Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDea Azizah Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Oleh : Abdul Rohim Tualeka
2
LIMBAH INDUSTRI TERDIRI DARI : LIMBAH CAIR (v) LIMBAH GAS/PARTIKEL(v) LIMBAH PADAT (V)
3
LIMBAH DI INDUSTRI A. Limbah Cair a. LIMBAH KIMIA 1. LIMBAH KIMIA ANORGANIK Logam2 Berat : Fe, Mn, Cr, Ca, dll. ) ( Non Logam : H2SO4 ) LIMBAH KIMIA ORGANIK Mengandung Lemak, protein, karbohidrat b. LIMBAH BIOLOGI B. Limbah partikel dan gas (SO2, H2S, CH4, NH3, dll.) C. Limbah Padat (JARUM SUNTIK,PLASTIK)
4
A. LIMBAH CAIR PENGOLAHAN LIMBAH CAIR a. LIMBAH KIMIA 1
A. LIMBAH CAIR PENGOLAHAN LIMBAH CAIR a. LIMBAH KIMIA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KIMIA ANORGANIK DENGAN CARA : ) OKSIDASI : Dengan AERASE, KLORIN, KMnO4) ) PERTUKARAN ION KOAGULASI
5
PENGENDALIAN LIMBAH CAIR KIMIA ANORGANIK Dengan Cara aerasi dan koagulasi ) OKSIDASI Oksidasi Dengan aerase = Mengontakkan udara dg air limbah agar kandungan logam,misal Fe dan Mn yang ada dlm air limbah bereaksi dg O2 yg ada di udara membentuk endapan senyawa besi dan Mangan. Untuk Limbah mengandung Fe : 4Fe 2++ O2 +10H2O ==4Fe(OH)3 (s)+8H+ Untuk Limbah mengandung Mn : Mn 2+ + O2 + H2O == MnO2(s) + 2H KOAGULASI
6
Ket : Aerasi efektif pd pH 6,5 – 8,5
Ket : Aerasi efektif pd pH 6,5 – 8,5. Pertanyaan : Setelah diteliti di Lab, ditemukan dalam IPAL PT. Y terdapat 5 kg Fe. Tentukan : Dengan menggunakan aerase, berapa volume O2 dan volume udara yang dibutuhkan untuk mengendapkan 1 gr Fe, 5 kg Fe ( Dalam kondisi normal ( Vol 1 mol gas = 22,4 L); Ar.Fe=56,Ar.O = 16 )
7
Jawaban : Untuk 1 gr Fe : 4Fe 2++ O2 +10H2O== 4Fe(OH)3 (s)+ 8H+ nFe = 1/56 ( n = mol = gr/Ar ) nO2 = ¼ x 1/56 Vol. O2 = ¼ x 1/56 x 22,4 L = 0,1 L Vol udara=100/20x¼ x 1/56 x 22,4 =0,5 L Untuk 5 kg Fe ? Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengolah limbah 5 kg Fe ? ( diskusikan)
8
OKSIDASI DG KLORIN (klorinasi) Fe 2++ Cl2 +6H2O== 2Fe(OH)3 (s)+ 8H+ +2 Cl Ket : Klorin berupa gas. Disimpan dalam bentuk cair dalam tabung silinder dg P = 5-10 atm. Untuk klorinasi dilarutkan dalam air dan dimasukkan dalam air limbah.
9
Oksidasi dg KMnO4 3Fe2++ KMnO4 +7H2O== 3Fe(OH)3 (s)+ MnO2 + K+ + 5H+ Pada prakteknya kebutuhan KMnO4 ternyata lebih sedikit dari kebutuhan yang dihitung berdasarkan stoikiometri karena terbentuk MnO2 berlebih yang dapat berfungsi sebagai oksidator.
