Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMario Syahrul Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
EKONOMI DAN KEADILAN Petemuan Ke-4 ETIKA BISNIS
2
Hubungan Ekonomi dan Keadilan
Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat, karena : Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dari masalah kelangkaan. Ekonomi timbul dari keterbatasan sumberdaya. Barang yang tersedia selalu langka dan karena itu kita mencari cara untuk membagikannya atau mendistribusikannya dengan baik. Ekonomi adalah studi tentang cara bagaimana masyarakat menggunakan sumberdaya yang langka untuk memproduksi komoditas yang berharga dan mendistribusikannya di antara orang-orang yang berbeda. Seandainya tidak ada kelangkaan, tidak akan ada ekonomi, demikian pula dengan keadilan; tidak perlu keadilan. Selama sumberdaya berlimpah-limpah, tidak mungkin muncul masalah keadilan. ETIKA BISNIS
3
Masalah keadilan atau ketidakadilan baru muncul, jika tidak tersedianya barang yang cukup untuk semua orang yang inginkannya. Adilnya tidaknya suatu keadaan selalu terkait dengan kelangkaan. Ekonomi dan Keadilan selalu terkait atau sekurang-kurangnya seharusnya terkait. Tujuan dari pembangunan adalah untuk menciptakan masyaraka yang adil dan makmur. Keadilan menjadi kata yang hampa belaka, bila tidak tersedia barang yang cukup/kemakmuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini diatur oleh ekonomi suatu negara Kemakmuran tidak menjamin adanya keadilan, bila kekayaan tidak terbagi dengan seimbang. Kemakmuran dan keadilan saling melengkapi dan bersama-sama mensyaratkan masyarakat yang diatur dengan baik. ETIKA BISNIS
4
HAKIKAT KEADILAN Celsus (orang romawi kuno) menggambarkan keadilan dengan singkat sebagi “tribuere cuique suum” dalam bahasa inggrisnya to give everibody his own” atau dalam bahasa indonesia: ‘memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya” Keadilan adalah memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya ETIKA BISNIS
5
CIRI KHAS YANG MENANDAI KEADILAN
Keadilan tertuju pada orang lain Keadilan harus ditegakkan/dilaksanakan Keadilan menuntut persamaan ETIKA BISNIS
6
1. Keadilan tertuju pada orang lain
Masalah keadilan atau ketidakadilan hanya bisa timbul dalam konteks antar manusia. Untuk itu diperlukan sekurang-kurangnya dua orang Bila suatu saat manusia di bumi ini tinggal satu orang, masalah keadilan dan ketidakadilan sudah tidak ada lagi. ETIKA BISNIS
7
2. Keadilan harus ditegakkan
Keadilan tidak diharapkan saja atau dianjurkan saja. Keadilan selalu berurusan dengan hak orang lain. Kalau kita memberi sesuatu karena alasan keadilan, kita harus atau wajib memberikannya. Kalau kita memberi sesuatu karena alasan lain, kita tidak wajib memberikannya. Dalan konteks keadilan bisa dipakai bahasa hak atau bahasa kewajiban, tanpa mengubah artinya. Bahasa hak: A berhak mendapat benda X dari B Bahasa kewajiban: B wajib memberi benda X kepada A ETIKA BISNIS
8
3. Keadilan menuntut persamaan
Atas dasar keadilan, kita harus memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, tanpa kecuali. Majikan memberikan gaji yang adil kepada 3000 karyawannya, kecuali kepada satu orang, ia tidak pantas disebut adil. Mungkin ada orang yang berkata apalah artinya satu dibanding tiga ribu. Dari segi etika etika perbedaan ini amat menentukan sekali. Majikan baru pantas dikatakan orang yang adil, bila ia berlaku adil terhadap semua orang. Keadilan harus dilaksanakan terhadap semua orang, tanpa melihat orangnya siapa. ETIKA BISNIS
9
PEMBAGIAN KEADILAN Pembagian Klasik Pembagian Modern
Keadilan Individual dan Keadilan Sosial Keadilan Distributif pada Khususnya Keadilan Ekonomis ETIKA BISNIS
10
Pembagian Klasik Keadilan Umum
Dasarnya adalah tiga kewajiban: individu kepada masyarakat, masyarakat kepada individu dan individu kepada individu Keadilan Umum Masyarakat diwajibkan untuk memberi kepada masyarakat apa yang menjadi haknya. Keadilan Distributif negara harus membagi segalanya dengan cara yang sama kepada para anggota masyarakat. Keadilan Komutatif setiap orang harus memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. ETIKA BISNIS
11
Pembagian Klasik Keadilan distributif sama dengan pembagian klasik
Keadilan retributif berkaitan dengan terjadinya kesalahan. Hukuman atau denda yang diberikan kepasa orang yang bersalah harus bersifat adil (ada syaratnya, baca halaman 91) Keadilan kompensatoris menyangkut kesalah, tatapi dihubungankan dengan aspek moral untuk memerikan konpensasi atau ganti rugi kepada orang atau instansi yang dirugikan atau menjadi korban. (ada syaratnya, baca halaman 91) ETIKA BISNIS
12
Keadilan Individual dan Keadilan Sosial
memberikan kepada setiap orang hak-hak individualnya Keadilan Sosial memberikan kepada setiap orang semua hak-hak sosialnya. (pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan) ETIKA BISNIS
13
Keadilan Distributif pada Khususnya
Prinsip Formal Dikatakan formal, karena hanya menyejikan bentuk dan tidak mempunyai isi. Dinyatakan bahwa kasus-kasus yang sama harus diperlakukan dengan cara yang sama, sedangkan kasus-kasus yang tidak sama boleh saja diperlakukan dengan cara tidak sama; dalam praktek prinsip ini tidak begitu bermanfaat. Prinsip Material prinsip ini menunjuk kepada satu aspek relevan yang bisa dijadi dasar untuk membagi dengan adil. Ada 6 prinsip ETIKA BISNIS
14
Kontribusi kepada masyarakat Jasa
Keadilan distributif terwujud, kalau diberikan kepada setiap orang sesuai dengan … Bagian yang sama Kebutuhan Hak Usaha Kontribusi kepada masyarakat Jasa ETIKA BISNIS
15
Teori Keadilan berdasarkan prinsip material
Teori Egalitarianisme Teori Sosialistis Teori Liberalistis ETIKA BISNIS
16
PANDANGAN TENTANG KEADILAN DISTRIBUTIF
John Rawls Kritikan Robert Nozick terhadap John Rawls Tugas Mandiri pengganti Kuis 1 Ditulis di selembar kertas, cukup dengan tulisan tangan Di kumpul pada kuliah berikutnya (Pertemuan kelima) ETIKA BISNIS
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.