Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerru Luph Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Pusing juga nyari suku – suku dayak. Tapi seru qo......
hidup dayak, hidup dayak
2
Saya halimahtu saadiyah. 5o th mendatang
totong
3
Mngenal lebih dekat suku dayak
Seni budaya Pengertian secara singkat Dunia mistis dalam suku dayak Mengenai asal mula Adat istiadat suku dayak perkembangannya
4
Pengertian secara singkat
Suku dayak adalah suku asli kalimantan yang hidup berkelompok dan hidup di pedalaman dan sebagainya Kata dayak adalah sebutan dari orang – orang melayu yang datang kekalimantan Menteng ueh mamut itu adalah semboyan bagi orang – orang dayak yang artinya seseorang yang gagah berani dan pantang mundur
5
Asal mula dan perkembangannya
Pada tahun ( ) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.
6
perkembangannya Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun (Fridolin Ukur,1971). Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).
7
Masuknya islam dalam suku dayak
Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)
8
Seni budaya Dalam hal ini suku dayak kaya akan tari tarian diantaranya yaitu: 1. Tari Gantar Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
9
. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
10
. Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Cakeep euy..
11
. Tari Belian Bawo Rian fardani
12
Tari Hudoq
13
Adat istiadat suku dayak
adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini yaitu: Upacara Tiwah Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
14
Dunia mistik dalam suku dayak
Supranatural contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan. Mangkok merah. Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak
15
assalamualaikum
16
Daftar isi Senjata Sukubangsa Dayak
Sejarah Dayak pada masa kini Senjata Sukubangsa Dayak Totok Bakakak (kode) yang umum dimengerti Sukubangsa Dayak Tradisi Penguburan Macam Suku Dayak
17
Sejarah Singkat Suku Dayak
Dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan. .Bertolak dari pendapat itu, diduga nenek moyang orang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi. Gelombang pertama terjadi kira-kira 1 juta tahun yang lalu tepatnya pada periode Interglasial-Pleistosen. Kelompok ini terdiri dari ras Australoid Pada zaman Pre-neolitikum, kurang lebih suku mongoloid.
18
Kelompok ketiga datang kurang lebih 5000 tahun silam
Kelompok ketiga datang kurang lebih 5000 tahun silam. Mereka ini berasal dari daratan Asia dan tergolong dalam ras Mongoloid juga. . Gelombang migrasi itu masih terus berlanjut hingga abad 21 ini. Teori ini sekaligus menjelaskan mengapa orang Dayak memiliki begitu banyak varian baik dalam bahasa maupun karakteristik budaya.
19
Dayak dewasa ini kelompok suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu apakah suatu subsuku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang,hasil budaya material seperti tembikar,sumpit,beliong(kampak Dayak),pandangan terhadap alam,mata pencaharian(sistem perladangan),dan seni tari. Perkampungan Dayak biasanya disebut: lewu, lebu Di kecamatan-kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala Adat yang memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda,
20
Senjata suku dayak Sipet / Sumpitan. Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 - 2,5 meter, ditengah-tengahnya berlubang dengan diameter lubang ¼ - ¾ cm yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan (Damek). Ujung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Anak sumpit disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan. Lonjo / Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras. Telawang / Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.
24
Ini adalah tameng, dan tombak
26
Kode Suku Dayak Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju "Asang". Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang.
27
Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya.
Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan mendapat bahaya. Mengirim Abu, berarti ada rumah terbakar.
28
Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati tenggelam, harap lekas datang. Bila ada sanak keluarga yang meninggal karena tenggelam, pada saat mengabarkan berita duka kepada sanak keluarga, nama korban tidak disebutkan. Mengirim cawat yang dibakar ujungnya berarti salah seorang anggota keluarga yang telah tua meninggal dunia.
29
Mengirim telor ayam, artinya ada orang datang dari jauh untuk menjual belanga, tempayan tajau.
Daun sawang/jenjuang yang digaris (Cacak Burung ) dan digantung di depan rumah, hal ini menunjukan bahwa dilarang naik/memasuki rumah tersebut karena adanya pantangan adat. Bila ditemukan pohon buah-buahan seperti misalnya langsat, rambutan, dsb, didekat batangnya ditemukan seligi dan digaris dengan kapur, berarti dilarang mengambil atau memetik buah yang ada dipohon itu.
