Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNovita Simon Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
BERPIKIR SEJARAH KEGIATAN FASILITASI WORKSHOP KESEJARAHAN GURU SEJARAH INDONESIA SEPTEMBER 2013 Disajikan oleh Drs. Listiyanto, M.Si
2
CARA BERPIKIR SEJARAH Cara berpikir Sejarah berbeda dengan cara berpikir di dalam ilmu pengetahuan alam Cara berpikir sejarah berusaha membangun suatu rekontruksi yang cerdas dari masa lampau. Ciri ini menandai bahwa merupakan suatu cabang pengetahuan sendiri Cara berpikir di dalam Ilmu Pengetahuan Alam adalah mengenal dunia di sekeliling kita mendasarkan tahapan berpikir ilmu pengetahuan Sebaliknya sejarah adalah mengenal waktu lampau , dengan demikian maka tanggapan ingatan merupakan suatu bagian dan bahan pokok yang secara mutlak harus ada Sejarah mencatat tidak saja apa yang diperbuat dan diderita manusia, tetapi juga mempelejari peristiwa alam jaman dahulu misalkan : banjir, erupsi gunung berapi, gempa bumi
3
KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS
Artinya urutan waktu dari sebuah kejadian atau peristiwa Mengurutkan seluruh kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktunya, yakni menempatkan kejadian atau peristiwa yang terjadi terlebih dahulu daripada terjadi kemudian Contoh peristiwa Proklamasi 17 Agustus lebih dahulu daripada kedatangan sekutu ke Surabaya September 1945 Sejarah tidak dapat disamakan dengan Kronik . Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan peristiwa menurut urutan waktu. Di dalam kronik hanya merupakan pencatan urutan peristiwa tanpa mempedulikan keterkaitan antar peristiwa pertama dengan peristiwa selanjutnya Kronologis merupakan gambaran waktu yang bersifat linier bergerak dari depan ke belakang ke depan atau begerak dari titik awal ke titik akhir Gerakan waktu yang bersifat Progresif karena memandang gerakan waktu sebagai proses perjalanan yang terus berkembang menuju kemajuan
4
KEMAMPUAN BERPIKIR PERIODESASI
Periodesasi merupakan pembagian waktu menurut jamannya. Istilah periodesasi sepadan dengan pembabakan atau penzamanan Periodesasi berkaitan dengan dimensi waktu, oleh karena periode menjadi sangat penting dalam belajar sejarah karena dimensi waktu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam belajar sejarah Periodesasi dalam sejarah menyusun suatu sistematika dalam penulisan sejarah
5
PERIODESASI BERDASARKAN CAESUUR ATAU PEMBAGIAN WAKTU
CAESUUR DIBERIKAN OLEH PARA PUJANGGA untuk Historiografi Tradisional dan Sejarawan untuk Historiografi Modern Historiografi Tradisional diberikan berkaitan dengan menurut raja yang memerintah atau Dinasti yang memerintah misalkan : Di Syailendra yang mendirikan Candi Borobudur, Raja Hayam Wuruk yang memerintah Kerjaan Majapahit Dalam Historiografi Modern berdasarkan pembagian kurun waktu misalkan Periodesasi dalam Sejarah Eropa yang dibagi tiga zaman : zaman Kuno, Zaman Pertengahan dan Zaman Modern Pembagian ini diberikan oleh Christophorus Cellarius Sejarawan dari Jerman Pembulatan waktu yang diberikan Celllarius untuk memudahkan dan memahami perjalanan Sejarah Eropa Misalkan Historiografi Eropa pada abad 16 ditandai adanya Reformasi , Abad 17 ditandai Rasionalisme , Periode Pencerahan atau Aufklarung Abad 18 dan Romantisme dan Nasionalisme untuk Sejarah Eropa masuk pada abad ke 19
6
PERIODESASI SEJARAH yang diberikan Sejarawan Indonesia
Pada tahun 1957 sejarah Indonesia dibagi dalam 6 Periode 1. Jaman Pra Sejarah Indonesia 2. Jaman Kuno 3. Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia 4. Abad Kesembilan Belas 5. Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda 6. Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia Dalam prasejarah berlangsung sebelum abad Masehi , Jaman Kuno dimulai dari awal Masehi hingga tahun 1500 , Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam beralangsung tahun , Abad kesembilan belas berlangsung tahun , Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda berlangsung tahun 1900 – 1942 dan Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia dari tahun 1942 hingga sekarang. Periodesasi Sejarah Indonesia merupakan penggabungan dari pembulatan tahun, abad serta peristiwa-peristiwa politik yang dianggap sangat penting. Seperti tahun 1942 ditandai dengan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan mengawali penjajahan Jepang di Indonesia
