Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "By Farid Qim Iya YOGYAKARTA"— Transcript presentasi:

1 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
LAJU REAKSI …? Menyatakan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu Reaktan  product [ produk ] Δ Δt [Reaktan] r = + - = Δt By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

2 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
2A + 5B  3C + 4D VA = Laju berkurangnya konsentrasi A persatuan waktu. VB = Laju berkurangnya konsentrasi B VC = Laju bertambahnya konsentrasi C VD = Laju bertambahnya konsentrasi D By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

3 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
2A + 5B  3C + 4D VA = - Δ [A] Δt VB = - Δ [B] VC = + Δ [C] By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

4 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
SYARAT TERJADINYA REAKSI Reaksi kimia dapat terjadi bila ada tumbukan antara partikel reaktan yang satu dengan yang lain. Tetapi tidak semua tumbukan dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan efektif . By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

5 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
TEORI TUMBUKAN Reaksi kimia berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel pereaksi Tumbukan yang menghasilkan reaksi adalah tumbukan yang efektif arah yang tepat energi tumbukan ≥ Ea By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

6 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Tumbukan efektif memiliki kriteria energi dan posisi tumbukan. Kriteria energi untuk tumbukan efektif adalah memiliki energi cukup atau minimal sama dengan energi aktivasi (pengaktifan / Ea), sedangkan kriteria posisi tumbukan memiliki posisi tumbukan yang menguntungkan untuk terbentuknya suatu produk. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

7 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Energi aktivasi, Ea merupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi (untuk membentuk molekul / kompleks aktif). Energi aktivasi ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Tumbukan efektif = Tumbukan antar partikel pereaksi yang memiliki energi aktivasi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

8 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Energi aktivasi = energi minimum yang harus dimiliki pereaksi agar tumbukannya dapat menghasilkan reaksi (Tumbukan antar partikel pereaksi yang dapat membentuk komplek teraktivasi). Komplek teraktivasi (intermediate species) = keadaan molekul-molekul yang siap menjadi zat hasil reaksi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

9 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Reaktan ∆H = (+) Energi aktivasi tanpa katalis Energi Aktivasi dengan katalis Reaksi endoterm Produk By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

10 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Energi Aktivasi dengan katalis Energi aktivasi tanpa katalis ∆H = (-) Reaksi eksoterm Produk Reaktan By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

11 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Reaction Profile By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

12 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

13 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Energi aktivasi tinggi, panas reaksi rendah Energi aktivasi rendah, panas reaksi tinggi By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

14 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
PENENTUAN LAJU REAKSI Laju reaksi ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu. Contoh : Laju reaksi antara Mg dengan HCl dapat ditentukan dengan mengukur jumlah salah satu produknya, yaitu gas hydrogen Mg (s) + HCl(aq)  MgCl2 (aq) + H2 (g) By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

15 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

16 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Waktu (detik) Volume H2 (mL) 10 14 20 25 30 33 40 38 50 60 70 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

17 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Volume H2 waktu (detik) By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

18 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Volum H2 Waktu (detik) By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

19 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Keterangan: Pada 10 detik pertama dihasilkan 14 mL gas H2, jadi laju reaksi pada 10 detik pertama adalah 1,4 mL hydrogen perdetik. Pada detik ke 20 dihasilkan 11 mL (25-14). Jadi laju reaksi pada detik ke 20 adalah 1,1 mL perdetik Kemiringan kurva berubah setiap saat. Kemiringan berkurang seiring dengan berkurangnya laju reaksi. Kemiringan (gradient) terbesar terjadi pada 10 detik pertama dan makin kecil pada detik-detik berikutnya. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

20 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Volume total gas hydrogen yang dihasilkan adalah 40 mL, yaitu dalam waktu 50 detik. Laju reaksi rata-rata adalah 40 mL/50 detik = 0,8 mL gas H2 perdetik Laju Rerata = rerata laju untuk selang waktu tertentu. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

21 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Laju Sesaat = laju reaksi pada saat tertentu hal ini karena laju reaksi berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi. Sehingga plot laju terhadap waktu berbentuk garis lengkung. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

22 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Dekomposisi Reaksi N2O5 2N2O5(g) N2O4(g) + O2(g) Laju produksi O2 berkurang Hasil ekperimen By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

23 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Laju reaksi rata-rata Kita dapat menghitung laju reaksi rata-rata pembentukan oksigen selang waktu tertentu Kecepatan rata-rata pembentukan O2 Satuan laju untuk reaksi ini adalah mL O2 (STP) / s Perhatikan bahwa laju reaksi berkurang sejalan meningkatnya waktu By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

24 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

25 Laju pembentukan O2 semain berkurang By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Laju Instantaneous Dari grafik terlihat bahwa laju reaksi berkurang selama waktu reaksi Laju Instantaneous Laju pada waktu tertentu Dilihat dari slope (tengensial) Slope pada 1600 s Slope pada 2400 s Slope pada 4000 s Laju pembentukan O2 semain berkurang By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