30
Penguburan suku dayak dengan sejarah panjang kedatangan manusia di Kalimantan Dalam sejarahnya terdapat tiga budaya penguburan di Kalimantan : penguburan tanpa wadah dan tanpa bekal, dengan posisi kerangka dilipat. penguburan di dalam peti batu (dolmen) penguburan dengan wadah kayu, anyaman bambu, atau anyaman tikar. Ini merupakan sistem penguburan yang terakhir berkembang.
31
Penguburan primer Penguburan primer idak lagi dilakukan di goa. Di hulu sungai Bahau dan cabang-cabangnya di Kecamatan Pujungan, Malinng Kaltim, banyak dijumpai kuburan tempayan-dolmen yang merupakan peninggalan megalitik. Perkembangan terakhir, penguburan dengan menggunakan peti mati (lungun) yang ditempatkan di atas tiang atau dalam bangunan kecil dengan posisi ke arah matahari terbit. Masyarakat Dayak Ngaju mengenal tiga cara penguburan, yakni : dikubur dalam tanah diletakkan di pohon besar dikremasi dalam upacara tiwah.
34
Penguburan sekunder Prosesi penguburan sekunder
Tiwah adalah prosesi penguburan sekunder pada penganut Kaharingan, sebagai simbol pelepasan arwah menuju lewu tatau (alam kelanggengan) yang dilaksanakan setahun atau beberapa tahun setelah penguburan pertama di dalam tanah. Ijambe adalah prosesi penguburan sekunder pada Dayak Maanyan. Belulang dibakar menjadi abu dan ditempatkan dalam satu wadah.
35
Upacara tantulak Upacara tantulak dilakukan tiga hari setelah upacara penguburan dengan tujuan untuk memindahkan arwah orang yang baru saja meninggal dari alam kubur ke tempat penantian Selain itu, upacara tantulak juga bertujuan untuk memulihkan keseimbangan magis, menjauhkan segala macam marabahaya dan menghilangkan segala kemalangan atau kesialan dan hal-hal yang tidak baik yang dapat timbul pada keluarga si mati maupun pada seluruh warga kampung.
36
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam upacara ini
Upacara ini mempunyai tahapan – tahapan Dan mempunyai nilai budaya
37
Tahapannya meliputi Tahap empat pertama
tahap penyembelihan babi; tahap penaburan makanan di kuburan si mati tahap menabur beras yang telah diasapi dengan kemenyan untuk mandurut sangiang (mengabarkan dan mengundang kehadiran Sangiang) tahap mangkang sangiang atau penyambutan Sangiang Raja Duhung Mama Tandang
38
Empat tahap yang kedua tahap pengolesan darah babi dan ayam
tahap memapas nyalentup, yaitu tahap pengusiran kuasa jahat dan kesialan dari rumah si mati tahap menghanyutkan daun sawang dan humbang ke sungai tahap peramalan dengan tujuh butir behas hambaruang. Seluruh rentetan upacara ini biasanya dilakukan dari pagi hingga malam hari.