10
2)Pertukaran ion menggunakan ion zeolit (Z) = senyawa kompleks Natrium, Alumino,Silikat dan pasir hijau Contoh : Na2Z + Fe(HCO3)2 == FeZ (s) + 2Na(HCO3) Na2Z + Mn(HCO3)2 == MnZ(s) + 2Na(HCO3)
11
2.PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KIMIA ORGANIK 1) KOAGULASI 2)DENGAN PROSES ADSORPSI 3) DENGAN PROSES BIOLOGI
12
1) KOAGULASI = Proses pembubuhan bahan kimia ke dalam air agar kotoran dalam air yang berupa bahan kimia padatan tersuspensi dapat menggumpal dan cepat mengendap. Biasa digunakan tawas : Al2(SO4)318H2O Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(HCO3)2==2Al(OH)3(s)+3CaSO4+6CO2 (g)+ 18H2O Al2(SO4)3.18H2O+3Ca(OH)2 == 2Al(OH)3 (s)+3CaSO4 +6CO2 (g) + 18H2O Ket : Ca(HCO3)2 dan Ca(OH)2 terkandung dalam air
13
Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan Al(OH)3 yang berupa partikel padat yg akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal bersama-sama, menjadi besar dan berat membentuk flok dan segera dapat mengendap.
14
Ion Al(OH)3 juga diperoleh dari hidrolisis Al2(SO4)3
Ion Al(OH)3 juga diperoleh dari hidrolisis Al2(SO4)3.Reaksinya sbb : Al2(SO4)318H2O + H2O == [Al(OH)3]6.Al3+ + 3SO H+=
15
Limbah cair organik mengandung koloid seperti lumpur, [S2O2]n
Limbah cair organik mengandung koloid seperti lumpur, [S2O2]n.xOH- , senyawa logam organik seperti Fe dan Mn dalam zat warna organik dan asam humus. Limbah-limbah tsb bermuatan negatif. Untuk mengendapkan limbah2 tsb dibubuhkan koagulan yaitu Al2(SO4)3.nH2O yang dalam air menjadi koloid [Al(OH)3]n.xAl3+ yang bermuatan positif. Koloid bermuatan positif ini akan menarik koloid bermuatan negatif dan menggumpal menjadi gumpalan yang besar membentuk flok sehingga dapat mengendapkan dan dapat dipisahkan lewat saringan.
16
Cara pembubuhan tawas : Sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan ke dalam air limbah lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama kurang lebih 2 menit. Setelah itu kecepatan pengadukan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran yang disebut flok.
17
2) PROSES ADSORPSI ADSORPSI : KEMAMPUAN MENEMPEL SUATU ZAT PD PERMUKAAN. SORBAT : BAGIAN YG MENEMPEL ADSORBEN : BAGIAN TEMPAT MENEMPEL CONTOH ADSORBEN : ARANG AKTIF
18
ADSORPSI DIPENGARUHI OLEH : PERMUKAA SUATU ZAT SERTA LUAS AREANYA
ADSORPSI DIPENGARUHI OLEH : PERMUKAA SUATU ZAT SERTA LUAS AREANYA. KARBON AKTIF MEMILIKI LUAS PERMUKAANH 200 m2/g SHG AKTIF MENYERAP ADSORBAT DLM JUMLAH BESAR
19
PROSES ADSORPSI : 1. MOLEKUL2 ADSORBAT DIPINDAHKAN DARI BAGIAN TERBESAR LARUTAN KE PERMUKAAN ANTARA 2. MOLEKUL2 ADSORBAT DIPINDAHKAN DR PERMUKAAN ANTARA KE PERMUKAAN LUAR ADSORBEN 3. MOLEKUL2 ADSORBAT DIPINDAHKAN KE PERMUKAAN LUAR DARIO ADSORBEN MENYEBAR MENUJU PORI-PORI ADSORBEN 4. MOLEKUL2 ADSORBEN MENEMPEL PADAPERMUKAAN MOLEKUL PORI-PORI ADSORBEN.