26 Laju Awal Reaksi (Initial Rate)
Laju pembentukan O2 pada waktu nol ( 0 s) atau pada saat reaksi tepat akan dimulai By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

27 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Laju vs Konsentrasi Kita dapat mengembangkan secara kuantitatif hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi Dengan mencari tangensial dari kurva [N2O5], kita dapat mengukur laju reaksi Sesuai dengan data dapat diketahui bahwa laju raksi berbanding lurus dengan konstanta laju reaksi Laju = k [N2O5] Sehingga kita dapat menghitung nilai k untuk tiap nilai laju reaksi By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

28 HUKUM LAJU REAKSI Hukum laju reaksi atau persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi. Reaksi aA + bB  cC + dD Persamaan laju reaksi adalah V = k [A]m [B]n V (velocity) = laju reaksi m = orde atau tingkat reaksi [A] n = orde atau tingkat reaksi [B] Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.

29 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Konsentrasi Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Reaksi Orde 0 Laju reaksi Konsentrasi By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

30 Konsentrasi Laju reaksi Reaksi Orde 1 Konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Reaksi Orde 1 Laju reaksi Konsentrasi

31 Konsentrasi Laju reaksi Reaksi Orde 2 Konsentrasi Lanjut
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju reaksi Laju reaksi Reaksi Orde 2 Konsentrasi Lanjut

32 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
KATALISATOR Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi. Katalis katalisator  katalis homogen  katalis heterogen  Autokatalis  Biokatalis(enzim) Inhibitor By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

33 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Katalis dikelompokkan menjadi: Katalis homogen = katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-zat pereaksi. Reaction without catalysts: A + B  AB (slow) Reaction with catalysts: A + B (Catalyst: K)  1. A + K  AK 2. AK + B  AB + K is more reactive than A + B By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

34 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Examples of chemical reactions with homogenous catalysts Making SO3 gas (catalysts NO2 gas) 2SO2 + O2  2 SO3 (slow) – without catalysts 2SO2 + O SO3 (fast) Reaction mechanism: 2SO2 + 2NO2  2 SO3 + 2 NO 2NO + O2  2 NO2 Catalyst: NO2 2SO2 + O2  2 SO3 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

35 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Katalis Heterogen = katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi. Misal reaksi hidrogenasi etena dengan katalis logam Ni. Zat pereaksi C2H4 dan H2 berwujud gas sedangkan logam Ni berwujud padat. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

36 Katalisis Homogen : satu fasa
Heterogen : reaktan dan katalis berada pada fasa yang berbeda Contoh : pada produksi amonia N2 + 3H2 2NH3 (katalis Pt) Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H

37 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Mekanisme reaksinya: 1. Gas H2 dan C2H4 teradsorpsi di permukaan atom logam yang bersifat aktif (sisi aktif). Hal ini mengakibatkan ikatan molekul menjadi lemah. 2. Ikatan H – H terputus dan membentuk ikatan H – logam Ni. Atom H yang tidak berikatan bergerak dipermukaan menuju molekul C2H4. 3. Molekul H-logam ni berikatan dengan atom C dari C2H4 membentuk ikatan logam Ni-C2H4 4. Atom H yang lain berikatan dengan NiC2H4 membentuk molekul Ni-C2H6 lalu molekul C2H6 terlepas dari permukaan dengan cara deadsorpsi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

38 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
3. Enzim = katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam makhluk hidup, sehingga enzim dikenal pula sebagai biokatalis. Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan metode kunci dan gembok. 4. Autokatalis = zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Contoh : Reaksi kalium permanganate dengan asam oksalat, mangan (II)sulfat yang terbentuk berfungsi sebagai katalis sehingga reaksi makin cepat. Reaksi perusakkan ozon oleh CFC yang menghasilkan radikal bebas Cl yang dapat sebagai autokatalis. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

39 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Konsentrasi Suhu Tekanan Luas permukaan Katalis By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

40 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Faktor Luas Permukaan Bagaimana pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi .....? Mg(s) + 2 HCl  MgCl2(aq) + H2(g) No Logam Mg (2 gram) HCl Waktu (sekon) 1 Lempeng 1 M 60 2 Butiran 40 3 Serbuk 20 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

41 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Faktor Katalis Apa itu katalis ???? Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi ? Bagaimana cara kerja katalis ? By Farid Qim Iya YOGYAKARTA

42 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Evaluasi 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi ! 2. Jelaskan mengapa bila konsentrasi diperbesar laju reaksi makin besar ? 3. Setiap kenaikan suhu 10 oC, laju reaksi menjadi 2 kali semula. Bila pada suhu 25 oC reaksi berlangsung dengan laju x M/det, tentukan laju reaksi pada suhu 55 oC 4. Bagaimana cara kerja konsentrasi diperbesar laju reaksi makin besar ? By Farid Qim Iya YOGYAKARTA


Download ppt "By Farid Qim Iya YOGYAKARTA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google