Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BIOLOGI KELOMPOK 2
2
A.Pengertian plasenta Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin. karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak tergantung plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya plasenta. Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu Human Chorionic Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).
3
aSA Plasenta berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan kelangsungan hidup bayi. Plasenta atau biasa kita sebut ari-ari, baru terbentuk pada minggu keempat kehamilan. Ia lalu tumbuh dan berkembang bersama janin dan akan lepas saat bayi dilahirkan. Jadi, plasenta merupakan bagian dari konsepsi atau bagian dari sel telur yang dibuahi sperma. Sel telur yang dibuahi sperma itu kelak akan berkembang menjadi janin, air ketuban, selaput ketuban, dan plasenta. Plasenta berbatasan dan berhubungan dengan selaput ketuban. Di dalam selaput terdapat kantong aamnion (ketuban), di mana di dalamnya terdapat bayi berada. Plasenta dikenal juga dengan istilah uri/tembuni. Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin. Plasenta merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan janin.
4
B.Bentuk dan ukuran plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter cm dan tebal ± 2,5 cm. Berat plasenta rata-rata 500 gram. Plasenta yang terlalu besar (plasentamegali) dapat ditemukan bila wanita terinfeksi sifilis atau bila bayi mengalami eritoblatosis (Rh-sensitisasi dari bayi). Plasenta yang kecil ditemukan dalam kehamilan yang normal tetapi juga ditemukan pada retardasi pertumbuhan dalam rahim. mumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan ± 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja, tidak sampai melekat pada korion.
5
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal : bentuk bundar / oval diameter cm, tebal 3-5 cm. berat rata-rata g insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai cc/menit (aterm).
6
C. Letak plasenta Tali pusat secara normal terletak di bagian sentral ke dalam permukaan fetal plasenta.Letak plasenta umumnya di depan atau di belakaanga dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri.Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis
7
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri.
Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari korion, dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.
8
Namun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti
1. Insersio Marginalis Tali pusat di pinggir plasenta Klinis : Tidak menimbulkan kesulitan 2. Insersio Velamentosa Tali pusat tidak tertanam pada plasenta, tetapi diselimuti janin Pembuluh-pembuluh darah tali pusat bercabang dalam selaput janin Klinis: Bila kebetulan bagian selaput janin yang mengandung pembuluh darah berada di kutub bawah (vasa previa) maka pada waktu pembuluh darah putus dan menyebabkan perdarahan yang berasal dari janin sehingga janin akan meninggal.
9
3. Plasenta Bilobata Plasenta yang terdiri dari 2 bagian. Klinis : tidak menimbulkan kesulitan. 4. Plasenta Fenestra plasenta yang berlobang. 5. Plasenta Marginata (Sirkumvalata) Pada pinggir uri terdapat suatu lingkaran jaringan tebal yang berwarna putih selebar 4 – 5 cm Jaringan putih ini sesungguhnya lipatan dari jaringan selaput janin selaput janin tidak melekat pada pinggir jaringan uri tetapi agak ke tengah Klinis: dapat menimbulkan perdarahan sebelum persalinan
10
6. Plasenta Suksenturiata
Disamping uri yang normal didapatkan uri tambahan kecil yang terpisah Diantar auri tambahan dan uri yang normal ada hubungan pembuluh darah Klinis : Bila pada waktu persalinan, ada uri tambahan yang tertinggal maka dapat terjadi perdarahan post partum, oleh karena itu bila pada pemeriksaan uri dalam selaput janin terdapat pembuluh darah yang terputus dan terbuka, maka harus diperhatikan kemungkinan adanya plasenta suksenturiata
11
D. Bagian bagian plasenta
a. Bagian janin (fetal portion) terdiri dari koroin frondosum dan vili. Vili dan uri terdiri atas Vili korialis Ruang ruang interviller Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari arteri spiralis yang berada di desidua basalis. Pada sistole, darah dipompa dengan kekuatan mmHg ke dalam ruang. interviller, sampai pada lempeng korionik (chorionic plate) pangkal dari kotiledon-kotiledon. Darah tersebut membasahi semua villi koriales dan kembali perlahan-lahan ke pembuluh balik (vena-vena) di desidua dengan tekanan 8 mmHg. Amnion yang melapisi permukaan plasenta .di bawah lapisan amnion ini berjalan cabang cabang pembuluh darah tali pusat Pada bagian permukaan janin, uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Di bawah lapisan amnion ini berjalan cabang-cabang pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan janin.
