Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Nama:dr.budiono Lahir:Banyuwangi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Nama:dr.budiono Lahir:Banyuwangi"— Transcript presentasi:

1 Nama:dr.budiono Lahir:Banyuwangi Alumni:FK.Hang Tuah (RSAL Surabaya) lulus 1999 Riwayat pekerjaan 1.dokter di Pusdik Brimob Watukosek 2.Kepala IGD RS Bhayangkara Porong 3.Kepala RJ RSUD Situbondo 4. Kepala PKM Bungatan,Koordinator dokter jaga IGD RSUD Besuki

2 ANATOMI DAN FISIOLOGI dr. H.Budiono

3 SISTEM PERSYARAFAN Oleh : Dr . H . Budiono

4 Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal di pantau dan diatur, khususnya kemampuan seperti : Iritabilitas Sensitivitas Konduktivitas

5 Organisasi struktural sistem saraf
Sistem saraf pusat (SSP) a. otak b. medula spinalis Sistem saraf perifer a. saraf eferen ( sensorik) b. saraf eferen (motorik)

6 Sel – sel pada saraf A. Neuron
adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. Struktur neuron terdiri dari : Badan sel / parikarion Dendrit akson

7 B. Fungsi neuron Fungsi neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi implusnya : Neuron sensorik (eferen) menghantarkan implus listrik dari reseptor pada kulit, organ indera, atau suatu organ internal k SSP Neuron motorik menyampaikan implus dari SSP ke efektor Interneuron (neuron yang berhubungan ) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

8 C. Kelompok neuron Nukleus : kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP. Ganglion : kumpulan badan sel neuron yang terletak dibagian luar SSP dan saraf peifer. Saraf : kumpulan prosesus sel saraf ( serabut ) yang terletak diluar SSP. Serabut ini di satukan dan di tunjang oleh jaringan ikat, yang membawa pembuluh darah dan pembuluh limfatik. saraf gabungan : mengandung serabut eferen dan eferen yang termielinasi dan yang tidak termielinasi. Traktus : kumpulan serabut sarf dalam otak atau medula spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama Komisura : pita serabut saraf yang menghubungkan sisi – sisi yang berlawanan pada otak atau medula spinalis

9 Susunan saraf pusat Terdiri atas 2 bagian :
1.Susunan saraf pusat (otak) 2. Susunan saraf otonom, mencakup susunan saraf simpatik dan susunan saraf parasimpatis.

10 Jenis – jenis batang saraf pada otak dibagi atas 3 bagian :
Saraf motorik / eferen : berfungsi menghantarkan implus dari otak dan sumsum Tl.belakang ke saraf perifer Saraf sensorik : berfungsi membawa implus dari perifer menuju otak. Batang saraf campuran yang mengandung baik serabut motorik maupun serabut sensorik, sehingga dapat menghantar implus dalam 2 jurusan.

11 BAGIAN – BAGIAN OTAK Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu :
Otak depan : belahan otak (hemisphesium cerebri),korpus striatum dan talami (talamus dan hi[otalamus). Otak tengah : diensefalon Otak belakang : pons varoli, medula oblongata,sereblum (bagian ini membentuk batang otak).

12 Otak depan Serebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak yang disebut fosa kranialis anterior dan fosa kranalis tengah. 2. Korteks adalah asal semua implus motorik yang mengendalikan otot tulang – tulang, berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa .

13 Otak tengah Terdiri atas 2 bagian :
Atap yang mengandung banyak pusat – pusat refleks yang penting untuk penglihatan dan pendengaran. Jalur motorik yang besar , yang turun dari kapsula interna melalui dasar otak tengah, pons , dan medula oblongata

14 Otak belakang Pons varoli
merupakan bagian tengah batang otak yang menghubungkan sereblum dengan korteks serebri Medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons dengan sumsum Tl.belakang , berfungsi mengendalikan pernapasan dan sistem kardiovaskuler. Serebelum adalah bagian terbesar dari otak belakang berfungsi untuk mengatur sikap dan aktifitas sikap badan. serebelum juga berperan penting dalam kordinasi otot dan menjaga keseimbangan.

15 Medula spinalis Adalah korda jaringan saraf yang terbungkus dalam kolumna vetebra yang memanjang dari medula batang otak sampai ke area vetebra lumbal pertama. Berfungsi : mengendalikan berbagai aktivitas releks Mentranmisi implus ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.

16 Sistem saraf perifer Sistem saraf ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medula spinalis, saraf kranial. A. Saraf kranial ( cranial nerve) : saraf olfaktori (CN I ) Saraf optik ( CN II ) Okulomotorik ( CN III ) Troklear ( CN IV ) Trigeminal ( CN V ) Abdusen (CN VI ) Fasial ( CN VII ) Vestibulokoklear ( CN VIII) Glosofaringeal ( CN IX ) Vagus (CN X ) Aksesori spinal (CN XI) Hipoglosal ( CN XII)

17 B. Saraf spinal Jumlah saraf spinal :
a. saraf serviks : 8 pasang, C1 sampai C8 b. saraf toraks : 12 pasang, T1 sampai T12 c. saraf lumbal : 5 pasang, L1 sampai L5 d. saraf sakral : 5 pasang, S1 sampai S5 e. saraf koksiks : 1 pasang

18 Cabang ventral Cabang minengeal Ramus dorsal Cabang viseral
Cabang saraf spinal Cabang ventral Cabang minengeal Ramus dorsal Cabang viseral

19 Pleksus Adalah jaring – jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali T1 dan T2, yang merupakan awal saraf intercostal. Macam – macam pleksus : pleksus serviks Pleksus brakial pleksus lumbal pleksus sakral pleksus koksiks

20 Sistem saraf otonom (SSO)
SSO adalah sistem motorik eferen viseral. Sitem ini menginervasi jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera; serta kelenjar – kelenjar. SSO tidak memiliki input volunter. Serabut eferen viseral ( sensorik) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan pesan – pesan yang berkaitan dengan frekuensi jantung, tensi, dan pernapasan, yang di bawa ke SSP.

