Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN Leonardo W. Permana, Dr., MARS.
2
TUJUAN MEMAHAMI RANCANGAN PENELITIAN
MENGHINDARI KESALAHAN DALAM PEMILIHAN RANCANGAN MENGETAHUI KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN SETIAP RANCANGAN MEMILIH RANCANGAN YANG COCOK (TUJUAN, SUMBERDAYA, WAKTU, DLL.) MENUNTUN PENELITI MENEMUKAN JAWABAN PERTANYAAN PENELITIAN
3
RETROSPEKTIF / KASUS KONTROL
RANCANGAN PENELITIAN DESKRIPTIF BELAH LINTANG OBSERVASIONAL ANALITIK PROSPEKTIF / KOHORT RETROSPEKTIF / KASUS KONTROL KUASI EKSPERIMENTAL EKSPERIMENTAL / INTERVENSIONAL EKSPERIMENTAL MURNI
4
RANCANGAN PENELITIAN :
DESKRIPTIF Hanya ada 1 kelompok studi Mengukur insidensi atau prevalensi Menggambarkan distribusi penyakit menurut variabel tempat, orang dan waktu Tidak ada kesimpulan tentang hubungan exposure dan outcome Informasi yang diperoleh dapat mengarahkan suatu exposure dengan outcome tertentu Penyajian tekstular, tabular, atau grafikal.
5
RANCANGAN PENELITIAN : DESKRIPTIF
Obesitas pada anak Epidemiologi kanker serviks Kejadian obesitas pada mahasiswa Kebiasaan jajan siswa sekolah dasar
6
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 1. BELAH LINTANG
Penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi faktor-faktor resiko dengan efek, dengan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Sering disebut juga penelitian transversal. Sering digunakan dalam penelitian-penelitian epidemiologi.
7
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
1. BELAH LINTANG SAKIT PAPARAN + TIDAK SAKIT POPULASI SAKIT PAPARAN - TIDAK SAKIT SAAT PENELITIAN
8
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
1. BELAH LINTANG KEUNTUNGAN : Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa Mudah dilaksanakan karena pengukuran variabel-variabel hanya dilakukan satu kali pada satu saat (tidak ada follow-up) Menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian analitis Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat.
9
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
1. BELAH LINTANG KERUGIAN : Subyek penelitian besar bila variabelnya banyak Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek lemah Hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori penting Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah). Tidak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek
10
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 2. KOHORT
KEMUNGKINAN KAUSA / PAPARAN / FAKTOR RISIKO (MASA KINI / MASA LALU) EFEK / OUTCOME (MASA DEPAN / MASA KINI)
11
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
2. KOHORT PROSPECTIVE COHORT SAKIT PAPARAN + TIDAK SAKIT POPULASI SAKIT PAPARAN - TIDAK SAKIT NOW NEXT TIME
12
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
2. KOHORT RETROSPECTIVE COHORT SAKIT PAPARAN + TIDAK SAKIT POPULASI SAKIT PAPARAN - TIDAK SAKIT LAST TIME NOW
13
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 2. KOHORT
ANALISIS KUATNYA HUBUNGAN : RELATIVE RISK / RISIKO RELATIF : perbandingan resiko menjadi sakit antara kelompok terpapar dengan kelompok tak terpapar
14
RR = RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 2. KOHORT
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN KANKER PARU KANKER PARU + KANKER PARU - TOTAL MEROKOK + a b a+b MEROKOK - c d c+d a+c b+d a+b+c+d a/a+b RR = c/c+d
15
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
2. KOHORT KERUGIAN : Tidak efisien karena butuh waktu relatif lama (tergantung jenis penyakit yang akan diteliti) Mahal Sering tidak dapat memenuhi kaidah ethical clearance Extraneous variable kadang sukar dikontrol. Ukuran sampel sangat besar untuk penyakit yang jarang
16
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
2. KOHORT KEUNTUNGAN : Satu - satunya cara untuk menentukan insidensi langsung (risiko absolut) Dapat mengetahui perubahan-perubahan sejalan waktu atau perjalanan alamiah penyakit Mengikuti pertanyaan klinis yang logis : Jika orang – orang terpapar faktor risiko X apakah akan menjadi sakit Y? Dapat menilai sejumlah efek secara serentak Bebas bias seleksi dan recall bias
17
? RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 3. KASUS KONTROL EFEK / OUTCOME
KEMUNGKINAN KAUSA / PAPARAN / FAKTOR RISIKO (MASA LALU) EFEK / OUTCOME (MASA KINI) KASUS KONTROL
18
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
3. KASUS KONTROL PRINSIP : Mengidentifikasi subyek yang memiliki efek (+) atau kasus ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang diduga berperan Mengidentifikasi subyek yang memilIki efek (-) atau kontrol ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang sama Menentukan kasus dan kontrol yang terpapar maupun yang tidak terpapar bandingkan
19
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
3. KASUS KONTROL ? TERPAPAR KASUS TIDAK TERPAPAR TERPAPAR KONTROL TIDAK TERPAPAR NOW IN THE PAST
20
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 3. KASUS KONTROL
ANALISIS KUATNYA HUBUNGAN : ODDS RATIO : * perbandingan kemungkinan peristiwa terjadi dalam satu kelompok dengan kemungkinan di kelompok lain. * ukuran besarnya efek dan umumnya digunakan untuk membandingkan hasil dalam uji klinik.