12
b.Bagian maternal (maternal portion)
Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon (15-20 buah). Desidua basalis pada uri matang disebut lempeng korionik (basal), di mana sirkulasi utero-plasenter berjalan ke ruang-ruang intervilli melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran darah ibu dan janin adalah terpisah. Pertukaran terjadi melalui sinsitial membran yang berlangsung secara osmosis dan alterasi fisiko-kimia c Tali pusat Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan janin. Panjangnya rata-rata cm, sebesar jari (diameter 1-2,5 cm). Struktur terdiri dari 2 aa. umbilikalis dan 1 v. umbilikalis serta jelly Wharton
13
F. Faal plasenta Plasenta alat yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak tergantung pada baik burunya faal plasenta. Supaya janin dapat tumbuh dengan sempurna, dibutuhkan penyaluran darah yang membawa zat asam, asam amino, vitamin, dan mineral dari ibu kepada janin, begitu pula pembuangan karbondioksida dan limbah metabolisme janin ke sirkulasi ibu.
14
Faal plasenta antra lain :
(1) Excretion Waste products excreted from the fetus such as urea, uric acid, and creatinine are transferred to the maternal blood by diffusion across the placenta. (2) Immunity IgG antibodies can pass through the human placenta, thereby providing protection to the fetus in utero. This transfer of antibodies begin as early as the 20th week of gestational age, and certainly by the 24th week. This passive immunity lingers for several months after birth, thus providing the newborn with a carbon copy of the mother's long-term humoral immunity to see the infant through the crucial first months of extrauterine life. IgM, however, cannot cross the placenta, which is why some infections acquired during pregnancy can be hazardous for the fetus. Furthermore, the placenta functions as a selective maternal-fetal barrier against transmission of microbes. However, insufficiency in this function may still cause mother-to-child transmission of infectious diseases.
15
3. Endocrine function In humans, aside from serving as the conduit for oxygen and nutrients for fetus, the placenta secretes, from the syncytial layer of chorionic villi, hormones that are important during pregnancy. Sejumlah besar hormon dihasilkan oleh plasenta. Termasuk diantaranya hormon yang analog dengan hormon hipotalamus dan hipofisis serta hormon steroid. Sejumlah produk juga dihasilkan oleh plasenta. Beberapa diantaranya adalah glikoprotein seperti misalnya Pregnancy Associated Protein A B C dan D, Pregnancy Specific Glycoprotein (SP1) dan Placental Protein 5 (PP5) . Peran dari bahan ini dalam kehamilan masih belum jelas.
16
Supaya janin dapat tumbuh dengan sempurna, dibutuhkan penyaluran darah yang membawa zat asam, asam amino, vitamin, dan mineral dari ibu kepada janin, begitu pula pembuangan karbondioksida dan limbah metabolisme janin ke sirkulasi ibu. Maka, faal uri adalah : Nutrisasi, yaitu alat pemberi makanan pada janin, Respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan pembuang CO2, Ekskresi, yaitu alat pengeluaran sampah metabolisme, Produksi, yaitu alat yang menghasilkan hormon-hormon, Imunisasi, yaitu alat penyalur bermacam-macam antibodi ke janin, Pertahanan (sawar), alat yang menyaring obat-obatan dan kuman-kuman yang bisa melewati uri.
17
Tugas tugas plasenta mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin. Membawa karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke darah ibu. Membentuk penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi virus rubella dan aspirin dosis tinggi dapat menembus pertahanan plasenta. Antibodi dari darah ibu juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah persalinan. Mengeluarkan hormon, terutama human chorionic gonadotrophin (HCG), progesteron dan oestrogen (Baca: Hormon-hormon kehamilan).
18
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.