20
HUBUNGAN MATEMATIS YG MENGGAMBARKAN PROSES DIATAS DIGAMBARKAN OLEH FRUENDLICH DIKENAL DeENGAN (ISOTERM FREUNDLICH, 1916 ): ISOTERM INI DIKEMBANGKAN DG ASUMSI : 1) ENERGI YG TERLIBAT DLM PROSES ADSORPSI TDK SELALU SAMA 2)TDK SELURUH PERMKUKAAN MEDIA TERLIBAT DLM PROSES ADSORPSI 3) ENERGI DLM PERMUKAANH MEDIA ADALAH HETEROGEN
21
PERSAMAAN ISOTERM FREUNDLICH x/m = kf
PERSAMAAN ISOTERM FREUNDLICH x/m = kf.C 1/n Ket : x = massa zat terlarut yang diadsorpsi (mg) m= massa adsorben ( mg) C = konsentrasi zat terlarut yg tertinggal pd titik kesetimbangan (mg/L) kf dan n = konstanta
22
PERTANYAAN : Hasil tes lab dengan menggunakan karbon aktif serbuk : Perc. Ke : Dosis (K(mg/L) [C]o mg/L [C]1 mg/L (m) (kons.awal) (kons.akhir) I II III ? a. Tentukan persamaan Isoterm Freundlich b. Tentukan dosis KA yang diperlukan untuk mereduksi [C]o 15 mg/L menjadi 3 mg/L
23
Jawaban : x/m=k. c1/n Perc (1) : 15/12 = kf. 51/n (2) : 10/7 = kf
Jawaban : x/m=k.c1/n Perc (1) : 15/12 = kf.51/n (2) : 10/7 = kf.21/n Perc (1) : 15/12 k.51/n = /7 k.21/n n = -7,25 Substitusi ke perc (1): k = 1,5625 Substitusi ke perc (3): m = 8, a. Pers. Isoterm Freundlich: x/m = 1,5625C -1/7,25 b. m = 8,9 mg/L
24
3) PROSES BIOLOGI a) PENGOLAHAN CARA AEROB Bakteri Aerob Bahan Organik + MO + O2 H2O + CO2 Pada proses ini : terdapat pd sebuah kolam berbentuk segi empat, agak dangkal agar sinar matahari sampai di dasar kolam. i) PROSES KOLAM OKSIDASI Faktor2 yg berpengaruh : a.Dalam kolam : 1 – 1,5 m b.Kondisi limbah : hrs disaring terlebih dahulu, pH 6,5 – 8,5. c.Ikilim : saat kemarau baik, saat hujan tidak baik krn terjadi kondisi anaerob.
25
ii) PROSES LUMPUR AKTIF Baik karena mengandung zat pengurai shg sangat baik untuk mengolah bahan organik Untuk proses pengolahan perlu dipertimbangkan : a. Setiap meter kubik limbah air dibutuhkan udara 8m3 b. Air limbah dlm tangki aerasi tidak lebih 8 jam Keuntungan lumpur aktif : tidak menimbulkan bau dan air olahan cukup baik
26
Contoh sistem pengolahan limbah
. Contoh sistem pengolahan limbah cair secara aerob
27
b) PENGOLAHAN CARA ANAEROB Bakteri anaerob Bahan organik CH4 + CO2 Bekerja efisien pd suhu rendah 10-30oC, biaya operasi rendah, cocok untuk proses industri dg BOD tinggi dan padatan organik berjumlah besar. Keuntungan : Penggunaan energi sedikit, memproduksi gas yg dapat dimanfaatkan, lumpur yg dihasilkan sedikit, bau tidak timbul.
