Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RETORIKA PRAKTIS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RETORIKA PRAKTIS."— Transcript presentasi:

1 RETORIKA PRAKTIS

2 I. PENGERTIAN Plato, merebut jiwa manusia melalui kata-kata.
Corax, kecakapan berpidato di depan umum. Plato, merebut jiwa manusia melalui kata-kata. Kaum Sofis (Georgias, Lysias, Phidias, Protogoras), alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. D. Beckett, seni untuk mengafeksi pihak lain dengan tutur

3 II. JENIS-JENIS PIDATO Impromtu Manuskrip Memoriter Ekstempore

4 Impromtu; pidato yang dilakukan secara spontan, tanpa persiapan sebelumnya
Keuntungan: (a) Lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya. (b) Gagasan dan pendapatnya datang secara spontan sehingga tampak segar dan hidup. (c) Memungkinkan pembicara terus berpikir.

5 Kerugian: (a) Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah. (b) Mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar. (c) Gagasan yang disampaikan bisa acak-acakan dan ngawur. (d) Kemungkinan demam panggung besar sekali. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan: (a). Pikirkan lebih dahulu teknik permulaan pidato yang baik; misalnya, cerita, hubungan dengan pidato sebelumnya, bandingan, illustrasi dan lain-lain. (b) Tentukan sistem organisasi pesan; misalnya susunan kronologis, teknik pemecahan soal, kerangka sosial, ekonomi dan politik, hubungan teori dengan praktik. (c) Pikirkan teknik menutup pidato yang mengesankan

6 Manuskrip atau pidato dengan naskah, juru pidato membaca naskah pidato dari awal sampai akhir. Manuskrip diperlukan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan satu kata saja, dapat menimbulkan kekacauan dan berakibat jelek bagi pembicara. Manuskrip juga dilakukan oleh ilmuwan yang sedang melaporkan hasil penelitiannya dalam pertemuan ilmiah. Keuntungan: (a) Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gamblang. (b) Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali. (c) Kefasihan bicara dapat dicapai, karena kata-kata sudah disiapkan. (d) Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari. (e) Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

7 Kerugian: (a) Komunikasi pendengar akan berkurang, karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka. (b) Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku. (c) Umpan ablik dari pendengar tidak dapat mengubah pesan. (d) Pembuatannya relatif lebih lama. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan: (a) Susunlah terlebih dahulu garis besarnya dan siapkan bahan- bahannya. (b) Tulislah manuskrip seakan-akan anda bicara. Gunakan gaya percakapan yang lebih informal dan lagsung. (c) Baca naskah itu berkali-kali sambil membayangkan pendengar. (d) Hafalkan sekedarnya sehingga anda dapat lebih sering melihat pendengar. (e) Siapkan manuskrip dengan ketikan besar, tiga spasi dan batas pinggir yang luas.

8 Memoriter; pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Keuntungan: Seperti manuskrip, memoriter memungkinkan penggunaan ungkapan yang tepat, organisasi pesan yang terencana, pemilihan kata yang teliti, gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

9 Kerugian: (a) Karena pesan sudah tetap, maka tidak terjalin hubungan antara dengan pendengar. (b) Kurang langsung. (c) Memerlukan banyak waktu dalam persiapan. (d) Bahaya terbesar adalah jika ada kata-kata yang hilang dari ingatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan; sebaiknya tidak menghafal seluruh naskah pidato, melainkan menghafal bagian-bagian yang penting saja.

10 Ekstempore; jenis pidato yang paling baik dan paling sering dilakukan oleh juru pidato yang mahir. Pidato sudah disiapkan sebelumnya berupa out line (garis besar) dan pokok-pokok penunjang pembahasan (supporting points). Pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Out line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita Keuntungan: (a) Komunikasi antara pembicara dengan pendengar berlangsung baik karena pembicara berbicara langsung kepada mereka (b) Pesan bersifat fleksibel dan dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan. (c) Penyampaian lebih spontan.

11 Kerugian: bagi pembicara yang belum ahli dapat timbul kerugian: (a) Persiapan kurang baik jika dibuat terburu-buru. (b) Pemilihan bahasa yang jelek. (c) Kefasihan yang terhambat karena kesukaran memilih kata dengan segera. (d) Kemungkinan menyimpang dari out line. Hal-hal yang perlu diperhatikan; jika menggunakan jenis pidato ekstempore adalah dengan latihan yang intensif.

12 Pendengar Pembicara III. PERSIAPAN PIDATO Fisik Mental Materi Waktu
Tempat Properti

13 Pembicara Fisik: (a) Makan yang teratur dan hindari mengkonsumsi makanan yang berpengaruh negatif pada tubuh. (b) Istirahat yang cukup. (c) Jaga kebersihan tubuh (rambut, kuku, dan lain- lain). (d) Penampilan busana yang mengesankan. Mental: (a) Jauhi ketegangan dan kecemasan. (b) Tambah kualitas spiritual. (c) Auto sugesti. Materi/ topik : (a) Sesuai dengan latar belakang pengetahuan pembicara dan pendengar. (b) Menarik minat pembicara dan pendengar (c) Jelas ruang lingkup dan pembatasannya. (d) Sesuai dengan waktu dan tempat. (e) Dapat ditunjang dengan bahan yang ada.

14 Tempat: Masjid, aula, lapangan terbuka
Pendengar Waktu: Sesuai kondisi masyarakat (tidak bersamaan dengan kegiatan yang melibatkan orang banyak). Tempat: Masjid, aula, lapangan terbuka Properti: Sound system, podium, panggung, lampu, kursi, dan lain-lain.

15 IV. MEMBUKA DAN MENUTUP PIDATO
Membuka Pidato: Langsung menyebut pokok bahasan. Melukiskan latar belakang masalah. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati. Menghubungkan dengan tempat berlangsungnya pidato. Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliputi khalayak. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu. Memberi pujian kepada khalayak Memulai dengan pernyataan yang mengejutkan. Mengajukan pertanyaan provokatif. Menyatakan kutipan. Membuat humor.

16 Menutup pidato: Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan. Menyatakan kembali gagasan utama. Mendorong khalayak untuk bertindak (appeal for action). Mengakhiri dengan klimaks. Menyatakan kutipan. Memuji dan menghargai khalayak. Membuat humor atau anekdot lucu.

17 V. HAMBATAN PIDATO Faktor suara. Suara-suara ramai atau keras lainnya yang masuk pada saat pidato sedang berlangsung akan sangat mengganggu. Gangguan itu bisa karena disengaja seperti sabotase, sentiment dan sebagainya, atau karena tidak sengaja seperti jeritan orang- orang karena kecelakaan, suara pesawat terbang, suara kereta api, pengaturan pengeras suara yang tidak tepat dan lain-lain. Faktor bahasa. Pidato adakalanya gagal karena persoalan bahasa, pidato yang tidak dapat dimenegerti atau dapat dimengerti akan tetapi dengan kesalahpahaman oleh pendengar.

18 Faktor prasangka. Adanya prasangka-prasangka tertentu akan menghambat jalannya pidato. Perbedaan ras, golongan, aliran, agama dan lain-lain seringkali memunculkan penilaian yang subyektif dan mengalahkan rasio serta akal sehat. Faktor motivasi dan keinginan. Seseorang, termasuk pendengar suatu pidato lebih banyak memperhatikan hal-hal yang erat kaitannya dengan motivasi dan kepentingan dirinya. Karena itu, pidato yang tidak disesuaikan denan motivasi dan kepentingan khalayak yang mendengarnya akan mendapatkan beberapa kesulitan.


Download ppt "RETORIKA PRAKTIS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google