21
OR = RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK : 3. KASUS KONTROL
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN KANKER PARU KANKER PARU + KANKER PARU - TOTAL MEROKOK + a b a+b MEROKOK - c d c+d a+c b+d a+b+c+d ad OR = bc
22
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
3. KASUS KONTROL Matching Kelompok kontrol dipilih dari subyek yang memiliki karakteristik serupa dengan kasus (Ingat ”kasus” sudah memiliki efek +, “kontrol” belum memiliki efek atau efek –) Contoh: Bila mendapatkan kasus laki-laki usia 50 – 60 tahun, carilah kontrol juga laki-laki usia 50 – 60 tahun
23
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
3. KASUS KONTROL KEUNTUNGAN : Cocok untuk mempelajari penyakit yang jarang ditemukan Hasil cepat, ekonomi Subyek penelitian bisa lebih sedikit Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit Kesimpulan korelasi lebih baik karena ada pembatasan dan pengendalian faktor risiko Tidak mengalami kendala etik
24
RANCANGAN PENELITIAN ANALITIK :
3. KASUS KONTROL KERUGIAN : Bias Tidak diketahui pengaruh variabel luar yang tak terkendali dengan teknik matching Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yang di“matching”kan banyak Kelompok kasus dan kontrol tidak random Gangguan faktor luar
25
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Metode penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam metode penelitian jenis ini, peneliti mempunyai otoritas untuk memanipulasi berbagai tingkat variabel independen tertentu. Tidak etis bila dilakukan untuk mengkaji penyebab penyakit pada subyek manusia. Pada subjek manusia bertujuan untuk : Preventif/Profilaktik Promotif Terapeutik
26
(SAMPEL & PENUGASAN KELOMPOK) PERLAKUAN (TREATMENT)
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK : MANIPULASI VARIABEL KONTROL PENUGASAN RANDOM (SAMPEL & PENUGASAN KELOMPOK) PERLAKUAN (TREATMENT)
27
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
KELOMPOK PERLAKUAN : kelompok yang dikenai intervensi dan diselidiki efektivitasnya intervensi bisa tunggal atau kombinasi KELOMPOK PEMBANDING : tidak dikenai intervensi, diselidiki efektivitasnya, bukan berarti tanpa perlakuan
28
EKSPERIMENTAL (dengan Kontrol)
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL (dengan Kontrol) SAKIT SUBYEK PENELITIAN TIDAK SAKIT SUBYEK INTERVENSI SAKIT KONTROL TIDAK SAKIT AWAL PENELITIAN WAKTU
29
EKSPERIMENTAL (tanpa Kontrol)
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL (tanpa Kontrol) SAKIT SUBYEK SUBYEK PENELITIAN TIDAK SAKIT INTERVENSI WAKTU AWAL PENELITIAN
30
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
INTERVENSI : Paling sederhana : pendidikan kesehatan, penyuluhan Pemberian terapi simptomatik Pemberian terapi diet Pemberian terapi kausal : antibiotika, operasi, dll.
31
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
INTERVENSI : Harus dirumuskan/ dideskripsikan dengan jelas , sehingga pemberiannya konsisten/ sama untuk semua subyek contoh : penyuluhan harus tertulis supaya diberikan oleh siapapun sama isi dan caranya Obat : sama jenis obat, sediaan, merek, dosis, waktu pemberian
32
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
BEBERAPA ISTILAH : Blind/tersamar : peneliti tak tahu pasien dapat obat yang mana Randomisasi : semua penderita mendapat kesempatan yang sama untuk mendapat jenis terapi tertentu. Cara randomisasi sederhana : undian, nomor ganjil, dll. Yang baik : randomisasi dengan komputer atau tabel random Uji klinik dengan self control : kontrolnya penderita sendiri, sesudah mendapat terapi dibanding sebelum diterapi Cross-over : penderita dapat obat pertama, diikuti washout period, kemudian dapat obat kedua dan sebaliknya pada kelompok lain
33
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
KEUNTUNGAN : Merupakan disain terbaik untuk mengendalikan / menyeimbangkan (balancing) confounding variables Validitas internal tinggi Disain ini mempunyai pembanding yang bersamaan waktu (concurrent). Jadi intervensi luar tidak mempengaruhi hasil akhir Analisis mudah
34
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
KERUGIAN : Rancangannya kompleks Kadang-kadang tidak etis Populasi studi dapat berbeda dengan populasi target / sasaran Validitas eksternal rendah Double blinding sulit dilakukan
35
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Rancangan Rambang Lugas (Completely Randomized Design) Rancangan Sama Subyek (Within Subject Design) Rancangan Faktorial (Factorial Design) Rancangan Pola Silang (Cross-Over Design) Rancangan Blok Tak Lengkap Berimbang (Balanced Incomplete Design)
36
RANCANGAN PENELITIAN KUASI EKSPERIMENTAL / EKSPERIMENTAL SEMU
Pengendaliannya terhadap variabel – variabel non eksperimental tidak begitu ketat dan penentuan sampelnya tidak melalui randomisasi. Rancangan percobaan dan teknik analisis data dapat menggunakan rancangan dan teknik analisis sebagaimana yang berlaku untuk penelitian eksperimental
37
RANCANGAN PENELITIAN KUASI EKSPERIMENTAL / EKSPERIMENTAL SEMU
1. One-Shot Case Study 2. One-Group Pretest-Posttest Design 3. Randomized Solomon Four-Group Design 4. Non-Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.