28
Contoh Sistem Pengolahan Limbah
. Contoh Sistem Pengolahan Limbah cair secara anaerob
29
b. LIMBAH BIOLOGIS ( MIKROORGANISME) CONTOH LIMBAH BIOLOGI ( BAKTERI E
b. LIMBAH BIOLOGIS ( MIKROORGANISME) CONTOH LIMBAH BIOLOGI ( BAKTERI E.COLI, VIRUS, DLL. ) BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN : KLORIN (Cl2, KAPORIT ATAU Ca(OCl)2, OZON, SINAR UV, NaOCl BEBERAPA HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH BAHAN KIMIA ADALAH : a. daya racun bahan kimia b. waktu kontak yg diperlukan c. efektifitasnya d. rendahnya dosis e. tidak toksik terhadap hewan dan manusia f. Tetap tahan terhadap air g. biaya yang murah untuk pemakaian yang massal
30
DALAM PERTIMBANGAN TSB DIGUNAKAN : Klorin, O3, UV
DALAM PERTIMBANGAN TSB DIGUNAKAN : Klorin, O3, UV. a) klorin berupa gas : Cl2 Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl- b) Klorin oksida ( kaporit ) Ca(OCl) Ca2+ + 2OCl- OCl- + H HOCl Ket : HOCl, OCl- : Free Available Chlorin Klor Bebas ) Dengan daya bunuh HOCl 40 – 80 X > OCl-
31
B. LIMBAH PARTIKEL/GAS PENGOLAHAN LIMBAH PARTIKEL DAN GAS 1
B. LIMBAH PARTIKEL/GAS PENGOLAHAN LIMBAH PARTIKEL DAN GAS 1. Limbah Partikel Alat : presipitator elektrostatik Cara Kerja : partikel dilewatkan pada bagian yg mempunyai potensial elektrostatik tinggi shg bermuatan. Partikel tsb kemudian akan tertarik ke bagian lain yg muatannya berlawanan.
32
. PRESIPITATOR
34
Bagaimana mereka bekerja Muatan listrik diterapkan pada partikel tertarik ke perangkat. Kemudian partikel ditangkap di piring malah dibebankan. Kelebihan: Mereka memiliki biaya operasi yang relatif rendah. Beberapa melakukan tugasnya dengan baik untuk menghilangkan debu, serbuk sari, dan asap. Cons: Sebagian besar ozon membuat beberapa. Model dengan fans kecil atau tidak ada penggemar tidak efektif untuk menghilangkan debu dan asap. Mereka yang memiliki kipas angin dapat berisik pada kecepatan tinggi. Pelat koleksi perlu dibersihkan sering, jadi ada perawatan lebih diperlukan daripada dengan filter berbasis unit.
41
2. limbah Gas a. Scrubber (alat untuk membersihkan gas yg mudah bereaksi dg air ) Prinsif kerja alat : Mencampurkan air dg uap/gas dalam satu kolam. Pada umumnya arah aliran berlawanan agar kontak uap/ gas dg air dapat sempurna.
42
. SCRUBBER
43
. SCRUBBER
44
. SCRUBBER
45
. SCRUBBER Setelah dedusting biasanya scrubber digunakan untuk menghilangkan gas asam seperti HCl dan SO2. Dua proses scrubbing digunakan, basah scrubber dan (kuasi-) scrubber kering. Dalam scrubber basah gas buang disemprot dengan campuran cair dari air dan kapur. Polutan gas asam bereaksi dengan cairan untuk membentuk gipsum yang dapat dihapus dari air limbah untuk menghasilkan drywalls. Menggunakan proses scrubbing kering solusi air diganti dengan bubuk kapur atau campuran bubur air dan kapur. Untuk kontrol operasi yang tepat dari pemantauan proses kering terus menerus HCl, SO2 dan konsentrasi H2O sangat penting. Solusi kami:
46
Cara kerja Scrubber dg menara penyemprot Gas kotor masuk dari bagian dasar akibat tekanan. Gas membumbung ke atas sementara dari atas dimasukkan pipa air yg dilengkapi dg sprayer ( penyemprot ) shg air keluar merupakan titik2 air memenuhi menara. Karena gaya berat, titik air turun sementara gas naik bersama udara. Gas yang terkandung dlm udara bereaksi dg air dan turun kebawah lalu ditampung dan dialirkan ke tempat tertentu.