21 Divisi SSO memiliki dua devisi : sitem simpatis dan sitem parasimpatis. devisi simpatis dan parasimpatis pada SSO berbeda secara otomatis dan fungsinya antagonis masing – masing memiliki dua neuron di antara SSP dan efektor yaitu neuron preganglionik ( dalam SSP) dan neuron postganglionik (luar SSP).

22 1.Devisi simpatis memeliki satu neuron preganglionik pendek dan satu neuron postaganglionik panjang. Badan sel neuron posganglionik terletak dalam segmen toraks dan lumbal bagian atas. serabut posganglionik menjalar seperti ramus komunikans putih ke ganglion terdekat pada rantai ganglion simpatis paravertebral. pengecualian dari sistem ini adalah inervasi pada kelenjar medula adrenal. Serabut preganglionik simpatis menjalar ke medula adrenal tidak ber sinapsis dengan neuron postganglionik sebelum mencapai kelenjar.

23 2. Devisi parasimpatis memiliki neuron preganglionik panjang, memiliki serabut posganglionik pendek. badan sel neuron preganlionik terletak dalam nuklei batang otak dan keluar melalui CN III,VII,IX,X, dan saraf XI juga dalam segmen sakral kedua, ketiga, dan keempat medula spinalis Neuron postganglinik terletak dalam ganglia terminal yang terdapat diluar atau di dalam dinding organ yangterinervasi. Serabut parasimpatis tidak menjalar dalam ramus dorsal dan ramus venteral saraf spinal.

24 Neurotransmiter SSO kolinergik adalah dilepasnya asetikolin oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik dan postganglionik parasimpatis. Adregenik adalah dilepasnya norepinefrin (noradrenalin) oleh serabut postganglionik simpatis.

25 Efek fisiologis sistem simpatis dan parasimpatis
pada dasarnya, fungsi dari sitem simpatis adalah untuk mobolisasi energi dalam situasi yang membuat stres melalui peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, kosentrasi gula darah dan aliran ke otot rangka. sistem parasimpatis bekerja berlawanan dengan sistem simpatis; sistem ini mengubah dan menyimpan energi melalui penurunan frekuensi jantung dan tekanan darah serta stimulasi saluran pencernaan untuk proses makanan. Bekerja dibawah sadar untuk mempertahankan lingkungan internal, atau homeostasis.

26 Refleks adalah respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang disebut lengkung refleks. Semua lengkung (jalur) refleks terdiri dari komponen yg sama. reseptor adalah ujung distal dendrit, yang menerima stimulus. jalur eferen melintas disepanjang serabut neuron sensorik sampai ke otak. bagian pusat adalah sisi sinaps, yamg berlangsung dalam substansi abu-abu SSP. jalur efren melintas di sepanjang akson neuron motorik sampai ke efektor Efektor dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos atau kelenjar yang merespon.

27 Refleks yg paling simple adalah lengkung refleks ipsilateral monosinaptik, atau dua neuron disebut juga refleks peregangan. monosinaptik berarti hanya ada satu sinaps yang terjadi antara neuron sensorik dan neuron motorik. Ispilateral berarti bahwa kedua neuron berteminasi di sisi yang sama pada tubuh. Refleks patelar, atau knee-jerk, merupakan salah satu contoh refleks peregangan yang dipakai dalam pemeriksaan neurologis Refleks peregangan disebut juga refleks miotatik, tendon, atau refleks proprioseptif.

28 Impuls saraf Potensial istirahat (potensial membran )
sel saraf yang sedang beristirahat, seperti sel lain dalam tubuh, mempertahankan perbedaan potensial listrik ( voltase) pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan ekstraseluler di sekeliling sel. membran sel dalam keadaan istirahat dianggap bermuatan listrik (terpolarisasi). Polarisasi disebab kan oleh konsentrasi ion natrium (Na) dan kalium (K) yang tidak seimbang di dalam dan di luar sel serta pebedaan permebialitas membran terhadap ion.

29 Difusi dan transpor aktif (pompa natrium – kalium ) bertanggung jawab untuk pergerakan ion melewati membran plasma. difusi terjadi melalui saluran dalam membran sel bertanggung jawab pada gradien konsentrasi ion setiap unsur. Gerbang ion diatur berdasarkan voltase Semua gerbang bervoltase tertutup saat keadaan potensial membran istirahat. Transpor aktif ion Na dan K melawan gradien konsentrasinya dapat mempertahankan kondisi potensial istirahat. Pompa natrium – kalium depnden ATP mencegah terjadinya kesetaraan sesaat ion Na dan K yang melewati membran plasma dan hanya terjadi melalui difusi Protein ini membawa tiga ion Na keluar dari sel untuk setiap dua ion K yang dipompa masuk, sehingga perbedaan konsentrasi dapat dipertahankan

30 Potensial aksi Umpan balik positif depolarisasi (penurunan potensial membran) Lebih banyak gerbang Na terbuka penyebab Aliran deras Na mengakibatkan penurunan yang besar pada potensial membran Gambar ; siklus umpan balik positif bertanggung jawab terhadap pembukaan gerbang Na tambahan setelah depolarisasi pada tingkat ambang

31 TERIMA KASIH


Download ppt "Nama:dr.budiono Lahir:Banyuwangi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google