) Representasi: tahap pengambilan kesamaan sifat dr beberapa situasi yg sejenis. Simbolisasi: kemampuan merumuskan representasi dr setiap konsep-konsep dg menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan verbal. Formalisasi: mengurutkan sifat-sifat konsep dan merumuskan sifat-sifat baru dr konsep tsb.

25 Teorema Van Hiele Van Hiele (1954): menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak dlm geometri. Tiga unsur utama dlm pengajaran geometri (waktu, materi, dan metode pengajaran) jk ditata scr terpadu akan dpt meningkatkan kemampuan berpikir anak ke tingkatan berpikir yg lbh tinggi. Ada 5 tahap belajar dlm geometri: tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.

26 Tahap pengenalan: anak mulai belajar mengenai suatu bentuk geometri scr keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yg dilihatnya itu. Tahap analisis: anak sdh mulai mengenal sifat-sifat yg dimiliki benda geometri yg diamatinya, sdh mampu menyebutkan keteraturan yg terdapat pd benda geometri. Tahap pengurutan (deduksi informal): anak sdh mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, yg dikenal dg sebutan berpikir deduktif, namun blm berkembang scr penuh.

27 Tahap deduksi: anak sdh mampu menarik kesimpulan scr deduktif, menarik kesimpulan dr hal-hal yg bersifat umum menuju hal-hal yg bersifat khusus. Tahap akurasi: anak sdh mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yg melandasi suatu pembuktian.


Download ppt "PSIKOLOGI BELAJAR atau TEORI BELAJAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google