Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PERANCANGAN SIG 11/04/2017
2
TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Umum
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan membuat suatu rancangan SIG yang dapat diterapkan dalam bidang MIK Tujuan Khusus Membuat Kerangka Konsep SIG Mengidentifikasi sumber data (jenis data) Mengidentifikasi informasi (output) berbasis SIG 11/04/2017
3
PROPOSAL SIG Latar Belakang Tujuan Manfaat Metodologi Perancangan SIG
Umum Khusus Manfaat Metodologi Perancangan SIG Hasil dan Pembahasan Penutupan (Kesimpulan dan Saran) 11/04/2017
4
LATAR BELAKANG (1) Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu daerah endemis malaria, jumlah kasus malaria klinis masih cukup tinggi Dilaporkan tahun 2002 sebanyak kasus (Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2002). Kabupaten Banggai merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah kasus malaria yang tinggi. Tahun 2002 sebesar kasus, meningkat menjadi kasus menjadikan malaria sebagai urutan pertama dalam 10 besar penyakit utama di Kabupaten ini(Profil Kesehatan kabupaten Banggai, 2004) 11/04/2017
5
LATAR BELAKANG (2) Selama ini upaya penanganan malaria merupakan program menyeluruh dan terpusat, tanpa data based yang mendukung, sehingga belum memberikan gambaran masalah local spesifik daerah untuk tindakan intervensi. Pemanfaatan informasi yang tepat dapat menghasilkan rencana yang lebih efektif dan efisien. Sistem informasi geografis (SIG) merupakan salah satu alat yang dapat memberikan informasi yang efektif untuk kegiatan perencanaan. 11/04/2017
6
TUJUAN UMUM: Memberikan gambaran masalah malaria di kabupaten Banggai
KHUSUS: Diketahuinya distribusi kasus malaria berdasarkan puskesmas di Kabupaten Banggai Diketahuinya Peta stratifikasi malaria berdasarkan AMI di seluruh puskesmas di Kabupaten Banggai Diketahuinya Pola penyebaran kasus malaria berdasarkan ketinggian wilayah puskesmas di Kabupaten Banggai Diperolehnya Peta hubungan kasus malaria dengan jumlah tempat perindukan di Kabupaten Banggai Diperolehnya Peta hubungan kasus malaria dengan jenis tempat perindukan di Kabupaten Banggai. 11/04/2017
7
SISTEM INFORMASI MALARIA
METODOLOGI Kerangka Konsep SUBDIN P2PL DINKES KABUPATEN BANGGAI SISTEM INFORMASI MALARIA INPUT PROSES OUTPUT Peta endemisitas malaria Per Puskesmas Peta Distribusi Kasus per Puskesmas Peta Tempat perindukan per Puskesmas Peta Kegiatan pemberantasan per Puskesmas Peta Distribusi Kasus berdasarkan ketingian puskesmas Data Nama kecamatan Data Nama Puskesmas Data Jumlah Penduduk Data Topografi puskesmas Kasus malaria per puskesmas Peta kabupaten Peta Wilayah Kerja Puskesmas Data Tempat Perindukan vector Data Kegiatan Pemberantasan Vektor Analisa Spasial Klasifikasi Overlay 11/04/2017
8
HASIL & PEMBAHASAN 11/04/2017
9
11/04/2017
10
11/04/2017
11
11/04/2017
12
11/04/2017
13
KESIMPULAN Kabupaten Banggai merupakan daerah endemis malaria, dengan AMI 10 permil sampai > 50 permil. Jenis tempat perindukan vektor yang ditemukan di Kabupaten Banggai adalah rawa dan persawahan, dimana daerah rawa lebih banyak ditemukan. Ketinggian tempat/wilayah puskesmas mempengaruhi jumlah kasus malaria, karena faktor jarak terbang nyamuk. Kasus klinis malaria lebih banyak terdistribusi pada puskesmas dengan tempat perindukan vektor yang banyak, dan di daerah dengan ketinggian < 500 meter dpl. 11/04/2017
14
SARAN Melakukan manajemen lingkungan terhadap tempat perindukan vector antara lain: menimbun, membersihkan atau mengalirkan rawa atau kolam. Melakukan kegiatan pemberantasan vector yang disesuaikan dengan jenis tempat perindukan vector. Memperhatikan perpindahan penduduk yang keluar masuk, karena kabupaten Banggai merupakan daerah endemis yang potensial menularkan ke orang lain utamanya mereka yang berasal dari daerah non endemis. Promosi kesehatan agar masyarakat melindungi dari gigitan nyamuk. Kerjasama lintas sektor untuk kegiatan pemberantasan nyamuk. 11/04/2017
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.