47
b. Adsorpsi ( menyerap gas dengan menempelkan gas pada permukaan ), ada macam : (1) Adsorpsi fisik atau Van der Waals Panas adsorpsi rendah ( sekitar kal/mole ) Kesetimbangan adsorpsi reversibel dan cepat Misal : adsorpsi gas pada arang aktif (2) Adsorpsi kimia atau adsorpsi aktivasi Panas adsorpsi tinggi ( kal/mole) Adsorpsi terjadi dengan pembentukan senyawa kimia, hingga ikatannya lebih kuat Contoh : adsorpsi CO pada W, O2 pada Ag,Au,Pt,C H2 pada Ni
48
C.LIMBAH PADAT PENGELOLAAN LIMBAH PADAT : IDENTIFIKASI, PEMISAHAN, PENGANGKUTAN, PENGOLAHAN
49
LIMBAH PADAT (RUMAH SAKIT)
• RS merupakan salah satu tempat penghasil B3 • Sesuai dgn predikat B3 sdh seharusnya pengelolaan limbah mendpt perhatian semua pihak secara kontinyu, spy tdk disalahgunakan untuk kepentingan pribadi
50
Sumber -2 Limbah • Ruang perawatan • Ruang farmasi • Laboratorium
• Perkantoran • Rumah tangga • Gizi • Dapur
51
Penanganan limbah rumah sakit
• Identifikasi • Pemisahan • Labeling • Packing • Penyimpanan • Pengangkutan • Treatment • Disposal
52
Limbah padat: – Infeksius – Non infeksius • Limbah cair • Limbah tajam
Jenis-jenis limbah Limbah padat: – Infeksius – Non infeksius • Limbah cair • Limbah tajam
53
Limbah padat infeksius
Limbah yang berasal dari pelayanan klinis, perawatan, laboratorium dan atau semua benda yang sudah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien
54
Limbah padat non infeksius
Limbah rumah tangga atau pembungkus alat medik yang tidak terkonaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien
55
Limbah Benda Tajam Semua benda yang mempunyai permukaan tajam
yang dapat melukai / merobek permukaan tubuh
56
Pemisahan limbah • Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
• Pisahkan limbah sesuai dengan jenis • Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya • Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhoek
57
Labeling limbah • Limbah padat infeksius: – plastik kantong kuning
– kantong warna lain tapi diikat tali warna kuning • Limbah padat non infeksius: – plastik kantong warna hitam • Limbah benda tajam: – wadah tahan tusuk dan air Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis limbah
58
Packing/Penempatan limbah
• Tempatkan dalam wadah limbah tertutup • Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki • Kontainer dalam keadaan bersih • Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat • Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10 – 20 meter • Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh • Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
59
Penyimpanan sementara
• Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus • Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat • Beri label pada kantong plastik limbah • Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan sementara • Tempat penampungan sementara harus di area terbuka, terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga kebersihannya dan kondisi kering
60
Pengangkutan limbah • Mengangkut limbah harus menggunakan kereta
dorong khusus • Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup • Tidak boleh ada yang tercecer • Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien • Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
61
Treatment Limbah • Limbah infeksius di masukkan dalam insenerator
• Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan sampah umum • Limbah benda tajam dimasukkan dalam • Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhoek • Limbah feces, urine kedalam WC
62
Penanganan Limbah Benda Tajam
• Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam • Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat • Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia • Selalu buang sendiri oleh si pemakai • Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai • Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan x x
63
Penanganan Limbah Pecahan/Benda Tajam
• Gunakan sarung tangan tebal • Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas • Masukkan dalam kontainer tahan tusukan
64
Incenerator
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.