39
Peralatan upaacara kematian
Peralatan dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam upacara tantulak adalah: (1) satu ekor babi (2) dua ekor ayam yang telah dimasak tanpa dipotong-potong (3) sebuah mangkuk tambuk yaitu mangkuk yang berisi beras; (4) sebuah mangkuk lagi yang berisi behas hambaruang, yaitu beras yang dianggap bening dan tanpa cacat sebanyak tujuh butir
40
(7) beberapa ruas bambu (humbang)
(5) sebuah gong yang ditelentangkan dan di dalamnya ditaruh satu pasang pakaian si mati semasa masih hidup, sisir, minyak, cermin, dan sedikit air. (6) sebuah kelapa yang ditancapkan sebilah tombak dan diikatkan jenjuang sawung, kemudian ditaruh dalam sebuah bakul (palundu). (7) beberapa ruas bambu (humbang)
41
Upacara kematian
45
macam – macam suku dayak
Suku Dayak Abal Suku Dayak Bakumpai Suku Dayak Bentian Suku Dayak Benuaq Suku Dayak Bidayuh Suku Dayak Bukit Suku Dayak Darat:Dayak Mali Suku Dayak Dusun Suku Dayak Dusun Deyah Suku Dayak Dusun Malang Suku Dayak Dusun Witu Suku Dayak Kadazan Suku Dayak Lawangan
46
Suku Dayak Maanyan Suku Dayak Mali Suku Dayak Mayau Suku Dayak Meratus Suku Dayak Mualang Suku Dayak Ngaju Suku Dayak Ot Daum Suku Dayak Samihim Suku Dayak Seberuang Suku Dayak Siang Murung Suku Dayak Tunjung Suku Dayak Kebahan Suku Dayak Keninjal
47
Suku dayak abal Dayak Abal adalah salah satu kelompok suku Dayak yang berdiam di Desa Halong Dalam, Desa Aong, dan Desa Suput. Ketiga desa ini merupakan bagian wilayah administratif Kecamatan Haruai, Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan Mata pencarian dari sekktor pertanian
48
Suku dayak bakumpai satu rumpun dengan dayak nganju
Suku Bakumpai atau Dayak Bakumpai adalah subetnis rumpun Dayak Ngaju yang mendiami sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito Suku bakumpai merupakan kekelargaan dengan suku dayak nganju Agama mereka hampir semua islam Bakumpai itu julukan bagi orang yang mendiami pinggir sungai Kupai sendiri arinya rumput Dan bakumpai artinya memiliki
49
Suku dayak bentian (suku besar dayak lawangan)
Suku Besar Dayak Lawangan adalah Suku Besar yang menggabungkan beberapa suku Dayak dari Rumpun Ot Danum yang memiliki kedekatan kebudayaan dan adat istiadat, Suku Bentian adalah suku Dayak yang termasuk Suku Besar Dayak Lawangan, termasukrumpun out danum
50
suku dayak benuaq Benuaq sendiri berasal dari kata Benua dalam arti luas berarti suatu wilayah/daerah teritori tertentu, seperti sebuah negara/negeri. pengertian secara sempit berarti wilayah/daerah tempat tinggal sebuah kelompok/komunitas. Menurut cerita pula asal kata Benuaq merupakan istilah/penyebutan oleh orang Kutai, yang membedakan dengan kelompok Dayak lainnya yang masih hidup nomaden. Orang Benuaq telah meninggalkan budaya nomaden.
51
Dayak benuaq
52
suku dayak biduyuh Suku dayakbiduyuh akrab dengan suku dayak bukar sadong dan suku dayak ranjang di sumatra. Ini tak heran karena nenek moyang mereka dulunya mendiami tiga sungai yaitu sungai rajang bukar dan sadong Dayak biduyuh mayoritas beragama keristen Mereka hidup dari alam
53
Dayak bukit, atau dayak meratus
Suku Dayak Bukit/Suku Dayak Meratus adalah suku yang mendiami gunung meratus Dayak bukit merupakan suku kekeluargaan dengan dayak nganju Suku dayak bukit adalah suku dayak yang tidak menekankan kepadabanyaknya upacara
54
Suku dayak mali Agama suku ini kristen katolik dan protestan. Ada juga yang memelukislam tapi hanya minoritas Kepercayaannya sesuai agama yan dianut tetapi ada juga yang masih mencampur adukan dengan dinamisme dan animisme Suku ini sarat sekali dengan cerita – cerita dongeng Dan tradisi yang paling membedakan dengan suku lain yaitu masih diadakannya tradisi kanibal
55
sukudayak dusun Suku Dayak Dusun adalah salah satu etnisdayak terbesar di kalimanan tengah Dan mereka hidup diperkampungan (dusun)
56
suku dayak dusun witu Suku Dayak Dusun Witu adalah suku dayak dari out danum yang mendiami buntok keecil di desa pendang Suku ini mempunyai kesamaan kepercayaan dengan suku dayak out danum dan itu berubah sesuai kepercyaan individu dengan masukya kepercayaan baru
57
suku dayak kadazan Dayak Kadazan adalah sebutan untuk suku uang mendiami perairan sungai Suku ini kental sekali dengan dunia mistik
58
Suku dayak lawangan Merpakan salah satu dari suku – suku dusun
Suku lawangan mendiami sebelah timur kalimantan selatan
59
Suku dayak mayaan (dusun mayan)
Suku dayak mayaan masih merupakan dari dayak dusuun, mereka mendiami sebelah timu kalimantan tengah. Dan sebelah utara kalimantan barat Suku ini mempraktekan prekttisi sektor pertanian, serta masih sangat berperannya dukun dalam kehidupan mereka Suku dayakini mempunya organisasi yang diberi nama Dusmala . Dan menggabungkan dayak mayaan,lawangan, dan dayak dusun
60
Dayak mualang Salah satu ciri yang tampak pada orang Mualang adalah ciri fisik yang mongoloid wajah bulat, kulit putih/kuning langsat, mata agak sipit, rambut lurus, ada juga yang ikal serta relatif tidak tinggi.