7
Dalam Sejarah Politik ada kebiasaan pembuatan periodesasi berdasarkan pemilihan Caesuur pada peristiwa penting antara lain , akhir perang, awal Revolusi , awal pemerintahan . Periodesasi ini peranan perang, diplomasi dan peristiwa penting lain sangat menonjol Dalam periodesasi sejarah politik yang demikian tidak dilakukan dalam sejarah ekonomi dan sosial , mereka melakukan berdasarkan konjungtur atau gelombang yang memperhatikan perubahan yang sangat lambat
8
KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA KAUSALITAS
Kausalitas menyangkut sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa. Pengetahuan sebab akibat sangat penting dalam pembelajaran Sejarah. Mengapa suatu peristiwa terjadi ? Tentunya akan dijawab keterkaitan dengan peritiwa peristiwa lain atau sebelumnya yang saling berkaitan Ada dua teori kausalitas yaitu monokausalitas dan multikausalitas Monokausalita adaalah teori hubungan sebab akibat bersifat deteminisme Atau ketergantungaan yakni mengembalikan kausalitas suatu peristiwa Atau perkembangan pada satu faktor saja. Faktor ini disebut faktor tunggal menjadi faktor kausal Menurut teori Determinisme faktor geografi atau tempat tinggal merupakan faktor penyebab tunggal terjadinya uatu peristiwa misalkan bangsa Eropa bertempat tinggal diwilayah dingin pada umumnya maju karena tantangan kondisi alam menuntut jiwanya mampu menyesuaikan diri kondisi alam yang berat
9
MULTIKAUSALITAS Menjelaskan suatu suatu peristiwa dengan memperhatikan berbagai penyebab Didasarkan perspektivisme yaitu pandangan terhadap permasalahan yang mendekati dari berbagai segi atau aspek perpektif. Perspektif berkaitan dengan sistem. Mencari kausalitas dalam sebuah sistem yang dibutuhkan multikausalitas tetapi bukan monokausalitas Kausalitas muncul disebabkan ketidakmampuan monokausalitas dalam menjelaskan suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan Contoh menjelaskan PD I dalam teori monokausalitas Perang disebabkan sebagai akibat dari ditembaknya putra mahkota Kerajaan Austria di Serajevo thn 1914
10
Multikausalitas Multikausalitas menjelaskan bahwa PD I disebabkan bukan hanya sebab khusus kasus Serajevo tetapi disebabkan adanya sebab-sebab umum perkembangan dunia internasional saat itu Multikausalitas berguna memahami perubahan sosial : Dinamika masyarakat menunjukkan pergerakan dari tingkat perkembangan yang terdahulu ke perkembangan berikutnya. Unsur-unsur mana yang berubah dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan Perubahan dari bentuk yang sederhana ke arah yang lebih kompleks. Ada Teori evolusi, teori Darwin dan teori positivis Dalam studi sejarah tentang perubahan sosial yang dikaji masalah pola- pola, struktur dan tedensi perubahan itu
11
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik
Berpikir diakronis adalah kemampuan memahami peristiwa dengan penelusuran masa lalu misalkan memahami Proklamasi 17 agustus 1945 dengan menelusuri peristiwa sebelumnya, cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa Cara berpikir Sinkronik adalah memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek-aspek perkembangannya. Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan menguraikan aspek Poleksosbud dan hub Internasional Cara berpikir Sinkronik sangat mementingkan struktur terdapat dalam suatu peristiwa
12
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik
Berpikir diakronis cara berpikir sejarah yang khas sementara Sinkronik merupakan cara berpikir yang khas dalam ilmu-ilmu sosial Cara berpikir sejarah diakronik memanjang dalam waktu, serta mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa sedangkan cara berpikir sinkronik melebar dalam ruang, serta mementingkan struktur dalam peristiwa Cara berpikir Sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran sejarah baru yang sangat perkembangan dipengaruhi ilmu- ilmu sosial Pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial digolongkan ke dalam empat macam yaitu konsep, Teori dan Permasalahan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.