61
suku dayak warukin Adalah suku dayak mayaan yang mendiami desa warukin
62
dayak seberuang dan dayak siang
Dayak Seberuang adalah suku Dayak dari rumpun Iban yang terdapat di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Suku Siang atau Dayak Siang Murung adalah suku asli di kabupaten Murung Raya bagian timur laut provinsi Kalimantan Tengah
64
Konsep alam Cerita atau mitos tentang alam semesta memberikan gambaran kepada kita bahwa sebelum segalanya ada, terdapat suatu ruang kosong yang sangat luas yang gelapnya lebih pekat daripada malam. Di dalam ruang ini terdapat suatu sarang burung raksasa. Di sana ada Elang Raksasa Langit (Beniak Lajang Langit). Di atas pundak elang itu terdapat roh yang disebut Wook Ngesok. Wook Ngesok memiliki dua lengan berupa batu karang. Lengan kanannya disebut Batuq Rangkang Bulau dan lengan kirinya disebut Batuq Ding Dingkikng. Di bahu sebelah kirinya terdapat suatu tempat yang disebut segenggam bumi (Belikutn Tana) dan segundukan langit (Bengkolokng Langit). Sedangkan di bahu sebelah kanannya terdapat tempat yang disebut tanah kekuasaan (Tana kuasa) dan segundukan bumi (Bengkolokng Tana).
65
Konsep alam dan manusia
Ada tahapan – tahapan dalam penjadian yaitu :
66
Tahap pertama Ada dua bukit tempat diamnya dewa tertinggi yaitu bukit emas dan permata, berkali – kali bukit itu bertabrakan, Tabrakan pertama menyebabkan adanya awan, Tabrakan kedua adanya langit Tabrakan ketiga menghasilkan gunung dan batu karang Tabrakan keempat menghasilkan bulan dan mata hari Tabrakan kelima menghasilkan burung dan ikan Tabrakan keenam elahirkan binatang rowang riwoYang memiliki lidah emas dan didis mahendra dengan batu permata Tabrakan keujuh menghasilkan mahkota mahatala
67
Tahap kedua Pada tahapini alam semesta sudah terjadisebagai suat totalitas, akan tetapi belum ada manusia dan tempat tinggalnya
68
Tahapan ketiga Mahatala memanggil jatha untuk berunding dialam atas, dala perundingan itu mahatala mengangkat mahkotanya dan menyebabkan tumbuhnya sebatang pohon – hidup yang memiliki daun dari emas dan buah dari gading
69
Tahap keempat Kemudian ada dua ekor burung enggang , yang hinggap dipohon itu. Kemudian burung itu berteengkar , sehingga menyebabkan hancurnya pohon yang indah itu. Dan nantinya terjadi cikal bakal terjadinya manusia
70
kesimpulan Manusia Dayak adalah manusia yang bergantung sepenuhnya dengan alam. Tanpa alam (dalam hal ini adalah hutan) orang Dayak akan mengalami banyak kesulitan untuk mengembangkan dan memaknai hidupnya. Hal ini tampak dalam cara, pola hidup dan corak budayanya. Manusia Dayak menganggap alam sebagai jiwanya sendiri selama perjalanan hidupnya di dunia. Sebagiamana halnya wanita pertama (Ape Tempere) yang menyatu dengan tanah dan pria pertama (Tamarikukng Langit) yang diciptakan dari sisa bahan dasar pembuatan langit dan bumi, maka manusia Dayak menemukan identitasnya dalam kesatuan dengan alam/tanah dan akan mencapai kepenuhannya dalam kesatuan dengan yang ilahi sebagai penguasa langit/surga.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.